Nyoman Tjokot adalah pemahat/pematung kelahiran Banjar Jati, Sebatu, Tegalalang, Gianyar, Bali, tahun 1886. Dia adalah seorang pematung otodidak yang sangat cerdas. Dalam berkarya dia banyak menggunakan bongkahan kayu tak terpakai atau akar pohon yang hanyut di sungai. Dia memahat kayu-kayu temuan tersebut sesuka hatinya, mengikuti alur kayu dan intuisinya. Hasilnya adalah karya-karya pahat/patung yang dianggap tidak lazim pada zamannya, nyeleneh, arkaik, absurd. Pahatannya cenderung kasar namun mengandung kejujuran jiwa seninya. Gaya khas pahatan/patungnya yang unik sering disebut sebagai aliran “Tjototisme” yang kini diteruskan oleh keturunannya. Pada zamannya, karya-karya Tjokot tidak terlalu diapresiasi di Bali. Namun, karya-karyanya justu banyak diapresiasi di luar negeri. Pada tahun 1960-an, karya-karya Tjokot sudah dikenal di Amerika Serikat dan ia sudah disebut sebagai seorang maestro dalam bidang seni patung. Pada tahun 1969 Pemerintah Indonesia memberikan penghargaan kepada Tjokot berupa Anugerah Seni Wijaya Kusuma. Tjokot meninggal dunia pada Oktober 1971.
Enable comment auto-refresher
Anonymous user #1
Permalink |