Ketut Widia lahir di Desa Mas, Ubud, 1947. Ia belajar seni ukir sejak usia enam tahun. Karya-karya awalnya banyak bertema burung dan bebek. Sekitar tahun 1963 setelah tamat SMP, ia belajar dan bekerja pada artshop milik pematung Ida Bagus Tilem. Ia banyak menimba ilmu seni ukir pada Tilem. Ia dilatih menghargai sebuah proses dalam penciptaan sebuah karya. Hal pertama yang diajarkan Tilem adalah mengasah alat pahat dengan benar, mengamplas, hingga memotong kayu. Jadi, tidak langsung diajarkan membuat patung.
Setelah banyak belajar pada Tilem, karya-karya Widia lebih berkembang. Dibandingkan karya-karya sebagian pemahat saat itu yang cenderung dipenuhi detail dekoratif, Widia berani tampil beda dengan gaya surealis. Ia menggunakan akar-akar pohon sebagai media karyanya. Hingga kini, Widia dikenal sebagai pematung dengan karya-karya bergaya surealis, yang didasari perenungan dan pemikiran mendalam. Karya-karyanya banyak dikoleksi oleh kolektor dalam dan luar negeri.
Enable comment auto-refresher