Disorderly Tourists, Bali Trapped by Overtourism
This is a Response to the Pariwisata Berkelanjutan wikithon
Bali sampun misuksma ring pariwisata global, nanging akhir-akhir puniki jagat maya kebukti akeh wisatawan sane nenten tertib, nyebabang sampah numpuk, kemacetan, miwah erosi budaya. Manut ring data CNBC INDONESIA, akeh turis sane nenten nurutin tata titi, nganggen sumber daya lokal secara berlebihan, miwah nenten ngajegang norma adat. Yowana Bali dados garda terdepan ring edukasi turis, ngupapira mangda wisatawan nyarengin tata titi pariwisata berbasis budaya. Lewat media sosial, edukasi digital, miwah program ngayah, kita nguatang kesadaran wisatawan. Mendetoksifikasi overtourism Bali kedagingin antuk desentralisasi wisata, pengawasan ketat regulasi ring perilaku turis, miwah inovasi digital ngawatesin wisatawan ring destinasi utama. Yowana mangda sadar miwah melajah ngajegang Bali tetap lestari, sane nganutin tata titi budaya sane luhur!
Bali telah menjadi destinasi wisata global, namun akhir-akhir ini media sosial dipenuhi dengan berbagai kasus wisatawan yang tidak tertib, menyebabkan penumpukan sampah, kemacetan, dan erosi budaya. Menurut data dari CNBC INDONESIA, banyak wisatawan yang tidak mematuhi aturan, menggunakan sumber daya secara berlebihan, serta kurang menghormati norma adat setempat. Generasi muda Bali berperan penting dalam mengedukasi wisatawan agar menaati tata tertib pariwisata berbasis budaya. Melalui media sosial, edukasi digital, dan program sosial, kesadaran wisatawan dapat ditingkatkan. Mendetoksifikasi overtourism di Bali dapat dilakukan dengan desentralisasi wisata, penegakan regulasi yang lebih ketat terhadap perilaku wisatawan, serta inovasi digital untuk membatasi jumlah pengunjung di destinasi utama. Generasi muda Bali harus tetap sadar dan terus belajar menjaga kelestarian budaya Bali yang luhur!
Bali has become a global tourist destination, but recently social media has been filled with various cases of disorderly tourists, causing rubbish jams, traffic jams and cultural erosion. According to data from CNBC INDONESIA, many tourists do not comply with the rules, use resources excessively, and do not respect local customary norms. Bali's young generation plays an important role in educating tourists to comply with culture-based tourism regulations. Through social media, digital education and social programs, tourist awareness can be increased. Detoxifying overtourism in Bali can be done by decentralizing tourism, enforcing stricter regulations on tourist behavior, as well as digital innovation to limit the number of visitors in major destinations. The young generation of Bali must remain aware and continue to learn to preserve the noble Balinese culture!
- Category
- high
- Affiliation
- Saya adalah seorang remaja laki-laki yg ceria dan percaya diri ,pribadi yg mencintai dunia public speaking
- Age
- 16-21
Enable comment auto-refresher