I Dewa Ketut Alit

From BASAbaliWiki
Dewa alit.jpg
Full Name
I Dewa Ketut Alit
Pen Name
Dewa Alit
Photograph by
Link to Photograph
dewaalitsalukat.com
Website for biography
Place
Ubud
Related Music
Related Books
Related Scholars Articles


Add your comment
BASAbaliWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

Biography


In English

Born to a family of artists in Pengosekan village in Bali, Dewa Ketut Alit was immersed in Balinese gamelan from early childhood. His father Dewa Nyoman Sura and his oldest brother Dewa Putu Berata were the most influential teachers in his life. He began performing at age 11, and by age 13 was playing ugal (the leading instrument) in his village’s adult group, Tunas Mekar Pengosekan. 1988-1995 he played in the internationally acclaimed Gamelan Semara Ratih of Ubud village, touring internationally.

In 1997, a year before graduating from Academy of Indonesian Performing Arts in Denpasar (STSI Denpasar), Dewa Alit and his brothers founded Çudamani which immediately acknowledged as one of the best gamelan groups and went on their own international tours.

Seeking a wider path for expressing his approach to new music in gamalen, Dewa Alit founded his own gamelan group in 2007, Gamelan Salukat, performing on a new set of instruments of Alit’s own tuning and design.

As a composer, Dewa Alit is generally acknowledged as the leading figure of his generation in Bali. His “Geregel” (2000) was influential both in Bali and abroad, and was the subject of a 50 page analysis in the “Perspectives on New Music”. One of his compositions written for a Boston-base gamelan group Galak Tika, “Semara Wisaya” was performed at New York Carnegie in 2004 and another composition “Pelog Slendro” appeared at Bang on a Can Marathon in June 2006.

The list of his compositions for non-gamelan ensembles includes music for MIT's Gamelan Electrika, Talujon Percussion (USA) and Ensemble Modern (Frankfurt, Germany).

As a collaborator, Dewa Alit has worked with musicians and dancers from around the world. These include a contemporary theater production Theatre Annees Folles (director: Alicia Arata Kitamura, Tokyo), a butoh dancer Ko Murobushi, contemporary dancers Min Tanaka and Kaiji Moriyama, and Noh master Reijiro Tsumura.

In Balinese

In Indonesian

Dari keluarga seniman di desa Pengosekan, Ubud, Dewa Alit adalah seorang seniman yang mandiri dan diakui sebagai komposer terkemuka di Bali yang berpengaruh untuk musik gamelan, baik di Bali dan luar negeri. Secara reguler ia diundang ke luarnegeri sebagai komposer dan guru gamelan.

Karyanya “Geregel” (2000) adalah karya yang sangat berpengaruh untuk musik gamelan, baik di Bali dan luar negeri, serta karya tersebut merupakan subyek dari analisis 50 halaman dalam “Perspektif tentang New Music”. Karyanya dimainkan oleh sekehe gong di Bali dan di luar Bali. Salah satu karya yang berjudul “Semara Wisaya” yang dimainkan di New York Carnegie pada tahun 2004 dan komposisi yang lain pula berjudul “Pelog Slendro” muncul di Bang on a Can Marathon pada bulan Juni 2006.

Selain dari karya-karya untuk gamelan, Dewa berkarya untuk grup non-gamelan seperti grup percusi NY yang namanya Talujon, Gemalan Electrika dari MIT, AS. Dewa dipilih sebagai salah satu komposer untuk mengikuti proyek “Ruang Suara” oleh Ensemble Modern dari Frankfurt, Germany pada tahun 2015. Dia juga diundang bulan Januari 2017 untuk ikut proyek artist-in-residence oleh The Cultural Department of the City of Munich, Germany.

Dewa Alit diundang untuk mengajar dan berkarya di luar Bali, yang meliputi Gamelan Gita Asmara di University of British Colombia, Kanada, Gamelan Galak Tika di Massachusetts Institute of Technology, Helena College di Perth, Australia dan Gamelan SingaMurti di Singapura.

Sebagai kolaborator, Dewa Alit telah bekerja dengan musisi dan penari dari seluruh dunia. Diantaranya adalah produksi teater kontemporer “Buddha 12″ disutradarai oleh Alicia Arata Kitamura (Teater Annees Folles) di Tokyo pada tahun 2007, kolaborasi dengan maestro Butoh Jepang Ko Murobushi di Asia Tri Festival Jogya, Jogyakarta, pada tahun 2008, dan penari kontemporer Jepang Kaiji Moriyama dalam karya “Hagoromo” di New National Teatre Tokyo, Japan pada tahun 2014.

Dewa Alit mendirikan grup Gamelan Salukat pada tahun 2007, dengan kemauan untuk mengekspresikan pendekatan untuk musik baru. Gamelan ini merupakan satu set barungan baru yang dituning dan didesain oleh Dewa Alit sendiri.


dewaalitsalukat.com

Examples of work

Nothing was added yet.