Kebus - Pendahulan
Sudah dua hari Men Tami sakit panas dingin. Walaupun sakit, dia tidak beristirahat. Mengambil pekerjaan dapur, majejahitan digunakan untuk rainan dan sambil bekerja di sawah. Walaupun sudah mempunyai anak remaja. Tidak dapat diandalkan. Jangankan membantu ibunya, mencuci pakaian sendiri saja tidak becus. Kerjaannya setiap hari hanya main HP. Diam di dalam kamar. "Mi, sudah SMA, kamu belum juga mau mencuci bajumu sendiri? Jangankan membantu Meme masak nasi, membantu meme bekerja. Kita sudah tidak punya siapa-siapa. Mencuci saja kamu tidak bisa. Sampai mual perut meme mengambil pekerjaan. Kamukan seorang wanita, belajar masak, mengambil pekerjaan, agar tidak nama Meme yang disebut-sebut tidak pernah mengajari anak. " "Ya, sabar dulu me. Saya masih sibuk membuat PR." "Buat PR? Dari membuka mata sampai malam kerjaan kamu hanya melihat HP! PR yang mana kamu selesaikan?" "Semua hal bisa dilakukan di HP ini me! Saya juga tidak perlu belajar memasak nasi atau membuat apa-apa sama meme. Semua sudah ada di HP ini. Sekarang sudah dulu marahnya, sini saya pijat, biar mendingan kondisi meme," Senang hati Men Tami. Ia rasa nasihatnya sudah ditelaah oleh Tami. Segera Men Tami masuk kamar, lalu berbaring ia di atas tempat tidur. "Mi , sini Mi, jadi akan memijat Meme?" "Ya, tunggu sebentar Me, masih mengambil HP," "Berlali lalu Tami mencari ibunya. Tangan kirinya mengambil minyak diusap-usapkan dipunggung ibunya. Tangan kanan yang satunya lagi memegang HP sambil berkata "Lagi Pijat Mama yang lagi sakit nih, GWS ya mama aku.". Setelah itu, rekaman itu dikirim ke snapgram. "Apa yang kamu lakukan tami?" "Diam, Me urusan anak muda ini. Segitu dulu ya Me, saya akan buat PR" "Mimih, baru mengusap minyak saja, kamu sudah mau pergi,"
Diceritakan hari sudah sore. Tami masih sibuk dengan HPnya. Men Tami oleng, lalu pingsan di dapur. "Gedebug!" "Me, apa itu jatuh?" Karena tidak ada yang menjawab. Tami lalu keluar menengok. kaget ia melihat ibunya lemas di pintu dapur. Menangis ia sambil berteriak minta tolong kepada tetangga. Lalu banyak orang berdatangan. Ibunya diangkat dan di bawa ke RSUD. Karena terserang penyakit yang disebut tifus, Men Tami Opnama di RSUD. "Mi, pulang dulu sana tengok keadaan rumah. Ini meme punya sisa uang 20 ribu. Gunakan untuk membeli lauk pauk ya." Segera Tami pulang. Sampai di rumah tak nyaman dia melihat cucian yang menggunung. Lalu mengambil kantong plastik, dimasukkan semua baju dan dibawa ke tukang laundry. Sekarang ia datang ke dapur. Perutnya sudah lapar. Akan membeli nasi, tapi uangnya sudah habis membayar laundry. Akan memasak nasi tidak bisa. Berfikir ia, lalu mengambil HP "Oke google cara memasak nasi" Hpnya lalu bersuara "Tetot!" Berisikan tulisan "tidak dapat membuka halaman" dan ada SMS masuk "sisa kuota anda 0"
"Me, kelaparan, saya sekarang me!"
Desak Made Yunda Ariesta