What is your hope for 2024 in one word? Post your comments here or propose a question.

Elingang Mameka

WhatsApp Image 2020-06-08 at 21.41.26.jpeg
0
Vote
Title
Elingang Mameka
Year
Related Places
Writer(s)
  • Property "Writer" has a restricted application area and cannot be used as annotation property by a user.I Kadek Agus Suambaranata
Photographer(s)
    Reference
    Photo Credit
    Video Credit
    Wikithon competition
    Caption


    Add your comment
    BASAbaliWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

    Description


    In English

    After COVID-19 appeared in the world, everyone experienced more hardship, lost jobs, lost returns, smaller profits. And now I am confused about asking for help so I can cook in the kitchen. But Balinese people never forget their sense of brotherhood, always remember compassion and nurture. Those who can help will always help those who are less fortunate. In fact, living in the world is just like someone who looks in the mirror. When we help others, it is the same as helping ourselves. Despite the current pandemic situation. Don't sometimes forget Tat Twam Asi. Always remember to ask for grace, so that we are always given happiness.

    In Balinese

    Sekat ada COVID-19 ane mencegan di gumine, kramane nyansan mlarat, kelangan gae, susuk ilang, bati nyenikang. Ane jani paling ngidih tulung apang payu makudus bungut paone. Kewala krama Bali tusing ja engsap manyama braya, satata inget asah asih asuh. Ane pepekan nyak egar nulungin nyama ane tusing bisa magelekan. Sujatinne, idup di mrecapada tuah cara anak mameka. Yen i raga nulungin anak len, patuh kadi nulungin raga padidi. Diapin gumine grubug buka jani, eda pesan engsap teken Tat Twam Asi. Ingetang saling gisi nunas ica, mangda i raga nemu rahayu.

    In Indonesian

    etelah ada COVID-19 muncul di dunia, semua orang makin mengalami kesusahan, kehilangan pekerjaan , kembalian hilang, keuntungan makin kecil. Dan sekarang bingung mau minta bantuan supaya bisa memasak di dapur. Tetapi masyarakat Bali tidak pernah lupa dengan rasa persaudaraan, selalu ingat dengan asah asih dan asuh . Yang bisa membantu pasti selalu membantu saudara yang tak mampu. Kenyataanya, hidup di dunia hanya seperti orang yang lagi berkaca. Kalau kita membantu orang lain ,sama seperti kita membantu diri sendiri . Walaupun situasi pandemi seperti sekarang ini . Jangan sesekali lupa dengan Tat Twam Asi. Selalu ingat meminta anugerah ,supaya kita semua selalu diberi kebahagiaan.