I Gusti Ngurah Windia, lahir di Carangsari, Badung Utara, Bali, 31 Desember 1946. Ia adalah maestro topeng Tugek Carangsari. Ia mementaskan seni topeng di berbagai pelosok Bali hingga luar negeri, seperti Jerman, Amerika, Venesia, Roma. Ia mulai menekuni seni tari topeng tahun 1966. Pada tahun 1969 ia terkenal di seluruh Bali. Tahun 1970-an dan 1980an, ia adalah seniman topeng paling laris di Bali dan pertunjukan topengnya direkam dalam kaset. Kehebatan Ngurah Windia terletak pada kemampuannya menari topeng, matembang, dan membawakan narasi seni pertunjukan topeng. Ia memadukan humor, komedi, parodi, nasihat, petuah, kisah pada setiap pementasan tari topengnya. Dalam pertunjukan Topeng Tugek Carangsari, ia menciptakan tiga tokoh kaum jelata yang kemudian sangat terkenal, yakni Si Gigi Sumbing, Si Tuli, dan Si Tugek (tokoh cewek yang kocak). Ketiga karakter tokoh ini kemudian menjadi trend dalam pertunjukan topeng di Bali. Ia mementaskan pertunjukan topeng untuk terakhir kalinya pada tanggal 3 Desember 2021. Kemudian ia jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit Mangusada, Kapal, Badung. Dan, pada tanggal 13 Desember 2021, ia meninggal pada usia 75 tahun.
Nothing was added yet.
Enable comment auto-refresher