How to reduce waste at school canteen? Post your comments here or propose a question.

The Development of the Agricultural Sector and the Creative Industry Sector to Boost the Balinese Economy During the COVID-19 Pandemic

Suandewi123.jpg
0
Vote
Title (Other local language)
Photograph by
Author(s)
Reference for photograph
Subject(s)
  • Bahasa Ibu
  • Ekonomi Pemuda Milineal
  • covid-19
  • jegtulisgen
  • pemuda
Reference
Related Places
Event
Related scholarly work
-
Reference
-
Competition
Gunakaya


Add your comment
BASAbaliWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

Description

-


In English

In my opinion, if this pandemic continues, it is likely that the Balinese economy, which is dominant in the tourism sector, will not survive if it is not balanced with improvements in other sectors such as the agricultural sector. The agricultural sector in Bali has existed for a long time and is used as the livelihood of the majority of the population, this indicates that the agricultural sector is also important to be optimized so that it continues to contribute to boosting the economy in Bali. The agricultural sector is able to meet the needs of the community in the midst of a pandemic. Likewise with the creative industry sector / art market. Bali has enormous potential in this field because Bali is famous for arts and crafts that are very popular. The creative industry is a place for people to innovate and increase their creativity. For example, the creative industries in Bali are Balinese artists who are willing to innovate during the pandemic, such as developing their arts in the field of handicrafts; in the form of sculpture, carving, painting, fashion, culinary and so on. The existence of this creative industry is able to increase the economic value of an item so that it is more in demand by consumers. In addition to improvements in these sectors, other efforts that can be made by the government and the community are by 1. Community: developing new innovations and breakthroughs that can support the economy, making improvements and improvements to tourist attractions so that tourist destinations in Bali are still ogled even though during the pandemic, proud to use and buy locally made products. 2. government: providing regulatory support such as Law No. 79/2018 which is intended to support the use and consumption of local Balinese products, simplify the investment licensing process in Bali, conduct workshops to improve community skills, and prepare tourist attractions that have the potential to become New Normal Destinations.

In Balinese

Sesukat pandemi Covid-19 sektor pariwisata ring bali sayan mekelo sayan sepi wisatanyane. Tongos-tongos wisata sekadi, hotel, restoran kapaksa tutup sawireh nenten wenten wisatawan sane berkunjung. Yening asapunika, napikeh perekonomian Bali ring sektor pariwisata nyidaang bertahan ring pandemi?. Antuk opini titiang sektor pariwisata ring Bali nenten mrasidayang mendongkrak perekonomian Bali yening nenten kesarengin antuk peningkatan sektor lianan, sekadi sektor pertanian sane madue peranan penting ring kesejahteraan masyarakat. Minakadi pertanian padi, jagung, kacang-kacangan, sayur, lan rempah. lianan ring punika sektor pertanian ring bali masih dados tongos makarya para karyawane sane keni PHK, niki nyiriang sektor pertanian ngewantu menciptakan lapangan pekerjaan pinaka genah krama baline ngalih pangupa jiwa. Sektor pertanian nenten mrasidayang anjlok sawireh samian masyarakat madue kebutuhan, ring pemenuhan kebutuhan niki petani nyidayang madue penghasilan ring pandemi antuk ngemanfaatang sektor pertanian. Melenan ring sektor pertanian, bali masih kasub antuk kesenian nyane, kesenian punika prasida ngewantu perekonomian bali, antuk ngelimbakang pasar seni industry kreatif. Industry kreatif niki pinaka wadah masyarakat mangda setata berinovasi ring tengahing pandemi. Ring pengembangan inovasi lan kreativitas masyarakat punika sinah mrasidayang meningkatkan nilai ekonomis produk lokal Bali. Contonyane : kesenian patung, lukisan, lan ulat-ulatan. Niki ngawinang mangda Bali nenten bertumpu ring sektor pariwisata manten sumangdane sektor lianan sekadi sektor pertanian, sektor seni budaya Bali tetep madue peran penting ring perekonomian.Punika masih peran pemerintah lan masyarakat madue potensi kaanggen ngewantu perekonomian, sekadi : Peran masyarakat : nglimbakang inovasi baru, masyarakat sane madue tongos wisata mangda setata berkreasi lan berinovasi kaangge nincapang sektor pariswisata ring bali mangda tetep kaliirik olih wisatawan, seneng matumbasan produk lokal sekadi ring UU Gubernur No 79 2018 antuk mendukung penggunaan dan konsumsi produk lokal bali. Peran pemerintah sekadi : ngelaksanayang pelatihan workshop sane kaanggen nincapang skill masyarakat ring bidang wirausaha UMKM, nyiapang tongos wisata sane madue potensi dados New Normal Destination, mempermudah proses perizinan investasi ring bali.

In Indonesian

Semenjak pandemi Covid-19 perekonomian Bali yang dominan di bidang pariwisata mengalami kemunduran akibat sepinya wisatawan, banyak villa, restoran, hotel yang terpaksa ditutup, hal ini menyebabkan banyak karyawan yang mengalami pemutusan hubungan kerja.Menurut pendapat saya apabila pandemi ini masih berlanjut kemungkinan perekonomian bali yang dominan di sektor pariwisata tidak akan bisa bertahan jika tidak diimbangi dengan peningkatan sektor lain seperti sektor pertanian. Sektor pertanian di bali sudah ada sejak dahulu dan dijadikan mata pencaharian sebagian besar penduduk, hal ini mencirikan bahwa sektor pertanian juga penting untuk di optimalkan agar tetap berkontribusi dalam mendongkrak perekonomian di bali. Sektor pertanian ini mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di tengah pandemi. Begitu juga dengan sektor industri kreatif / pasar seni. Bali mempunyai potensi yang sangat besar di bidang ini karena bali terkenal akan kesenian, dan kerajinan yang sangat di gemari. Industri kreatif adalah wadah bagi masyarakat dalam berinovasi serta meningkatkan kreativitas mereka. Seperti contoh industri kreatif di bali adalah para seniman bali yang mau berinovasi di masa pandemi, seperti mengembangkan kesenian mereka di bidang kerajinan ; berupa patung, ukiran, lukisan, fashion, kuliner dan lain sebagainya. Adanya industri kreatif ini mampu meningkatkan niai ekonomis suatu barang sehingga lebih diminati oleh konsumen. Selain peningkatan di sektor-sektor tersebut upaya-upaya lain yang dapat di lakukan oleh pemerintah maupun masyarakat adalah dengan 1. Masyarakat : mengembangkan inovasi dan trobosan baru yang dapat menopang perekonomian, melakukan perbaikan serta penyempurnaan tempat wisata sehingga destinasi wisata di bali masih tetap dilirik meski saat pandemi, bangga menggunakan dan membeli produk buatan lokal. 2. pemerintah : memberikan dukungan regulasi seperti UU No 79 / 2018 yang ditunjukan untuk mendukung penggunaan dan konsumsi produk lokal bali, mempermudah proses perizinan investasi di bali, pelaksanaan workshop untuk meningkatkan skill masyarakat, dan menyiapkan temat wisata yang berpotensi di jadikan New Normal Destination.