UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK AT THE END OF MAY

Property:Description text id

From BASAbaliWiki
Showing 250 pages using this property.
"
" KEMACETAN YANG TERJADI DI BALI " OM SWASTIASTU Yang saya Hormati Pemerintah Bali dan yang saya cintai teman-teman yang berbahagia. Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberika Asung Kertawaranya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul ditempat ini.Sebelum saya menyampaikan pidato ini, terlebih dahulu saya ingin mengucapkan terimakasih atas waktu dan kesempatan yang diberikan kepada saya untuk menyampaikan pidato harapan saya kepada pemerintah Bali yang berjudul "KEMACETAN YANG TERJADI DI BALI". Kemacetan lalu lintas timbul karena volume kendaraan bermotor tidak sebanding dengan volume jalan. Jumlah kendaraan bermotor dan bermobil bertambah setiap harinya.Akibatnya,mobil-mobil,transportasi umum dan sepeda motor bertumpuk dijalanan,Kemacetan lalu lintas pun terjadi.Kemacetan juga dapat memperlambat kinerja dari masyarakat yang terjebak macet.Para pekerja akan terlambat tiba ditempat kerja dan para pelajar akan terlambat tiba disekolah.Hal ini terutama terjadi kepada masyarakat yang memilih menggunakan transportasi pribadi dari pada transportasi umum. Kemacetan lalu lintas terjadi karena terlalu banyak penduduk yang menggunakan kendaraan bermotor atau bermobil dan juga karena banyaknya pengguna jalan yang belum tertib mematuhi peraturan lalu lintas. Pada kesempatan ini saya ingin mengajak kalian untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di Bali.Kalau kita tidak dapat mengatasinya,paling tidak kita bisa mengurangi kemacetan lalu lintas di Bali. Ada 2 hal utama yang dapat kita lakukan untuk mengurangi kemacetan. Pertama,menggunakan transportasi umum jangan menggunakan kendaraan pribadi,penggunaan transportasi umum dapat mengurangi volume kendaraan dijalan raya. Pada akhirnya,kemacetan lalu lintas pun akan berkurang. Kedua,membiasakan untuk berjalan kaki jika jarak tempuh tidak terlalu jauh. Cara ini sederhana tetapi memang sulit untuk dilakukan. Padahal berjalan kaki itu menyehatkan,dan dengan berjalan kaki kita sudah ikut serta mengurangi kemacetan di Bali. Saya yakin dengan melakukan 2 tindakan tersebut kemacetan lalu lintas di Bali dapat berkurang. Akan tetapi, Pemerintah Bali diharapkan untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan terhadap transportasi umum. Saya yakin,jika transportasi umum aman dan nyaman,penumpangnya pun akan lebih banyak. Akhirnya,jumlah penguna transportasi pribadi akan berkurang dengan sendirinya. Hanya ini yang bisa saya sampaikan,semoga bermanfaat bagi kita semuanya. Mohon maaf jika ada salah kata dan tindakan. Atas perhatiannya saya mengucapkan Terima kasih. OM,SHANTIH,SHANTIH,SHANTIH,OM  
Berbicara mengenai kehancuran dunia sekarang yang dirusak oleh pemimpin bertopeng bagus namun dibalik itu ada perwujudan raksasa seram dan angkuh, keserakahan pemimpin diangkat dalam ogoh-ogoh dari ST.Tunas Muda Sidakarya ini, bumi di perutnya diambil dari begawang nala seperti bumi ini milik sendirinya saja, manusia- manusia berjatuhan dililit besi tajam menggambarkan sengsara, kecewa dan sedih. Dari perwujudan Ogoh Ogoh ini memberikan pengingat kepada pemerintah sebagai pemimpin rakyat, seharusnya memperhatikan keputusan yang dibuat agar tidak mementingkan diri sendiri dan tidak membuat rakyatnya sengsara. Semoga para pemimpin ingat jika keputusan yang diberikan baik pasti akan dilaksanakan oleh rakyat dan pasti menyebabkan dunia ini bisa baik lagi. Terimakasih  +
teman jika melihat anjing kurus merasa jijik? di Bali konon ada ajian cambra berag, itu merupakan ajian pangleakan yang tinggi, bisa mengubah dirinya menjadi anjing kurus tubuhnya semua terluka busuk di lehernya. Ogoh-ogoh ini mengingatkan kita agar tidak mengurusi hidup orang lain menyiksa binatang khususnya anjing Bali. Pemerintah sepatutnnya peduli menjaga dan tegas kepada orang yang membunuh, meracuni anjing, perutnya lapar, sakit, dan disiksa. Di tengah kurangnya pemahaman, dan hukum mengenai tindakan yang tidak benar kepada binatang. Supaya anjing itu tidak punah dan membangkitkan hubungan harmonis manusia dengan alam, seperti konsep Tri Hita Karana.  +
Di Kota Denpasar yang merupakan ibu kota, pusat pemerintahan dan ekonomi Provinsi Bali, saya melihat bahwa banjir adalah masalah utama di kota ini. Tidak mengherankan jika seratus ton sampah diperoleh di Kota Denpasar setiap hari. Hal ini sangat berbahaya jika tidak diperhatikan, karena bisa membuat tempat yang rusak semakin parah. Akibatnya banyak masalah lain yang muncul di kota denpasar karena penyakit ini. Masalah ini tidak dapat diserahkan kepada pemerintah saja, tetapi peran aktif masyarakat sangat dibutuhkan. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kebutaan, salah satunya adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya masalah kebutaan. Sebagai siswa, bahkan di bangku SMA saya masih diajarkan oleh guru untuk selalu peduli terhadap lingkungan melalui program P5 yang dilaksanakan di sekolah. Melalui program ini saya berpikir bahwa masalah bodoh ini dapat diselesaikan dengan budidaya Magot. "Budaya Daya Maggot Untuk Mengatasi Masalah kutu di Kota Denpasar" Pemerintah Kota telah membantu mengatasi masalah kutu ini dengan teknologi canggih, dari setiap warga dapat membantu pemerintah dalam masalah kutu ini dengan budidaya maggot karena karena budidaya maggot ini dapat memecah sampah organik menjadi pupuk atau di Bali sering disebut nyanyad. Maggot berasal dari lalat Black Soldier Fly (BSF), budidaya hanya menggunakan kandang papan/kayu yang memiliki celah dan ditutup dengan kain, ruang kecil untuk menekan telur maggot dan Rak untuk tempat tumbuh maggot, dalam proses pertumbuhan maggot, ditempatkan di tempat yang terkena sinar matahari. Limbah organik seperti kulit kacang, sisa buah-buahan, dan rumput di kebun dapat ditempatkan di tempat ini. Magot untuk mengurai limbah organik atau kotoran menjadi pupuk atau pupuk. 1 Kg Maggot dapat menguraikan 4 Kg Limbah organik atau sampah setiap dua hari. Jika setiap warga kota memiliki 1 kg lemak maka tidak akan ada lagi sampah organik di kota ini. Sisa sampah plastik harus diserahkan kepada pemerintah yang memiliki peralatan canggih untuk mendaur ulang. Berikut ini adalah Manfaat Budidaya Maggot: 1. Mengurangi volume limbah di TPA karena limbah organik digunakan untuk pakan maggot 2. Buah maggot dapat digunakan sebagai pakan ternak yang mengandung protein tinggi karena maggot mengkonsumsi limbah organik seperti sayuran dan buah-buahan 3. Maggot yang dapat membuang limbah akan menghasilkan Kasgot (Residu Maggot) yang dapat dijadikan pupuk organik Budidaya maggot ini sangat menguntungkan bagi lingkungan dan para pengasuh maggot, karena selain dapat menanam sampah organik, pupuk dan bekas maggot dapat digunakan atau dijual dengan harga yang lebih tinggi, dapat dikatakan bahwa budidaya maggot lebih mudah dan memiliki nilai fungsional yang lebih tinggi.  
Om Swastyastu Selamat pagi, salam sejahtera bagi kita semua. Pertama, marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Ida Sabg Hyang Widhi Wasa karena telah memberikan banyak sekali limpahan rahmat dan juga kesempatan bagi kita semua, sehingga kita dapat berkumpul di acara yang berbahagia ini. Dalam kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan orasi yang cukup singkat tentang tanggap berpariwisata. Karena pada dasarnya pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi dan menghibur dini. Kita semua sudah tau bahawa pulau bali adalah pulau seribu pulau, yang terkenal di mancan negara karena keindahan flora faunanya. Tapi dibalik semua itu ada masalah yang harus dicarikan solusi oleh pemerintah kedepannya terkait dengan wisatawan yang datang ke tempat wisata dikawasan tempat suci yang semena-mena. Seperti banyak wisatawan berpoto di pura dengan menaiki pelinggih pura, tidak tanggap terhadap kebudayaan Bali, penistaan budaya Bali sepeti berbuat zinah di kawasan tempat suci, Ugal ugalan di jalan, tidak mamakai helm, mengubah plat motor dan menyembunyikan Visa identitasnya agar ia dapat bekerja di Bali. Dan tidak heran lagi keberadaan wisatawan itu membuat masyarakat lokal terganggu. Itu menjadi masalah serius yang harus ditangani para pemimpin kedepannya, menegakkan aturan aturan berpariwisata ke bali. Lebih mempertimabangkan wisatawan yang bekerja di Bali, karena masyarakat lokal masih banyak sekali yang saya ketahui pengangguran, mungkin dengan adanya aturan aturan bijak tersebut bisa membantu masyarkat lokal agar mendapatkan pekerjaan dan lebih mempertimbangkan wisatawan yang membuka lapangan pekerjaan di bali sedangkan ia bukan wni  +
Om Swastiastu. Disini saya akan mengemukakan pendapat saya tentang pengembangan platform BasaBali Wiki di kalangan masyarakat Bali. Menurut saya, dengan adanya platform Basab\Bali Wiki, sangat memudahkan saya dan seluruh masyarakat terutama masyarakat Bali untuk mengikuti segala perkembangan isu-isu yang terjadi di Bali terutama di kalangan masyarakat. Selain itu, platform ini juga menyediakan kompetisi wikithon yang dimana saya dan masyarakat lainnya dapat ikut berpartisipasi untuk memberi masukan tentang berbagai kendala maupun kegiatan yang harus dilaksanakan pemerintah untuk mencapai kesejahteraan dan kelancaran seluruh masyarakat. Saya tertarik dengan isu-isu yang terjadi saat ini di kalangan masyarakat seperti contohnya penggunaan bahasa asing yang berlebihan sehingga memudarnya bahasa ibu masyarakat Bali yaitu bahasa Bali. Saya sangat setuju jika platform BasaBali Wiki dikembangkan lebih luas lagi terutama diperkenalkan dan dipergunakan di setiap sekolah-sekolah melalui tenaga pendidik yang mengajar peserta didiknya. Mungkin beberapa sekolah sudah kenal dan mempergunakan platform ini, tapi di beberapa sekolah lain, saya rasa belum dan hal ini harus segera ditindaklanjuti karena penggunaan bahasa Bali serta pengetahuan tentang budaya Bali saat ini sudah mulai memudar akibat masuknya budaya asing dan penggunaan bahasa asing secara terus menerus. Selain itu, platform Basabali wiki dapat menjadi ajang prestasi bagi para siswa maupun masyarakat yang ingin ikut berpartisipasi membagikan karya-karya mereka. Isu lainnya yaitu tingkat pengangguran di Bali. Banyaknya pengangguran membuat tingkat kemiskinan di Bali semakin meningkat. Orang-orang sulit mencari pekerjaan karena standar untuk menjadi seorang karyawan yang tidak tercapai. Maka dari itu perlu perhatian khusus dari pemerintah, dimana dapat diadakan pelatihan-pelatihan seperti workshop untuk masyarakat yang belum bekerja. Pengenalan BasaBali Wiki dapat menjadi topik utama karena dengan memperkenalkan dan melatih mereka tentang isi platform ini akan membuat mereka tertarik untuk mempelajari bahasa Bali maupun budaya Bali. Seperti salah satu contohnya yaitu mempelajari bahasa Bali secara konsisten akan dapat membuka peluang kerja yaitu sebagai guru les bahasa Bali. Maka, perlu diadakannya pelatihan-pelatihan untuk melatih serta memotivasi mereka untuk mempelajari lebih dalam tentang bahasa Bali maupun budaya Bali. Sekian pendapat yang dapat saya sampaikan. Terima kasih. Om Santih, Santih, Santih Om  
"Pendidikan di masa pandemi Covid - 19 Wabah global telah melanda dunia, begitu pula yg terjadi di Indonesia, sehingga program stay at home dilaksanakan sbg upaya menekan perluasan covid-19. Pada Universitas Terbuka, bulan Maret adalah awal semester tutorial masa registrasi 2020.1, baik tutorial online (tuton) maupun tutorial tatap muka (TTM). UT Semarang, sedang memasuki tutorial perdana pada mahasiswa yang mengambil modus pembelajaran TTM. Untuk menaati program pemerintah, modus pembelajaran dialihkan menjadi kelas virtual, agar mahasiswa tetap mendapatkan haknya memperoleh ilmu tetapi tetap aman dengan di rumah saja. Kelas TTM diganti menggunakan modus tuweb (tutorial webinar). Modus baru didapatkan mahasiswa sehingga mendorong penelitian ini dilakukan. Bagaimana kesiapan mahasiswa dengan pembaharuan modus belajar? Bagaimana penguasaan teknologi yang diperlukan mahasiswa dalam menyongsong pembelajarannya? Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan kuesioner. Populasi diambil dari 100 mahasiswa UT Semarang, pokjar Kabupaten Batang dari berbagai semester. Hasil dari penelitian menunjukkan 82% mahasiswa mendukung dan semakin semangat dalam menyiapkan teknologi untuk modus baru pembelajaran menggunakan tuweb. Saran dan masukan mahasiswa juga menjadikan evaluasi dalam pelayanan lebih prima pada UT maupun dunia pendidikan pada keadaan global yang sedang terkena wabah ini."  +
Jeg Metaksu!,begitu kalau orang bilang saat melihat seseorang yang membawakan pertunjukan seni budaya atau pekerjaan baik lainnya.Taksu adalah aura magis yang terpancar dari orang yang benar-benar rajin ,tulus dan iklhas menjalankan seni budaya,perdagangan,maupun memimpin.Sama seperti Implementasi ogoh-ohoh "HYANG AJI TAKSU",yang digambarkan oleh anak kecil yang bermain gendang,di belakang anak kecil tersebut ada sosok tinngi besar seram dan kuat berwibawa yang melambangkan Taksu itu tersendiri.Di belakang sosok tinggi besar tersebut ada sosok cantik ,anggun,dan menghanyutkan, di tangannya membawa sarana yang melambangkan ilmu pengetahuan. Kalau diimplementasikan seperti pemerintahan, anak kecil tersebut adalah seorang pemerintah dan gendangnya adalah sistem pemerintahan.Kalau benar anak kecil itu rajin belajar bermain gendang sesuai peraturan dan pakem pasti lah Taksu atau aura magis akan keluar sendirinya dari anak kecil tersebuat sehingga membuat ia tampak berwibawa.Sama seperti Pemerintah ,kalau pemerintah baik dalam menjalankan sistem pemerintahan sesuai pasal dan peraturan yang ada pasti Taksu atau aura dari pemerintah tersebut akan keluar dan disegani masyarakat. Sekarang bumi ini sudah semakin tua semakin nyeleneh,sepatutnya Pemerintah Lebih siaga dan gercep ,dan kita semua sebagai masyarakat harus taat terhadap peraturan.  +
Pemimpin yang akan datang di Bali harus segera menangani masalah lingkungan dan pariwisata sebagai prioritas utama. Pulau-pulau ini mengalami dampak negatif dari pertumbuhan pariwisata yang tidak terkendali, seperti kerusakan lingkungan, kepadatan penduduk, dan ketidakseimbangan ekonomi. Peningkatan sampah plastik dan kerusakan terumbu karang merupakan ancaman serius bagi kelestarian lingkungan. Selain itu, pandemi COVID-19 telah menghancurkan industri pariwisata, yang merupakan tulang punggung ekonomi Bali. Calon pemimpin harus merencanakan kebijakan yang akan memulihkan ekonomi, mendiversifikasi sumber pendapatan, dan memperkuat infrastruktur kesehatan. Menangani masalah pekerjaan dan pendidikan juga penting untuk memperkuat keterlibatan masyarakat lokal. Dalam menghadapi tantangan-tantangan ini, para pemimpin harus melibatkan semua pihak, termasuk masyarakat lokal, bisnis, dan pemerintah pusat. Sebuah visi jangka panjang yang berfokus pada pengembangan berkelanjutan dan pelestarian budaya Bali diperlukan untuk menciptakan masa depan yang gemilang bagi semua pihak. Selanjutnya, masalah kondisi tenaga kerja dan distribusi pendapatan harus diperhatikan. Para pemimpin harus merancang strategi untuk meningkatkan keterampilan pekerja lokal mereka, menyediakan lapangan kerja, dan memastikan distribusi pendapatan ekonomi. Untuk menghadapi tantangan-tantangan ini, dibutuhkan kepemimpinan yang ambisius dan penuh dedikasi. Pemimpin Indonesia masa depan harus memiliki komitmen yang kuat terhadap pembangunan berkelanjutan, keadilan sosial, dan pelestarian budaya. Hanya dengan pendekatan holistik dan kolaboratif, Bali dapat berkembang secara berkelanjutan sambil mempertahankan keunikan dan keindahan alam dan budayanya.  +
Sudah 77 tahun Indonesia merdeka. Masyarakat Bali bersatu mengisi kemerdekaan tersebut. Pembangunan Jalan Tol Jagat Kerthi, Kawasan Pusat Kebudayaan Bali, Pelabuhan Segitiga Emas, dibangun untuk mendukung kesejahteraan masyarakat sakala-niskala sebagai penanda Bali Era Baru. Didasarkan kesetiaan pada Pancasila sebagai senjata memerangi perilaku mabuk, perjudian, dan perilaku buruk lainnya demi tegaknya martabat bangsa dan kewibawaan Sang Saka Merah Putih. Segenap masyarakat berupaya meningkatkan prestasi, toleransi keharmonisan hidup, pariwisata, serta pelestarian budaya mewujudkan Bali Pusat Peradaban Dunia demi tegaknya spirit kemerdekaan Indonesia Raya.  +
"Infrastruktur Jalan Dan Penerangan Yang Rusak Di Bali" Pada kesempatan kali ini saya akan membahas pentingnya pengembangan infrastruktur jalan dan lampu di pulau indah ini Bali. Infrastruktur jalan yang baik adalah tulang punggung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Dengan meningkatnya jumlah penduduk dan pariwisata di Bali pengembangan umum jalan yang efisien dan aman menjadi suatu keharusan. Kami berkomitmen untuk merencanakan dan melaksanakan proyek jalan yang tidak hanya memperlancar arus transportasi tetapi juga memperhatikan kesejahteraan lingkungan. Selain itu,pencahayaan jalan yang memadai merupakan langkah penting untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan warga serta wisatawan. Dengan penerangan yang baik kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung. Kita berbicara bukan hanya tentang jalan dan lampu, tetapi tentang pondasi kehidupan yang lebih baik. Infrastruktur yang kokoh mencerminkan komitmen kita terhadap kesejahteraan bersama. Pemerintah hendaknya memberikan perhatian serius terhadap masalah ini, agar setiap langkah kita dijalani dengan aman, nyaman dan penuh harapan. Sekian yang dapat saya sampaikan, mohon maaf apabila ada salah kata. Akhir kata saya ucapkan Terimakasih.  +
Apabila seseorang terpengaruh oleh sifat serakah, maka ia akan kena pengaruh sifat Kanda Pat Bhuta. Kanda Pat Bhuta tersebut yang dapat menghilangkan sifat-sifat baik pada manusia. Pemerintah saat ini belum bisa melaksanakan ajaran asta brata, karena masih banyak yang dipengaruhi oleh sifat sad ripu (enam musuh dalam diri) menyebabkan banyak masyarakat yang tidak sejalan. Banyak masyarakat menemukan hal-hal yang tidak baik. Akibatnya banyak masyarakat yang tidak percaya, apalagi sejalan dengan pemerintah dan dapat mengabibatkan hal yang tidak baik pada kepemimpinannya. Jika seperti itu siapa yang mau percaya lagi dengan pemerintah?  +
Berwajah seram, bergigi banyak, bebadan besar, dan bertenaga kuat gambaran dari ogoh ogoh kumbakarna. Kumbakarna diketahui menerima anugerah dari dewa brahma berupa tidur abada dan siapapun itu akan mampu membangunkannya. Tetapi, ketika negaranya tertimpa bahaya maka kumbakarna akan bangun dengan sendirinya walaupun tisak ada yang membangunkannya. Pemerintah ketika menjalakan kewajibannya hendaknya selalu ingat dengan keadaan negaranya. Tidak hanya menutup telinga dan tidur tetapi bergerak cepat mencari solu masalah masalah dineharanya dan berani membela hingga mati seperti kumbakarna.  +
Masalah lingkungan terbesar di dunia adalah sampah plastik. Sama halnya di Indonesia khususnya di Bali, sampah plastik menjadi masalah lingkungan yang utama. Melalui karya kreatif anak muda dengan memanfaatkan sampah plastik di lingkungan sekitar maka terciptanya ogoh-ogoh “luu plastik” dari desa tujung kecamatan tegallalang, Gianyar-Bali. Pesan yang ingin disampaikan melalui karya ogoh-ogoh kepada pemerintah yakni bagaimana pemerintah dapat membuat kebijakan mengenai penggunaan plastik untuk pembungkus makanan atau hanya sekedar media untuk mempermudah membawa barang bawaan. Selain itu, bagaimana pemerintah dapat menyediakan tempat pengelolaan sampah khususnya sampah plastik agar dapat mempunyai nilai lebih pada lingkungan.  +
Bali terkenal akan pariwisata bertajuk religinya yang sangat kental. Namun di kala pandemi Covid-19 menyerang, menyebabkan semua aspek pendukung ekonomi masyarakat khususnya pada bidang pariwisata mengalami mati suri. Bukan hanya Indonesia, namun juga hal serupa dialami oleh seluruh negara di dunia. Sebagai generasi penerus bangsa, sebaiknya kita tidak hanya berani untuk mengkritik namun juga berani untuk berinovasi guna menciptakan suatu kolaborasi yang dapat membangkitkan kiprah pariwisata Bali seperti sedia kala. Dunia yang sudah serba digital, membuat kita harus berupaya dapat berjalan seirama dengan pariwisata budaya maupun teknologi. Maka daripada itu, solusi yang dapat diciptakan yakni website bernama 'Mai Melali' dengan pemanfaatan VR (Virtual Reality) yang mengangkat tema revitalisasi pariwisata Bali bertajuk digital. VR ini dikonsepkan untuk dinikmati khususnya bagi para wisatawan yang sudah merindukan Bali sejak terakhir kali ia mengunjungi Pulau Dewata ini. Disamping itu juga, pada pemanfaatan VR ini akan menggunakan beberapa destinasi wisata contohnya seperti Pantai Kuta, Sangeh Monkey Forest, Tegenungan Waterfall, maupun destinasi wisata religi seperti Tirta Empul. Dengan membawakan Bali keluar, diharapkan timbul rasa rindu terhadap Pulau Dewata yang nantinya akan membuat rasa ingin mengunjungi bali lebih bergejolak. Terpacu dengan sektor pariwisata saja dapat diibaratkan sebagai pisau bermata dua. Disamping dapat menguntungkan karena Bali memiliki potensi yang besar, namun juga dapat merugikan karena pada saat pandemi sekarang, seluruh aspek kehidupan menjadi melemah. Dengan hadirnya Mai Melali, diharapkan seluruh penikmat destinasi pariwisata Bali dapat merasakan atmosfer yang dulu sempat dirasakan namun terpaksa meninggalkan sejenak karena pandemi Covid-19. Dengan bantuan teknologi VR (Virtual Reality) membuat kita lebih mudah untuk berkolaborasi dengan globalisasi saat ini. Maka daripada itu, mari wujudkan pariwisata Bali yang bertajuk teknologi, guna membangkitkan dan merevitalisasi pariwisata dan ekonomi penduduk Bali. Karena kami yakin, Bali Akan Kembali.  
Kemarahan Hyang Ibu Pertiwi sebagai tema ogoh-ogoh dari desa Yehembang Jembrana. Yang menceritakan bagaimana perasaan sedih dan marah pertiwi sebagai Hyang Ibu Pertiwi tentang perbuatan manusia yang suka membuang sampah sembarang dan suka merusak hutan. Pemerintah agar melihat juga mengobati kemarahan Hyang Ibu Pertiwi untuk mengeluarkan peraturan hukum yang kuat, mengatasi perbuatan manusia yang tidak baik di dunia. Sekarang marilah kita bersama-sama utamanya kita sebagai generasi penerus bangsa, bagaimana bersama-sama mengibarkan semangat melestarikan alam supaya bumi kita tetap asri dan lestari.  +
Dirgahayu Republik Indonesia yang ke 77 (tujuh pupuh tujuh) tidak terasa Republik Indonesia sudah ber umur 77 (tujuh puluh tujuh) Indonesia sudah terkenal mempunyai beragam budaya, ras, suku, dan agama. Itu yang menyebabkan beragam car akita jika mengisi kemerdekaan, dari hal yang paling sederhana memasang bendera merah putih yang mencirikan kemerdekaan. Jika di bidang budaya pasti mengadakan acara festival budaya, ada juga yang mengisi kemerdekaan di bidang olahraga seperti contohnya lomba voli dan lomba lari, ada juga lomba-lomba yang unik seperti panjat pinang, Tarik tambang, lari karung, dan masih banyak lagi kegiatan jika mengisi kemerdekaan. Itu yang mencirikan kita selalu menambahkan dan ingat dengan semangat jika mengisi kemerdekaan. Pulih lebih cepat bangkit lebih kuat.  +
Saudara-saudara yang saya cintai, Pemilihan umum adalah saat di mana kita sebagai warga negara memiliki kekuatan untuk membentuk masa depan kami. Bali, tanah air kita yang kita cintai, menghadapi sejumlah masalah yang memerlukan perhatian mendesak dari calon pemimpin kita. Saat kita bersiap untuk memilih pemimpin baru, perlu bagi kita untuk mempertimbangkan masalah yang benar-benar mendesak dan memerlukan solusi yang tepat. Di antara berbagai masalah yang terjadi, beberapa hal yang menonjol dan perlu segera diatasi oleh calon pemimpin Bali adalah: Pertama, lingkungan dan keberlanjutan. Bali, dengan keindahan alamnya, menghadapi tekanan besar akibat pertumbuhan yang cepat. Konservasi lingkungan dan perlindungan sumber daya alam sangat penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada pulau ini. Calon pemimpin harus memiliki visi yang jelas untuk mempertahankan keindahan alam Bali sambil juga mengelola pertumbuhan yang berkelanjutan. Kedua, infrastruktur yang memadai. Meskipun Bali telah menjadi destinasi wisata yang populer, namun masih ada kebutuhan akan infrastruktur yang lebih baik untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kegiatan sehari-hari masyarakat. Pemimpin yang efektif harus memprioritaskan pembangunan infrastruktur yang memadai tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan. Ketiga, kesejahteraan sosial. Ada ketimpangan yang perlu diatasi di Bali. Peningkatan akses pendidikan, perhatian terhadap kesehatan masyarakat, serta peningkatan kesempatan kerja dan upah yang layak perlu menjadi fokus utama bagi calon pemimpin. Kesejahteraan sosial yang merata akan menjadi pondasi yang kuat bagi kemajuan Bali ke depan. Keempat, transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan. Penting bagi pemimpin untuk membangun pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Masyarakat harus memiliki kepercayaan penuh pada pemimpin mereka dan merasa didengar dalam proses pengambilan keputusan. Saudara-saudara, pemilu ini bukan hanya tentang memilih pemimpin, tetapi juga tentang memilih pemimpin yang memiliki visi yang jelas, komitmen yang kuat, dan kemampuan untuk mengatasi masalah-masalah yang mendesak. Mari kita pilih pemimpin yang dapat memimpin Bali menuju masa depan yang lebih baik, yang adil dan berkelanjutan bagi kita semua. Terima kasih.  
Om Swastyastu. Dalam mengelola sampah ini, panitia Tim Basa Bali dan kita semua menghaturkan penghormatan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Sampah ini berdampak pada bumi kita dan telah menjadi beban bersama bagi umat manusia. Peraturan yang ditulis pada tahun 1975 mengenai pelestarian, penulisan, dan pengembangan aksara Bali telah ada, namun tidak selalu diikuti. Pengelolaan sampah seharusnya bukan hanya ritual, melainkan benang merah dalam hidup kita. Sampah ini berbahaya, dan kita, sebagai masyarakat, seharusnya menjadi warga yang suci yang tidak secara langsung berkontribusi pada pencemaran lingkungan kita. Sampah yang terus meningkat ini memengaruhi lingkungan Bali. Namun demikian, kita harus terus hidup berdampingan dengan alam dan menjalankan tanggung jawab kita. Kita perlu segera mengubah kebiasaan dalam pembuangan sampah ini. Lebih dari itu, kita harus memberikan dukungan kepada sesama Bali dan memainkan peran kita sebagai warga yang bertanggung jawab. Ketakutan besar meliputi sektor pariwisata, stabilitas ekonomi, dan reputasi global kita. Bersama-sama, mari bersatu, bersikap rendah hati, dan bekerja secara kolektif dalam mengelola sampah ini. Terima kasih. Om Shanti, Shanti, Shanti, Om.  +
Sebenarnya menjadi pemimpin di parlemen sangatlah sulit, karena harus melindungi para budak dan selalu berpegang teguh pada janji-janji politik selama kampanye. Saat ini adalah. musim bagi para calon partai politik untuk bergelut dan berkampanye. Hal ini dilambangkan dengan para peziarah yang menjuntai spanduk di sepanjang trotoar dan catus pata, yang bertujuan agar semua orang dapat melihat diri mereka sebagai PEMILU. Dia sendiri juga mempertimbangkan semua hal ini dengan visi dan misi jika dia dipilih oleh partai rakyat. Jika dilihat maka sebenarnya hanya ada wakil rakyat yang menjalankan program dan memenuhi janji-janji politiknya dan ada juga yang lupa pada janjinya seperti kacang yang lupa pada kulitnya. Sebagai bukti bahwa saya yang berada di Bali utara merasa menjadi korban janji politik, janji untuk membangun bandara agar perekonomian di Bali stabil tetapi sampai saat ini semua itu hanya wacana yang mengembara selama musim kampanye. Nah itu yang saya rasakan sendiri, mungkin para wakil rakyat memiliki pertimbangan lain yang mungkin bandara belum direalisasikan hingga saat ini, hanya saja menjadi wakil rakyat sangat sulit dalam mengambil keputusan karena banyak. pertimbangan dan pekerjaan yang harus dilakukan. Kami sebagai rakyat hanya. meminta kepada bapak-bapak dan ibu- ibu yang sedang bersalin untuk tidak memutuskan janji yang kondisinya sulit untuk direalisasikan agar budak atau rakyat tidak tersinggung oleh janji. Hanya saja, jika ada kesalahan, maafkan aku. Memang menjadi pemimpin sebagai wakil rakyat memang sulit, karena sebagai wakil rakyat harus selalu melindungi rakyat dan harus ingat dengan janji-janji politiknya selama masa kampanye. Sekarang adalah musim pencalonan wakil rakyat dan masa kampanye. Hal ini ditandai dengan banyaknya para caleg yang memasang baliho menghadap trotoar dan catus kematian.  +
Di masa pandemi ini kita dituntut kreatif agar mampu bertahan. Usaha Bucket bunga ini adalah contoh usaha kreatif yang dapat membantu pemerintah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Bali di masa pandemi covid ini. Bucket bunga ini biasanya dikirim untuk hadiah ulang tahun, hadiah wisuda dan biasa diberikan untuk keluarga atau pacar.  +
"Om swastiastu " Kepada pembawa acara terimakasih atas waktu yang di berikan kepada saya .Para juri yang saya hormati, para penonton yang saya banggakan dan peserta lomba orasi basa bali yang saya sayangi .Judul karya saya " Peduli dengan Sampah Plastik Supaya Lingkungan Bersih". Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atau Ida Sanghyang Widhi Wasa dapat berkumpul dalam keadaan sehat di hari ini. Bumi yang sekarang banyak sekali masalah terhadap sampah plastik yang bisa mengakibatkan bahaya besar di bumi. Pada hadirin sekalian sampah plastik merupakan bahaya besar ketika kita tidak memperhatikan lingkungan sekitar dan bisa memberi bencana di masa depan. Lalu siapa yang akan ingat? Bukan hanya diri sendiri kita semua baik para siswa remaja orang tua semua yang hidup di bumi termasuk Bali yang terkenal dengan keindahan alamnya, patut peduli dengan keberadaan sampah plastik itu ini merupakan perilaku yang meliputi para remaja sebagai pemeran utama. Ingat, kerjaan para remaja tidak cuma berhias dan melakukan selfie di tempat yang Asri saja, tetapi sampah di depannya tidak ada yang memperhatikan itu menyebabkan bencana seperti longsor banjir polusi dan lainnya. Supaya kita tidak terkena bahaya kitab patut membuang sampah ke tempat sampah, tidak boleh membuang sampah di lingkungan sekitar seperti sungai,jalan,got, serta lainnya. Ayo kita tidak membuang sampah sembarangan supaya lingkungan sekitar tetap asri dan lestari !. Kita patut saling gotong royong bersama pemerintah dan semua masyarakat agar terciptanya lingkungan yang bersih terbebas dari sampah plastik. "Om Santhi,Santhi,Santhi Om"  +
Para hadirin yang kami hormati. Sebelum kami memulai orasi ini. Izinkan kami untuk memanjatkan puji syukur Kepada Ida Sang Hayang Widhi Wasa, karena atas karunianyalah kita dapat berkumpul pada hari yang berbahagia ini. Melalui panganjali umat Om swastyastu Hadirin yang kami hormati, orasi yang akan kami bawakan hari ini berjudul “Warga Negara Asing membuat meresahkan masyarakat bali”. Hadirin yang kami banggakan Akhir-akhir ini, wisatawan asing atau “bule” yang ada di Bali, menjadi sorotan publik karena berulah dan membuat masyarakat resah. Bukannya jera, WNA yang didapati melakukan berbagai pelanggaran di Bali justru malah melawan saat aparat kepolisian menindak lanjutinya. Tidak hanya satu pelanggaran namun banyak pelanggaran yang dilakukan oleh WNA seperti : 1. Pelanggaran Lalu Lintas yang Meningkat Data statistik mencatat peningkatan dramatis dalam pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh sejumlah WNA. Sikap kurang peduli terhadap aturan dan keselamatan di jalan raya bukan hanya mengancam masyarakat lokal tetapi juga menciptakan risiko yang signifikan bagi WNA sendiri. Peningkatan ini mencerminkan ketidakpatuhan yang meresahkan, yang menghendaki tindakan penegakan hukum yang lebih efektif dan kampanye penyadaran yang lebih intensif. 2. Masalah Imigrasi yang Merugikan Tingginya tingkat overstaying dan pelanggaran terhadap ketentuan imigrasi menciptakan beban serius pada sistem imigrasi. Dampak ekonomi dan sosial dari perilaku ini sangat nyata, dengan adanya sumber daya yang harus dialokasikan untuk menangani kasus-kasus ini. Peningkatan kontrol dan peningkatan tindakan penegakan imigrasi menjadi imperatif untuk memastikan kepatuhan terhadap ketentuan yang ada dan menjaga integritas sistem imigrasi. 3. Pendirian Usaha Tanpa Izin yang Menyulitkan Angka pendirian usaha tanpa izin oleh sebagian WNA merugikan ekonomi lokal, menciptakan ketidaksetaraan yang tidak seimbang dalam persaingan bisnis. Masalah ini bukan hanya menyangkut aspek ekonomi, tetapi juga mengacu pada pertanyaan hak dan keadilan dalam bisnis. Evaluasi mendalam terhadap dampak ekonomi dan sosial dari praktik-praktik ini diperlukan untuk menentukan solusi yang dapat mengatasi masalah ini tanpa merugikan pihak-pihak yang patuh pada aturan. 4. Tidak Mematuhi Aturan Lingkungan Perilaku WNA yang tidak mematuhi aturan lingkungan menciptakan ancaman serius terhadap keberlanjutan ekologis di Bali. Kasus-kasus ini mencakup pembuangan sampah sembarangan, kerusakan tanaman lokal, dan pelanggaran terhadap prinsip-prinsip keberlanjutan. Evaluasi menyeluruh terhadap dampak jangka panjang dari kerusakan lingkungan ini perlu dilakukan untuk memahami implikasinya terhadap ekosistem dan kesejahteraan masyarakat lokal  
Adapun usaha para pemuda mengisi kemerdekaan disaat negara Indonesia sudah merdeka. Hal tersebut berupa usaha yang sangat penting. Seperti: 1. Membangun prestasi di berbagai bidang, salah satunya bidang olahraga. Agar dapat mengharumkan negara Indonesia ke mancanegara. 2. Menjaga dan menggunakan infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah agar berguna. 3. Melaksanakan sikap welas asih "saling asah, asih, asuh" meskipun berbeda suku, adat, budaya serta agama. 4. Khususnya kita para pemuda di Bali agar melestarikan seni budaya Bali dengan meningkatkan kreasi tontonan-tontonan yang dapat menarik perhatian pariwisata.  +
Rasa cinta kepada bangsa Indonesia semakin dalam. Seperti lambang garuda pancasila yang mencerminkan rasa persatuan meski berbeda suku, adat, budaya dan lain sebagainya . berbeda -beda namun tetap satu. Fasilitas infrastruktur yang semakin maju seperti jalan tol, pembangunan pada bidang pendidikan, teknologi, pariwisata, pertanian dan lain sebagainya. Semoga penerus bangsa Indonesia 'JAYA'.  +
Bahasa Bali adalah bahasa ibu yang terdapat di Pulau Bali. Seiring dengan perkembangan zaman, eksistensi Bahasa Bali kian memudar. Sudah banyak ada upaya agar Bahasa Bali lestari, contohnya adalah website BASAbali Wiki. Apabila diperhatikan, keberadaan BASAbali Wiki sangat baik karena bisa membantu pelestarian Bahasa Bali, seperti membuat kamus, membuat ruang komunitas, dan membuat media sosial seperti instagram yang mudah diakses. Akan tetapi, terdapat beberapa fitur yang belum mampu menarik perhatian kaum milenial akan keberadaan BASAbali Wiki karena masih banyak kaum milenial yang belum mengetahui apa itu BASAbali Wiki, diperlukannya sosialisasi ke sekolah-sekolah sebagai bentuk pengenalan website BASAbali Wiki agar memudahkan generasi muda dalam mempelajari Bahasa Bali. Ketika mendapat informasi Wikithon terbaru, saya sangat senang karena bisa menyampaikan hal yang menurut saya perlu ditambahkan pada website BASAbali Wiki. Berdasarkan survey yang dilakukan Program for International Student Asessment (PISA) pada 2019, Indonesia menempati peringkat ke 62 dari 70 negara berdasarkan tingkat minat literasi. Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa warga Indonesia memiliki tingkat literasi yang rendah. Agar eksistensi Bahasa Bali tetap bertahan dan lestari pada zaman ini, diperlukan keselarasan antara Bahasa Bali dan teknologi. Tindakan yang bisa diambil terkait masalah tersebut, saya berharap BASAbali Wiki bisa menjadi wadah seniman multimedia mengubah cerita-cerita berbahasa Bali yang terdapat pada BASAbali Wiki menjadi bentuk animasi. Kita semua sudah biasa melihat anak baru lahir diberikan tontonan YouTube animasi yang berbahasa Inggris, mengapa tidak membuat tontonan animasi yang berbahasa Bali? Apabila terdapat banyak tontonan animasi berbahasa Bali, hal tersebut adalah salah satu cara agar anak-anak senang dan banyak mengetahui kosa kata dari bahasa ibu yang dimiliki. Hal ini tentu akan menjadi kemajuan yang baik apabila disiarkan di YouTube, televisi, dan media sosial lainnya. Para orang tua yang memberi tontonan pada anak mereka tanpa sadar telah mengajarkan Bahasa Bali pada anak mereka dan sebagai bentuk partisipasi dalam isu budaya yang sering didengar dan diperbincangkan. Apabila video animasi berbahasa Bali ini berhasil dibuat, video tersebut bisa saja dibeli oleh stasiun televisi agar bias ditayangkan di televisi. Melalui hal ini, BASAbali Wiki akan mendaptakan dana dan bisa meningkatkan perekonomian seniman multimedia muda yang berbakat. Pada zaman sekarang sudah banyak anak muda mengharapkan kamus yang bisa menerjamahkan Bahasa Indonesia ke Basa Bali secara keseluruhan seperti google translate tapi belum ada. Menurut perhatian saya, teman-teman saya kurang semangat mengikuti lomba-lomba berbahasa Bali karena takut lebih dulu terhadap sor singgih basa Bali, lebih cepat dikatakan ribet. Hal tersebut terjadi karena tidak lepas dari lingkungan keluarga dan masyarakat yang jarang menggunakan Bahasa Bali. Berdasarkan hal tersebut, sangat diharapkan BASAbali Wiki bisa menjadi solusi suatu hari nanti seperti menyediakan fitur seperti google translate selain pada kata tapi juga pada kalimat yang lengkap agar bias menarik perhatian kaum milenial dalam mempelajari bahasa ibu yang dimiliki. Berdasarkan pendapat yang telah saya sampaikan, tanpa sadar saya juga telah berpartisipasi dalam menghadapi isu-isu publik yang ada di Bali meliputi pendidikan, perekonomian, dan budaya. Melalui pendapat ini, saya harap BASAbali Wiki kian berkembang secara berkelanjutan.  
Poster ini menjelaskan bagaimana beradaptasi dengan kebiasaan baru  +
#
Gerakan menanam serentak melalui pembagian paket benih gratis dan kegiatan lain untuk mengampanyekan gerakan menanam sendiri di rumah.  +
-
- +
Banyak berkembang basa "Gaul" di lingkungan masyarakat Bali utamanya pada remaja. Bahasa-bahasa itu banyak dikembangkan oleh para remaja. Perkembangan bahasa "Gaul" di lingkungan remaja banyak ditemukan di media sosial. Keberadaan bahasa "Gaul" di lingkungan remaja membuat bahasa Bali yang sesuai dengan anggah-ungguhing bahasa yang benar semakin dirasa kuno. Apalagi orang tua di rumah masing-masing tidak terlalu memberikan pelajaran bahasa Bali yang sesuai dengan anggah-ungguhing basa Bali yang benar. Para remaja sekarang banyak yang mengikuti "Tren" di media sosial. Salah satu bahasa "Gaul" yang sering digunakan berbicara oleh para remaja khususnya di daerah Kota seperti bahasa "Ké" atau kata "Ké". Seperti pada bahasa berikut ini "Ké nyaan ajak nyén kemu?" kalau dalam bahasa Indonesia "Kamu nanti sama siapa kesana?" bahasa yang lain seperti "Awas ké sing kemu nah!" dalam bahasa Indonesia "Awas kamu tidak kesana ya!", kalau saya pikir apakah sama artinya dengan teka-teki atau cecimpedan dalam bahasa Bali seperti berikut ini "Apa ké kerék-kerék ngejohang?" artinya anak sedang menyapu. Pertanyaan sekarang apakah "Ké" itu dalam bahasa Bali ada artinya? Apakah basa "Ké" itu bisa diartikan "Kamu"? Apa arti "Ké" itu pada kamus bahasa Bali? Menurut pemahaman saya bahasa "Ké" itu adalah partikel penegas dalam bahasa Bali. Bahasa Bali memiliki beberapa partikel penegas seperti ké, ja, sih, ya, dan lain sebagainya. Partikel penegas itu banyak digunakan untuk mempertegas arti yang sering ditemukan pada paribasa Bali. Seperti "Apa ké kerék-kerék ngejohang?", "Apa sih aliha peteng-peteng mai?", "Apa ja kenehanga, kéto aliha", "Apa ya intipe ibi sanja?", dan lain sebagainya. "Ké" ini kalau saya pikir tidak memiliki arti, tetapi hanya sebagai partikel penegas. Bagaimana kalau basa "Ké" yang sering digunakan berbicara dalam bahasa Bali oleh para remaja yang diartikan "Kamu"? Saya mencoba mencari arti kata pada kamus online bahasa Bali Wiki, disana bahasa "Ké" tidak ditemukan artinya, yang ada hanyalah kata apaké, awaké, dan lain sebagainya. Saya berpikir penting sekali ada platform basa Bali Wiki, semakin mudah mencari arti kata atau bahasa. Khususnya bahasa-bahasa yang digunakan ketika berbicara menggunakan basa Bali. Saya berpikir bahwa keberadaan platform basa Bali Wiki penting sekali sebagai wadah untuk melestarikan bahasa, aksara, dan sastra Bali, supaya para remaja tidak salah ketika mengartikan bahasa atau kata yang digunakan saat berbicara menggunakan bahasa Bali. Semoga bahasa Bali semakin berkembang ditengah perkembangan bahasa yang semakin kompleks. Platform basa Bali Wiki diharapkan bisa meningkatkan bahasa Bali agar bahasa Bali bisa "Gaul" tidak lagi dirasa kuno ketika menggunakan bahasa Bali yang sesuai dengan anggah-ungguhing bahasa Bali yang benar.  
- +
-  +
- +
-  +
- +
-  +
- +
-  +
- +
-  +
- +
-  +
- +
-  +
- +
-  +
- +
-  +
- +
-  +
- +
-  +
- +
-  +
- +
-  +
- +
RAYAKAN KELULUSAN TANPA CORAT CORET BAJU Anak Anak mileniall kayak sekarang pasti mau sekali mengikuti zaman,setiap kelulusan pasti acara yang dinanti nanti yaitu Corat coret baju, grang grung di jalan dan mengganggu lalu lintas.tau kenapa dampaknya? Dampaknya menimbulkan kecelakaan yang tidak diinginkan dan di tempat coret coret baju,pasti banyak sampah yang membuang sembarangan tanpa pertanggung jawaban.sebenarnya boleh mengikuti zaman kayak sekarang tapi banyak banget cara merayakan kelulusan seperti yang sudah dihimbau oleh polres Jembrana,yakni menyumbangkan baju di anak yatim,merencanakan tirte yatra atau melali ke Bedugul atau tempat yang lain. Jadilah contoh yang benar untuk anak anak yang lain,dan rayakan kelulusan dengan hal positif jangan alay dan jangan gengsii.  +
- +
Dari aku kecil sampai sekarang, setiap aku pergi ke pantai pasti selalu ada sampah berserakan. Mulai dari sampah daun, sampah plastik, tiba-tiba ada yang pakai kampil besar entah apa isinya, sampai kayu-kayu besar pun ada. Kalau di pikir-pikir sampah itu sampai ke pantai pasti gara-gara ulah manusia yang suka membuang sampah ke sungai sampai akhirnya berakhir di pantai. Selain itu juga pasti gara-gara masyarakat yang berkunjung ke pantai terus beli makanan dan minuman yang menggunakan plastik, setelah makan pasti langsung di buang sembarangan. Pas mandi di pantai tiba-tiba ada sampah yang mengapung di air. Siapapun yang melihat pasti merasa tidak suka. Pantai yang seharusnya menjadi tempat melepas lelah, santai-santai, berlibur bersama keluarga menjadi tempat pembuangan sampah. Pemandangan pantai yang seharusnya indah, pasir yang bersih, dan air yang jernih berubah cuman gara-gara sampah. Berhubung sekarang masih terdapat banyak sampah baik di pantai maupun pesisir pantai, mari kita sama-sama untuk melakukan kerja bakti atau gotong royong membersihkan sampah yang terdapat di pesisir pantai. Mari kita bersama sadar lingkungan agar tercipta lingkungan Bali, bersih, aman, lestari indah.  +
- +
-  +
- +
Banyak nya kecelakaan yang terjadi di kecamatan mendoyo banyak memakan korban jiwa. Menurut saya para petugas kepolisian seharusnya lebih memperhatikan pesepeda motor yg ada di jalan, agar berkurangnya pengguna motor yang ugal ugalan di jalan yg dapat menyebabkan kecelakaan. Dengan Meningkatkan pengawasan di jalan raya bagi saya merupakan salah satu tugas yang harus di lakukan para petugas, karena itu adalah tanggung jawab mereka untuk menjaga keamanan dan ketertiban di jalan raya. Salah satu cara yg dapat di lakukan petugas kepolisian adalah dengan melakukan penjagaan rutin di jalur yang rawan kecelakaan dan meningkatkan pengawasan kepada warga masyarakat dan memberikan himbauan kepada warga agar selalu menggunakan helm. Tidak lupa juga dengan memberikan sosialisasi kepada sekolah sekolah agar memberitahu siswa mereka agar selalu memakai perlengkapan sebelum membawa sepeda, agar mereka terhindar dari kecelakaan lalu lintas.  +
- +
-  +
- +
Apabila kamu tidak memiliki Sawah, maka lahan di dalam diri jiwa yang harus kamu tanami.Tanamilah diri dengan sifat baik, pengetahuan dan wawasan. Niscaya tanaman tersebut akan sangat berguna sekali, bukan hanya untuk diri sendiri, namun untuk keluarga dan orang lain. Jangan sampai menanam hal yang salah juga ya dalam diri itu, misal bibit kebencian, kesombongan, iri dengki dan bibit-bibit buruk lainnya.  +
- +
ABDI NEGARA Apa sih itu abdi negara? Hal yang pertama ada di pikiran banyak orang pasti polisi atau tentara,gelar yang indah pasti ada perjuangan yang mati Matian harus dilewati,tugas dan pengabdiannya tidak semudah yang kita lihat, contohnya bapak polisi setiap hari menjaga di jalan,ada yang menjaga di lampu merah,tugu atau jalan ke sekolah,bahkan ada yang kepanasan tapi pak polisi sabar.ada himbauwan disuruh makek helm,pakek celana panjang,pakek jaket pakek sandel selop atau sepatu itu manfaatnya biar kita aman di jalan.dan bapak tentara tugasnya berat kalau ada tugas harus siap pindah lokasi pindahan yang sudah ditentukan,siap berperang,siap ninggalin keluarga dan rela pulang cuman bawa nama saja. Ayo kita sekarang bantuk sedikit sedikit pak polisi atau TNI cara mematuhi peraturan sudah membuat bapak polisi atau TNI merasa terhormat  +
- +
-  +
- +
Salah satu tradisi khas yang ada di kabupaten Jembrana adalah mekepung. Tradisi ini merupakan puncak kegembiraan kaum petani dalam mensyukuri hasil panen raya mereka, biasanya mekepung di laksanakan sesudah panen, saat sawah kering separuhnya biasanya pada bulan april, mei, atau juni. Diperkirakan, adu cikar ini sudah muncul sekitar 1920-an, tradisi yang berawal dari Desa Buluk, Desa Banyubiru, dan Desa Kaliakah, berkembang menjadi atraksi pakepungan, yang tak di sangka atraksi ini sekarang menjadi tradisi turun temurun. Adapun properti tradisi mekepung, kostum yang digunakan para joki ialah bertelanjanh dada, memakai kain tipis, tekes kepala bercorak batik, celana panjang gelap sebatas lutut, serta sempak kolong ( padang khas jembrana) yg di selipkan di pinggang. kerbau pedadu atau kerbau yang di gunakan dalam atraksi makepung dihiasi dengan gelung kepala disebut dengan rumbing, sejenis mahkota pada kepala kerbau. Pada cikar, pedati ini di ukir dan di cat dengan warna warni yang menyolok. Jadi apakah kalian berminat untuk berkunjung ke Jembrana untuk melihat tradisi mekepung?, Tunggu apalagi ayo segera datang ke Jembrana untuk melihat tradisi tersebut.  +
- +
-  +
- +
Belakangan ini, setiap aku menonton berita entah itu di TV ataupun HP, sering banget ada berita kalau gak banjir ya tanah longsor. Bahkan sampai ada yang memakan korban. Kalian pasti tau kan, penyebab banjir dan tanah longsor selain curah hujan yang tinggi dan gempa bumi adalah adanya kegiatan penebangan pohon di hutan sehingga menyebabkan hutan gundul. Selain itu yang paling sering terjadi adalah masyarakat di sekitar yang membuang sampah sembarangan. Dan kita semua tau bahwa terjadinya banjir dan tanah longsor dapat merugikan kita semua, seperti rumah-rumah yang terendam oleh air yang kotor. saat terjadi tanah longsor juga sangat membahayakan keselamatan, apalagi terjadi tanah longsor di sekitaran pemukiman warga. Kita semua tau bahwa banjir dan tanah longsor sangat merugikan kita, dan semua itu terjadi karna kita sendiri. Coba aja kita sebagai masyarakat memiliki kesadaran pasti semua ini tidak akan terjadi. Maka dari itu, mari kita sama-sama memulai sesuatu hal mudah yang dapat berguna untuk mencegah terjadinya banjir dan tanah longsor. Seperti membuang sampah pada tempatnya dan menanami kembali hutan yang gundul. Memang kegiatan ini sederhana tapi dampaknya sangatlah besar dan bermanfaat bagi kita semua, untuk mencegah terjadinya bencana alam seperti banjir dan tanah longsor agar tidak terjadi lagi.  +
- +
-  +
- +
AIR TERCEMAR Kemarin sore saya sempat melewati jembatan,tapi di jembatan itu banyak sekali sampahnya,ada sampah pempes,plastik dan yang lainnya.kenapa katanya masyarakat membuang sampah sembarangan? Tidak kasihan air jembatannya? Seharusnya masyarakat yang lainnya harus sadar akan kebersihan air.Besok dikala air mati pasti kita mengambil air di jembatan buat nyuci baju,masyarakat harus sadar dari sekarang tentang pengolahan sampah yang ada di desa masing masing,apa gunanya pengolahan sampah? Biar kita tau tata cara membuang sampah yang benar.membuang sampah di jembatan bisa berdampak banyak sekali hewan yang ada di di jembatan akan meninggal dan jembatannya tidak enak dilihat Ayo bersama sama lestarikan air di desa masing masih  +
- +
Bali merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia, pulau Bali atau pulau dewata sudah banyak diketahui oleh orang-orang dari luar negeri karena destinasi pariwisata di pulau Bali sangat enak untuk dikunjungi. Bali memiliki banyak sekali tempat pariwisata yang layak untuk dikunjungi seperti tanah lot, taman budaya garuda wisnu kencana, mandala suci menara wana dan masih banyak lagi. Dengan banyaknya tempat destinasi wisata tentu saja orang-orang yang ada di luar negeri akan tertarik untuk berkunjung di pulau Bali, mengapa tidak karena di pulau Bali banyak barang berkualitas baik dengan harga yang relatif murah. Selain banyak barang berkualitas baik dengan harga yang murah banyak juga tempat-tempat destinasi wisata yang kebanyakan tidak dipungut biaya untuk masuk ke dalam sana contohnya seperti pantai-pantai yang ada di pulau Bali. Di pulau Bali juga terdapat sebuah Pura agung yaitu Pura Besakih, pura agung Besakih didirikan pada tahun 1284 oleh Rsi Markandeya yang merupakan seorang pemuka agama Hindu keturunan India. Jadi untuk kalian yang mau liburan ke pulau Bali tunggu apa lagi ayo segera berkunjung ke pulau Dewata.  +
- +
Dari dulu sampai hari ini, setiap sekolah pasti mengajarkan tentang tata krama kepada para siswanya. Tak hanya di sekolah di rumah pun begitu, orang tua pasti mengajarkan tata krama kepada anak-anak nya. Tapi sekarang sebagian besar anak, apalagi anak jaman sekarang sangat jarang menerapkan tata krama. Aku yakin kalian pasti sering melihat anak anak yang saat bertemu atau berpapasan dengan orang tua di jalan atau dengan guru mereka di sekolah, pasti mereka tidak menyapa, jek nyelempeng berjalan, jangan kan menyapa, melihat gen sing, sudah seperti tidak saling kenal, padahal guru yang mengajar di kelas mereka. Begitu juga ketemu dengan orang tua di jalan atau dimana pun, sudah seperti tidak saling kenal padahal kenal. Tidak perlu pakai bahasa bali atau bahasa alus, pakai bahasa Indonesia pun bisa, bahkan pakai bahasa yang kalian pakai sehari hari pun bisa, gak masalah.. Ketemu ibu guru, sapa pagi bu, siang bu. Ketemu bapak guru, sapa pagi pak, siang pak. Begitu juga kalau kalian ketemu orang yang lebih tua dimanapun itu, tidak usah sampai menyapa, senyum aja udah cukup. Jangankan sama orang tua, sama teman aja jarang nyapa, ga perlu sampai nyapa terus ngomong panjang kali lebar, senyum sama meanggutan aja udah lebih dari cukup.  +
- +
Mayoritas masyarakat Bali adalah beragama Hindu. Dalam agama Hindu tentunya banten sangat penting sebagai sarana upacara. Namun di zaman sekarang banyak yang kurang peka terhadap bebantenan khususnya para remaja. Sekarang banyak yang lebih memilih membeli bebantenan agar lebih praktis. Padahal seharusnya generasi sekarang harus mulai belajar membuat banten selagi masih ada tetua yang pintar membuat banten. Untuk itu mari kita belajar mengenai bebantenan Bali dari orang tua atau orang-orang yang pintar membuat banten. Kita bisa belajar bagaimana cara membuat Banten dan mengetahui makna dari bebantenan tersebut. Karena mempelajari bebantenan yang banyak itu tidak bisa sebentar, kita harus rajin belajar dari banten yang kecil terlebih dahulu.  +
- +
KECELAKAAN MEMAKAN KORBAN JIWA Sudah beredar informasi kecelakaan di Mendoyo,Gilimanuk belum juga di tempat yang lainnya.namun sebenarnya kecelakaan itu terjadi ada banyak faktornya,bisa karna bawa sepeda ugal ugalan,tidak makek helm,trus di jalan makek perasaan sendiri tidak melihat kanan kiri.padalah sudah ada himbauwan disuruh memakai helm,pakek celana panjang,baju panjang atau jaket,pakai sepatu atau sandal selop.apa sebenarnya guna himbauwan itu? Sebenarnya tidak ruwet sekali,himbauwan itu pakai keselamatan kita biar selamat di jalan,kalau seumpamannya terjadi kecelakaan tangan sama kaki biar aman,maka dari itu ikuti aturan atau himbauwan yang sudah dikasi tau pak polisi atau laka lantas polres Jembrana,polres Mendoyo dan yang lainnya  +
- +
Warung men runtu marupakan Salah satu tempat kuliner yang ada di bali, lebih tepatnya berlokasi di Jl. Sekuta No.32, Sanur, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali. Warung men runtu sudah di buka pada tanggal 1 juni 2015, biasanya warung men runtu buka setiap hari pada jam 10 pagi sampai jam 7 malam. Menyediakan berbagai macam menu pilihan yang banyak digemari oleh orang-orang itulah mengapa warung main runtuh menjadi salah satu tempat kuliner favorit yang ada di Bali, warung main runtuh menyediakan berbagai macam makanan seperti tipat cantok, rujak, es dan lain-lain. Memiliki cita rasa makanan yang nikmat itulah mengapa warung men runtu selalu ramai pengunjung, tidak hanya warga lokal saja terkadang juga ada warga negara asing yang berkunjung ke warung men runtu untuk membeli beberapa menu yang ada di sana. Salah satu menu yang paling khas dari warung men runtu adalah rujaknya yang sangat pedas, tentu saja banyak orang di Bali yang sangat menyukai makanan-makanan pedas itulah mengapa warung men runtu ramai pembeli. Jadi tunggu apa lagi ayo semuanya segera berkunjung dan membeli makanan yang ada di warung main runtu.  +
- +
Saudara semua pasti sesekali pernah melihat wisata asing memakai pakain adat bali entah secara langsung atau melalui media sosial. Selain itu pasti kalian pernah melihat wisata asing yang senang mempelajari tarian Bali. Bahkan ada yang sampai rela ke bali hanya demi berfoto menggunakan pakain bali seperti pakain pengantin. Lihat mereka, mereka bukan warga bali tapi mereka sangat menyukai dan tertarik dengan pakain tradisional, tarian, dan budaya daerah Kita. Dengan bangga mereka memperkenalkan budaya kita hingga di seluruh dunia. Sedangkan Kita sendiri warga asli bali, tetapi kita sendiri enggan untuk melestarikan budaya kita seperti tari tarian bali, bahkan anak jaman sekrang jarang yang mengetahui tari tarian daerah kita. Kita disuruh pakai pakain adat saat hari kamis saja masih mengeluh. Contoh lah mereka, yang dengan bangga menggunakan pakain adat bali, yang dengan bangga mempelai tari tarian bali. Masa kita kalah sama mereka para warga asing, mari kita sama-sama untuk lebih bangga dengan Budaya yang kita punya, biar tidak namanya aja yang bali, tapi tidak tau budaya yang kita miliki.  +
- +
-  +
1
Hutan telah gundul. Pohon-pohon kayu habis dibabat. Luh Ayu Manik dan teman-temannya sedih melihat hutan yang rusak. Di tengah hutan ada pos polisi, tapi tetap ada penjahat yang mencuri kayu. Luh Ayu Manik dan teman-temannya bersepakat untuk menangkap pencuri tersebut. Celakanya, akal-akalan mereka ketahuan. Para pencuri mengejar mereka sembari mengacungkan gergaji mesin. Bagaimana jadinya Luh Ayu Manik dan teman-temannya?  +
2
Tiba-tiba angin berhembus kencang di kamar 21. Buku yang sedang dibaca Luh Ayu Manik dengan teman-temannya tiba-tiba bergetar dan terbang. Dari buku yang kotor, rusak, dan robek itu keluar raksasa-raksasa yang wajahnya seram. Semua hendak lari, tetapi hanya bisa diam tanpa bisa bergerak seperti patung. I Wayan dan I Made ingin berteriak. Namun, bibir mereka terkatup tidak mampu bicara.  +
3
Saat berjalan pulang setelah menonton ogoh-ogoh, Luh Ayu Manik dan Putu Nita terkejut melihat para muda-mudi lari tunggang langgang, dan berteriak ketakutan sembari meminta pertolongan. "Tolong-tolong..." Demikian Wayan berteriak-teriak. Ada ogoh-ogoh bisa berjalan. Badannya tinggi besar dan terbuat dari segala macam plastik dan gabus. Seketika Luh Ayu Manik ingat dengan perbuatan I Wayan dan I Made yang membuang sampah sisa saat membuat ogoh-ogoh ke sungai tadi pagi.  +
Terima kasih saya ucapkan kepada pembawa acara karena sudah memberikan kesempatan kepada saya. Baik para hadirin terlebih utama kepada panureksa yang saya hormati, para wantaka basa bali wiki yang saya hormati, dan para hadirin yang saya cintai.Om Swastiastu. Pertama-tama mari kita bersama-sama menghaturkan rasa bahagia kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, berkat anugrahnya kita bisa berkumpul bersama-sama disini dalam rangka acara Wkithon Partisipasi Publik Bali Berorasi. Di kesempatan ini izinkan saya menghaturkan pidato yang sudah saya buat. Pemilu itu hanya sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih anggota DPR, DPD, Presiden dan wakil presiden serta untuk memilih anggota DPRD, yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Seperti yang terdapat pada UUD no. 7 tahun 2017tentang pemilihan umum, seluruh masyarakat bali memberikan suara merrka untuk mendukung calon pemimpin daerah bali. Calon pemimpin Bali yang baik adalah pemimpin yang mampu memimpin rakyat-rakyatnya menuju kesejahteraan. Calion pemimpin Bali harus mebndengarkan kelyuh kesah rakyatnya. Calon pemimpin bali harus dapat dengan baik menangani permasalahan yang ada di daerah Bali, antara lain: 1) pertumbuhan UMKM yang menurun, UMKM memegang peranan sangat penting di Bali terutama dalam penciptaabn lapangan kerja sehingga dipandang sebagai katup penyelamat dalam proses mendorong laju pertumbuhan ekonomi. 2) pengendalian harga krebutuhan pokok, kebnaikan harga bahan pokok disebabkan adanya ekspektasi permintaan yang meningkat, penyebab utamanya dari rantai pasoknya, pasok pangan sepertii pertanian dinilai belum efisien. Jika tata niaga tersebut belum diatur dan dikendalikan dengan baik, seharusnya harga dan bahan piokok tetap stabil. 3) pembangunan infrastruktur umum, di daerah Bali masih terdapat fasilitas umum yang perlu diperhatikan dan diperbaiki. Salah satunya jalan raya, pada beberapa tempat yang masih memiliki jalan yang kurang baguus untuk dilewati. Terkadang banyak calon² pemimpin yang masih melupakan tugas-tugasnya akibatbnya permasalahan akan semakin banyak mempengaruhi faktor-faktor lainnya yang kurang baik sampai bisa menimbulkan Bencana bagi masyarakatnya. Seharusnya calon pemimpin bali bisa menyelesaikan masalah-masalah yang timbul di masyatakat agar masyarakat bali hidup sejahtera. Baik maaf bila ada kesalahan ataupubn kekurangan saya tadi, saya meminta maaf saya tutup dengan. Parama shanti, "Om Shanti, Shanti, Shanti, Om"  
Sampah menjadi permasalahan utama di kehidupan manusia dan pencemaran lingkungan terjadi akibat sampah. Dengan kepedulian generasi muda,tim muda US dan Bali mempersembahkan "3R FOR CLIMATE ACTION". 3R terdiri dari Reduce,Reuse,Recycle yang tentunya sebagai langkah awal dan langkah kecil yang mudah serta memberikan dampak ke lingkungan di dunia ini. Hal kecil seperti melakukan 3R dapat membantu mengurangi permasalahan sampah di dunia dan berdampah demi bumi tercinta kita.  +
4
Saat berada di pantai bersama neneknya, monster buas muncul dari air dan mulai menyerang orang-orang. Ternyata monster itu adalah makhluk laut yang tidak berbahaya yang menderita karena menelan plastik laut. Luh Ayu Manik Mas datang untuk membantu, tetapi ia mesti berjuang dengan dilema membunuh monster yang sebenarnya adalah korban polusi manusia.  +
5
Sebagian besar teman Luh Ayu mulai senang membeli apel dan anggur impor daripada nanas, pepaya, dan belimbing lokal yang tampaknya juga disukai oleh seluruh dunia. Luh Ayu berubah menjadi pahlawan super untuk membantu, tetapi bertanya-tanya apa yang dapat dia lakukan untuk mempromosikan pertumbuhan dan konsumsi produk lokal.  +
Sudah lama berlalu sejak Virus Covid-19 ditetapkan sebagai pandemi dunia. Setelah lama mengalami karantina, kini telah dinyatakan bahwa kita memasuki masa New Normal yaitu kebiasaan yang baru. Walaupun sudah ada kerenggangan dalam beraktivitas, tapi kita haru tetap waspada dan menjaga diri dengan tetap melakukan protokol kesehatan.  +
5s +
kamrin syaa maturan di Pura saya bnya melihat ank jaman sekarang pada sibk dengan hp nya, walupn itu di dalam pura pantsnya kita hrus fokus sembhyang.wktu syaa sembahayang saat jero mangku sedang ngaturan mantra untuk nganturang banten tapi suara mangku kalah dengan suara hp ank kecil Yg sedang main game, waktu sembahyang pun suara hp nya semakin terdengar keras.sedangkan bule yang berwista ke Pura mreka sangat menghargai orng yang berada dlam pura yang Sedang beribadah. Masa kita sebagai orng yg tinggal di Bali tidak bisa menghargai orng, bule aja bisa sopan di Pura masa kita yang di bali tidak bisa sopan dan menghargai orng sembhyang. syaa harap kedepannya orng" di bali Semakin bisa menghargai orng yg beribadah dan kita bisa sopan dlam pura .  +
6
Sebuah paket datang untuk Made Putri, salah satu teman Luh Ayu, dari Amerika Serikat yang dibalut berlapis-lapis bahan kemasan. Made Putri membuang limbah kemasan ke tempat sampah, tetapi berakhir di sungai dan menjadi tempat air menggenang. Nyamuk pembawa demam berdarah kemudian berkembang biak di genangan-genangan air tersebut, yang membuat masalah sampah kemasan menjadi semakin parah. Dan, pandemi Covid-19 pun sedang berkecamuk. Apa yang harus dilakukan Luh Ayu?  +
7
Tiba-tiba angin kencang menerpa. Gempa bumi mengguncang Pura. Dari dalam retakan tanah keluar monster bundar mengganggu penduduk. Luh Ayu segera menuju pohon bambu di belakang pura dan berubah menjadi Luh Ayu Manik Mas. Bisakah Luh Ayu Manik Mas melawan monster virus tanpa bantuan orang lain? Apakah ada cara lain yang bisa menolong warga dari serangan monster virus?  +
A
A A Ngurah Paramartha, lahir di Denpasar,14 Oktober 1974. Ia menamatkan pendidikan seni rupa di ISI Denpasar. Sejak 1995 ia aktif menampilkan karya-karyanya dalam berbagai pameran bersama, seperti pameran “Kamasra” di Bali Cliff Resort Jimbaran (1996), “Colour Wheel” Indonesian artist di Galeri Lukisan Dublin Irlandia (2009), “Ulu-Teben”, kelompok MilitantArt di Bentara Budaya Denpasar (2015), dll. Pameran tunggalnya antara lain “Hasrat Rahasia” di Hide Out Fine Art Ubud (2003), “Eksplorasi kehidupan” di Ten Fine Art, Sanur (2011). Karya-karyanya cenderung figuratif dengan menampilkan sosok-sosok imajiner yang multitafsir.  +
Penelitian ini dirancang untuk menciptakan suatu model pembelajaran Bahasa Inggris yang berbasis budaya di sekolah dasar. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian yang lebih besar yang menggunakan rancangan penelitian pengembangan (R&D) yang di tahun pertama bertujuan untuk menciptakan model konseptual tentang pembelajaran Bahasa Inggris berbasis budaya. Penelitian ini menggunakan populasi sekolah dasar yang ada di Bali dan pemilihan sampel dilakukan dengan teknik multi-stage sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, analisis dokumen dan dilengkapi dengan wawancara dan ditriangulasi dengan menggunakan expert judgement. Hasil analisis data adalah dihasilkannya model konseptual pembelajaran Bahasa Inggris yang berisi tentang standar kompetensi Bahasa Inggris sekolah dasar, kompetensi dasar, tema/materi yang harus diajarkan untuk mencapai kompetensi, pendekatan, metode/strategi, dan assessmen yang digunakan untuk menilai kompetensi siswa dalam pembelajaran Bahasa Inggris. Model konseptual ini akan menjadi dasar pengembangkan modul dan perangkat pembelajaran Bahasa Inggris sekolah dasar yang akan dikerjakan di tahun kedua sebagai tahap lanjutan penelitian ini.  +
Manus, Eksistensi yang Lahir dari Ketiadaan Karya Mas Ruscitadewi Lima seniman dari berbagai bidang seni yang aktif dalam Sawidji Artist Collective mengeksplorasi pertanyaan ‘apa yang menjadikan kita manusia?’ Ini adalah kolaborasi bertajuk “Manus, Perjalanan Sadar” yang dibuka pada 15 Desember 2023 dan akan dibuka untuk umum. hingga 3 Februari 2024. Pameran ini merupakan Kolaborasi Sawidji bekerja sama dengan Sudakara Art Space, Sanur, Bali, Indonesia.  +
Hutan Monyet Sangeh. Memori Hutan, Kekuatan Memori dan Rahasia Hutan Suci Memori itu misterius. Ingatan dapat memegang kekuasaan atas kita seumur hidup. Itu bisa kuat dan jelas atau kabur dan lemah. Entah kita melihat memori atau tidak, memori itu ada di sana, berdiam di balik pikiran kita. Membentuk persepsi, tindakan, dan pilihan kita. Memori membentuk kita sejak dini. Ini adalah rekaman pengalaman kita. Kisah-kisah yang diputar ulang di benak kita yang memberi tahu kita siapa diri kita. Dari mana kita berasal dan barangkali di mana kita seharusnya berada.  +
Kami melanjutkan kenangan dan refleksi bersama kami tentang makna dan kekuatan Pohon melalui dedikasi Hutan Kera Sangeh. Dengan refleksi pada kekuatan dan misteri ingatan pertama kita.  +
Pulau Dewata atau Pulau Seribu Pura adalah sebutan untuk pulau Bali yang terkenal karena kentalnya budaya Hindu, seperti banyaknya sesaji yang dipersembahkan untuk dewata penjaga di berbagai tempat di Bali. Tidak hanya itu, Bali juga sangat terkenal dengan destinasi wisata alam yang indah dan bervariatif, mulai dari pantai, laut, sungai, danau, gunung, dan hutan. Hal inilah yang menjadikan sektor pariwisata memberikan pengaruh yang sangat besar pada perekonomian di Bali. Sebagai penduduk lokal Bali setiap orang tentunya mempunyai impian ataupun harapan pada daerahnya sendiri baik dari segi ekonominya, pendidikannya, infrastrukturnya, sosial budayanya hingga kepemimpinan yang dilakukan oleh pemimpin daerahnya. Harapan saya semoga kedepannya sektor perekonomian di Bali baik dari sektor pariwisata, akomodasi dan makanan hingga pertanian dan perikanan semakin berkembang dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali kedepannya. Adanya peluasan dan pembangunan infrastruktur untuk memperbanyak lapangan pekerjaan sehingga dapat menekan angka pengangguran kedepannya. Kemudian meningkatkan akses-akses pendidikan bagi para pelajar terkhususnya pada pelajar yang sekolahnya berada di tempat-tempat terpencil agar pendidikan yang di dapatkan sama rata. Menjaga toleransi dan mengokohkan solidaritas kita sebagai masyarakat Bali dengan menanamkan rasa asah, asih dan asuh agar tidak terjadinya perpecahan ataupun pertengkaran antara satu sama lain sesuai dengan ajaran Tatwamasi dan Tri Hita Karana. Dan yang terakhir, berhubung sebentar lagi akan diadakannya pesta pemilu untuk memilih pemimpin masa depan Bali, semoga dilaksanakan sesuai dengan asas pemilu yaitu Luber Jurdil, sehingga nantinya pemimpin yang terpilih bisa tetap menjaga dan meningkatkan program-program kerja dan visi misinya dalam membangun dan mengembangkan Bali menuju Bali Era Baru.  +
Semakin lama bumi semakin kacau, yang dulu mempunyai harta sekarang tidak mempunyai apa - apa. Dulu Seperti macan yang hebat sekarang bagi macan yang lemah. Dunia sekarang tidak seperti dulu, dulu mencari turis sekarang mengusir turis, karena pandemi semua hilang, tradisi kesenian dibatasi. Semoga Bali Cepat KemBALI  +
Menceritakan Seorang Pemuda yang masih memiliki rasa optimis dan percaya bahwa Indonesia bisa mendapatkan pemimpin yang hebat, itulah mengapa Ia memiliki harapan dan standar yang tinggi untuk pemimpin Indonesia  +
Buku cerita ini berisi kumpulan tulisan fiksi dari dua penulis yang terdiri atas beberapa karya fiksi kedua penulis dengan tema binatang dalam dua bahasa, yaitu Indonesia dan Inggris. Semua cerita ditulis dengan gaya kreatif, fiksional, dan sarat nilai-nilai kehidupan. Kisah dalam buku ini bercerita tentang seekor kelinci ajaib yang sejatinya adalah kakek penyihir sakti. Trilogi ini terdiri dari tiga cerita yang berhubungan, yaitu (1) Bagian Satu: Ommi, Linous, Crosui, Canasi, Ki, (2) Bagian Dua: Aranes dan Telur Naga, dan (3) Bagian Tiga: Kisah Teropong Galileo, Palantir, dan Buku Pedang di Universitas Leiden.  +
Ngesti Puji Rahayu (Yayuk) korban Bom Bali 2002 yang bekerja sebagai asisten di sebuah vila milik ekspatriat Jerman di Kerobokan, Bali. Saat tragedi Bom Bali tahun 2002 dia berada di Paddys Club bersama teman-temannya. Ia mengalami luka di bagian wajah, tangan kiri dan hampir seluruh tubuhnya dan sedang dioperasi di Australia atas bantuan Yayasan YKIP (Yayasan Kemanusiaan Ibu Pertiwi). Lahir di Jember, Jawa Timur pada tahun 1962, Yayuk adalah salah satu penyintas bom Bali I pada 12 Oktober 2002. Yayuk adalah wanita yang kuat, salah satu dari banyak orang yang selamat yang telah menjalani hidup mereka dengan pengingat akan tragedi itu. Pengingatnya bersifat fisik dan terlihat. Dia adalah pengingat kita akan hari yang tragis itu, tetapi dengan kata-katanya, “Agama saya tidak mengajarkan kebencian,”  +
Seorang Siswa Ingin Mengumpul Tugas Di Masa Pandemi Covid 19  +
Memilih calon pemimpin yang layak memimpin bangsa ini tidak boleh dilakukan sembarangan, karena satu suara kita menentukan nasib lima tahun bangsa ini. Pemimpin yang layak memimpin negara ini adalah pemimpin sejati. Yang memimpin negara menggunakan ketulusan hati, sehingga negara menjadi tertib dan tentram, serta bisa memperkokoh ajaran Tat Twam Asi. Pemimpin sejati yang layak memimpin bangsa ini juga harus tahu tentang ilmu teknologi, karena zaman sekarang adalah zaman revolusi industri. Pemimpin sejati harus mengayomi semua rakyak dan bisa seia-sekata memegang tongkat pemerintahan memimpin bangsa ini.  +
Gunung Agung dilihat dari Mahagiri. Fotografi lanskap sangat memuaskan apabila Anda bereksplorasi dalam bidang ini, terutama jika Anda cukup beruntung tinggal di tempat yang punya destinasi menakjubkan yang bisa dijangkau dalam waktu singkat namun memiliki keberagaman. Semua tempat di dunia ini punya keindahan alami. Ini sifatnya teknis, Teknik eksposur nol menjangkau dasar-dasar pencahayaan dalam fotografi, dengan contoh yang indah dari Fotografi Lanskap ManButurs.  +
Dahulu saya mengikuti kegiatan wiki marathon atau wikithon ini karena saya menjadi responden. Namun karena saya sering mengikuti kegiatan ini lama kelamaan menjadi senang untuk mengikuti terus. Selain itu, Ketika diadakan workshop mbok dan bli yang ada di sana sangat ramah. Tidak hanya itu, saya menjadi banyak memiliki karya tulis, walaupun karya tulis yang saya buat tidak terlalu bagus. Hal itulah yang dahulu membuat saya menulis karya. Khususnya saat ini yang banyak terdapat isu-isu sipil membuat saya berkeinginan untuk berpendapat namun takut karena jika sembarangan meninggalkan komentar pada media sosial menyebabkan pengguna lain ikut-ikutan. Sekarang sudah ada Yayasan Bali Wiki yang bersedia menampung pendapat masyarakat Bali dan menyalurkannya pada pemerintah. Karena para juri juga berasal dari pemerintahan. Hal tersebut yang menyebabkan pendapat masyarakat Bali langsung dibaca dan didengar oleh pemerintah. Selain menjadi wadah para generasi muda berpendapat, Basa Bali Wiki juga memberikan wadah untuk pemuda pemudi untuk berkreasi Ketika membuat video, foto atau berpendapat. Apalagi Yayasan Basa Bali Wiki dibuat oleh orang Bali sehingga kita memiliki rasa yang sama.  +
Cara melestarikan budaya daerah yaitu memperkenalkan budaya dengan mengajarkan kembali kepada generasi muda. Agar setiap daerah tertentu memiliki budaya masing-masing seiring dengan berjalanya waktu dengan perkembangan zaman, maka budaya tersebut perlahan sudah mulai terganti dengan budaya barat. Sebab kita harus tetap berusaha melestarikan budaya dengan cara mengenalkan kepada generasi muda kalau kita memiliki budaya yang luar biasa. Hal sederhana dalam melestarikan budaya adalah dengan menjadi bagian dari penggiat budaya. Dengan hal sederhana ini, diharapkan budaya lokal yang ada semakin di kenal luas dan menjadi daya tarik utama masyarakat lokal dan mancanegara  +
Cara melestarikan budaya daerah yaitu memperkenalkan budaya dengan mengajarkan kembali kepada generasi muda. Agar setiap daerah tertentu memiliki budaya masing-masing seiring dengan berjalanya waktu dengan perkembangan zaman, maka budaya tersebut perlahan sudah mulai terganti dengan budaya barat. Sebab kita harus tetap berusaha melestarikan budaya dengan cara mengenalkan kepada generasi muda kalau kita memiliki budaya yang luar biasa. Hal sederhana dalam melestarikan budaya adalah dengan menjadi bagian dari penggiat budaya. Dengan hal sederhana ini, diharapkan budaya lokal yang ada semakin di kenal luas dan menjadi daya tarik utama masyarakat lokal dan mancanegara  +
Putra Arsana adalah dosen tetap pada Program Studi Sastra Agama dan Pendidikan Bahasa Bali di Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa, Denpasar.  +
Lahir di Klungkung 14 Februari 1957, menyelesaikan Sarjana Antropologi pada tahun 1982 di Universitas Udayana, menyelesaikan Magister di Universitas Indonesia pada tahun 1990, dan gelar Doktor di Universitas Gadjah Mada pada tahun 2008. Menjadi dosen di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana sejak tahun 1983 sampai sekarang. Pernah menjabat sebagai ketua jurusan antropologi tahun 1997-2000, sebagai ketua program studi S3 Agama dan Kebudayaan Universitas Hindu Indonesia tahun 2008-2011, sebagai sekretaris bidang pengabdian di Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Universitas Udayana tahun 2011-2015, sebagai Ketua Program Doktor (S3) Ilmu Budaya Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana dari tahun 2018 hingga 2022. Aktif mengikuti seminar dan menulis jurnal nasional dan internasional terakreditasi, dan telah menulis beberapa buku.  +
A.A. Rai Kalam, lahir di Klungkung, Bali, 24 September 1939. Ia adalah seniman drama gong legendaris. Di Bali, kesenian drama gong mulai dikenal pada era 1960-an, kemudian makin populer di era 1980-an. Rai Kalam pernah memerankan tokoh raja muda, namun namanya melambung berkat tokoh Patih Agung. Ia juga piawai memainkan peran Patih Anom. Hingga kini, perannya sebagai Patih Anom nyaris tak tergantikan. Selain pemain drama gong, ia juga seorang penulis lakon serta sutradara drama gong. Tahun 2016, ia membina drama gong duta Klungkung dalam Pesta Kesenian Bali. Ia juga ikut bermain dalam drama gong bertajuk "Sing Taen Nduk" di Bali TV. Rai Kalam adalah seorang maestro drama gong. Ia meninggal pada tanggal 20 Desember 2021.  +
A.A. Raka Sidan bernama asli A.A. Gede Raka Partana. Dia adalah seorang pencipta lagu dan penyanyi pop Bali kelahiran 27 Juni 1979. Dia menempuh pendidikan di UNHI Denpasar. Dia telah melahirkan sejumlah album, antara lain “Suud Memotoh” (2005), “Pada-pada Ngalih Makan” (2007), “Pak Boss” (2009), “Song Brerong” (2012), “Kenceng” (2015). Lagu-lagunya banyak mengandung pesan moral dan kritik sosial yang dibungkus dalam nuansa humor.  +
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern dan juga perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih, tentunya akan sangat berpengaruh terhadap keberadaan dan kelestarian bahasa Bali. Seperti yang kita ketahui bersama bahwasannya bahasa Bali adalah bahasa ibu di Bali yang menjadi jantung pada jiwa masyarakat Bali. Keberadaan bahasa Bali sangat perlu kita lestarikan agar kedepannya tidak mengalami kepunahan akibat jarangnya digunakan. Keberadaan platform BASAbali Wiki ini merupakan salah satu cara yang sangat tepat untuk melestarikan keberadaan bahasa Bali di era globalisasi ini. Selain pelestarian bahasa, platform BASAbali Wiki juga sebagai wadah pelestarian budaya, lingkungan, dan juga penanggapan terhadap isu-isu sipil hangat yang sedang marak di kalangan masyarakat Bali. Hingga saat ini platform BASAbali Wiki sudah sangat baik sekali dalam tujuannya melestarikan bahasa dan kebudayaan Bali, hal ini dapat saya lihat dari banyaknya event-event perlombaan yang sudah dilakukan oleh BASAbali Wiki untuk mengetahui bagaimana situasi dari masing-masing daerah di Pulau Bali. Dilihat dari segi Fiturnya, platform ini sudah menyediakan tiga bahasa yaitu bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Bahasa Bali. Hal ini sangat memudahkan penggunanya untuk melakukan translite dari satu bahasa ke bahasa lainnya. Dari kelebihan tersebut ada beberapa kekurangan dari platform BASAbali Wiki yang harus diperbaiki dan ditambahkan lagi kedepannya. Keberadaan aksara Bali dari tahun ke tahun mengalami penurunan penggunaan, hal ini sangat penting sekali untuk diperhatikan dan diantisipasi kepunahannya. Semoga kedepannya fitur aksara Bali ini bisa ditambahkan dalam platform BASAbali Wiki ini untuk menjaga keberadaan dan kelestarian aksara Bali agar tidak mengalami kepunahan.  +
Kasus yang tyng temui di bali mungkin saat ini ramainya perbi cangan yang ada di denpasar yaitu kasus bule bule yang sering berbuat ulah di bali seperti di pura-pura yang berpoto tidak baik Mungkin dengan kejadian itu bali sehrunya bisa lebih tegas lagi membuat peratuaran terhadap wisatawan wisatawan yang adang ke bali Jika bali ingin maju dan berkembang mungkin itu yang bisa saya sampaikan untuk membuat pertauran ynag sangat tegas Jadi haya itu harapan tyng sebagai masyart mbli agar blebih maju dan jaya...  +
AG Pramono lahir di Negara, Bali, 23 Maret 1973. Mengawali keterlibatan teater dan seni sastra sejak tahun 1990. Pernah mendirikan Sanggar Susur Jembrana tahun 1991.Tulisan berupa cerpen, puisi serta artikel budaya dimuat di beberapa media. Sejumlah puisinya, terhimpun dalam buku antologi Puisi 19 ( tahun 1995), Kidung Kawijayan (1996), Detak (1997), Antologi Puisi Indonesia (KSI) Jakarta tahun 1997, Serambi Hening (1998) dan Cerita Pendek Berhenti di Rumahmu (2014).. Sejak tahun 1993 aktif di Bali Eksperimental Teater serta tahun 1998 ikut dalam Komunitas Kertas Budaya. Kini bekerja sebagai jurnalis di salah satu koran lokal di Bali dan sekarang tinggal di rumAh kecil Serambi Hening, Loloan Timur , Jembrana.  +
Bali terkenal dengan beragam budaya dan keindahan alamnya. Banyak sekali wisatawan asing yang berlomba-lomba ingin ke Bali. Banyak pula kebudayaan yang ingin diambil oleh wisatawan asing. Kita sebagai generasi penerus Bali hendaknya saling menjaga dan melestarikannya. Jadi saya harap pada calon pemimpin bali agar lebih sigap dan tegas dalam hal tersebut. Selain itu peraturan di daerah bali masih lemah mengenai pelecehan budaya yang di lakukan oleh oknum wisatawan.. Tindakan tegas ini juga harus diperhatikan oleh calon pemimpin bali agar menuju bali yang aman dan lestari. Bali harus kita jaga,Bali harus kita rawat,dan Bali harus kita lestarikan. Mengenai keindahan alamnya, tiada tanding karena luar biasa indahnya,maka dari itu kita sebagai penerus bangsa juga harus menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat. Calon pemimpin baliku,mari kita kembangkan,lestarikan,dan cintai budaya Bali ini karena Bali adalah aset masa depan bagi warga masyarakat Bali.  +
Sastra Bali terbagi menjadi dua bagian yaitu (1) Sastra Bali dan (2) Sastra Bali Modern, puisi merupakan salah satu sastra Bali Purwa yang mempunyai banyak nilai untuk membimbing manusia dalam berperilaku baik. Salah satu puisi Mandara Giri yang tersusun atas sembilan arca yaitu Wayang Sinom, Wayang Ginada, Wayang Okupasi, Wayang Kerja Kolaborasi, Wayang Anak, Wayang Durma, dan Wayang Puncut serta dapat menjadi pedoman dalam kehidupan bermasyarakat. Metodenya yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah metode pustaka dan dokumentasi, dan data yang dikumpulkan dianalisis menurut langkah-langkah seperti reduksi, penyajian data, dan ekstraksi kesimpulan. Data yang dianalisis disajikan secara informal karena disajikan dengan menggunakan kata, kalimat, dan bahasa dari yang umum ke yang khusus atau deduktif-induktif. Hasil dari puisi lakon Mandara Giri adalah sebagai berikut: Secara struktural Struktur Permainan Mandara Giri terdiri atas struktur formal dan struktur naratif. Struktur formalnya meliputi: 1) kode bahasa dan sastra yang memuat padalingsa, 2) Ragam, dalam puisi Mandara Giri memainkan dua bahasa: bahasa Bali (Bali Bali dan Bali Bali) dan menggunakan sedikit bahasa Jawa. kuno untuk melengkapi padalingsa, 3) Gaya bahasanya, menggunakan dua gaya bahasa yaitu: metafora dan kemiripan. Struktur naratif meliputi: peristiwa, alur atau alur, tokoh pendukung, latar atau latar, tema dan pesan. Pembahasan yang terakhir tentang puisi sebagai alat komunikasi sosial tentunya mempunyai pesan moral atau etika serta mempunyai muatan nilai estetis di dalamnya.  +
AS Kurnia, lahir di Semarang, Jawa Tengah, 31 Juli 1960. Sejak 1990 ia bermukim di Bali. Beberapa kali pameran tunggal dan banyak terlibat dalam pameran bersama. Pernah meraih Penghargaan Pertama "Kompetisi Pelukis Muda Indonesia" tahun 1989 yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) bekerja sama dengan Alliance Francaise. Selain pameran bersama di dalam dan luar negeri, ia menggelar pameran tunggal di beberapa tempat. Pameran tunggalnya, antara lain Galeri Milenium, Jakarta, (2002), Bali 3000, Ubud, (2001), Genesha Gallery, Four Seasons Resort, Bali, (1996), Cemeti Contemporary Art Gallery, Yogyakarta, (1996), Balai Budaya, Jakarta, (1995), Gelar Seni Ulun Ubud, Bali, (1995), Kurnia Atelier, Ubud, (1993), Kurnia Modern Art Studio, Ubud, (1992), Cemeti Contemporary Art Gallery, Yogyakarta, (1991), Cemeti Contemporary Art Gallery, Yogyakarta, (1989). Pameran bersamanya, antara lain Festival Hujan, Bentara Budaya Bali, (2010), Indonesia – Asean Art Awards, Jakarta, (2003), Ilustrasi Cerpen Kompas 2002 Bentara Budaya Jakarta, The Gate : Pre-Discourse", Indonesia – China The 7th Nude Croquis Exhibitions, Seoul, Korea (2002), Jakarta Biennale 2006, Jakarta, Ilustrasi Cerpen Kompas 2007, Jakarta - Yogya - Surabaya – Bandung. YSRI - Philip Morris Indonesian Art Awards 1999, Jakarta, Indonesia, Group Exhibitions, Lorin & Kristy Fine Art Gallery in TRESORS, The International Fine Art Fair, Singapore (1998), dll. Selain melukis, ia juga menulis esai, artikel seni rupa yang dimuat di koran Jayakarta, Dharma, Kartika Minggu, Suara Merdeka, Jawa Pos, dan Tribun Bali. Ia meninggal di Bali pada 4 April 2023.  +
Tentang pengalaman saya saat belajar Semasa daring  +
Tentang sekolah di masa pandemi  +
Tentang siswa yang di pertanyakan oleh ibunya mengenai pembelajaran daring  +
Tentang proses belajar mengajar masih di lakukan lewat daring  +
Abu Bakar, adalah seorang dramawan dan tokoh teater, kelahiran Kediri, Tabanan, Bali, 1 Januari 1944. Ayahnya berdarah Jawa dan ibunya asli Bali. Selain teater, dia juga menekuni sastra dan fotografi. Ada banyak naskah drama yang telah dia pentaskan dan sutradarai. Dia sempat mengunjungi beberapa negara untuk urusan berkesenian, antara lain, Perancis dan Amerika Serikat. Di Amerika, Abu mementaskan hasil kolaborasinya dengan seniman Ikranegara berupa pertunjukan teater “Berani-Beraninya Menunggu Godot” (1990). Dia juga menyutradarai pementasan “Kereta Kencana” dan “Indonesia Luka” (keduanya pada 2012) dan “Malam Jahanam” (2013). Dalam bidang sastra, selain dimuat di beberapa koran, karya-karyanya juga dibukukan dalam “Tuhanku Kupu-kupu”, “Amerika di Luar Jendela” dan “Kunang-Kunang”. Ia juga menulis naskah monolog berjudul “Wanita Batu” (2006) dan drama televisi “Komedi Hitam”, “Bali Menangis (2004), dan sebagainya. Abu adalah pendiri “Teater Poliklinik” dan “Teater Bumi”.  +
Achmad Obe Marzuki lahir di Jakarta, 30 Juli 1975. Ia menetap di Bali sejak tahun 2002 dan aktif berkesenian, di antaranya bermain teater, menulis puisi, membaca puisi, fotografi, dan melukis. Ia memperdalam keterampilan menulisnya melalui kursus kewartawanan di Planet Senen Jakarta Pusat pada tahun 1995. Tergabung dalam Wadah Teater Jakarta dan Lembaga Dongeng Dinas Kebudayaan Jakarta Selatan (1995-1996). Membacakan puisi-puisinya dalam mimbar bebas panggung reformasi TIM 1998. Bergabung dengan Teater AGA (Anak Gudang Air) dan mendirikan Komunitas API (Anak Pasar Induk) pada tahun 2000. Mendirikan Pelangi Art Bengkel Handicraft 2001. Bersama Sanggar Poerbatjaraka ia terlibat dalam pementasan Layon (2008) dan Hong (2008) dalam Temu Teater Mahasiswa Nusantara VI di Surabaya. Kini ia bergabung dalam komunitas Jatijagat Kehidupan Puisi di Denpasar, Bali.  +
Baligrafi ini bertuliskan "angamet sarining amreta ring telenging segara". Baligrafi ini menggunakan warna biru yang menggambarkan laut dan keadaan di dalam laut, dengan adanya pancaran sinar matahari di sudut kanan. Baligrafi ini menggunakan bentuk acintya yang berarti kemahakuasaan Tuhan yang tidak terpikirkan. Baligrafi ini adalah peserta lomba baligrafi yang diadakan dalam rangka Bulan Bahasa Bali V Tahun 2023. Baligrafi ini menjadi hak milik Dinas Kebudayaan Provinsi Bali.  +
Adhy Ryadi lahir di Singaraja, 17 Januari 1960. Menyelesaikan studi Sarjana Hukum di Undiknas Denpasar. Menulis puisi sejak 1981 dan dimuat di Bali Post, Pikiran Rakyat, Berita Buana, Suara Indonesia, serta terhimpun dalam buku puisi “Hram” (1988). Dia pernah bekerja sebagai jurnalis di Bali Post. Dia meninggal pada tahun 1995.  +
[ID] Peperangan antara Pandava dan Korawa terjadi sekitar 5.000 tahun lalu di India dan dicatat oleh Rsi Wedawyasa sebagai Epos Mahabharata. Ada 100.000 ayat dalam kitab ini yang dibagi ke dalam 18 Parwa (bab besar). Masing-masing Parva memiliki bagian yang disebut Kanda. Adi Parwa adalah bagian pertama Mahabharata yang mengisahkan silsilah leluhur para Pandava dan Korawa. Dinyatakan bahwa mereka adalah keturunan Dinasti Bulan. Pada zaman dahulu, umat manusia diperintah oleh raja-raja yang agung dari dua dinasti, yakni Matahari dan Bulan. Kedua dinasti itu dimulai dari Dewa Surya dan Dewa Candra, sehingga kualitas para raja keturunan mereka jauh melampaui kualitas manusia biasa. Adi Parwa utamanya mengisahkan tentang penciptaan alam semesta dalam empat tahap, kemunculan awatara Tuhan pada zaman sebelumnya, kelahiran para Pandava dan Korawa serta kelahiran Maharsi Krishna Dwaipayana Wyasa yang adalah inkarnasi Tuhan dan acarya yang paling dihormati oleh umat Hindu dunia. Bagian paling penting dari Adi Parwa adalah kisah kemunculan Sri Krishna, Tuhan Yang Maha Esa, ke dunia fana ini untuk menyabdakan kitab suci Weda Bhagavad-gita yang merupakan bagian kitab suci Weda paling penting bagi umat Hindu. Pada masa Dharmawangsa di kerajaan Panjalu, Adi Parwa diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa kuno bersama-sama dengan parwa-parwa yang lainnya oleh para pengawi pada masa itu. Beberapa nama tempat dalam bahasa Sanskerta mengalami distorsi. Karena proyek literasi besar-besaran pada zaman Dharmawangsa inilah banyak nama tempat dalam Mahabharata dijadikan nama tempat di Jawa hingga kini.  +
Adrien-Jean Le Mayeur de Merpres adalah seorang pelukis asal Belgia yang menetap di Bali dan menghibahkan rumahnya di Sanur sebagai museum. Dia lahir di Brusel, Belgia, 9 Februari 1880. Pelukis beraliran impresionis tersebut tiba di Bali tahun 1932 dan menyewa sebuah rumah di Banjar Kelandis, Denpasar. Di Kelandis pula dia berkenalan dengan Ni Nyoman Pollok, penari Legong yang berusia 15 tahun saat itu, dan kemudian menjadi model lukisan-lukisannya. Sejumlah karya Le Mayeur yang menggunakan Ni Pollok sebagai model dipamerkan di Singapura untuk pertama kalinya pada tahun 1933 dan terjual habis. Kemudian Le Mayeur membeli sebidang tanah di tepi Pantai Sanur yang dipakainya sebagai studio dan rumah. Di tempat itulah setiap hari Le Mayeur melukis dengan Ni Pollok sebagai model utamanya. Pada tahun 1935, Le Mayeur menikah dengan Ni Pollok. Tahun 1956, Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Bahder Djohan, berkunjung ke rumah Le Mayeur dan terpesona dengan karya-karya yang penuh kelembutan tersebut. Bahder kemudian menyarankan kepada Le Mayeur agar kelak rumahnya dipakai sebagai museum. Le Mayeur setuju dan bekerja lebih keras lagi untuk meningkatkan kualitas dan menambah koleksi lukisannya. Pada tanggal 28 Agustus 1957, Le Mayeur menandatangani testamen yang isinya Le Mayeur mewariskan semua miliknya termasuk tanah, rumah, dan seisinya kepada Ni Pollok sebagai hadiah. Di saat yang sama, Ni Pollok kemudian memindahkan semua yang diwarisi dari suaminya kepada Pemerintah Indonesia untuk digunakan sebagai museum. Pada tahun 1958, Le Mayeur menderita kanker telinga. Ditemani Ni Pollok dia berobat di Belgia. Dua bulan kemudian, tepatnya tanggal 31 Mei 1958, Le Mayeur meninggal dunia dalam usia 78 tahun dan dimakamkan di Brusel. Ni Pollok kemudian pulang ke Bali untuk merawat rumahnya hingga kematiannya pada tanggal 18 Juli 1985 dalam usia 68 tahun. Karya-karya Le Mayeur bisa dinikmati di Museum Le Mayeur yang berlokasi di tepi Pantai Sanur, Denpasar.  
Museum Samsara adalah tempat yang asri untuk belajar mengenai adat, tradisi, dan budaya Bali yang didukung dengan peralatan dan bangunan-bangunan seperti zaman dahulu.  +
Om swastiastu Isu publik merupakan suatu peristiwa yang dapat diperkirakan terjadi atau tidak pada masa mendatang yang menyangkut banyak hal, baik itu ekonomi, politik, hukum, bencana alam, pendidikan, dan lainnya. Isu publik memiliki dampaknya tersendiri terhadap masyarakat, baik dampak negatif maupun dampak positif. Terkadang isu publik ini dapat menjadi ke khawatiran tersendiri bagi masyarakat. Dengan adanya isu publik ini kita sebagai masyarakat yang bijak tentunya tidak ingin termakan dengan berita bohong atau hoax. Kita perlu mengedukasi diri agar mengetahui mana yang benar dan salah. Pada masa sekarang ini, tentunya didukung oleh kemajuan teknologi atau didukung oleh media digital yang dapat dikatakan menjadi perantara isu publik ataupun berita kepada masyarakat. Oleh karena itu kita harus pintar memilah media digital yang dapat dipercaya. Salah satu media yang kini ada ditengah masyarakat yaitu BASABali Wiki. BASABali Wiki merupakan salah satu media digital atau website yang menyediakan kamus Bahasa daerah, ensiklopesia budaya, dan platform partisipasi publik. Media ini tentunya dapat menjadi media edukasi bagi masyarakat karena menyediakan berbagai konten informatif yang tentunya dibuat sangat menarik dan kreatif agar mudah dipahami oleh masyarakat. Konten yang ditampilkan juga sangat beragam mulai dari video maupun konten edukatif mengenai Bahasa dan budaya bali yang tentunya dapat menguatkan khususnya masyarakat bali mengenai budaya dan Bahasa bali. BASABali Wiki juga memiliki fitur bernama Wikithon yang dapat mengundang masyarkat untuk ikut berpartisipasi dalam memberikan tanggapan mengenai isu publik, yang tentunya ruang ini aman bagi publik untuk digunakan sebagai wahana untuk menanggapai isu publik. Dengan begitu, masyarakat akan dapat memahami isu-isu publik melalui BASAbali Wiki ini. Om Santi, Santi, Santi Om  +
Agastya Parwa secara umum berarti "Buku Maharsi Agastya". Lontar ini adalah saduran dari Kitab Weda Agastya Samhita dalam bahasa Sanskerta. Lontar ini mengisahkan percakapan Maharsi Agastya dengan putranya, Dridhasyu. Isi percakapannya dibagi menjadi tujuh bagian. Bagian pertama mengisahkan tentang proses penciptaan. Bagian kedua mengisahkan tentang pemeliharaan dan peleburan alam semesta, termasuk tentang surga dan neraka. Di bagian kedua juga dijelaskan tentang kegiatan yang berdosa dan yang berpahala. Bagian ini juga menjelaskan pahala yang didapatkan seseorang atas suatu kegiatan yang mujur. Bagian ketiga menjelaskan tentang kehidupan para dewa dan iblis (asura) beserta silsilah para Manu. Di bagian keempat, Rsi Agastya mengajarkan tentang ajaran keinsafan diri dan kematangan rohani (moksa). Di bagian kelima terdapat silsilah para raja yang suci dan para rsi agung di masa lalu. Di bagian keenam, ada penjelasan mengenai kewajiban manusia dalam melakukan korban suci, penebusan dosa dan pengendalian diri. Pada bagian ketujuh, ada penjelasan mengenai tugas dan kewajiban masing-masing golongan masyarakat.  +
Kecil dan sederhana namun ogoh-ogoh mini di dagang pinggir jalan memiliki kesan yang mendalam di hati saya. Siapapun memiliki akses untuk memilikinya dan merasakan euphoria dari mengarak ogoh-ogoh dan tidak hanya menjadi penonton. Ada wajah ceria sang anak mendapat ogoh-ogoh mini dan wajah bangga orang tua melihat anaknya semangat memupuk kebudayaan sejak dini. Saya harap pemerintahan memperhatikan hal-hal kecil ini, salah satunya dengan mendukung kegiatan pelestarian seni pembuatan dan mengarak ogoh-ogoh di dunia pendidikan. Mempermudah akses belajar budaya sejak dini dengan harapan dapat menjadi bekal ilmu budaya untuk masa depan. Memupuk budaya, tumbuh bangga berbudaya.  +
Orang atau masyarakat Bali senantiasa bersyukur. Walaupun dilanda kesedihan tetap bersyukur. Sebesar apapun kesengsaraan yang disebabkan oleh virus Corona, saya tetap bersyukur. Kini saya bersyukur dapat membantu istri saya majaitan. Bersyukur dapat berkumpul bersama sanak saudara. Jika bukan karena Corona, mungkin entah dimana kami merantau mecari pekerjaan. Jika bukan karena Corona, mungkin saya tak akan pernah tau cara mematahkan semat membantu istri saya majaitan. Ternyata sarana saji inilah yang selalu menjadi perantara ketika istri saya sembahyang memdoakan saya agar selamat dan dapat memberikan rejeki lebih. Semoga dengan iringan suara kletikan semat saya ini memohon agar virus corona tersebuat cepat berlalu, agar saya dapat lebih bersyukur.  +
Agoes Andika dilahirkan di Banjar Baleagung, Buleleng, 5 Maret 1963. Pada tahun 1981 menetap di Mataram, Lombok. Dia banyak belajar menulis pada Putu Arya Tirtawirya dan Umbu Landu Paranggi di Bali Post. Tahun 1985 berkesempatan diundang ke Taman Ismail Marzuki Jakarta dengan beberapa penyair Bali serta penyair tanah air lainnya membaca puisi. Karya puisi pernah dimuat di Bali Post, Karya Bhakti, Nusa Tenggara, Simponi, Swadesi, Nova, Berita Buana, Suara Karya, Suara Nusa, Horizon, dan beberapa buletin sastra di mataram, pontianak. Sekarang menetap di Singaraja.  +
Sebab pandemi Covid-19 ini, sektor pariwisata di pulau Bali tidak dapat diharapkan kembali. Kita sebagai manusia yang memiliki pikiran diharapkan mencari solusi untuk mencari penghasilan bagi kehidupan. Saya memaparkan ide yaitu usaha untuk membuat perekonomian bangkit yakni dengan menanam tanaman di lahan pertanian. Dimulai dari menanam jenis buah-buahan seperti gambar. Saya pernah mendengar adanya Komunitas Petani Muda Keren (PMK) yang telah menjadi bukti bahwa kegiatan menanam seperti ini sangat berguna pada masa dan pasca Covid-19 terutama di pulau dewata ini. Apa yang disukai, itu yang ditanam. Para masyarakat sekalian disarankan melakukan usaha ini bersama-sama guna meningkatkan perekonomian di Bali.  +
Jika saya menjadi pemimpin pada sektor pertanian, saya mau membina, mengajari semua petani supaya memuai hasil yang baik, yaitu: 1. Menanam tanaman atau bibit pertanian yang sesuai. Tidak sedikit petani yang memaksakan ingin menanam jenis tanaman di areanya. Ini biasa dilakukan ketika melihat petani lain mampu menghasilkan laba dari jenis tanaman tersebut.Perlu kita ketahui juga bahwa tidak semua jenis tanaman akan cocok bila ditanam di lahan tersebut. Jika dipaksakan, tentu hasilnya akan kurang maksimal. Oleh karena itu, jika saya menjadi pemimpin, saya harus memberikan penyuluhan tentang jenis tanaman apa yang baik, serta memfasilitasi petani dengan bibit unggulan. 2. Mengolah lahan dan menyuburkan lahan. Kunci paling utama untuk melimpahkan hasil pertanian selain bibit adalah pengolahan lahan. Tanah yang subur akan membuat tanaman bisa tumbuh optimal. Tanaman yang tumbuh subur akan meningkatkan bunga dan buahnya. jadi, hasil yang dicapai akan berlipat ketimbang biasanya. 3. Mengatur pengairan dengan baik. Selain mengolah lahan, mengatur irigasi juga sangat wajib. Tanaman perlu air untuk pertumbuhannya. Bahkan, lahan yang terbasahi air akan gembur dan akar tanaman akan mencengkeram kuat di dalam tanah. 4. Memanen diwaktu yang tepat. Satu lagi kesalahan yang biasa dilakukan oleh petani adalah terburu-buru untuk memanennya. Ini biasanya dilakukan ditanaman jenis padi.Pemanenan muda kadang dilakukan lantaran padi dianggap terlalu banyak hama. Begitupun juga karena faktor kebutuhan ekonomi. Jadi kesimpulannya, peningkatan hasil pertanian dipengaruhi oleh banyak hal. Yaitu bagusnya bibit, penempatan bibit di lahan yang tepat, pengolahan lahan, pengairan dan waktu pemanenan. Selain itu, pengendalian hama juga wajib dilakukan untuk menghindari gagal panen. Harapan saya semoga hasil panen dibulan agustus ini semoga para petani sejahtera dan kebutuhan ekonomi kehidupannya terpenuhi  +
Om Awighnam Astu Namo sidham Om Swastiastu Teman-teman ide saya untuk memperbaiki ekonomi di Bali, saya memiliki project, yaitu membuat minyak aromaterapi, minyak ini baik untuk ruangan sekitar agar harum dan menyejukkan udara, minyak ini terbuat dari sereh. Di Bali banyak tanaman yang bisa dijadikan minyak aromaterapi, Bali itu kaya akan sumber daya alam jadi kita sebagai orang Bali wajib melestarikan dan pintar mengolah sumber daya alam di Bali, kita bisa membuat minyak ini di rumah. Banyak orang yang menyukai minyak ini, orang lokal maupun mancanegara, minyak ini baik dibuat semasa di masa pandemi ini.  +
Agung Bawantara lahir di Klungkung, 30 Januari 1968. Lulusan Fakultas Peternakan, Universitas Mataram, NTB. Menulis puisi sejak 1980-an di Bali Post, Karya Bakti, Nova, Berita Buana, Swadesi, Media Indonesia, dll. Puisinya juga terkumpul dalam buku Sahayun (1994), Klungkung: Tanah Tua, Tanah Cinta (2016). Dia adalah penggagas Denpasar Film Festival. Dia juga menulis cerpen, cerita anak, dongeng, dan novel.  +
Agung Wiyat S. Ardhi lahir di Puri Anyar Keramas Gianyar, pada 3 Februari 1946. Beliau menamatkan diri untuk gelar sarjana muda di ASTI dan sarjana Agama Hindu serta sempat menjadi guru di PR Saraswati Gianyar. Beliau juga sempat menjadi Kepala SPG Saraswati Gianyar, Kepala SMA Saraswati Gianyar, Anggota Madya Kabupaten Gianyar, Tim Penyeleksi Penerimaan Penghargaan Wija Kusuma Kabupaten Gianyar, Tim Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Gianyar, Tim Pembina Utama Dharma Gita Kabupatén Gianyar, dan Tim Pembina Nyastra Kabupatén Gianyar. Selain itu, beliau juga terkenal sebagai pemain/penari Drama Gong. Beliau mendapatkan hadiah Sastra Rancage tahun 2001 dengan karya yang berjudul “Gending Girang Sisi Pakerisan” dan atas jasanya dalam bidang sastra Bali Moderen tahun 2010. Pada tahun 2015 beliau kembali mendapatkan penghargaan Widya Pataka dari Gubernur Bali atas karya sandiwara berbahasa Bali yang berjudul “Bogolan”.  +
Gus Teja merupakan seorang maestro alat musik tiup yaitu Suling dari sebuah desa kecil di dekat Ubud, Bali. Ia merupakan bungsu dari empat anak dari orang tuanya yaitu I Nyoman Kadjil dan Ni Wayan Darpini. Gus Teja mulai bermain suling ketika berada pada jenjang sekolah Dasar, namun ia banyak menghabiskan waktunya selama masa ini untuk berlatih gamelan (instrumen tradisional bali). Semakin tahun, ketertarikannya akan instrumen angin ini meningkat. hal ini memunculkan obsesinya untuk mempelajari semua yang berkaitan dengan instrumen udara dari seluruh dunia. Sejak masa kanak-kanak Gus Teja sangat bersemangat menjadi seorang pemain suling. Suling merupakan isntrumen dengan suara melodi yang mewakili suara kedamaian. Ia merasa bebas ketika memainkan sulit kapan saja bahkan sebagai media meditasi dalam pemujaan kepada Tuhan. Gus Teja selanjutnya menguji dirinya untuk berkarya instrumen baru sejalan dengan gairahnya terhadap suling. Mulai dari instrumen dari kayu yang dipangkas hingga suling dari bambu. Ia selalu bereksperimen dengan menciptakan kreasi musik baru dengan menggabungkannya dengan instrumen musik dari instrumen modern dengan nada tradisional. Setelah bertahun-tahun berlatih dan bersabar, Gus Teja akhirnya membentuk band musik dunia bernama Gus Teja World Music. Pekerjaan musik yang sudah diciptakan tidak hanya merepresentasikan ekspresi perasaannya dari dalam lubuk hati, namun juga mencerminkan perasaan damai, ketenangan dan ikatan kuat persaudaraan terlepas dari latar belakang budaya dari ras yang berbeda. Gus Teja mengatakan bahwa "Musik adalah universal.., bagaimanapun melalui musik mari kita bawa kedamaian dan cinta kepada dunia".  +
Agus Vrisaba adalah sastrawan kelahiran Klaten, Jawa Tengah, 15 Mei 1941. Pada era 1970-an dia menetap di Bali dan bergaul dekat dengan banyak seniman Bali. Pada akhir 1980-an dia pindah ke Tawangmangu, Jawa Tengah. Dia meninggal pada 17 Februari 1992. Agus adalah penulis cerpen yang sangat produktif. Karya-karyanya diterbitkan oleh Kompas, Sinar Harapan. Belakangan juga di Suara Pembaharuan, Vista, Jawa Pos, Bali Post, Intisari, Surabaya Post, Suara Indonesia, Zaman, dan juga berbagai koran daerah lainnya. Penerbit Buku Kompas (PBK) berupaya menghadirkan kembali karya-karyanya dan menyuntingnya dalam sebuah buku kumpulan cerpen tunggalnya yang pertama berjudul “Dari Bui Sampai Nun” yang tahun 2004. Agus sendiri hingga akhir hayatnya belum sempat membukukan karya-karyanya. Hanya ada satu cerpennya yaitu “Sodom dan Gomorah” yang diikutsertakan dalam antologi “Dua Kelamin bagi Midin”, yang diterbitkan Penerbit Buku Kompas tahun 2003.  +
Om Swastiastu, yang terhormat para audiens yang saya hormati hadirin sekalian sebelum memulai Mari kita panjatkan puja puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karna berkat rahmat beliau kita semua bisa berkumpul dan melakukan orasi. Terkait masa masa pemilu dengan orasi ini saya ingin menyampaikan penting nya air bersih dalam mencegah stuting,ketiadaan akses air bersih ibarat anak mendapat asupan makanan bergizi dengan peralatan makan yang kotor, sehingga tidak ada penyerapan gizi di pencernaan.Ketiadaan akses air bersih juga membuat anak rentan terkena infeksi cacing. Mulanya cacing yang masuk ke dalam tubuh akan menyerap nutrisi pada tubuh anak, lalu membuat nafsu makannya menurun. Jika terus terjadi, kondisi ini akan menyebabkan anak mengalami malnutrisi dan menyebabkan pertumbuhan anak melambat, inilah yang mengakibatkan seseorang mengalami stunting , ingat prinsip kita dari rakyat untuk rakyat saya harap calon pemimpin nantinya dapat menangani stuting dengan melanjutkan program program yang ada sebelum nya dan meningkatkannya. Demikianlah orasi dari saya ,dengan ini saya tutup dengan parama santih,om santih santih santih om  +
"Ajak Wisatawan Lokal dan Nusantara, Bali Kembali Bangkit dari Pandemi Covid-19" Tak satupun masyarakat Bali (termasuk pebisnis, investor, dan pemerintah) yang menyangka akan berada pada situasi sulit pandemi covid-19. Bali yang biasanya tak henti mendatangkan pundi-pundi rupiah untuk menopang perekonomian masyarakatnya, kini sepi. Beberapa bulan setelah pandemi covid-19 mulai mereda, ramai di jagad sosial media tentang tagar #WorkFromBali. Bali, sebagai objek wisata paling populer di Indonesia, perlahan mulai bangkit dari keterpurukan pandemi covid-19. Kebanyakan masyarakat Indonesia menganggap Bali sebagai destinasi wisata elite, karena mayoritas pengunjung adalah turis mancanegara. Tidak jarang masyarakat Indonesia juga berpikir bahwa harga tiket masuk wisata dan harga makanan di tempat makannya pun tinggi (dengan standar turis mancanegara). Melihat situasi pandemi covid-19 yang masih tidak menentu, ada baiknya pemerintah Bali mulai bergerak untuk melakukan "Rebranding Bali" untuk wisatawan lokal dan nusantara. Karena wisatawan lokal dan nusantara, dirasa paling aman dan sustainable, untuk menjaga perekonomian di Bali tetap hidup dan berputar. Beberapa cara dapat pemerintah Bali lakukan untuk mengajak wisatawan lokal dan nusantara berkunjung ke Bali: 1. Memastikan bahwa Bali adalah tempat yang aman selama pandemi Covid-19, dengan memperlihatkan bahwa seluruh garda terdepan wisata Bali telah divaksin dan menjaga protokol kesehatan dengan baik; 2. Mengajak influencer untuk mengiklankan Bali. Tagar #WorkFromBali sepertinya sudah sangat baik dan powerfull untuk digaungkan kembali; 3. Melakukan penghitungan ulang harga tertinggi khusus untuk wisatawan lokal dan nusantara, seperti harga tiket masuk wisata, harga penginapan, harga makanan, dan sebagainya, dengan menyesuaikan kondisi sosial ekonomi masyarakat Indonesia. 4. Memberikan pengertian dan pelatihan bagi garda terdepan wisata Bali, untuk memperlakukan wisatawan lokal dan nusantara dengan cara yang sama dengan memperlakukan wisatawan asing. Semoga perekonomian Bali semakin membaik.  
Bali, pulau kecil yang sangat terkenal akan keindahan serta kekentalan budayanya. Setiap bulan ada 500.000 wisatawan mancanegara yang datang dari jauh untuk melihat kearifan lokal budaya Bali. Tapi sekarang? Bagaimana pemuda pemudi Bai? Tidak ada yang mau melanjutkan! Sawah yang luas ditanami kantor hingga tak ada lagi subak yang indah. Lihat, saat ini seberapa banyak masyarakat bali yang meninggalkan budayanya. Lihat, seberapa banyak masyarakat bali yang tidak bisa berbahasa bali? Menyama braya digantikan dengan jasa event organizer. Sulit mencari penerus penulis lontar dan kidung suci. Apakah budaya kita akan hilang ditelan zaman? Apa yang dapat dibuat? Apa yang dapat dilakukan untuk mendobrak hal ini? Lomba sudah banyak digarap, hadiah sudah banyak dikeluarkan. Namun kenyataannya masih sangat banyak yang masih tidak tertarik meneruskan budaya Bali. Ibu pertiwi menangis melihat taksu Bali musnah. Jika hal ini terus berlanjut, nama indah Bali di dunia akan perlahan memudar. Bali yang penuh budaya dan tradisi akan hilang. Apakah itu yang kita mau? Jangan mau jadi pemuda pemudi bali yang diam! Kembalikan ajeg bali, kembalikan taksu Bali! Jika semua sudah diperjuangkan, sekarang giliran kita yang melanjutkan. Bersama pemuda Bali, mantapkan taksu Bali.  +
Aji Janantaka adalah lontar mitos yang mengisahkan asal-mula kayu-kayuan di Bali. Lontar ini mengisahkan tentang kayu-kayuan yang memiliki hirarki layaknya sistem kerajaan di kalangan manusia. Berdasarkan kisah dalam Aji Janantaka ini, masyarakat Bali menentukan jenis-jenis kayu yang bisa dipakai untuk membangun tempat suci, bangunan rumah, atau membuat perkakas dan topeng. Ada jenis-jenis kayu keramat yang hanya boleh digunakan untuk membangun tempat suci dan tidak boleh digunakan untuk bahan bangunan biasa. Kisah dalam lontar ini dimulai dari seorang raja bernama Pratipa yang memerintah di negeri Janantaka. Raja memiliki lima patih, yaitu Matwa, Rangga, Tumenggung, Arya dan Kadeyan. Selain itu, dia memiliki lima pejabat lain, yaitu Punggawa, Manca, Perbekel, Pecalang, Kelihan Banjar, dan Kasinoman. Mereka semua diserang wabah lepra yang tidak bisa disembuhkan dengan cara apa pun. Konon wabah ini berasal dari Dewa Siwa yang tidak berkenan pada raja Pratipa karena raja telah melakukan kesalahan. Raja Pratipa lalu mengutus Matwa untuk menghadap Dewa Dharma di surga untuk memohon kesembuhan. Menurut Bhatara Dharma, seluruh kerajaan harus dipindahkan dari Janantaka ke Wanapringga. Dewa Dharma kemudian memberikan penyucian atas penyakit yang mereka derita. Namun, penyucian itu berarti bahwa mereka semua akan dlebur dan dilahirkan kembali menjadi pepohonan. Semua jenis pepohonan yang berasal dari kalangan raja, patih, Arya, Rangga, Demung, Tumenggung, pecalang, perbekel, kliyan dan kasinoman itu tidak boleh digunakan untuk tempat suci karena mereka dahulu pernah terkena penyakit lepra (disebut sebagai cukil daki atau penyakit ila). Pohon-pohon yang dianggap tidak suci tersebut antara lain pohon Bengkulitan, taru brokan (pohon cacat akibat dimakan hama), pohon Embud Hati, pohon Soca Menengan Sunduk, dan pohon Soca Nyuwun Lambang. Lontar ini dapat disebut sebagai lontar taksonomi botani yang sederhana dan berpusat pada pohon-pohon lokal yang tumbuh di Bali pada masa lalu. Ada golongan pohon brahmana dan pohon Taru Sari. Kedua jenis pohon ini boleh dipakai bahan bangunan suci. Ada pula pohon jempinis, bayur dan bentawas yang termasuk ke dalam golongan taru sakama-kama, yang bisa digunakan untuk keperluan apa saja. Selain jenis-jenis pohon, Lontar Aji Janantaka juga menguraikan jenis-jenis bunga yang harum dan dapat dipakai untuk upacara. Pohon-pohon berbunga harum ini tergolong dalam jenis sekar madewi, yakni kenanga, kamboja, canigara, tigaron, sebita, kembang kuning, kemoning, tigakancu, tampak bela, katrangan, nagasari, melati, jempiring, pudak sari, pudak cinaga, pudak kalasa, sekar gambir, seruni, gumitir, ratna, dan gadung kasturi.  
Kakawin Aji Palayon ditulis oleh Ida Bagus Putu Bek dari Griya Suci, Gianyar. Aji Palayon berarti ‘ilmu tentang kematian’. Kakawin ini berisikan perjalanan roh dari kematian menuju alam surga atau neraka. Setelah keluar dari jasadnya, roh melihat sanak saudaranya yang mengelilinginya. Setelah meninggalkan saudaranya, roh atau atma ini menuju Pura Dalem untuk menghadap Dewi Durga. Di sana, roh ini dikerumuni oleh para makhluk halus yang adalah anak buah Dewi Durga. Roh yang dosanya sedikit tidak akan disakiti oleh para makhluk halus itu. Kemudian, roh melanjutkan perjalanannya ke Sungai Sarayu untuk menyucikan diri sebelum melanjutkan perjalanan. Di Sungai itu ia bertemu buaya yang siap memangsanya. Buaya itu ternyata adalah jelmaan ari-ari yang lahir dahulu bersamanya. Kemudian, buaya itu mengantarkannya ke seberang sungai. Sesampai dis eberang sungai, ada raksasa perempuan yang ingin melahap sang roh. Roh itu kemudian berhasil menaklukkan raksasa itu. Perjalanan dilanjutkan ke gunung yang terjal, di mana terdapat seekor macan yang akhirnya berhasil dikalahkan. Rintangan selanjutnya adalah anjing yang besar dan galak. Anjing itu pun berhasil dikalahkan. Selanjutnya, ada beberapa iblis bhutakala yang ingin memangsa sang roh. Iblis-iblis ini akhirnya disuruh pergi ke rumah keluarga sang roh ini karena di sana telah disediakan berbagai jenis sesajian makanan. Akhirnya, sang atma tiba di sebuah danau yang amat bening bernama Pancaka Tirtha atau Samanta Pancaka. Danau ini bukanlah khayalan. Danau ini ada di Kuruksetra, India bagian utara, dan menjadi tempat suci sejak zaman Manu. Setelah mandi di Samanta Pancaka, roh menjadi bersih dan berwarnaa keemasan. Kemudian, para apsara (bidadari) surga menjemputnya. Di surga, ia disuruh melakukan hal yang benar.  +
Aji Pari berarti ‘ilmu padi’. Lontar ini ditulis dengan bahasa Jawa kuno dan merupakan salah satu lontar yang memuat ajaran tentang pertanian tradisional. Aji Pari berada dalam kategori yang sama dengan lontar-lontar pertanian seperti Usada Taru Pramana, Aji Janantaka, Usada Carik, dan sebagainya. Aji Pari secara umum berisikan mantra-mantra tentang keagungan padi mulai dari ketika ditanam hingga pascapanen. Lontar ini sangat terkait dengan organisasi Subak, yang diperkirakan telah ada sejak abad kesembilan. Dalam organisasi Subak, terdapat banyak upacara khusus untuk padi mulai dari sebelum menanam hingga setelah panen. Dengan kata lain, padi diperlakukan seperti manusia yang mengalami fase-fase perkembangan. Lontar Aji pari mengibaratkan padi sebagai pohon suci yang merupakan wujud dewi sri (dewi kemakmuran) sebagai pohon. Karena itu, dalam setiap fase perkembangan padi, ia diberi nama-nama yang berbeda. Lontar Aji Pari mengungkap bahwa masyarakat Bali dan Jawa tradisional sangat menghormati tanaman padi sebagai sumber makanan yang paling utama dalam masyarakat agraris. Berdasarkan apa yang termuat dalam lontar Aji Pari, dapat diduga bahwa bibit padi yang ada di Bali berasal dari Jawa, tepatnya pada zaman Airlangga atau sebelumnya. Barangkali pada waktu itu ada spesies padi asli Bali, namun secara alegori lontar ini menyatakan bahwa Bhatara Sri datang dari Kamulan (Jawa Timur). Ini mengindikasikan bahwa terdapat pengembangbiakan spesies padi yang lebih baik di Jawa Timur pada waktu itu, yang kemudian dikembangkan juga di Bali.  +
Gunungan pada wayang kulit berbentuk kerucut (lancip ke atas) melambangkan kehidupan manusia. Semakin tinggi ilmu dan semakin tua usia, manusia harus semakin mengkerucut (golong gilig) manunggaling Jiwa, Rasa, Cipta, Karsa, dan Karya dalam kehidupan kita (semakin dekat dengan Sang Pencipta)  +
Baligrafi ini berbentuk orang yang sedang melaksanakan tapa brata. Baligrafi ini bertuliskan tri kona yang berisikan utpeti, stiti, dan pralina, Aksara suci Ong, Ang, Ung, dan Mang, serta Tri Kaya Parisudha yang terdiri atas kayika, wacika, dan manacika parisudha. Baligrafi ini sebagai peserta dalam rangka acara Makantisastra III Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Penyuluh Bahasa Bali Provinsi Bali yang bertugas di Kabupaten Gianyar pada tanggal 1 Desember 2023.  +
Kecepatan memegang peran krusial dalam keselamatan di jalan raya. Meskipun terkadang tergoda untuk mengendarai dengan kecepatan tinggi, kita harus menyadari resikonya. Kecepatan berlebih dapat memicu kecelakaan serius, merugikan nyawa dan harta benda. Kita sebagai pengemudi harus bertanggung jawab, menghormati batas kecepatan, dan memprioritaskan keselamatan diri sendiri dan orang lain. Jangan biarkan hasrat untuk cepat menggoda keselamatan, karena setiap detik dapat membuat perbedaan antara hidup dan mati di jalan raya.  +
Aldwin bekerja sebagai senior analyst untuk AkarAsia. Ia baru lulus dengan gelar master dalam Studi Pembangunan Internasional di Elliott School of International Affairs Universitas George Washington, yang berspesialisasi dalam pengembangan sektor swasta. Dia menerima gelar S.IP dalam Hubungan Internasional dari Universitas Colorado di Boulder, dengan fokus pada politik dan ekonomi Asia Tenggara.  +
Om Swastyastu Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuk Shalom Namo Budaya,salam kebajikan Pertama tama marilah kita panjatkan puji syukur atas kahadiran Tuhan yang Maha Esa. Disini saya ucapkan terimakasih atas kesempatan yang telah di berikan kepada saya, izinkan saya memperkenalkan diri. Nama saya Ni Kadek Feby Dhiyo Dharma Yanthi saya dari SMK Negeri 2 Seririt. Disini saya akan menyampaikan orasi tentang Alih Fungsi Lahan Pertanian. Ini merupakan salah satu masalah yang harus di tangani oleh calon pemimpin Bali. Seperti yang kita tahu penduduk Bali semakin bertambah serta semakin banyaknya Wisatawan asing yang berkunjung,maka dari itu banyak lahan pertanian di alih fungsikan menjadi perumahan, hotel, restoran maupun bangunan lain yang menopang Industri Pariwisata. Oleh karena itu tidak ada petani di Bali yang memiliki lahan yang luas. Seperti yang di katakan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bali, I Wayan Sunada, menjelaskan saat ini paling luas lahan petani di Bali berkisar di 75 are/0,75 ha, sangat jarang petani yang memiliki lahan di atas satu hektare. "Kelemahan petani di Bali saat ini lahannya sempit, ada yang punya 25 are, paling banyak 75 are. Itu akibat dari Alih Fungsi Lahan yang terjadi setiap tahun". Kata Sunada kepada Bisnis, Rabu (22/6/2022). Dari permasalahan tersebut Pemerintah ataupun calon Pemerintah Provinsi Bali hendaknya betul - betul memperhatikan permalasahan Alih Fungsi Lahan ini dengan cara menjamin kesejahteraan para petani contohnya: 1. Di saat musim tanam pendistribusian pupuk bersubsidi atau tidak bersubsidi harus di perhatikan agar tidak terjadi kelangkaan pupuk. 2. Di saat musim panen, Pemerintah harus membantu para petani untuk pemasaran hasil pertanian. Apa bila pemerintah betul - betul memperhatikan kesejahteraan para petani, Alih Fungsi Lahan bisa di cegah karena masyarakat dan generasi muda akan ada keinginan untuk menjadi seorang petani. Dengan demikian program ketahanan pangan nasional bisa tercapai. Demikian orasi yang dapat saya sampaikan, jika ada kalimat yang kurang berkenan saya mohon maaf yang sebesar besarnya. Saya ucapkan banyak terimakasih Om Shanti Shanti Shanti Om Wasallamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuk Shalom Namo Budaya, salam kebajikan.  
Alit S.Rini lahir dan tinggal di Denpasar dengan nama Ida Ayu Putu Alit Susrini.Menulis puisi sejak th 1980 dan dipublikasi di koran Bali Post yang kemudian menjadi tempatnya bekerja sejak 1988, kemudian dipercaya memegang desk budaya, agama, pendidikan, opini dan tahun 1998 sebagai redaktur pelaksana, lalu terakhir memegang desk opini dan pensiun 2015. “Karena Aku Perempuan Bali” (2003) adalah kumpulan puisi tunggalnya. Puisi-puisinya juga terangkum dalam buku “Cinta Disucikan Kehidupan Dirayakan”, “Bali Living In Two World” (2002), “Dendang Denpasar Nyiur Sanur” (2016), “Klungkung: Tanah Tua Tanah Cinta” (2017). September 2017 lalu sekumpulan puisinya, Inferior, terbit duet dengan Nyoman Wirata berjudul “Pernikahan Puisi”.  +
Om Swastyastu Baik nama saya Bumi dari Sukawati, nama lengkapnya Ni Kadek Bumi Krismentari. Banyak yang tidak percaya dengan nama saya, tapi memang seperti inilah nama saya, diberikan oleh Bapak dulu saat lahir ke bumi yang sedang krisis moneter oleh karena itu bumi krismentari. Cukup sekitan perkenalannya. Sekarang saya akan curhat. Saat pandemi ini saya tengah menyusun proposal untuk diajukan menjadi skripsi di kampus, jadi saat saya di rumah saya merasa dagdigdugser setiap hari. Dahulu sebelum pandemi ini, bimbingaan dan ujiannya bertemu langsung dengan dosen. Kalau sekarang berbeda, semua serba online. Gampangnya, kita tidak lagi menunggu dosen berlama-lama di kampus, tidak lagi melihat-lihat di jendela memastikan adanya dosen atau tidak. Kalau dosennya ada kita dapat bertemu langsung dan meminta waktu untuk bimbingan serta pada saat ujiannya agak tenang karena ujian online tidak ada mahasiswa yang menonton. Susahnya, apabila kita tidak bertemu langsung, apa yang dikatakan lewat pesan singkat tidak dapat dimengerti maksudnya dengan baik, menunggu balasan pesan singkat dosen sangat lama, bimbingan dan ujian online yang memakai kuota dan sinyal agar bagus dan tidak putus-putus. Pada masa new normal ini saya menunggu keluarnya jadwal ujian online. Rasanya takut dan degdegan karena akan ditanya-tanya oleh dosen penguji. Terima kasih banyak sudah membaca curhatan saya ini, mohon maaf apabila terdapat tata bahasa yang salah. Om Santih, Santih, Santih Om  +
Tanda zaman Kaliyuga sudah tampak dengan berbagai fenomena dan problematika yang terjadi di masyarakat. Mulai dari korupsi, perampokan, pembunuhan, pelecehan seksual, aborsi, kekerasan rumah tangga dan berbagai kejadian tidak bermoral lainnya yang menjadi cerminan atau gambaran bahwa kita sedang berada pada zaman Kaliyuga. Ogoh-ogoh yang bernama Amukti Kalki Awatara sebagai perwujudan atau cerminan zaman Kaliyuga pada 5000 tahun lalu yang ada di Sastra atau kitab Purana serta Bhawadgita terjadi pada zaman ini. Awatara ini jelmaan Dewa Wisnu yang musuhnya adalah manusia-manusia tidak berakhlak. Konsep ogoh-ogoh ini pun harapan kita bersama setidaknya bisa mengingatkan dan menyadarkan kembali manusia bahwa sekarang bumi sedang tidak baik-baik saja.  +
Sikap Peduli dan Tanggung Jawab Terhadap Pengungsi Ukraina Konflik tak berkesudahan antara Rusia dan Ukraina semakin memanas. 3 bulan lebih sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu mengakibatkan ribuan warga sipil menjadi korban luka bahkan meninggal. Pada akhirnya banyak warga yang memutuskan untuk mengungsi ke luar Ukraina demi keselamatan mereka. Warga sipil Ukraina hilir mudik meninggalkan tanah kelahirannya demi mencari tempat aman bagi keberadaan mereka. Dilansir AFP, Jumat, 13 Mei 2022, sebanyak 6.029.705 orang telah meninggalkan Ukraina pada 11 Mei. Jumlah pengungsi yang terus bertambah setiap harinya membuat banyak negara yang membuka akses dan siap menerima kedatangan warga Ukraina. Mengutip laporan VOA Indonesia, Kamis, 20 April 2022, mayoritas pengungsi Ukraina mencari perlindungan di negara-negara tetangganya di Eropa, di mana mereka mendapat perlindungan sementara dan berbagai macam layanan. Negara negara tersebut di antaranya : Polandia, Rumania, Moldova, Hungaria, Slowakia, dan Rusia. Memutuskan berada di luar negara kebangsaan pasti bukan hal mudah. Mereka harus merelakan tempat tinggal, perkerjaan, harta benda, dan apapun yang dimiliki sebelumnya. Memulai semuanya dari awal sembari menunggu kepastian berakhirnya perang yang tak kunjung datang. Sepertinya terdengar sangat memprihatinkan bukan? Meski bukan tujuan utama pengungsi Ukraina, tidak sedikitnya beberapa warga Ukraina datang ke Indonesia. Tetapi sangat disayangkan, dilihat dari respon warganet Indonesia terhadap topik topik tentang Ukraina di internet, mereka terlihat seperti menolak dan acuh terhadap Ukraina dan pro Rusia. Peneliti Studi Rusia dan Eropa Timur di Hubungan Internasional (HI) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Radityo Dharmaputra mengatakan percakapan media sosial di Indonesia terkait invasi Rusia-Ukraina didominasi para simpatisan Rusia. Radityo mengatakan publik cenderung mendukung invasi Rusia karena beberapa variabel. Pertama, keberpihakan politik masyarakat Indonesia yang anti-Amerika dan anti-barat. Sentimen anti-Amerika tumbuh karena agresi Amerika di negara-negara Timur Tengah, saat masa War on Terror atau 'perang melawan terorisme' sejak September 2001 lalu. Masyarakat kemudian menganggap siapapun yang berseberangan dengan Amerika, maka dia lah yang harus dibela. Dalam konteks invasi Rusia-Ukraina, masyarakat seolah cepat mengambil kesimpulan untuk mendukung Rusia karena berseberangan dengan AS. Selain itu Radit berasumsi bahwa warganet Indonesia cenderung melihat sosok Putin memiliki citra yang sama seperti Presiden Pertama RI Soekarno, serta tokoh militer Prabowo Subianto, diduga masyarakat Indonesia melihat sosok Putin lebih gagah dan tegas ketimbang Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang merupakan mantan komedian. Minimnya informasi serta sentimen agama juga menjadi alasan netizen lebih pro Rusia. Menurut sudut pandang saya, sikap warganet yang sok tahu ini mulai meresahkan dan memalukan nama negara di mata warganet negara lain. Tak padang bulu, mereka akan menghujat, memperolok, dan menghina warga sipil Ukraina dengan komentar komentar buruk di media sosial. Mereka merasa seperti memiliki kehendak atas tindakan mereka. Tindakan pemerintahan Ukraina maupun Rusia tidak ada hubungannya dengan tindakan warga sipil dari negara tersebut. Masalah politik tidak bisa dilibatkan dengan masalah kemanusiaan. Hak asasi manusia masih ada dan harus tetap berjalan. Sudah sangat menderita keadaan yang dialami warga Ukraina akibat perang di tanah kebangsaannya yang tak kunjung berhenti dan semakin banyak memakan korban korban tak berdosa. Kita harus bisa membalikkan posisi dan berpikir “Bagaimana jika kita ada di posisi yang sama? Maukah mereka membantu?”. Bayangkan seandainya kita yang menghadapi masalah yang sama seperti mereka, apakah kita tidak perlu bantuan orang lain? Mampukah kita bertahan hidup tanpa uluran tangan dari negara lain? Agaknya tidak. Oleh sebab itu, apabila saya menjadi pemimpin di tempat tinggal saya (Bali) saya ingin dan akan memberi fasilitas tempat tinggal dan layanan kesehatan gratis untuk pengungsi yang datang. Tidak perlu mewah, sederhana dan layak saja pasti sudah sangat membantu bagi orang yang benar benar membutuhkan. Jika ada pengungsi yang hendak menumpang di rumah kita, etisnya kita merangkul mereka sebisa kita. Karena sekecil apapun tindakan membantu kita, akan sangat berharga bagi mereka yang membutuhkan. Untuk kedepannya, diharapkan warganet lebih memilih berpikir dan memahami konteks masalah terlebih dahulu sebelum menulis komentar di internet maupun bertindak di dunia nyata.  
Suatu Kendala dan solusi pembelajaran daring di era covid-19  +
"Salah satu penulis erotika wanita pertama, Anaïs Nin mungkin paling terkenal karena buku hariannya yang menyentuh jiwa, hubungan cinta bohemiannya dengan penulis Henry Miller, dan hubungan inses dengan ayahnya atas saran psikolognya. Dia juga sangat terlibat dalam dunia psikoanalis, dan tertarik untuk mengintegrasikan dan menyelaraskan diri melalui proses menulis. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika ia mengidealkan pulau Bali yang indah—tempat perlindungan yang tenang di mana manusia hidup selaras dengan alam semesta.... Pada tahun 1955, Anaïs pertama kali menggunakan LSD di bawah bimbingan Aldous Huxley dan menulis deskripsi indah yang menggugah tentang penglihatan dan lanskap bawah sadarnya yang mencakup gambar candi Jawa, musik Bali, gerakan tarian simbolis sebelum akhirnya diakhiri dengan kesimpulan, “Ah, saya tidak bisa tangkap rahasia hidup dengan KATA.” Dia mulai mengungkapkan apa yang diinginkan jiwanya—bagi Anaïs, utopia adalah keadaan pikiran di mana sang seniman memiliki akses ke dunia mimpi. Mungkin itu sebabnya ia jatuh cinta pada ilmu kebatinan dan seni Bali. Dalam jurnal terakhirnya (volume 7 dari buku hariannya) dia mengakhiri dengan refleksi perjalanannya ke pulau ini, lengkap dengan deskripsi magis tentang kremasi suci, taman mewah, tarian candi, wayang kulit, bungalow berbahan alami yang digunakan sebagai hotel, the musik yang menghantui, dan cara-cara masyarakat Bali yang canggih dan lembut.”  +
Anak Agung Ayu Bulantrisna Djelantik lahir di Deventer, Belanda, 8 September 1947. Dia merupakan putri tertua dari Dr. dr. Anak Agung Made Jelantik (Dokter PBB). Dia mencintai seni tari sejak kanak-kanak. Dia adalah seorang maestro tari Legong. Selain dikenal sebagai penari, dia berprofesi sebagai dokter spesialis THT dan pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung. Bulantrisna adalah cucu dari Anak Agung Anglurah Djelantik yang merupakan raja terakhir dari Kerajaan Karangasem, Bali. Kakeknya mencarikan Bulantrisna guru tari yang terkenal pada masa itu, antara lain Bagus Bongkasa dan Gusti Made Sengog. Pada usia sepuluh tahun, Bulantrisna diundang oleh Presiden Soekarno ke Istana Presiden di Tampaksiring, Gianyar, Bali untuk menghibur para tamu Istana. Mentor utamanya adalah Anak Agung Mandera dan Gusti Made Sengog, penari Legong generasi pertama. Selain tari Legong, Bulan juga menguasai tari lain, seperti Oleg. Menari bagi Bulan adalah pelepasan emosi, kreativitas, kegembiraan, bergerak dengan penuh penjiwaan, dan sebagai sarana berdoa. Kecintaannya pada tari tak hanya sebatas gerak saja, tetapi ia juga mendirikan sanggar tari yang diberi nama "Ayu Bulan" pada tahun 1994. Salah satu kreasi tari ciptaan yang telah dibuatnya ialah tari Legong Asmarandana. Bulantrisna meninggal pada tanggal 24 Februari 2021 di RS Siloam, Semanggi, Jakarta karena kanker pankreas yang dideritanya.  +
Anak Agung Ayu Puspa Aditya Karang alias Dita Karang, lahir di Yogyakarta, 25 Desember 1996. Ayahnya bernama Anak Agung Chandra Karang, berasal dari Karangasem, Bali. Ibunya bernama Mega Puspa Arifin, berasal dari Yogyakarta. Dita adalah seorang penyanyi yang berkarier di Korea Selatan. Ia dikenal karena menjadi anggota grup Secret Number, sekaligus sebagai perempuan Indonesia pertama yang memulai debutnya sebagai idola di industri K-pop. Ia menempati posisi sebagai penari utama dan vokalis di grup tersebut. Dita bercita-cita menjadi idola K-pop sejak masa sekolah. Setelah lulus SMA, ia menimba ilmu di Akademi Drama dan Musik Amerika di New York, Amerika Serikat. Ia menyelesaikan kuliahnya pada tahun 2017. Setelah lulus kuliah, ia mengikuti audisi K-pop dan diterima. Sebelum debut, ia menjalani masa pelatihan (trainee) di Born Star Training Center di New York. Ia juga pernah bergabung dalam komunitas menari ternama di Korea Selatan, 1MILLION Dance Studio. Dita kemudian melakukan debutnya bersama Secret Number, grup idola wanita asal Korea Selatan yang berada di bawah agensi Vine Entertainment, pada tanggal 19 Mei 2020. Album & single yang telah dirilisnya: Who Dis? (2020), Got That Boom (2020), Fire Saturday (2021), DOOMCHITA (2022), TAP (2022). Selain menyanyi dan menari, ia juga bermain film. Salah satu film yang dibintanginya adalah DJS the Movie: Biarkan Aku Menari (2022) produksi SinemArt Pictures. Pada akhir Agustus 2022, Dita dipilih oleh Duta Besar RI untuk Korea Selatan sebagai Duta Hubungan Bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan ke-50 yang dirayakan pada 2023.  +
Anak Agung Bagus Sutedja (lahir 1923 – hilang 27 Juli 1966) adalah Gubernur Bali yang pernah dua kali memimpin Bali. Ia pertama kali menjabat pada tahun 1950 sampai 1958, diangkat berdasarkan keputusan Dewan Pemerintahan Daerah sebagai pemimpin badan eksekutif Bali, sedangkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sementara (DPRDS) menggantikan wewenang Paruman Agung yang terdiri dari wakil-wakil delapan kerajaan di Bali sebagai badan legislatif. Setelah diselingi oleh I Gusti Bagus Oka sebagai Pejabat Sementara Kepala Daerah Bali pada tahun 1958 sampai 1959, ia kembali terpilih pada bulan Desember 1959 sebagai Gubernur Bali. Masa jabatannya yang kedua berakhir beberapa bulan setelah terjadinya G30S/PKI tahun 1965. Selanjutnya ia digantikan oleh I Gusti Putu Martha. Ia “hilang” pada tanggal 29 Juli 1966 di Jakarta, diperkirakan menjadi korban penculikan politik yang terjadi pada masa itu.  +
Anak Agung Gde Mandera Erawan (Agung Bangli), maestro tari asal Puri Kaleran Peliatan, Ubud. Besar dengan garis darah keluarga seniman, putra dari Gung Kak Mandera, maestro tabuh pendiri Kelompok Musik dan Tari Gunung Sari dan seorang ibu yang juga penari. Gung Kak Mandera adalah salah satu dari beberapa seniman Bali yang berkeliling Eropa dan melakukan pertunjukan di Paris pada tahun 1930an. Hampir seluruh penjuru dunia sudah Gung Aji datangi untuk mempertunjukkan Tari Bali kepada dunia. Bisa dibilang seluruh hidupnya didedikasikan kepada seni tari dan musik Bali. Menjaga dan melestarikan supaya budaya ini terus ada. Beliau meneruskan peran mendiang ayahnya memimpin grup Gunung Sari Peliatan, yang setiap minggu mengadakan pertunjukan di Balerung Peliatan. Legong Nandira, yaitu Tari Legong dengan penari pria adalah salah satu sendratari ciptaannya.  +
Dr. Semadi adalah dosen aktif pada program studi Ilmu Hukum, Universitas Dwijendra, Bali Indonesia. Dengan pendidikan tertinggi adalah S3 yang diperolehnya dari Universitas Udayana pada tahun 2015, Dr. Semadi juga adalah pemerhati isu-isu sosial dan hukum di Bali serta aktif menulis di berbagai media.  +
Anak Agung Gde Rai atau biasa dipanggil Agung Rai, lahir di Peliatan, Ubud, 17 Juli 1955. Dia adalah budayawan dan tokoh seni yang berjasa besar melestarikan dan mempromosikan karya-karya seni Indonesia (khususnya Bali). Dia adalah pendiri ARMA (Agung Rai Museum of Art). Kemiskinan di masa kanak memotivasi Agung Rai untuk mengubah kehidupan keluarganya menjadi lebih baik dengan terus menerus bekerja keras. Ketika masih muda, dia pernah menjadi “pedagang acung” (pedagang asongan) benda-benda seni untuk turis yang berkunjung ke Bali. Agung Rai bercita-cita menjadi guru, namun kandas karena tidak ada biaya sekolah. Kemudian dia belajar melukis. Namun dia menyadari bakatnya tak cukup sebagai pelukis. Akhirnya dia kursus bahasa Inggris dan menjadi pemandu wisata. Dari interaksinya dengan para turis, naluri bisnisnya muncul untuk mencoba peruntungan sebagai penjual benda-benda seni yang dibikin orang-orang di kampungnya. Sejak itulah dia menjadi pedagang acung di wilayah Sanur, Kuta, hingga Padangbai. Sebagai pedagang acung, naluri bisnis dan seninya terus berkembang. Dia kemudian bergaul dengan banyak kolektor seni. Dan, pada akhirnya dia pun ikut menjadi kolektor seni karya para maestro. Dari kolektor dia menjadi kurator pameran benda-benda seni. Misalnya, tahun 1989, Agung Rai berangkat ke Jepang memboyong seratus lukisan karya lima puluh pelukis yang tergabung dalam Sanggar Seniman Agung Rai. Lukisan-lukisan itu dipamerkan di Jepang selama dua bulan. Rasa cemas dan kahwatir akan kelesatarian budaya negerinya terutama di bidang kesenian membuat Agung Rai terobsesi mendirikan museum dan galeri seni. Maka, dengan perjuangan sangat luar biasa, pada tanggal 9 Juni 1996, ARMA Museum diresmikan oleh Prof. Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. ARMA merupakan salah satu museum dengan koleksi terlengkap di Indonesia. Mulai dari lukisan-lukisan klasik hingga kontemporer, baik karya seniman lokal maupun manca negara. Selain itu, ARMA juga secara berkali menggelar pameran seni rupa. Popularitas ARMA melejit cepat karena juga sering menghelat berbagai kegiatan seni budaya seperti pertunjukan musik, teater, menyediakan ruang baca dengan koleksi aneka buku bagi para pengunjung, menyelenggarakan seminar tentang budaya dan seni. Kegiatan-kegiatan di ARMA sebagian besar berskala internasional dan tak jarang diselenggarakan dengan berbagai pekerja seni dan budaya dari berbagai negara. Dengan berbagai rangkaian kegiatan berskla internasional tersebut, ARMA mendapat predikat sebagai museum terpopuler dan terbaik di Indonesia menurut para wisatawan sebagaimana dihimpun oleh situs traveling dunia, TripAdvisor. Berkat perjuangannya untuk melestarikan kesenian, Agung Rai dianugerahi sejumlah penghargaan. Antara lain, tahun 2000 dia dianugerahi penghargaan oleh Pemerintah Indonesia sebagai “Pelopor Memajukan Seni Rupa”. Tahun 2012 dia terpilih sebagai ketua Himusba (Himpunan Museum Bali) 2012-2017. Tahun 2016 “TripAdvisor” menobatkan ARMA sebagai museum terbaik Indonesia. Pilihan ditentukan oleh para wisatawan yang telah mengunjungi berbagai museum di Indonesia. Buku-buku tentang Agung Rai dan ARMA bisa dibaca dalam “Gung Rai, Kisah Sebuah Museum” (KPG, 2013), “Saraswati in Bali: A Temple, A Museum and A Mas” ( BAB Publishing Indonesia, 2015), “Agung Rai, Sang Mumpuni” (Lestari Kiranatama, 2017).  
Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga lahir di Denpasar, 7 Juli 1965. Ia menamatkan S-1 di Universitas Ngurah Rai, Denpasar, pada tahun 1991. Ia adalah Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia pada Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo. Ia menjabat dari 2014 hingga 2019. Sebelum menjadi menteri, ia pernah menjabat sebagai Wali Kota Denpasar dua periode, yakni 1999-2004 dan 2005-2010. Pada periode kedua, di tengah jalan, ia terpilih menjadi Wakil Gubernur Bali periode 2008-2013.  +
Anak Agung Gede Raka Payadnya, lahir di Abianbase, Gianyar, 14 Agustus 1944. Ia menempuh pendidikan di Konservatori Karawitan (Kokar) pada tahun 1965 dan sempat kuliah di Fakultas Teknik Jurusan Seni Rupa Unud. Ia adalah perintis seni drama gong dengan mendirikan sekaa/kelompok drama gong “Wijaya Kusuma” Abianbase pada tahun 1966. Dalam pementasan drama gong ia populer dengan perannya sebagai raja muda. Atas dedikasinya di bidang seni drama gong, ia dianugerahi penghargaan Dharma Kusuma 2004 oleh Pemda Propinsi Bali. Ia meninggal pada tanggal 22 September 2022.  +
Joni Agung bernama asli Anak Agung Junni Antara adalah seorang musisi reggae kelahiran Denpasar, 1973. Kecintaannya pada musik telah tumbuh sejak remaja. Pada awalnya dia bermain musik dari kafe ke kafe di seputaran Sanur dan Kuta bersama grup band “Sunshine”. Tahun 2002 dia bertemu dengan grup band “Double T”, dan tahun 2003 menelurkan album perdana berjudul “Pocol”. Lagu berjudul “Nyoman Klepon” dan “Janjin Beline” adalah dua lagu yang sangat populer garapan Joni Agung dan Double T. Hingga kini, Joni Agung dan Double T telah menelurkan tujuh album, di antaranya “Jero Gede”, “Cinta dan Kasih Sayang”, “Semara Ratih”, “Ogoh-ogoh”. Lirik-lirik lagunya kebanyakan berbahasa Bali dengan nada humor yang menggelitik. Selain musisi, Joni Agung yang berambut gimbal ini juga dikenal sebagai pelatih yoga.  +
Anak Agung Made Cakra, lahir di Denpasar, 11 November 1928. Ia adalah seorang musisi dan pencipta lagu pop Bali yang sangat popular pada zamannya. Ia belajar seni musik secara otodidak sejak usia tujuh tahun. Tahun 1943, ketika masih SR (Sekolah Rakyat), ia ikut lomba lagu Jepang di Singaraja, dan berhasil memikat perhatian seorang pemusik Jepang yang hadir saat itu. Pemusik Jepang itu kemudian mengajarinya bermain musik yang benar. Setamat SR, ia dipekerjakan oleh Jepang dan dilatih bermain musik. Tahun 1950 ia mengumpulkan pecinta musik di Denpasar dan membentuk grup orchestra dan tahun 1953 grup itu pentas di seputar Denpasar. Ia juga bergabung dengan grup orkes keroncong Puspa Teruna pimpinan Ida Made Rai. Lalu bergabung dengan orkes keroncong Melati Kusuma pimpinan Merta Suteja, grup orkes keroncong Merta Kota dan orkes keroncong Cendrawasih. Ia juga terlibat kegiatan rutin bermusik di RRI Stasiun Denpasar. Kemudian ia membentuk dan memimpin grup orkes keroncong Fajar Baru. Selain bermusik, Gung Cakra juga menciptakan lagu dan komposisi musik. Salah satu lagunya yang paling terkenal berjudul “Kusir Dokar”. Pada 1963, lagu itu sering dimainkan oleh grup band Putra Dewata yang didirikan Gung Cakra dan rekannya. Alat-alat musik grup band itu dibuat sendiri oleh Gung Cakra dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan. Tahun 1976, Gung Cakra mulai masuk dapur rekaman lewat Bali Record. Selain “Kusir Dokar”, lagu ciptaaannya yang popular hingga kini adalah “Bungan Sandat” dan “Ada Kene Ada Keto”.  +
1919-2007: Seorang pangeran dari Karangasam yang belajar di Belanda selama Perang Dunia Kedua sebelum kembali ke Indonesia sebagai dokter. Setelah kembali ke Indonesia, ia dikirim ke berbagai daerah di Indonesia Timur, yang seringkali terlalu jauh untuk membantu masyarakatnya. Dia dan istrinya terjangkit malaria selama tinggal di sana, tetapi dia juga menjadi dokter yang menangani malaria. Dr. Djelantik bekerja untuk Organisasi Kesehatan Dunia, yang mengirimnya ke Irak, Somalia, dan Afghanistan, dan ini terbukti sangat bermanfaat. Setelah itu, ia menjabat sebagai kepala perguruan tinggi utama Bali di Sanglah dan membantu mendirikan Fakultas Kedokteran di Universitas Udayan di Denpasar. Dr Djelantik bermain biola saat masih kecil. (foto: Bulantrisna Djelantik) Dr Djelantik adalah seorang tokoh Renaisans yang juga aktif di bidang kebudayaan Bali, baik mempelajari maupun mempromosikannya. Dia adalah ketua Walter Spies Society dengan Festival Walter Spies yang berfokus pada musik dan tari. Bersama Fredrik de Boer, Hildred Geertz, dan Heidi Hinzler ia mendirikan Perhimpunan Studi Bali atau Lembaga Penkajian Kebudayaan Bali pada tahun 1985. Lembaga ini mengadakan konferensi tahunan di Bali dan juga di luar negeri dan menurut Adrian Vickers Dr Djelantik adalah pemimpin alami organisasi tersebut. . Melalui organisasi tersebut ia mempromosikan budaya Bali dan juga kajiannya. Dr Djelantik menulis makalah tentang budaya Bali dan buku tentang lukisan Bali yang mencakup sejarah seni Bali serta estetika Bali. Kemudian mengajar Estetika di Akademi Seni Rupa Bali atau Akademi Seni Bali. Ia juga menulis otobiografi berjudul “Tanda Lahir, Memoar Seorang Pangeran Bali”.  +
Pada jaman dahulu, ada sebuah kisah tentang seorang Raja di Negeri Mesir mempunya tiga orang istru, namun semuanya tidak memiliki anak. Karena Ida Anak Agung sangat ingin memiliki anak, itulah yang menyebabkan beliau mempersunting lagi tiga orang istri. Sama saja, semua istri barunnya juga tidak memiliki anak. Diceritakan hingga seratus beliau memiliki istri, juga tidak ada keturunan. Sang Raja kemudian memanggil prajuritnya, diperintahkan untuk meminta petunjuk kepada Ki Dukuh Mas di Gili Mas. Tidak dikisahkan perjalanannya, Ki Patih sudah sampai di rumah Ki Dukuh. Kemudian Ki Patih memberitahukan tujuannya datang kesana. Ki Dukuh kemudian menerawang Sang Raja di Mesir. Dari hasil terawangannya mengatakan bahwa agar Sang Raja mempersunting dua orang istri lagi. Sudah pasti salah satu diantara istri beliau yang baru akan bisa memiliki anak. Namun pada saat ngidam akan mengidamkan ikan mas. Ki Patih bertolak dari rumahnya Ki Dukuh. Kemudian Ki Patih memberitahukan hasil penerawangan kepada Sang Raja. Tak lama kemudian, Sang Raja mempersunting dua orang istri lagi. Istrinya yang berjumlah seratus dibuang. Benar adanya penerawangan Ki Dukuh Mas, istri Sang Raja yang muda mengidamkan ikan mas. Setibanya Sang Raja di tempat ikan mas tersebut, tak disangka datang ratusan raksasa. Beliau diserang oleh para raksasa itu. Raksasa itu berhasil dikalahkan. Ikannya juga berhasil diambil dan di bawa ke istana. Sekarang dikisihkan istri beliau melahirkan anak laki-aki dan perempuan. Setelah bayinya lahir, ibunya sakit, tidak sadarkan diri. Pada saat itu Sang Raja belum datang dari mencari ikan mas. Istri tua beliau iri karena madunya saja yang bisa memiliki anak. Kemudian kedua orang anak beliau itu ditukarjan dengan dua ekor anak tikus. Kedua bayi tersebut dimasukkan ke dalam peti kemudian dibuang ke laut. Singkat cerita, sampailah Sang Raja di istana. Beliau melihat istri mudanya sedang bersedih dikarenakan ia memiliki anak berupa tikus. Sang Raja berbicara menanyakan perihal yang terjadi. Kemudian dijawab oleh istri tuanya. Terlebih lagi istri tuanya mengatakan bahwa madunya itu manusia hina dikarenakan melahirkan anak tikus. Terlebih lagi Sang Raja diminta untuk membunuh istri mudanya agar tidak mencemari bumi. Senantiasa Sang Raja menarik istri mudanya dan mencempungkannya ke dalam sumur. Kemudian istrinya meninggal. Dikisahkan Pan Bekung dan Men Bekung sedang mencari kayu bakar, melihat peti di pesisir pantai. Setelah peti itu dibuka, tiba-tiba ada dua orang bayi laki-laki dan perempuan yang masih hidup. Pan Bekung dan Men Bekung merasa sangat bahagia. Bayi itu kemudian dibawa pulang. Bayi kembar laki perempuan itu diberi nama I Marakarma dan Siti Patimah. Singkat cerita dikisahkan sekarang I Marakarma dan Siti Patimah sudah besar, diketahuilah oleh istri Sang Raja tentang Pan Bekung yang dapat memungut dua orang bayi di pesisir pantai. Itulah yang menyebabkan beliau gelisah, dikarenakan beliau sudah mengetahui bahwa I Marakarma dan Siti Patimah adalah anak dari madunya. Takut akan rahasianya terbongkar, kemudian beliau membuat daya upaya agar kedua anak itu bisa mati. Kemudian di situlah beliau memerintahkan seorang pembunuh. “Hei kamu pembunuh, ke sana kamu ke rumahnya Men Bekung, tanyakan anaknya yang perempuan, katakana begini, Nak, Nak, apakah kamu suka buah delima? Jika nanda suka, suruh kakakmu yang laki-laki mencari!” Begitu perkataan beliau diikuti oleh Si Pembunuh, kemudian ia berjalan menuju rumah Men Bekung. Sesampainya di sana, kemudian Si Pembuhun bertanya kepada Siti Patimah, demikian pertanyaannya seperti yang diperintahkan oleh Sang Ratu, setelah bertanya seperti itu, kemudian ia pergi. Ituah yang menyebabkan Siti Patimah kemudian meminta agar kakaknya mencarikan buah delima. I Marakarma memenuhi permintaan adiknya. Dikisahkan sudah sampai di tempat delima itu, tiba-tiba pohon delimanya terlihat berbuah hanya sebiji. Kemudian dipetik oleh I Marakarma dibawa pulang diberikan kepada adiknya. Dikisahkan Sang Ratu sudah mendengar berita I Marakarma berhasil mengambil buah delimanya. Kemudian beliau kembali memerintahkan Si Pembunuh agar menanyakan kepada Siti Patimah perihal burung nuri. Jika senang suruh kakakmu mencarikan! Si Pembunuh kemudian ke rumah Men Bekung, bertanya kepada Siti Patimah. Kemudian Siti Patimah meminta kepada kakaknya agar mencarikannya burung nuri. Walaupun mengatakan sulit dan dijaga oleh macan dan ular berbisa, dikarenakan rasa sayangnya, I Marakarma tetap memenuhi permintaan adiknya. Dikisahkan perjalanan I Marakarma melihat sebuah sungai, di sanalah ia berhenti di adat batu yang pipih dan membuka bekalnya. Selesai makan kemudian ia melanjutkan perjalanan, kemudian ia melihat ladang. Di sana ada pohon kayu yang berbunga emas, bernama kayu kastuban. Kayu itu merupakan tempat burung nuri hinggap. Konon I Marakarma bergumam, “Duh, di mana tempatnya Si Burung Nuri?” Baru seperti itu perkataan I Marakarma, Kemudian Si Burung Nuri menjawab. “Ih siapa itu yang menanyakan akau?” “kamu akan aku ajak ke rumahku”. “Oh, jikalau seperti itu, kemari mampir dulu ke rumahku” begitulah perkataan Si Burung Nuri. Mau katanya I Marakarma mampir. Dikisahkan setelah I Marakarma tiba di depan pintu masuk rumah Si Burung Nuri, kemudian pintunya tertutup, kemudian I Marakarma diserang oleh hewan penjaga Si Burung Nuri dan dicabik-cabik dimakan oleh mereka semua. Sekarang dikisahkan Siti Patimah ingat dengan pesan kakaknya, kemudian dilihatnya daun keloryang disematkan pada dinding yang sudah kering dan layu. Di sana kemudian ia segera menyusul kakaknya. Dikisahkan perjalanan Siti Patimah sampai pada sungai di tempat kakaknya berhenti makan ketupat. Ada sisa ketupat dilihatnya di sana, itu kemudian dimakan oleh Siti Patimah. Selesai ia memakan ketupat itu, kemudian ia berjalan. Tidak memiliki rasa curiga dengan apa pun, karena ia orang sakti, makan buah delima itu yang menyebabkan. Dikisahkan perjalanan Siti Patimah tiba di ladang di bawah pohon kayu kastuban, baru sampai di sana Siti Patimah bergumam, “Duh, kemana ya perginya kakakku?” Begitulah perkata Siti Patimah, didengar oleh Si Burung Nuri, dan ia menjawab, “Wahai kamu manusia, kenapa menanyakan kakak laki-lakimu?” Baru demikian perkataan Si Burung Nuri, kemudian begini sahut Siti Patimah,” Oh init oh Si Burung Nuri?, Yang menyebabkan aku mananyakan kakak laki-lakiku, karena ia aku minta untuk mencari burung nuri, lama tidak datang”. “Oh kakakmu I Marakarma? Ia sudah mati dimakan binatang buas”. “Walau pun kakak laki-lakiku sudah meninggal, aku ingin mencarinya, walau hanya jasadnya saja yang aku temui”. “Baiklah, kalau begitu, sini aku bantu! Akan aku tunjukkan tempat kakakmu mati,” begitu ucap Si Burung Nuri, kemudian diikutilah Si Burung Nuri oleh Siti Patimah. Setelah ia tiba di sana pintunya tidak mau tertutup, dan binatang buas penjaganya juga semuanya menurut. Di sana kemudian Siti Patimah masuk ke dalam ke tempat Si Burung Nuri. Di sana ia melihat bunga-bunga yang sangat cantik. Siti Patimah bertanya kepada Si Burung Nuri, “Wahai Burung Nuri, bunga yang berwarna merah ini bagus digunakan untuk apa?” “Hei Siti Patimah, jika kamu tidak tahu bunga ini bisa digunakan untuk menghidupkan semua makhluk yang sudah mati”. Baru demikian ucapan Si Burung Nuri, kemudian dipetiklah bunga itu oleh Siti Patimah, kemudian ia menanyakan di mana tempat jasad kakak laki-lakinya. Kemudian diberitahu oleh Si Burung Nuri. “Di sana di samping pintu ia dibunuh, namun jasadnya mungkin telah habis dimakan penjaga”. Begitu ucapannya Si Burung Nuri, kemudian ia ke tempat kakak laki-lakinya meninggal. Tiba-tiba yang dilihatnya hanya sebuah kancing baju saja terhimpit di dekat pintu, kemudian itu yang ditaburi dengan bunga merah yang ia petik. I Marakarma , beserta para raja yang sudah wafat terdahulu ikut di sana. Setelah I Marakarma hidup kembali, kemudian dicarilah Si Burung Nuri oleg Siti Patimah, diajak ikut pulang ke rumah Men Bekung, Si Burung Nuri tidak menolak. Setelah Si Burung Nuri mau ikut, kemudian berjalan I Marakarma bersama Siti Patimah, diikuti oleh para raja yang dihidupkan tadi. Dikisahkan Men Bekung dan Pan Bekung bersedih hati karena I Marakarma dan Siti Patimah lama pergi dari rumah. Karena tersiksa batinnya memikirkan anaknya, Pan Bekung dan Men Bekung sakit kemudian meninggal dunia. Diceritakan saat ini I Marakarma dan Siti Patimah, baru sampau di rumah ditemui rumahnya sudah sepi. Halaman rumahnya dipenuhi semak belukar dan Pan Bekung serta Men Bekung yidak ada. Ada di bekas bangunan rumahnya sebuah pohon kutuh, berbuah hanya sebiji berupa bantal. Itu batu kapuk bantalya Pan Bekung, konon yang tumbuuh itu Men Bekung. Karena itu bekas rumahnya konon kemudian ditaburi bunga merah oleh Siti Patimah, kemudian hiduplah Pan Bekung, Men Bekung, serta rumahnya kembali bagus seperti sedia kala. Pan Bekung dan Men Bekung terheran-heran. Di sanalah kemudian I Marakarma mendekati dan menceritakan tentang perjalanannya mencari Burung Nuri. Senang sekali hatinya Pan Bekung dan Men Bekung mendengar cerita I Marakarma. Dikisahkan Si Burung Nuri ikut tinggal di rumahnya Pan Bekung. Saat Sang Raja Mesir bersembahyang di Pura dan beliau berzikir. “Oalah, jelak sekali suara sang raja seperti suara sapi. Begitulah ucap Si Burung Nuri, kemudian ia terbang. Keesokan harinya lagi Sang Raja sembahyang ke pura, kembali diolok-olok suara beliau oleh Si Burung Nuri. “Pecaya diri sekali Sang Raja berzikir, suaranya lebih jelek daripada suara sapi. Jika rajaku mau berzikir, barulah suaranya merdu sekali. Siapa pun yang mendengarkan akan terpukau”. Karena demikian ucapan Si Burung Nuri, Sang raja merasa sangat marah kepada Si Burung Nuri. Si Burung Nuri bergegas terbang melapor kepada rajanya. “Paduka Raja Oka, cobalah paduka raja berzikir”. Konon I Marakarma bersedia kemudian berikir. Suaranya sangat merdu. Sehingga banyak orang yang datang ke sana menonton I Marakarma berzikir. Sang Raja juga datang ke sana. Lama beliau di sana, beliau terpaut karena terpukau mendengar suaranya I Marakarma, dan juga terpukau melihat rupa anak- anak cantik dan tampan. Setelah I Marakarma selesai berzikir, tiba-tiba beliau menginginkan kedua anak itu, namun tidak diberikan oleh Men Bekung. Kemudian Si Burung Nuri berkata, “Baiklah Tuanku Raja mari kita tebak-tebakan. Jika hamba kalah silahkan ambil kedua tuan hamba ini! Begitu kata Si Burung Nuri. “Baiklah Tuanku Raja, Ini ada dua buah semangka silahkan ditebak, masing-masing bijinya ada berapa?” Sang Raja berkata,”Yang kecilan ini berbiji seratus, yang besaran barbiji dua ratus.” Si Burung Nuri berkata, “Tidak ada Tuanku Raja, semangka yang kecilan ini bijinya dua, dan yang berasan tanpa biji. Jika paduka tidak percaya, silahkan belah sekarang!” Kemudian semangkanya dibelah kedua-duanya, benar saja yang kecilan berbiji dua, yang besaran tidak berbiji. Kemudian berkata Si Burung Nuri, “Buah semangka ini hamba umpamakan seorang wanita, bijinya itu adalah anak wanita itu”. Baru demikian ucapan Si Burung Nuri Sang raja pun berkata, “ya lanjutkan ceritakan sekarang!” “Ada seorang raja memiliki dua orang istri. Istri mudanya mempunyai dua orang anak, istri tuanya tidak memiliki anak. Jika Baginda Raja tidak mengetahui, I Marakarma dan Siti Patimah ini, Baginda Rajalah yang punya anak ini, anak yang dilahirkan oleh istri muda Baginda Raja. Saat bayi itu lahir, Baginda Raja tidak ada di istana. Dikarenakan istri tua Baginda Raja iri hati, pada saat itu ibu sang bayi belum sadarkan diri, kemudian kedua bayi itu ditukar dengan dua ekor tidus, kemudian bayi itu dibuang ke laut, kemudian ditemukan oleh Pan Bekung.” Baru demikian perkataan Si Burung Nuri, kemudian dipeluklah I Marakarma dan Siti Patimah oleh Sang Raja, dan diminta untuk pulang ke istana, namun anaknya tidak mau. Karena demikian ucap anaknya, kemudian beliau memerintahkan pelayan istana untuk mencari tulang belulang istrinya di sumur. Diceritakan sudah ditemukan tulang belulang istrinya, namun beliau tidak bisa menghidupinya, kemudian beliau diberikan bunga merah oleh Siti Patimah, itu yang beliau gunakan untuk menaburkan tulangnya, kemudian istri beliau hidup kembali. Setelah beliau hidup, dicarilah anaknya diajak kembali pulang namun masih tidah mau. I Marakarma meminta agar ibu tirinya dibunuh, baru akan ikut pulang ke istana. Sang Raja memenuhi permintaan putranya.  
Anak Agung Pandji Tisna (11 Februari 1908 - 2 Juni 1978), juga dikenal sebagai Anak Agung Nyoman Pandji Tisna, I Gusti Nyoman Pandji Tisna, atau hanya Pandji Tisna, adalah keturunan ke-11 dari dinasti Pandji Sakti Buleleng, Singaraja, yang merupakan di bagian utara Bali, Indonesia. Ia menggantikan ayahnya, Anak Agung Putu Djelantik, pada tahun 1944. Pada halaman terakhir buku Pandji Tisna, I Made Widiadi, yang ditulis pada tahun 1955, ia menulis kisah hidupnya dalam urutan kronologis. Dia adalah seorang penulis dan novelis. Dia menolak menjadi raja Buleleng, tetapi sebagai putra tertua, pasukan penjajah Jepang memaksanya untuk menjadi "syucho" setelah kematian ayahnya pada tahun 1944. Selama masa pemerintahannya, ia menjadi pemimpin Dewan Raja di seluruh Bali dari tahun 1946 hingga 1947 (Paruman Agung) dan Bupati Buleleng. Pada tahun 1947, karena kepercayaan Kristennya yang unik tidak cocok dengan agama Hindu yang dominan, Pandji Tisna menyerahkan tahta kepada adiknya, Anak Agung Ngurah Ketut Djelantik atau I Gusti Ketut Djelantik, juga dikenal sebagai Meester Djelantik, hingga 1949. Dia meninggal 2 Juni 1978 dan dimakamkan di kuburan di sisi timur tanahnya dekat kapel yang dibangunnya bertahun-tahun sebelumnya. Ada sebuah museum di Lovina yang didedikasikan untuk AA Pandji Tisna dan keluarganya: https://www.facebook.com/pg/The-Little-Museum-Anak-Agung-Panji-Tanji-Tisna-KM-0-Lovina-Bali-1402058299856241/tentang/  +
Peran Perempuan dalam Melawan Berita Hoax Di dunia era globalisasi seperti saat ini, masyarakat semua sedang dihadapkan dengan arus informasi yang sangat cepat. Banyak sekali informasi yang memudahkan dan juga bermanfaat bagi masyarakat, namun ada juga informasi yang salah dan keliru yang disebarkan oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab yang sangat berbahaya apabila tersebar ke masyarkat. Informasi sangat mudah untuk dapat diakses bahkan untuk anak usia dini sekalipun. Disini pentingnya peran perempuan dalam menjaga keluarga dan lingkungannya agar tidak terpengaruh oleh berita bohong “Hoax”. Perempuan dapat menjadi benteng utama dalam menghadapi berita bohong sekaligus menjadi duta literasi media sosial karena pada umumnya anak sangat dekat dengan ibu. Hoax atau berita bohong sering kali dibungkus dengan judul yang menarik yang bisa menarik sisi emosional dari seseorang. Penyebaran berita bohong sangat banyak tujuannya salah satunya adalah memecah belah antar sesama masyarakat dan menimbulkan perpecahan. Perempuan sebagai seorang ibu sekaligus bisa mengarahkan pasangan dan lingkungannya memiliki peran penting dalam menghentikan penyebaran berita hoax. Dengan menanamkan budaya literasi kepada anak serta lingkungan penyampaian informasi secara penuh dan akurat akan menimbulkan budaya baca, meningkatkan sumber daya manusia kedepannya, serta terhindar dari berita berita bohong yang dibuat oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Perempuan sering sekali merasa tak percaya diri, dan merasa kurang pintar dibanding orang lain, sehingga kurang berani menyampaikan pendapatnya apabila menemukan informasi yang salah. Perempuan sebagai agen literasi harus dapat menangkal hoax dan bisa memilah berita yang logis dan menimbang penting atau tidak berita tersebut untuk disebarkan. Dengan keterlibatan aktif perempuan tentu akan meminimalisir penyebaran berita hoax yang ada didalam masyarakat.  +
Beredar sebuah video yang menampilkan seorang pria dikerubungi banyak orang seakan sedang diinterogasi, viral di media sosial. Kabar yang beredar, pria tersebut telah menghamili 17 wanita. Kapolsek Teluknaga, AKP Edy Suprayitno angkat bicara terkait hal ini. Ia menjelaskan kabar mengenai pria yang menghamili 17 wanita itu tidak benar. Setelah mendapatkan kabar tersebut, polisi memintai beberapa pihak terkait video itu. Ternyata duduk perkaranya karena jalinan asmara yang kandas. Usut punya usut, si wanita tidak terima diputusin oleh sang kekasih. Kemudian sang wanita menyebarkan kabar bahwa si pria menghamili 17 perempuan lain. kedua belah pihak telah sepakat untuk menyelesaikan kasus tersebut secara kekeluargaan. Intinya yang beredar di medsos itu tidak benar.  +
Perempuan sebagai ibu rumah tangga sekaligus bekerja sehingga mendapatkan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Kualitas hidup perempuan dalam penelitian ini dipengaruhi oleh faktor pendidikan, etos kerja dan umur. Tujuan penelitian ini ialah untuk menganalisa pengaruh faktor pendidikan, etos kerja dan umur terhadap kualitas hidup perempuan. Penelitian ini dilakukan di Desa Bongkasa, Desa Bongkasa Pertiwi dan Desa Sangeh, Kabupaten Badung. Metode pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara terstruktur sehingga data yang digunakan yaitu data primer dan skunder. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 98 orang dengan metode propotional random sampling. Teknik analisis menggunakan regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis pada penelitian ini menunjukkan bahwa faktor pendidikan, etos kerja, dan umur berpengaruh secara simultan terhadap kualitas hidup perempuan di ketiga desa di Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung. Pendidikan dan etos kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas hidup perempuan. Sedangkan umur tidak mempengaruhi kualitas hidup perempuan di Desa Bongkasa, Bongkasa Pertiwi, dan Sangeh Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung.  +
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa dan mengetahui pengaruh tingkat pendidikan, investasi dan pertumbuhan ekonomi terhadap kondisi kemiskinan di Kabupaten Karangasem. Wilayah ini dipilih sebagai lokasi penelitian karena hingga kini Kabupaten Karangasem masih memiliki persentase kemiskinan yang relatif lebih tinggi dibandingkan delapan kabupaten lainnya di Provinsi Bali. Observasi non-partisipan dengan menggunakan data sekunder yang bersumber dari Badan Pusat Statistik Provinsi Bali dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Karangasem adalah metode pengambilan data yang penulis pilih untuk menjawab sejumlah permasalah penelitian. Data tingkat pendidikan, investasi, pertumbuhan ekonomi dan tingkat kemiskinan yang terkumpul dari tahun 2010-2019 kemudian dianalisa dengan menggunakan teknik analisa regresi linier berganda. Hasil penelitian menemukan bahwa tingkat pendidikan, investasi dan pertumbuhan ekonomi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kondisi kemiskinan di Kabupaten Karangasem. Tingkat pendidikan, investasi dan pertumbuhan ekonomi secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kondisi kemiskinan di kabupaten Karangasem. Variabel yang memiliki pengaruh dominan terhadap kondisi Kemiskinan di kabupaten Karangasem adalah variabel investasi.  +
BERBEDA-BEDA TETAPI TETAP BERSATU, ITULAH PANCASILA Janganlah membuat perbedaan menjadi penyebab konflik. Jadikan perbedaan sebagai salah satu nilai penting dalam hidup berbangsa dan bernegara sehingga selalu berada dalam keindahan keanekaragaman warna. Juga jangan sampai perbedaan tersebut menjadi salah satu bentuk ketamakan diri dan merasa berkuasa dalam berpikir dan berprilaku. Karena sesungguhnya perbedaan tersebut akan memicu perpisahan serta membuat bangsa dan negara kian kalah. Mari bersama-sama bersuka ria meskipun kita berbeda. Dari Bedulu ke Singaraja, ke pasar membeli pisang Dirgahayu Republik Indonesia, yang ketujuh puluh tujuh (77)  +
Angenan adalah pelita yang menyerupai lingga yang terbuat dari tempurung kelapa, di tengah kelapa tersebut terdaoat beras, cangkang telur ayam atau bebek berisi minyak kelapa dan sumbu berupa benang putih dan uang kepeng. Di atasnya terdapat lilitan benang berwarna-warni, putih-kuning, atau tri datu (merah, hitam, putih). Angenan ini diletakkan di atas tempat tidur atau di dada orang yang telah meninggal. Pada hari pengabenan, angenan ini dibawa oleh sanak keluarga jenazah menuju kuburan karena akan dilebur.  +
Jangan hanya mengira raksasa mempunyai sifat yang jelek, tetapi ada juga sifat baiknya. Hanya segitu manusia yang tau, cuma kejelekannya saja tetapi merasa paling benar. Seperti Ogoh Ogoh ini yang bernama Angkara Murka, selalu memakai emosi jika bertutur dengan masyarakat. Jangan mengira masyarakat tidak punya rasa, yang di atas sudah merasa paling bisa dan paling benar jika menjalankan kerja. Biar tidak seperti katak yang berbunyi di kajeng Kliwon, berbunyi sekali tetapi menyakiti hati. Tetapi jika sudah merasa perlu dengan masyarakat, sebegitu baiknya bertutur, tapi jika sudah terisi keinginannya mengapa berbanding terbalik dengan perkataan yang diawal.  +
Jangan hanya mengira raksasa mempunyai sifat yang jelek, tetapi ada juga sifat baiknya. Hanya segitu manusia yang tau, cuma kejelekannya saja tetapi merasa paling benar. Seperti Ogoh Ogoh ini yang bernama Angkara Murka, selalu memakai emosi jika bertutur dengan masyarakat. Jangan mengira masyarakat tidak punya rasa, yang di atas sudah merasa paling bisa dan paling benar jika menjalankan kerja. Biar tidak seperti katak yang berbunyi di kajeng Kliwon, berbunyi sekali tetapi menyakiti hati. Tetapi jika sudah merasa perlu dengan masyarakat, sebegitu baiknya bertutur, tapi jika sudah terisi keinginannya mengapa berbanding terbalik dengan perkataan yang diawal.  +
Suatu hari, seorang petani membawa seekor angsa pulang ke rumahnya. Esoknya, angsa itu mengeluarkan telur emas. “Angsa ajaib,” kata petani. Ia segera membawa telur emas itu ke pedagang emas di pasar untuk mengetahui apakah telur tersebut benar-benar emas. “Ini emas murni,” kata pedagang emas. Pedagang tersebut membelinya dengan uang yang banyak. Sejak saat itu, angsa setiap hari mengeluarkan telur emas. Kini, petani telah memiliki selusin telur emas. Namun, petani itu masih belum puas. “Aku akan kaya raya. Tapi, aku ingin angsa mengeluarkan lebih banyak telur emas setiap hari agar aku cepat kaya,” kata petani. Setelah angsa mengeluarkan telur emas yang banyak dalam sehari, petani masih belum puas juga. “Angsa itu mengeluarkan banyak telur emas. Aku tidak akan menunggu besok. Aku ingin cepat kaya. Aku akan menyembelih angsa itu dan mengambil seluruh emas dalam tubuhnya,” pikir petani. Petani itu akhirnya menyembelih angsa, namun betapa kagetnya dia. Alih-alih menemukan banyak telur emas, justru dia tidak menemukan satu pun di dalam tubuh angsa. Kini, petani hanya bisa menyesal. Karena serakah, dia telah menyembelih angsa. Andai saja tidak menyembelih angsa itu, pasti masih bisa mendapatkan telur emas. Itulah akibat dari keserakahan.  +
Ada sebuah kisah tentang I Angsa berteman dengan I Kerkuak. Setiap hari I Angsa dan I Kerkuak selalu bersama-sama mencari makan ke ladang. I Angsa prilakunya baik, rajin dan bijaksana. Berbeda dengan I Kerkuak prilakunya buruk, suka berbuat onar dan banyak tipu muslihatnya. Pada suatu hari I Angsa bingung mencari makanan karena makanan di ladang sudah habis. Kemudian I Angsa pergi ke sungai di timur desa, di sana ia melihat ada banyak ikan. Kemudian I Angsa berpikir mengajak I Kekuak ke sana ke sungai timur desa mencari makanan. “Hei Kerkuak makanan di ladang ini sudah habis, mari ikut bersamaku ke sungai di timur desa mencari akanan,” begitu ucapnya I Angsa. “Wah pas sekali, perutku sudah lapar! Ayo cepat ke sana!” sahut I Kerkuak. Setelah sampai di sungai sebelah timur desa kemudian di sana I Kerkuak melihat ada banyak ikan, kemudian timbullah pikiran buruknya I Kerkuak. “Jika ini dibagi berdua dengan I Angsa sudah pasti aku akan dapat makan sedikit, karena perutku kecil, I Angsa akan makan lebih banyak karena badannya besar bisa makan banyak ikan,” begitulah kegundahan hatinya I Kerkuak. Kemudian I Kerkuak meminta I Angsa menyisakan ikan. “Hei kamu Angsa jika hari ini ikannya dimakan semua , sehingga esok dan lusa tidak aka nada lagi yang bisa dimakan, sisakan ikannya!” “Oh iya benar, kenapa tumben otakmu waras, ayo sekarang kumpulkan ikannya,” sahut I Angsa.  +
Efek Gutenberg lainnya. Perilaku sosial kita yang berubah dan pengaruhnya terhadap hubungan kita dengan Seni. Seni Kontemporer Bali.  +
Sisi sosial dan budaya menjadi bagian penting dalam pembahasan terkait isu yang memengaruhi usia dan keaslian tradisi di Bali saat ini. Isu-isu seperti komersialisasi seni dan budaya, serta potensi akibatnya bagi generasi kini dan di masa depan. "Kita tidak semestinya bangga atas sedikitnya perubahan, karena perubahan pasti terjadi. Menyangkal perubahan adalah hal yang kurang cerdas. Usaha dan komitmen bersama telah bertahan hingga titik ini serta membawa perubahan dan kemajuan dalam segala sesuatu. Saya kagum pada kenyataan dan bukti yang menyatakan bahwa perubahan akan terjadi, tetapi pilihan tetap ada.  +
Anthok Sudarwanto lahir di Denpasar, 18 April. Dia menamatkan pendidikan seni rupa di ISI Denpasar. Sejak 1996 dia rajin menggelar pameran bersama. Di antaranya adalah pameran Pameran Festival Kesenian Indonesia di Jogjakarta (1999), Kelompok HitamPutih di Museum Bali (2000), The Name of Identity di Tanah Tho Gallery, Ubud (2011), "Retrospektif" bersama Kelompok Galang Kangin di Bentara Bundaya Bali (2018). Tahun 2010 dia menggelar pameran tunggal “Transformation” di Hitam-Putih Artspace, Sangeh, Bali. Dia juga terlibat dalam Kelompok Militanarts. Karya-karyanya cenderung realis dengan tema-tema sosial dan kehidupan.  +
Antonio Blanco lahir pada tanggal 15 September 1911 di Manila, ibu kota Filipina. Kedua orangtuanya berasal dari spanyol, oleh karena itu Blanco meyakini bahwa ia terhubung secara geografis dan spiritual pada Miro and Salvador Dali. Ayahnya menetap di Manila selama perang Spanyol - Amerika, bertugas sebagai dokter. Blanco sekolah di American Central School di Manila. Semasa sekolahnya ia sangat senang kelas-kelas kesenian, literatur dan bahasa tapi kesulitan mengukuti kelas sains. Tidak heran beliau dapat berbicara enam bahasa - Spanyol, Perancis, Ingris, Tagalog, Indonesia, dan sedikit Bahasa Bali. Selulus SMA di Manila, Blanco melanjutkan pendidikannya di National Academy of Art di New York, dibawah Sidney Dickinson. Pada masa-masa awal pembentukannya tersebut, Blanco berkonsentrasi pada bentuk tubuh manusia, terutama pada bentuk tubuh wanita. Sebagai kelanjutan pendidikannya, sekaligus memenihu hasrat berkelananya, ia menjelajah keliling dunia hingga akhirnya menginjakkan kaki di Bali pada tahun 1952. Raja Ubud memberi sepetak tanah kepada Blanco untuk mendirikan rumah dan studionya di Campuan, Ubud, pada pertemuan dua sungai suci. Blanco dan istrinya, seorang penari Bali terkenal bernama Ni Ronji, tinggal di rumah tersebut. Setelah perjalanan singkatnya ke Amerika, dimana Blanco mendapat banyak kontak kolektor baru, ia dan istrinya tidak pernah meninggalkan Bali lagi. Hidup di rumah asri dengan pemandangan indah bersama empat anak mereka, Tjempaka, Mario, Orchid dan Maha Devi, Bali menjadi inti dari Blanco. Ia amat mengagumi pulau ini dan terperangkap oleh kharismanya. Blanco hidup dan berkarya di rumah atas bukitnya hingga ia meninggal pada tahun 1999, menuangkan berbagai lukisan fantasi wanita cantik pada kanvas. Dikelilingi kebun bersemi, sawah dan pohon beringin merindangi pura keluarganya, Antonia blanco menciptakan realita baru untuk dirinya. Tuangan artistiknya didalam lingkungannya yang terisolir tersebut membuahkan karya-karya yang sangat dicari dan dihargai oleh pecinta seni, kolektor, dan promotor. Dalam waktu beberapa tahun, Blanco menjadi artis asing paling terkenal yang bertempat tinggal di Bali. Ia dikenal tidak hanya di Indonesia tapi juga seluruh dunia, mendapat berbagai pernghargaan, dan lukisannya dibeli dengan harga tinggi pada lelang-lelang internasional. Mendekati akhir hidupnya, Blanco mulai mendirikan museum lukisan di studio seninya di Campuan. Kematiannya dramatis tidak lama sebelum pembukaan museumnya. Upacara kremasi ngaben yang cukup besar menandai kepergian beliau. Anak Blanco, Mario, memenuhi mimpi Blanco membuka museum dan melajutkan darah pelukisnya melanjutkan jejak kaki Sang Maestro. Museum Renaissance Blanco kini dibuka untuk umum, menampilkan karya-karya Sang Maestro dan Mario.  
Pelestarian spesies tanaman produktif dan tanaman upakara  +
Siapa yang tidak tahu Mixue? Produk minuman cepat saji dari Cina. Apabila ada ruko kosong, maka tidak lama akan menjadi gerai Mixue. Apa yang membuat Mixue menjamur? Ada yang mengatakan karena harganya murah, enak, agar ikut-ikutan kekinian, semuanya. Lalu sampai kapan kita hanya menjadi konsumen? Dari ribuan anak muda, apa benar tidak ada yang bisa menyaingi Mixue? Coba sekarang pemerintah turun ke lapangan, kunjungi UMKM di daerah, bantu promosikan, atau kalau boleh meminta, buatkan kebijakan agar para pengusaha muda diberi kemudahan meminjam modal perbanjan. Mixue igu bagus, menyerap tenaga kerja, tetapi pasti lebih baik apabila usaha orang Bali bisa seviral Mixue.  +
Apa kabar semeton? Sudah sempat liburan kemana saja, pergi bekerja, atau pulang ke kampung halaman untuk menyambut hari raya? Bagaimana perjalanannya, apakah aman semulus salju atau membuat kepala pusing? Beberapa yang mengatakan bahwa jalan di Bali sudah baik dan aman digunakan, namun tidak sedikit pula yang mengatakan banyak jalan di Bali masih rusak dan tidak aman untuk dilewati. Denpasar sebagai ibukota Bali saja masih sering ditemukan beberapa jalan yang rusak dan sulit untuk dilewati. Lantas bagaimana dengan jalan yang terletak di desa-desa yang ada di beberapa kabupaten di Bali. Banyak beberapa wilayah di perdesaan yang jalannya ambruk, berlubang, bahkan tidak jarang yang jebol. Pemeliharaan dan perbaikan jalan memang sudah dilakukan namun harus lebih merata agar tidak cenderung melakukan perbaikan di beberapa jalan utama saja. Banyak daerah terpencil yang rusak dan sulit untuk dilewati hingga bertahun-tahun namun belum mendapatkan bala bantuan. Beberapa artikel dan media sosial sering mengabarkan kemacetan, kecelakaan, pengiriman barang yang terhambat, namun jarang diketahui salah faktor utama penyebabnya adalah kerusakan jalan. Jalan yang rusak cenderung akan membuat masyarakat tidak bisa melewatinya sehingga beberapa pekerjaan, pengiriman barang dan aktivitas perdagangan sekitar jalan tersebut akan terganggu yang tentu akan mengganggu ekonomi dari masyarakat. Dengan pemilu 2024 ini tentu saja menjadi harapan masyarakat agar terjadi revitalisasi pemerintah yang baru dalam perbaikan dan pengembangan masyarakat yang dapat dimulai dari masalah utama yaitu jalan. Pemerintah harus dapat mengalokasikan dana yang ada sebaik-baiknya untuk pembangunan jalan yang merata di seluruh Bali, karena walaupun memiliki dana yang sangat banyak namun tidak dialokasikan dengan benar hasilnya akan percuma dan tidak akan terjadi pemerataan yang total. Jalan menjadi sisi penting dalam setiap kegiatan yang kita lakukan, terlebih lagi Bali sebagai destinasi wisata yang dikunjungi banyak wisatawan luar. Oleh karena itu, mari lakukan perbaikan awal dengan memulai perbaikan jalan.  
Tinggal di Bali, tapi tidak bisa berbahasa Bali? Apa kata dunia? Ayo belajar bersama... Sekarang ada apps Bahasa Bali online yang canggih, Kak... Unduh yaa Agar bisa mengajari saya berbahasa Bali, Kak...  +
Sejak pandemi Covid-19 menyebar keseluruh penjuru dunia, sistem pendidikan tatap muka langsung berubah menjadi Dalam Jaringan (Daring). Awal penerapan daring sangat menyenangkan dan dinilai lebih efektif. Namun belakangan ini, mulai membosankan ditambah koneksi jaringan yang kurang memadai membuat semangat belajar menurun. Pembelajaran daring cukup kontradiksi dikalangan pelajar. Pemerintah tengah berupaya menyelesaikan permasalahan ini dengan merencanakan pembelajaran tatap muka langsung dibulan juli, 2021 mendatang. Menurut Anda, apakah sistem pembelajaran daring cukup efektif dilaksanakan?  +
Dimasa pandemi, banyak sekali perubahan yang terjadi pada saat belajar online. mulai dari siswa yang tidak memperhatikan gurunya kemudian banyaknya tugas yang diberikan dan ini merupakan salah satu hal yang membuat siswa malas belajar. maka dari itu video ini saya buat dengan tujuan memotivasi para pelajar untuk tetap belajar apapun kondisinya. karena belajar itu merupakan salah satu hal yang penting untuk diri kita sendiri.  +
Arie Smit (Adianus Wilhelmus Smit) lahir di Zaandam, Belanda pada tanggal 15 April 1916. Meninggal 23 Maret 2016 di Ubud. Dia pertama kali belajar melukis pada sebuah akademi seni di Amsterdam. Tahun 1938 di datang ke Batavia (Jakarta) sebagai seorang tentara dan bekerja pada landscape divisi. Dia memperoleh kewarganegaraan Indonesia pada tahun 1951. Tahun 1956 dia berkunjung ke Bali untuk pertama kalinya, dan akhirnya menetap di Bali. Dia mendirikan aliran Young artist di Penestanan, Ubud , Bali sekitar tahun 1960 an. Sampai umurnya 80 tahun yaitu tahun 1996, dia telah pindah tempat lebih dari 30 kali dari satu tempat ke tempat yang lain di Bali. Arie Smit merupakan sosok seniman yang selalu mencari ketenangan dan kejernihan dalam hidup, dan ia menyukai tempat yang sunyi. Sikap personal ini sangat bertolak belakang dengan karya-karyanya yang hampir semuanya kaya dengan warna yang terang dan cerah. Tema dari karya-karyanya mengikuti alur jalan. Orang Bali menyebutnya "dari kaja ke Kelod" (dari Gunung menuju laut). Atas jasa-jasanya bagi perkembangan seni di Bali, Arie Smit menerima penghargaan Dharma kusuma dari Gubernur Propinsi Bali pada tahun 1992.  +
Arif Bagus Prasetyo dilahirkan pada 30 September 1971, tinggal di Denpasar sejak 1997. Dikenal sebagai penyair, kritikus sastra, kurator seni rupa, dan penerjemah buku. Alumnus International Writing Program, University of Iowa, Iowa City, Amerika Serikat. Menerima sejumlah penghargaan bidang penulisan, antara lain: Hadiah Kritik Sastra Dewan Kesenian Jakarta, Hadiah Kritik Seni Rupa Dewan Kesenian Jakarta, dan Anugerah Widya Pataka Pemerintah Provinsi Bali. Bukunya: Saksi Kata: 18 Esai Sastra (segera terbit), Memento: Poems (2015), Memento: Buku Puisi (2009), Epifenomenon: Telaah Sastra Terpilih (2005), Stephan Spicher: Eternal Line on Paper (2005), Melampaui Rupa: Sebingkai Wajah Seni Lukis Indonesia Mutakhir (2001), Mangu Putra: Nature, Culture, Tension (2000), dan Mahasukka: Buku Puisi (2000).  +
Kakawin Arjuna Wiwaha adalah modifikasi dari kisah sejarah dalam Mahabharata, terutama dalam Adi Parwa. Kakawin ini mengisahkan perjalanan Arjuna mencari senjata sakti dari Dewa Siwa. Pada tahun 1019-1042, kisah Arjuna bertapa ini diterjemahkan dan ditulis dalam bentuk kakawin berbahasa Jawa kuno oleh Mpu Kanwa. Penulisan kakawin ini dilakukan pada masa pemerintahan Raja Airlangga. Pada bagian awal kakawin ini terdapat kisah mengenai Arjuna yang melakukan pertapaan di Gunung Mahameru untuk mendapatkan berkat dari Dewa Indra. Kemudian, dia digoda oleh dua orang bidadari. Namun Arjuna lulus dalam pertapaan itu. Sebagai berkat, dia diberikan senjata sakti oleh Dewa Indra. Ada juga kisah saat Arjuna membunuh raksasa Niwatakawaca yang menguasai swargaloka dan mengganggu ketenteraman para dewa. Kakawin ini, meskipun dalam beberapa bagian tidak sesuai dengan sejarah aslinya, sangat populer di kalangan orang Bali. Kakawin ini paling banyak dikutip dan dipelajari di sekolah-sekolah. Namun demikian, sebagai rujukan sejarah, kakawin ini tidak kredibel karena banyak bagiannya dimodifikasi. Ada banyak bagian yang tidak sesuai dengan kisah Mahabharata menurut aslinya sebagaimana yang ditulis oleh Maharsi Wyasa. Karena itu, kakawin ini digolongkan sebagai karya sastra, bukan epos sejarah.  +
Virus corona yang berasal dari Tiongkok telah lama tersebar di Pulau Bali. Pemerintah telah mengambil berbagai upaya agar virus tersebut musnah. Pandemi ini menyebabkan masyarakat kehilangan pekerjaan. Banyak yang terkena PHK karena tidak adanya tamu yang datang ke Bali. Namun, masyarakat tidak menyerah dan selalu mengeluarkan ide-ide agar mampu mendapatkan penghasilan. Contohnya seperti gambar diatas. Bagi yang menyukai hal-hal kesenian dapat membuat sebuah sanggar atau tempat yang digunakan untuk orang yang ingin mempelajari kesenian tersebut. Karena kondisi dunia seperti sekarang, banyak yang mempunyai keinginan untuk belajar magender wayang atau megambel. Kegiatan tersebut dapat dilakukan untuk mendapatkan penghasilan. Meskipun demikian, protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan, agar tidak ada lagi masyarakat yang terkena bahaya virus tersebut.  +
Aksi nyata perduli lingkungan ini dilaksanakan di Br. Munduk Pakel, Ds. Gadung Sari, Kec. Selemadeg Timur, Kab. Tabanan. Pada hari Rabu, tanggal 21 September, 2021. Dilaksanakan oleh mahasiswa Program Studi Sastra Bali, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana, dan juga petugas bank sampah yang ada di desa tersebut. Lokasi sasaran membersihkan sampah sudah terlaksana di sungai yang tercemar sampah plastik, yang mengakibatkan sungai itu tidak bersih. Dampak yang dirasakan sudah terasa dari aksi ini, yang menimbulkan nilai positif seperti penukaran sampah plastik yang memberikan timbal balik uang. Tidak lepas dari definisi Tri Hita Karana, keberadaan Palemahan yang berarti hubungan manusia dengan alam.  +
Ida Bagus Arya Lawa Manuaba adalah penulis buku Alien Menurut Hindu (2018) yang menjadi buku fenomenal di sepanjang tahun 2018-2019. Novel pertamanya berjudul Putih Biru (2019), mengisahkan tentang petualangan remaja desa di Bali dan mendapatkan peringkat delapan besar novel pilihan dalam UNNES International Novel Writing Contest 2017 di Semarang. Novel keduanya berjudul Haricatra dengan tiga sekuel dan sedang dalam proses penerbitan. Selain buku nonfiksi dan novel, dia menulis banyak cerpen dan artikel. Salah satu cerpennya berjudul Barong Brutuk (2019) yang mengisahkan tentang mistikisme Desa Terunyan. Gus Arya, sapaan akrabnya, dikenal lewat tulisan-tulisannya. Orang yang mengenalnya selalu mengaitkannya dengan tulisan, imajinasi dan bahkan alien. Lahir di Denpasar, 24 Desember 1988, dia menyukai dunia tulis-menulis sejak kecil. Sewaktu kelas empat sekolah dasar, dia menulis cerita bersambung yang dibacakannya setiap hari kepada teman-temannya. Sepulang sekolah, dia menulis cerita horor dalam sebuah buku tulis lalu dibagikannya kepada kawan-kawannya di sekolah. Sewaktu SMP, dia beberapa kali menjuarai lomba menulis artikel dan cerpen. Semasa SMA, namanya selalu muncul di enam besar cerpen terbaik Sayembara cerpen tahunan Balai Bahasa Provinsi Bali. Di antara semua cerpen yang pernah ditulisnya, cerpen berjudul Orang-Orang Berbaju Hitam (2011) adalah yang paling berarti. Dengan cerpen itu dia menolong sahabatnya karena tidak bisa membayar uang sekolah selama satu tahun. Kini Gus Arya bertugas sebagai dosen di ITP Markandeya Bali dalam bidang prosa. Dia juga mengelola penerbitan dan layanan penulis mandiri, serta aktif dalam pelestarian bahasa dan sastra Bali di BASAbali Wiki. Hobinya jalan-jalan di desa yang sepi dan pergi ke museum.  +
BABAD ARYA DALEM BENCULUK TEGEHKORI Om Hyang Widhi semoga tiada halangan Tersebutlah pada masa silam seorang raja, Arya Dalem Bansuluk Tegehkori nama beliau, Suluk artinya kenceng. Beliau adalah putra Dalem Shri Aji Kresna Kepakisan di Gelgel Klungkung. Beliau memerintah wilayah Badeng. Badeng artinya sama dengan Badung. Inilah kisah perjalanan hidup beliau. Ida Dalem Shri Aji Kresna Kepakisan beristana di Puri Linggarsapura di Samprangan daerah Gianyar. Puri itu adalah bekas posko perjuangan Mahapatih Gajahmada menundukkan Prabu Bedahulu. Pada suatu hari saat Purnama Kapat, Ida Dalem Shriaji Kresna Kepakisan, bertempat di balairung kerajaan dihadap oleh para menteri dan patih kerajaan. Diantaranya yang terkemuka adalah Arya Kenceng putra Arya Damar yang dijadikan penguasa di Tabanan, Arya Sentong di Pacung, Arya Beleteng di Pinatih, Arya Kutawaringin di Kapal, Arya Binculu di Tangkas, Arya Pakisan di Abiansemal, Arya Belog di Kaba-kaba, dan tiga orang prajurit bernama Tan Kober, Tan Kawur dan Tan Mundur. Ida Dalem Shri Aji Kresna Kepakisan dinobatkan menjadi Raja Bali tahun 1352 M oleh Ratu Majapahit Tribhuana Tunggadewi. Beliau memerintah hingga tahun 1380 M. Ketika itu Arya Kenceng memakai bunga cempaka ijo. Amatlah terperanjat hati Ida Dalem saat mengetahui Arya Kenceng bersunting bunga cempaka ijo. Seketika itu bangkit amarah beliau, akibat fitnah yang dilancarkan oleh Arya Pengalasan Jelantik. Dikatakan bahwa Arya Kenceng memasang guna-guna terhadap raja, agar supaya raja sayang dan tunduk kepadanya. Seketika itu juga Shri Raja menghukum Patih Arya Kenceng dengan kewajiban setiap hari membersihkan balairung. Geger di Balairung Puri Dalem Samprangan itu diperkirakan terjadi tahun 1360. Mulai saat itu pula Arya Kenceng merasakan kesedihan yang amat mendalam dan sering menangis jika teringat akan putra kesayangannya bernama Ngurah Tabanan. Adapun putra itu diberi nama Ngurah Tabanan, lantaran Arya Kenceng ikut menundukkan (naban) negeri Bali ini setelah berperang mengalahkan Si Pasung Giri patih Raja Bedahulu. Shri Prabu Astasura Ratna Bumi Banten adalah nama Raja Bedahulu. Beliau juga disebut Dalem Bedahulu atau Shri Tapolung. Setelah cukup lama tibalah saatnya Arya Kenceng menerima kemurahan Tuhan. Tersebutlah Ida Dalem mempunyai seorang putra laki-laki baru bisa merangkak berumur sebelas bulan. Putra itu cepat sekali merangkak. Pengemban-nya bernama Ni Dasa Dasih. Putra Dalem juga semakin akrab dengan Arya Kenceng karena kerap kali diembannya. Hingga pada suatu ketika muncul niat sira Arya untuk membuat daya upaya agar dirinya bebas dari hukuman. Suatu saat ketika Ida Dalem sedang duduk bersidang dihadap oleh para patih, tiba-tiba putra tersebut dilepaskan dari arah belakang Raja. Merangkaklah dengan tangkasnya lantas menggapai bahu Ida Dalem. Kemudian dihampiri oleh Arya Kenceng seraya mengangkat putra itu lebih tinggi dari punggung Ida Dalem sembari mohon maaf dari belakang Raja. Begitu Shri Raja menoleh, dilihatnya tinggian yang dibelakang. Marah besar Ida Dalem, lantas bersabda : “Pintar sekali kamu membuat siasat, Nah sekarang oleh karena anakku telah melakukan suatu kesalahan menggapai bahuku, sebagaimana tersebut dalam rontal Raja Nitisaloka Sang Mabiksu, ketika raja sudah berpakaian kebesaran selaku pemimpin negeri, tiada boleh si anak menyentuh bahu raja, anak terkena kualat namanya itu. Nah, adik Arya Kenceng ambillah anakku ini, jadikanlah anak angkatmu, upacarakanlah dengan api unggun di atasnya diisi kepala kerbau, saudarakanlah ia dengan anakmu I Ngurah Tabanan. Sekarang aku beri nama padanya Arya Dalem Baansuluk Tegehkuri. Lagi pula segala Upacara Raja Putra boleh dia memakai”. Seketika itu tiada terkira senang hatinya sira Arya Kenceng mendapat pemberian putra yang tampan bagus rupanya serta amat pintar tak ada tandingannya. Lantas dengan penuh hormat mohon diri membawa putra Dalem untuk diajak pulang. dipersaudarakan dengan Ngurah Tabanan. Demikianlah tersebut dalam Rontal Prasasti Babad Dalem Tabanan Tegehkori. Arya Kenceng kemudian melaksanakan upacara sesuai amanat Ida Dalem, demikian disuratkan. Darah yang mengalir dalam diri Arya Dalem Bansuluk Tegehkori seturun-tumurun tetap darah Ida Dalem Shri Aji Kresna Kepakisan, Kini lebih enam abad telah berlalu, seluruh keturunan genetis Beliau kembali ingat untuk senantiasa datang menghaturkan sembah bakti ke hadapan Ida Bhatara Kawitan Dalem Shri Aji Kresna Kepakisan di Pedharman Besakih dan Nunas Ica Kajang Kawitan di Puri Agung Klungkung ketika menggelar pitra yadnya. Sesudah cukup lama dipersaudarakan dengan Ngurah Tabanan, timbullah kesalah-pahaman diantara keduanya. Arya Tabanan memiliki istri, beliau cemburu dikira istrinya senang terhadap Arya Dalem Baansuluk. Merasa tidak enak hati, Arya Dalem lantas pergi menyingkirkan diri ke Gunung Batur melakukan pertapaan. Setelah beberapa lama bertapa di sana, didapatlah aranugerah dari Ida Batara di Gunung Batur berupa tempat kapur sirih. Kesaktian wadah kapur sirih tersebut jika Arya Dalem hendak memasukkan dirinya ke dalamnya, maka tubuh beliau bisa mengecil. Bilamana keluar dari selepa itu bisa kembali menjadi seperti sediakala. Demikianlah kesaktian wadah kapur sirih anugerah Ida Bhatara Hyang Tolangkir, lantas beginilah sabda Beliau kepada Arya Dalem Baansuluk: “Nah, inilah anugeruh-ku berupa selepa sakti, ke sanalah engkau ke Desa Tonjayu - Tanah Badeng. I Bendesa bersama saudara-saudaranya menghuni daerah itu, seperti I Pasek Bendesa, Pasek Kubayan, Dangka, Ngukuhin, Tangkas dan lagi pula mereka belum memiliki seorang raja. Kebetulan I Bendesa itu sedang punya kerja upacara di merajannya, ke sanalah engkau pergi. Sudah tentu engkau akan diangkat menjadi raja di Daerah Badeng atau Badung. Menjadilah seorang penguasa, selamat berbahagia “. Oleh karena sedemikian sabda Ida Batara Dewi Danu, lalu Arya Dalem Baansuluk berangkat menuju daerah Badeng atau Badung. Siapa pun yang hendak naik takhta menjadi pemimpin di Bali dan Nusantara, terlebih dahulu harus mendapat restu dari Ida Bhatara Dewi Danu Batur serta mendapat dukungan dari rakyat selaku pengemban taksu jagat. Bhatara Kawitan Arya Dalem Bunculuk Tegehkuri telah memahami hal itu. Namun mengapa mulai pada Dinasti IV mesti terjadi prahara?. Sesampainya di daerah Badung ternyata hari sudah malam, lantas beliau masuk ke sanggahnya I Bendesa di Tonja. Disana Beliau memusatkan daya bathin dan memuja agar bisa masuk ke dalam wadah kapur sirih yang telah Beliau letakkan di atas pintu gerbang. Terkabullah permohonan Beliau bisa memasuki wadah kapur sirih tersebut dengan sempurna. Keesokan harinya saat terbit matahari terlihatlah oleh I Bendesa ada selepa di atas pintu gerbangnya. Lantas diambil seraya dibuka tutupnya. Terlihatlah anak kecil di dalam wadah kapur sirih itu. Amat heran pikiran I Bendesa melihat kejadian yang aneh dan ajaib itu. Segera I Bendesa menyembah dan berkata : “Bhataraku yang mulia”. Baru habis berujar demikian, segeralah anak kecil yang ada dalam selepa itu keluar. Kembali dalam wujud aslinya seperti semula. Kelihatan bagus rupawan dan berwibawa. Semakin lama dipandang kian takjub perasaan I Bendesa, menyembah-nyembah dengan hidmat-nya kepada sira Arya, lantas I Bendesa bertanya siapa Beliau sebenarnya, Ida Dalem Baansuluk kemudian memperkenalkan diri. Beliau menjelaskan bahwa dirinya adalah putra Ida Dalem Kresna Kepakisan di Gelgel Swecapura. Beliau dipersaudarakan dengan Arya Tabanan di negara Tambangan (Tabanan). Diterangkan pula dengan jelas bagaimana riwayat yang Beliau alami dari awal hingga akhir. Amatlah pilu rasa hati I Bapa Bendesa mendengar kata-kata sira Arya. Baiklah, oleh karena demikian riwayatnya, maka I Bapa Bendesa membuatkan pesanggrahan. Anugerah Dewata yang Beliau terima adalah berupa Selepa, bukan dalam bentuk senjata. Anugerah itu mengandung makna yang amat luas dan mendalam. Semua keturunan Beliau hendaknya dengan cerdas memaknai anugerah itu. Simbolis bentuk selepa itu telah terukir di puncak salah satu bangunan utama di dalam Pura Dalem Benculuk. Seusai I Bendesa melaksanakan upacara piodalan, segera ia mengadakan perembugan dengan saudara-saudaranya, seperti Pasek Gaduh, Kebayan, Dangka, Ngukuhin, Tangkas, tentang perlunya membuatkan Beliau istana serta mepersiapkan penobatan Beliau menjadi raja sebagai penguasa di wilayah Badeng atau Badung, serta melaporkan ke hadapan Raja Bali Shriaji Kresna Kepakisan di Gelgel Swecapura. Raja di Gelgel pun amat menyetujui. Di usia balita Beliau terbuang dari keluarga. Di usia muda atas restu Ida Bhatara Ulun Danu Batur dan berkat persetujuan Raja Bali yang juga ayahda Beliau serta atas dukungan rakyat, Beliau naik tahta menjadi Raja Badung I. Agar supaya benar-benar Beliau menjadi seorang raja yang mulia di Negeri Badung, kembali I Bendesa mengadakan musyawarah akan mendirikan istana yang pantas untuk Beliau. Istana pun dibangun di hulu desa atau di arah Utara. Sesudahnya istana itu selesai dibangun, di sanalah Ida Arya Dalem Bansuluk bersemayam. Suluk mengandung makna bahwa sebagai putra Dalem kemudian pernah diangkat anak oleh Arya Kenceng. (suluk= kenceng) Berselang beberapa lamanya menjadi raja, didirikanlah dua buah tempat suci. Tempat memuja Bhatara Gunung Agung dibangun di sebelah timur istana. Tempat memuja Bhatara Dewi Danu Batur dibuat di sebelah barat istana bernama Pura Batursari. Sari berarti puncak, yaitu puncak gunung. Setelah berlalu beberapa lama Ida Arya Dalem pun melaksanakan perkawinan. Kemudian Beliau (Dinasti II) membangun sebuah istana lagi, juga masih di daerah Badung, berhubung semakin banyak penduduk bermukim di daerah Badung serta keadaan tanahnya yang subur. Setelah istana kedua terbangun, diberi nama Puri Satria, sebagai ciri bahwa beliau adalah keturunan Ksatria sehingga istananya itu diberi nama Puri Satria. Sedangkan istana Tegehkuri (Dinasti I) di Tonja diberi nama Puri Dalem Benculuk. Di puri yang baru selesai itu dibangun pula sepasang pintu gerbang istana yang amat tinggi, tak ada yang menyamai di seluruh Bali. Kerugiannya jika patah agak sulit memperbaikinya, kiranya demikian keinginan Beliau membikin gerbang amat tinggi di Puri Satria, agar sesuai dengan nama Beliau yang berpuri di Tegehkori. Baiklah. setelah sedemikian lamanya beristana di Satria, Beliau (Tegehkori VII) memiliki dua orang anak yaitu satu putri dan satu putra. Putri yang sulung diberi nama Ayu Genjot, yang ketika itu baru berusia 15 tahun, romannya sungguh cantik dan rupawan. Sedangkan yang bungsu Ngurah Raden berumur 13 tahun. Sangatlah sukacita dan bahagia Ida Dalem mengemban tahta di Negeri Badung. Kebijaksanaan raja di Puri Satria amat tekenal. Demikian keadaannya I Gusti Tegehkori. Dinasti Arya Tegehkori memerin-tah Badung sebanyak 5 generasi. Raja V adalah I Gusti Tegeh Tegal Kutha. Kini tersebutlah Arya Tabanan bertahta dan memerintah di Negeri Tambangan (Tabanan) memiliki putra mahkota bernama Ngurah Rangong. Oleh karena ayahnya yaitu Ngurah Tabanan terserang penyakit berat, lalu berpindah tinggal di pedusunan Kebon Tingguh. Niat si Ngurah Rangong tiada lain menunggu naik tahta menjadi Raja Tambangan. Cukup lama Arya Tabanan bermukim di Kebon Tingguh, diladeni oleh seorang perempuan bernama Luh Bendesa dari Desa Buahan. Dalam peladenan itu Luh Bendesa dijamah oleh Arya Tabanan dan kemudian menjadi hamil. Dari hubungan itu lantas Luh Bendesa menurunkan putra laki-laki diberi nama I Gusti Pucangan. Pucang ialah jambe, jambe ialah buah, karena ibunya berasal dari Desa Buahan. Masgul hati sang pelayan, karena putra mahkota sudah naik tahta di Tambangan. Suatu ketika mangkatlah Arya Tabanan, kematiannya meninggalkan kulit yang tipis mengering (kules), sehingga setelah mangkatnya beliau dikenal dengan sebutan Mur Makules. Setelah Arya Tabanan mangkat, Ngurah Rangong amat gelisah memikirkan adiknya yaitu I Pucangan, hendaknya janganlah ia menjadi raja di Tambangan. Ngurah Rangong berdaya upaya agar I Pucangan segera menemui kematiannya. Di luar istana Tambangan, ada pohon beringin yang sangat keramat. Raja Ngurah Rangong lantas menyuruh adiknya yaitu I Pucangan menebang ranting-ranting pohon itu. Namun amatlah herannya sang kakak, ternyata sang adik tetap selamat. Sejak itulah I Gusti Pucangan dinamai I Gusti Bagus Alit Notor Wandira. Semakin lama kian prihatin I Gusti Pucangan, karena selalu dicari-cari kesalahannya. Penderitaan bukan akhir dari segalanya. Bahkan jika cerdas, akan selalu ada hikmahnya. Kecerdasan spiritual dan kecerdasan emosional jika diasah dengan bijak bersamaan dengan kecerdasan berpikir akan menjadi modal yang amat berharga. Jika mau pasti bisa, dan langkah awal adalah penentu berhasil tidaknya langkah selanjutnya. Karena tidak tahan, ia lalu minggat dari Puri Tambangan menuju Panerajon. Dari Panerajon menuju Gunung Batur. Di tepi Danau Batur muncul Ida Bhatari Tolangkir yang bersabda demikian : “Hai Pucangan, apakah yang engkau cari kemari sendirian?”. I Gusti Pucangan menjawab : “Ya ampun Bhatari, hamba ini terlampau kesusahan. Hamba memiliki saudara tiri yang dijadikan raja oleh ayah hamba. Lagi pula hamba dimusuhi oleh kakak hamba I Gusti Rangong”. Ida Batari kembali bersabda : “Jika engkau bakti kepadaku, junjung-lah aku liwatkan air danau, bawalah aku ke Gunung Batur “. I Gusti Bagus Alit menjawab : “terbenamlah rasanya diri hamba”. Keputusannya, dijunjunglah Ida Bhatari dan dengan selamat berjalan melintasi danau sampai di Gunung Batur. Ida Bhatari bersabda : “Wahai Pucangan, sungguh-sungguh kamu bakti kepadaku, nah sekarang aku menganugerahkan sebuah cemeti dan sebuah tulup. Pergilah kamu ke Gelgel dan bunuhlah musuh Ida Dalem berupa gagak, karena sering merusak santapan Shri Raja. Pecut dan tulup inilah yang kamu pakai untuk membunuh si gagak yang jahat itu. Setelahnya berhasil, kelak engkau Pucangan akan mejadi raja di Tanah Badeng atau Badung”. Peristiwa ini terjadi ketika Kerajaan Bali yang berpusat di Klungkuug dipimpin oleh Dalem Anom Sagening (1580-1665) yang beristana di Puri Swecapura. Sedangkan Raja Badung ketika itu adalah I Gusti Tegehkori V (I Gst Tegeh Tegal Kutha). Restu dari Ida Bhatara dan persetujuan dari Raja Bali adalah modal utama yang didapat Kiyayi Pucangan (Merik) dalam menggapai keberhasilan meraih kekuasaan. Sekejap kemudian lenyaplah Ida Bhatari, lantas I Gusti Pucangan meneruskan perjalanannya, disertai seorang pengikut bernama I Tambiak dari Gunung Batur menuju Istana Swecapura di Gelgel. Tersebutlah Ida Dalem tengah berada di balairung dihadap oleh para patih. I Gusti Pucangan kemudian menghadap dan menyatakan sanggup membunuh si burung gagak yang sering merusak santapan raja. Ida Dalem terkejut, lantas bertanya : “Ini engkau anak dari mana dan siapa pula namamu?”. Pucangan menjawab : “Tuanku, hamba ini bernama I Pucangan dari Desa Buahan, anak dari Arya Tabanan Mur Makules. Hamba baru datang dari Gunung Batur”, Selanjutnya beliau menerangkan riwat dirinya dari awal hingga sekarang. Seketika itu juga teringatlah Ida Dalem tentang riwayat-riwayat yang telah lampau dan beliau merasa amat senang atas kedatangan orang yang akan menolong untuk membinasakan si burung gagak Keesokan harinya para patih sudah berkumpul menghadap Ida Dalem. Siang harinya datanglah si burung gagak yang akan merusak santapan Shri Raja. I Gusti Pucangan dengan cepat meluncurkan anak tulupnya, tepat mengenai pangkal sayap burung itu hingga patah. Setelah terkena dan jatuh, Shri Raja memerintahkan memukul dengan cemetinya, sehingga burung gagak itu menemui ajalnya seketika itu juga. Burung gagak kerap dijadikan simbol kegelapan, angkara murka dan kematian. Setelah itu, bukan main senang hati Shri Raja. “Nah, sekarang oleh karena demikian besar baktimu Pucangan kepadaku” lantas dihadiahkanlah seperangkat pakaian. Lanjut beliau bersabda : “apakah lagi yang engkau minta?”. Teringatlah I Pucangan dengan sabda Ida Bhatari Tolangkir tatkala bersua di Gunung Batur yang akan menganugerahkan wilayah di Badung. Itulah sebabnya I Gusti Pucangan meminta agar diberikan tempat di daerah Badung. Dengan senang hati Sri Raja mengabulkan, lalu bersabda : “Benar sekali permohonanmu itu Pucangan, lagi pula di situ di Tanah Badung pamanmu Arya Tegehkori di Istana Satria memerintah. Sebaiknya engkau ke sana, berangkatlah”. Sembari menghaturkan sembah I Pucangan mohon diri menuju daerah Badung tepatnya di rumah I Kaki Bendesa Lemintang di Desa Lemintang. Hambatan adalah tantangan, tantangan adalah ujian, ujian adalah pintu keberhasilan. Ketabahan (cerdas emosional) dan ketenangan (cerdas spiritual) keduanya itu disenyawakan dengan cerdas berfikir (intelegensi), hasilnya adalah keberhasilan. Selanjutnya I Kaki Bendesa Lemintang memberitahukan kepada raja tentang kedatangan I Gusti Pucangan. Amat senang hati I Gusti Tegehkori (Dinasti IV) menerima kedatangan kemenakannya itu, I Gusti Pucangan diberi hadiah rakyat sebanyak 250 orang untuk membangunkan istana di sebelah barat daya Puri Satria. Istana yang baru itu diberi nama Puri Jambe, oleh karena I Gusti Pucangan dimukimkan di sana. Arti kata pucangan sama dengan jambe yaitu buah, karena ibunya berasal dari Desa Buahan. Setelah sekian lamanya I Gusti Pucangan dijadikan Punggawa di bawah pemerintahan Tegehkori, maka putri raja yang bernama Ratu Ayu Genjot dipinang oleh (putra) I Gusti Pucangan. Sekarang tersebutlah Raja Mangui juga meminang Ratu Ayu Genjot putri Arya Dalem Tegehkori (IV) di Puri Satria (Tegal). Namun oleh karena merasa amat tidak enak hati terhadap Raja Mangui mengingat kemasyhuran Kerajaan Mangui, lantas kepada Raja Mengwi putrinya itu hendak dijodohkan. Pada waktu Raja Mengui membawa sarana upacara pinangan, lantas didengar oleh I Gusti Pucangan. Seketika itu juga ia menghimpun pasukan untuk menggempur Puri Satria. Pihak Arya Pangalasan Mangui berkehendak membela, namun pihak Puri Satria pilih meninggalkan istananya. Dengan amat tergesa-gesa penguasa di Tegehkori V menyingkir lantaran tiada tahan atas amukan prajurit I Gusti Pucangan (Merik). Hanya berlima pada malam yang gelap itu Arya Dalem Tegehkori V (I Gusti Tegeh Tegal Kutha) meloloskan diri bersama permaisuri dan kedua putranya serta seorang iparnya bernama si Munang. Kepergian beliau tiada membawa barang, hanya sekotak prasasti yang merupakan pusaka dari Puri Satria yang beliau usung. Dengan bijak Raja Badung memilih mengalah, tanpa harus terjadi pertumpahan darah. Dengan cerdas Beliau meninggalkan istana, melepas keagungan, membaur di tengah-tengah rakyat, menanggal-kan sebutan pregusti. Hanya satu Beliau bawa : Identitas!. Berikut adalah kisah Dinasti VII yang menyingkir ke Denbukit (Buleleng) hingga menjadi Punggawa Pengastulan I. Selama lima hari Beliau menyingkir di hutan pegunungan, putra beliau hampir mati karena tiada makan apa-apa. Tibalah rombongan keluarga Raja Badung itu di Desa Mambal dan langsung menuju rumah seorang pemimpin desa bernama I Pengkoh. Sangatlah hormatnya I Kelian Pengkoh sekeluarga menjamu tamu kehormatan itu. Selama dua puluh hari rombongan Raja menginap di rumah penghulu Desa Mambal. Suatu kebetulah saat itu tengah musim kemarau, hingga dalam tempo singkat persediaan padi di lumbung habis. Yang tersisa hanya berupa kotoran tikus bercampur kulit gabah, istri I Kelian Pengkoh hanya menemukan itu. I Kelian Pengkoh menyiapkan periuk di dapur untuk menanak nasi. Hingga air di periuk sudah mendidih, namun tidak sebiji beras pun didapat oleh istrinya. Itu lah yang menyebabkan bangkitnya kemarahan I Pengkoh, lantas menuangkan air panas itu dan bertengkar dengan istrinya. Kejadian yang sangat tidak mengenakkan itu disaksikan langsung oleh Raja, hingga membuat beliau merasa amat malu. Demikian besar kesusahan dirasakan oleh I Gusti Tegehkori (VII) sejak meninggalkan keagungan diPuri Satria. Setelah berembug bersama iparnya yaitu I Munang, berangkatlah mantan Raja bersama iparnya mencari beras ke gunung. Sementara itu istri dan kedua putranya ditinggal di rumah I Kelian Mambal. Sepeninggal Arya Tegehkori (VII) ke gunung, timbul pikiran jahat I Kelian Pengkoh. Kedua putra Beliau dimohon pada ibunya, dengan alasan keduanya diajak mencari beras. Ibunya mengijinkan, lantas mereka berangkat. Di tengah perjalanan kedua putra Dalem itu diperdaya hingga perjalanan mereka tembus ke wilayah Denbukit (kelak bernama Buleleng). Sesampai di Desa Kalianget kedua putra Beliau dijual oleh I Kelian Pengkoh kepada Ngurah Kalianget dengan uang sebanyak 150 kepeng belong ditambah dengan sejumlah kain. Sesudah 10 hari lamanya sang ayah bersama iparnya ke gunung, sekembalinya ditanyalah keberadan putra Beliau kepada istrinya. Diterangkan bahwa putra tuanku dibawa pergi ke gunung oleh I Kelian Mambal. Sudah 10 hari lamanya belum juga kembali. Begitu I Gusti Tegehkori VII (I Gst Made Tegeh) mendengar jawaban istrinya demikian, terkejutlah Beliau dan sadar akan kesengsaran yang tengah mereka alami. Sembari mencucurkan air mata, lalu bersabda kepada istrinya dan I Munang agar keduanya mencari putranya sampai di Karangasem. Beliau sendiri mencari ke Denbukit. Dari situ berpisahlah Beliau, ada yang ke Karangasem dan ada ke Denbukit. Setelah melintasi tanah Denbukit, tibalah Beliau di Dusun Ambengan. Dari dusun itu perjalanan menuju Desa Sangket. Dari sana Beliau menyamar untuk menyelidiki keberadaan putranya yang tiada kabar beritanya. Tersebut I Gusti Panji Sakti (I Gusti Panji Made) sebagai Raja Denbukit (yang kedua) beristana di Puri Sukasada. Ke sanalah Beliau menuju. Suatu kebetulan Raja Denbukit sedang menyaksikan pelatihan tari Gambuh. Tidak diceritakan bagaimana awal perkenalan kedua tokoh itu. Setelah sama mengenal, didaulatlah Beliau untuk ikut melatih Gambuh. Sulit mencari bandingan atas kehebatan I Gusti Tegehkori (VII) dalam hal berkesenian Gambuh. Siang malam bersukaria mementaskan Gambuh, itulah sebabnya istana raja diberi nama Puri Sukasada. Ki Barak lahir di Puri Gelgel tahun 1555 naik takhta menjadi Anglurah (Raja) Denbukit di usia 12 tahun mabiseka I Gusti Panji Sakti berpuri di Pamereman Panji. Pindah ke Puri Sukasada tahun 1584. Selama 10 tahun (1590-1600) sebanyak tiga kali melakukan ekspedisi menundukkan Kerajaan Blambangan. Setelah berlalu cukup lama dalam penyamaran yang cerdas, Arya Dalem Benculuk I Gusti Tegehkori (VII) amatlah disayang dan menjadi orang kepercayaan Raja Denbukit. Beliau dihadiahi pengikut sebanyak dua ratus orang, termasuk empat puluh orang diantaranya berusia remaja. Tidak ada yang menyamai kebijaksanaan raja Denbukit, hingga disegani oleh siapa saja, berwibawa sebagai keturunan satria raja dewa. Tidak ada yang berani menentang titah Beliau. Boleh dikatakan demikian sejahteranya kerajaan yang berpusat di Istana Sukasada. Sekarang diceritakan Ngurah Sindhuwedang (Kalianget) yang menyembunyikan putra putri Beliau. Ngurah Raden dan Ayu Genjot. Raja Kalianget memiliki rakyat 1.450 orang. Ngurah Kalianget yang berhati angkara dan sangat iri hati terhadap Raja Panji Sakti memutuskan akan memerangi kerajaan Sukasada. Namun lekasan didengar oleh Raja Panji Sakti, dan memerintahkan kepada Arya Dalem Bansuluk Tegehkuri (VII) supaya mendahului memukul Ngurah Kalianget, sebelum sempat ia mengumpulkan kekuatan-nya. Dengan secepatnya Sira Arya membawa perajurit 200 orang, berjalan menuju Desa Kalianget. Kali-anget (Sindhu-wedang) menurut sumber lain disebut Tebusalah dan penguasa di wailayah itu (Denbukit Barat) bernama Kiyayi Sasangka Adri. Penguasa di Denbukit Tengah Tengah bernama Kiyayi Pungakan Gendis, di Denbukit Timur bernama Kiyayi Alit Mandala. Tidak disebutkan selama perjalanan, sesampainya laskar Sukasada di Desa Kalianget, prajurit Ngurah Kalianget juga sudah bersiap-siap akan berangkat menyerang Sukasada. Laskar Arya Dalem Bansuluk sebanyak 200 pasukan langsung melakukan penyerangan. Serangan yang dilakukan secara tiba-tiba itu membikin rakyat Ngurah Kalianget kaget dan prajuritnya tidak bisa berkutik, bagaikan kedatangan ribuan musuh disertai makhluk halus, Prajurit Ngurah Kalianget kalah dan menyerah. Ngurah Kalianget berhasil ditawan, seluruh isi rumah bersama para penghuninya tua muda dirampas dan dibawa ke Puri Sukasada. Atas perintah raja, Ngurah Kalianget dihukum mati, tiada lain yang melaksanakan perintah itu adalah Arya Dalem Banculuk Tegehkuri (VII). Kesetiaan terhadap Raja Panji Sakti dalam ekspedisi menunduk-kan Blambangan adalah bukti persaudaraan satu genetis (trah tunggal) Dalem Shri Aji Kresna Kepakisan. Kekalahan dan kematian yang dialami oleh Ngurah Kalianget serta dirampasnya seluruh harta bendanya, baik itu berupa emas permata beserta seluruh orang-orangnya, antara lain para pelayan, pengikut tua muda lain perempuan besar kecil sampai bayi yang masih menyusui dijadikan tawanan di Puri Sukasada. Semua tawanan bercampur baur termasuk kedua putra Beliau yang sempat dijual dan disembunyikan di Kalianget. Hingga berakhirnya peristiwa penyerangan ke Kalianget itu pun Beliau tidak mengetahui keberadaan kedua putra dan putrinya. Tibalah saatnya pada suatu malam, ketika itu sudah ramai orang berkumpul di Puri Sukasada untuk menyaksikan pementasan Gambuh. Tatkala baru berlangsung sebanyak tiga tarian, tiba-tiba putra Beliau yang tengah berada di arena pertunjukan menangis sedih menyayat hati sembari melontarkan kata-kata memilukan. memanggil-manggil ayah dan ibunya : “Wahai Satria Dalem Bansuluk Tegehkori, lihatlah hamba, sudah sedemikian lamanya hingga kini belum juga kami bertemu ayah dan ibu, moga-moga Ida Sang Hyang Widhi mempertemukan selekasnya”. Oleh karena ratapan anak itu cukup menarik perhatian, didengarlah oleh Beliau dan langsung mendekati kedua anak itu. Benarlah, yang tengah menangis itu ternyata putra Beliau yaitu Ayu Genjot dan Ngurah Raden. Tersebutlah istri dan ipar Beliau yang telah cukup lama berkelana mencari putra putrinya di daerah Karangasem, kemudian mendengar kabar tentang Arya Dalem Bansuluk Tegehkuri (VII) sudah berkumpul dengan putra putri Beliau di tempat pegungsiannya di Puri Sukasada. Dengan bergegas mereka datang ke Denbukit dan menuju Istana Sukasada dan di situ mereka bertemu lain berkumpul, amatlah senang hati Beliau. Sesudah semuanya berkumpul, terbit keinginan mulia Arya Dalem hendak mengembalikan keberadaan putranya ke Kerajaan Badung. Ingat akan kelak di kemudian hari ada keturunan Beliau yang tetap melanjutkan kehidupan secara turun temurun di Negeri Badung. Putra Beliau yaitu Ngurah Raden bersama pamannya I Munang diperintahkan agar kembali ke Badung. Orang yang WasKiTa (Waspada Kinasih Tapa) tidak mengenal dendam. Sesampainya di Badung, berhubung istana di Satria sudah diduduki oleh I Gusti Pucangan alias Jambe Pule yang kemudian naik tahta menjadi Raja Badung Dinasti I (mabiseka Prabhu Bendana), menghadaplah Ngurah Raden ke Puri, menyatakan diri disuruh kembali oleh sang ayah Arya Dalem Bansuluk Tegehkori (VII). Oleh karena merasa diri bertemu kembali dengan saudara sepupu, maka dengan senang hati I Gusti Pucangan menghadiahkan rakyat sebanyak 200 orang dan sawah 40 petak kepada Ngurah Raden. Atas perintah raja, dibuatlah istana di sebelah barat sungai pada sebidang tanah hutan. Setelah selesai istana itu diberi nama Jro Kuta, untuk mengingatkan sebagai putra Satria Tegehkuri yang berasal-mula dari Bansuluk Tegehkuri. Itulah sebabnya dari sejak dulu tidak ada yang berani melupakan bersembah-bakti ke Bansuluk. Kendati pun sudah berada di Satria, oleh karena dari sana (Bansuluk) dimulainya keberadaan leluhur yang mulia, janganlah sampai lupa wahai seluruh keturunanku, semua yang ingat (datang bersembah-bakti) akan menemukan kebahagiaannya. Tersebutlah I Gusti Jambe Pule (Pucangan) menjadi raja di Negara Badung, berputra 2 orang semuanya laki-laki. Yang lebih tua diberi tempat tinggal di timur sungai serta diberikan senjata pusaka tulup. Kelak kemudian hari istana itu di disebut Puri Denpasar (karena berada di utara pasar). Sedangkan adiknya dibuat kan tempat tinggal di barat sungai serta diberi senjata pusaka pecut, karenanya istana itu kelak disebut Puri Pamecutan. Setelah cukup lama I Gusti Pucangan memerintah di Kerajaan Badung wafatlah Beliau, kemudian digantikan oleh kedua orang putranya yang sama-sama bersaing ingin menjadi raja menggantikan ayah mereka menjadi raja di Negara Badung. I Gusti Pucangan adalah generasi ke enam Arya Kenceng. Puri Jambe Denpasar & Puri Pemecutan adalah generasi ke tujuhnya yang mewarisi dua senjata anugerah Dewata, tulup dan pecut (cemeti). Kebesaran puri ini berakhir ketika perang Puputan Badung melawan agresi Belanda dengan gugurnya Raja Tjokorda Made Agung (Tjokorda Mantuk Ring Rana). Tidak diceritakan bagaimana riwayatnya selama lima tahun berselang, sekarang tersebutlah ada seorang warga puri pernama Agung Rai yang berdiam di bagian selatan puri, melarikan diri ke Negara Sasak (Lombok). Sekembalinya dari Sasak ke Badung, ia meminta tolong kepada Brahmana di Sanur, supaya Brahmana itu minta bantuan ke Gianyar guna menyerang istana di Satria. Entah bagaimana ceritanya, setelah berhasil melakukan penyerangan, di bawah pohon cempaka di Puri Jro Kuta ditemukan korban tewas. Semua orang, anjing dan ayam yang ada di istana Satria semuanya terbunuh. Begitu pula setelah Raja Badung di Satria mengalami kekalahan, pintu gerbang yang tinggi itu dirobohkan dan puncaknya dilenyapkan orang. Sehabis peperangan itu Desa Batubulan diambil oleh Raja Gianyar sebagai hadiahnya, dan semenjak itu menjadi awal permusuhan antara Raja Badung dan Raja Gianyar. Jika perang dijadikau cara uutuk mencapai tujuan, maka peradaban manusia akan terus bernoda darah dendam nafsu angkara murka. Cukup lama Arya Dalem Bansuluk Tegehkuri (VII) tinggal di sekitar Istana Sukasada Denbukit. Beliau sangat giat membantu raja memakmurkan negeri, sehingga amat dikasihi oleh raja I Gusti Panji Sakti. Putri Beliau Ayu Genjot juga jadi penari dan kemudian diperistri oleh seorang bangsawan dari Desa Patandakan. Tersebut pula sekarang I Gusti Agung Gede Mangui berkenginan ke Denbukit untuk mengunjungi Raja Panji Sakti, berhubung Beliau adalah merupakan anak menantu dari Raja Mangui. Mengingat Raja Mangui telah amat tersohor kepandaian dan kesaktianya, timbul maksud I Gusti Panji Sakti (II) untuk mencoba apa benar sebagaimana kabar tersebut. Tiada lain yang ditunjuk untuk membuktikan kesaktian Beliau itu adalah Arya Dalem Bansuluk. Dengan kawalan sebanyak 40 orang prajurit, bergeraklah Beliau bersama pasukan yang kesemuanya pemberani dan kuat-kuat, menghadang di bawah pohon kepuh di pekuburan Banyuning. Raja Mangui (Mengwi) saat itu adalah I Gusti Made Agung. Beliau juga dinamai I Gusti Agung Gede Mangui atau Dalem Mengwi. Beliau amat terkenal kebijaksanaan, kesaktian dan kecerdikannya mengalahkan Ki Balian Batur. Tibalah kemudian saat yang ditunggu-tunggunya, Raja Mengwi I Gusti Agung Gede datang, Beliau diusung dan diiring 200 orang rakyatnya. Ketika telah dekat lantas Raja Mangui yang tengah diusung dengan tandu itu dihadang dan ditombak bertubu-tubi oleh Arya Dalem Bansuluk. Namun sedikit-pun tiada terluka karena demikian kebalnya tubuh Beliau. Bersabdalah Raja Mengwi kepada para pengiringnya : “turunkanlah aku wahai prajurit”. Lantas turunlah Beliau dari tandu dan langsung mengambil sikap meditasi. Sekejap kemudian berubahlah wujud Beliau, beralih rupa menyerupai Bhuta Sungsang, bermata enam, bertangan enam, berkaki enam dan berkepala enam. Sepertinya tidak ada seorang pun yang akan mampu menandingi kesaktian Beliau di jagat ini. Di sana pasukan yang dibawa Arya Dalem merasakan ketakutan dan semuanya lari tunggang langgang. Sedangkan Arya Dalem sendiri mundur dan menyembunyikan diri cukup jauh ke arah barat di hutan bukit Pedawa. Untuk mengelabuhi kejaran pasukan Mangui dan Sukasada, lantas Beliau bersembunyi di bawah pohon jawa (jawawut). Ketika dalam persembunyian di bawah pohon jawa yang dihinggapi burung perkutut itulah Arya Dalem berkaul kepada pohon jawa dan kepada burung titiran. Bilamana tiada diketahui oleh para pengejarnya, beliau sanggup supaya saturun-temurun tiada makan biji jawawut dan daging perkutut. Kembali pada I Gusti Agung Gede Mengwi, percobaan pembunuhan yang baru saja Beliau alami tidak menyurutkan langkahnya menuju Istana Sukasada. Setibanya di Puri Sukasada dengan tertawa terbahak-bahak Beliau menerima sambutan hangat Raja Denbukit. I Gusti Panji Sakti (II) lantas berujar mohon dimaafkan. I Gusti Agung Gede Mangui bersabda : “Baiklah anakda, tidak perlu hal itu diperpanjang karena Bapa sudah tahu bahwa anakda hanya ingin mencoba Bapa. Sekarang Bapa hanya minta agar anakda memerintahkan untuk mencari sampai dapat orang yang anakda suruh menyerung Bapak. Bapak amat heran atas keberanian orang itu dan pula kesetiaannya terhadap anakda amatlah menakjubkan. Belum pernah Bapak bertemu dengan orang seperti itu, tentu dia itu adalah seorang keturunan kesatria yang mahautama”. Lantas I Gusti Panji Sakti (II) menitahkan 20 orang pilihannya mencahari Arya Dalem. Namun walau telah berhari-hari ditelusuri jejak Beliau tetap tidak jua dapat dijumpai. Konon pengejaran telah dilakukan hingga kawasan hutan dan kebun jawawut tempat Arya Dalem bersembunyi. Mereka juga paham jika ada orang di sekitar pohon jawawut, niscaya tidak seekor burung kutut pun yang sudi hinggap dan bersuara di sana. Kembalilah mereka dengan tangan hampa dan melaporkan kepada sang junjungan. Hingga sampai 7 hari lamanya Beliau berdiam diri di sana. Dengan tubuh yang lesu, kurus kering dan amat kotor, lantas Beliau berjalan pelan meninggalkan ladang jawawut itu menuju ke arah barat, mengungsi di Desa Patemon. Keadaan ketika sampai di desa itu menunjukkan hari sudah beranjak petang. Beliau menuju rumah dagang nasi, istri Dalang Patemon. Amatlah kasihan mereka melihat kondisi Beliau yang amat letih dan kurus, lantas Beliau diajak ke rumah mereka dan disuguhi makanan. Rasa simpati keluarga dalang terhadap Arya Dalem, adalah lantaran Beliau telah menceritakan dirinya tengah dikejar-kejar prajurit kerajaan. Keluarga dalang sibuk membuatkan lubang sumur untuk tempat Beliau berlindung. Saban siang Beliau menyembunyikan diri di lubang perlindungan yang ditutup dengan gedek. Jika malam tiba, Beliau dibawa keluar dari tempat perlindungan. Sudah selama 15 hari lamanya Beliau menyingkir di rumah keluarga dalang, amatlah tidak enaknya hati Beliau lama tinggal di sana. Beliau mohon diri kepada I Dalang dan lantas menyingkir di Desa Bunbunan. Di desa itu tiada kurang pula Beliau meperoleh pengikut yang bersimpati dan ikut menyembunyikan. Selama sekitar sebulan lamanya di Desa Bunbunan, bertambah gelisahlah pikiran Arya Dalem. Di kala itulah timbul keinginan Beliau untuk mengumpulkan sejumlah pengikut untuk diajak menghadap Raja Panji Sakti (II) di Puri Sukasada beserta Raja Mangui I Gusti Agung Gede, berhubung Beliau masih berada di Denbukit. Setelah diutarakan maksud dan tujuannya, maka ada sebanyak 10 orang pengikut yang benar-benar diyakini keberanian, keikhlasan dan kesanggupannya mengantar Arya Dalem Bansuluk Tegehkuri. Mereka telah bertekad bulat, hidup atau pun mati akan tetap setia mengikuti. Oleh karena sudah mantap persiapannya, maka serempaklah mereka berganti pakaian dengan busana serba putih. Ke sepuluh orang yang serba memutih itu siap mengiringkan Arya Dalem Bansuluk Tegehkori VII berjalan menuju Istana Sukasada. Maksudnya tiada lain adalah untuk menyerahkan diri dengan ikhlas kepada raja dan bersedia dengan ikhlas menerima hukuman, termasuk hukuman mati. Tidak diceritakan bagaimana perjalanan cukup jauh dari Desa Bubunan (Bangsingkayu/Bunbunan) menuju istana Raja Denbukit. Sesampainya di Puri Sukasada bertepatan saat kedua raja itu sedang duduk bersukaria di istana dihadap oleh para abdi kerajaan. Terkejutlah beliau melihat kedatangan orang-orang yang baru datang dengan berbusana serba putih. Warna putih adalah suatu ciri atau pertanda bahwa mereka akan rela mati jika terjadi sesuatu yang tak diinginkan. Maka Arya Dalem beserta kesepuluh pengikutnya menghaturkan pangastungkara seraya memohon ampun ke hadapan kedua raja itu jika dinilai telah melakukan suatu kesalahan. Raja Mengwi lalu bersabda : “Wahai Arya, menurut pendapatku, perbuatanmu itu terhadapku sama sekali tiada kesalahannya. Aku berpikir, Arya hanya melaksanakan dharma kesetiaanmu terhadap putraku ini Panji Sakti (II), yaitu melaksanakan perintah untuk menyerang. Nah anakda Panji Sakti (II), mulai saat ini janganlah Sekali-kali anakda melupakan kesetiaan dan ketulusan pengorbanan yang telah diberikan oleh Arya untuk selama-lamanya”. Seusai bersabda demikian I Gusti Agung Gede Mengwi memanggil seorang hamba sahajanya yang masih muda, dititah mengambil sebilah keris dan sebilah tombak di tempat peraduan beliau. Baru sampai disitu sabda Raja I Gusti Made Agung Mangui, maka seluruh pengikut Beliau sebanyak 10 orang itu seketika mengalami kegelisahan dan ketakutan yang amat sangat. Tentu mereka mengira bahwa kinilah saatnya bahaya itu benar-benar mengancam jiwa mereka. Ternyata dugaan mereka akan terjadinya pembunuhan atas diri mereka meleset. Dalam Babad Mengwi nama Raja Mengwi disebut I Gusti Made Agung, Beliau pernah mengalahkan Ki Balian Batur yang sakti mandraguna. Hamba sahaja itu menyerahkan sebilah keris dan sebilah tombak, lantas diterima oleh Raja Mengwi sambil bersabda demikian : “Wahai Arya Dalem, inilah hadiahku berupa sebilah keris dan sebilah tombak. Keris ini bernama Carita Belebang, khasiatnya untuk menjaga keselamatan dan tak berani musuh melihatnya. Tombak ini namanya Lelemon, khasiatnya besar kewibawaan. Inilah sebagai buktinya agar mulai dari sekarang sampai ke turun temurun, dari hidup sampai mati janganlah engkau melupakan anakda Panji Sakti, dan pula anakda Panji Sakti (II) jangan sekali-kali melupakan Sira Arya selama-lamanyu sampai turun temurun memasang candi pemujaan agar tetap sama ingat, barang siapa yang lupa dengan amanatku ini supaya menemukan sengsara susah hati, tiada menemukan sesuatu yang diperlukan”. Demikian lagi sabda Raja Mengwi: “Dan sekarang wahai Arya tanah mana yang diminta”. Mendengar sabda Raja Mangui yang amat menyenangkan hati Arya Dalem Bansuluk, lantas Beliau berkata : “Jika sekiranya diperkenankan, Desa Bubunan yang hamba mohon, oleh karena mereka ini amat setia kepada hamba sewaktu hamba menemukan kesusahan”. Demikianlah, maka Desa Bubunan, Sulanyah, Tanguwisia dihadiahkan kepada Arya Dalem Bensuluk Tegehkori VII. Selain itu raja menghadiahkan pula seorang dara bangsawan dari Desa Padangbulia untuk menjadi istri Arya Dalem, oleh karena istri yang dari Badung sudah beranjak tua. Arya diperkenankan kembali bersama pengikutnya ke Desa Bubunan. Selama sekitar 3 tahun beliau bertempat tinggal di Desa Bunbunan, oleh karena tanah di situ kurang rata. dari sana Beliau berpindah tempat ke Desa Muntis (Pengastulan). Di Pengastulan I Gusti Tegehkori (VII) menjadi Punggawa. Tepat di sebelah barat jeroannya Beliau membangun pura pemujaan leluhur yang diberi nama Pura Badung sebagai peringatan bahwa Beliau adalah Raja Badung. Di pura itu dibikin pelinggih Dalem Duwure untuk pemujaan Raja Panji Sakti.  
Aryadimas Ngurah Hendratno lahir di Denpasar, 13 September 1975. Menulis puisi sejak remaja, pernah bergabung dalam Teater Angin (SMAN 1 Denpasar), dan bersentuhan dengan Sanggar Minum Kopi. Sejumlah puisinya dimuat di Bali Post dan buku antologi Ensiklopedi Pejalan Sunyi (2015), Klungkung: Tanah Tua, Tanah Cinta (2016). Dia adalah “lurah” Jatijagat Kampung Puisi, mengajar sastra dan teater di Teater Tahkta SMK Saraswati 1 Denpasar, serta mengelola Rumah Belajar Seni di Denpasar.  +
Potret Aryani Willems oleh Dewi Dian Reich, Sawidji Art and Photography. Fotografi Seni Rupa  +
Potret artis Aryani Willems karya Dewi Dian Reich, Sawidji Art and Photography. Diambil pada Juni 2023.  +
meskipun masih banyak warga lokal yang markir motor tidak pada tempatnya namun bule/turis itu tidak mengikuti nya meskipun disana bayar parkir nya lebih mahal ia memilih untuk memarkirkan motor pada tempatnya, dengan demikian kita sebagai masyarakat lokal harus nya malu dengan turis itu karena tidak bisa mencontohkan peraturan yang baik di negara sendiri. Maka dari itu sejak dini kita harus menaati peraturan dan melestarikan budaya kita di negara sendiri agar tidak malu oleh negara asing.  +
"Kuwera Punia Karma, menjadi (bersifat seperti) dewa atau raksasa hanya ditentukan berdasarkan pemikiran dalam menggunakan keuangan" Di masa tahun baru caka 1945 dengan harapan dapat meningkatkan perbuatan baik berkaitan dengan alokasi, namun yang ditemukan malah dugaan korupsi. Dimulai dari institusi pendidikan, hingga kepada kementrian. Ayo bersama-sama sadar akan keuangan di masa tahun baru dan masa lapor pajak bulan ini. Pemerintah sadar akan janji dalam penggunaan anggaran menurut prinsip akuntabilitas. Masyarakat sadar dan tidak ragu melapor pajak berdasar integritas.  +
"Aturan Lalu Lintas wantah Angin Lalu" Anak muda kini juga suka berkendara sembarangan, padahal belum memiliki SIM. Hal tersebut tentu saja berbahaya untuk diri sendiri dan orang lain. Sebagai anak muda, Saya yakin Kalian semua pasti ingin tahu rasanya mengendarai motor. Memang berkendara pasti terasa menyenangkan, namun ada peraturan utama yang perlu ditaati jika ingin berkendara, yaitu memiliki SIM. Jika kalian tidak memiliki SIM, maka sebaiknya tahan diri dan jangan berkendara dulu, karena berkendara tanpa SIM dapat disebut dengan berkendara sembarangan yang hanya menyebabkan kecelakaan. Tentu saja kalian tidak ingin mengalami kecelakaan di usia muda, apalagi adanya berita seperti sekarang yaitu melakukan speeding dijalan raya yang dimana itu sangat" merugikan orang lain Dan untuk pemimpin kedepannya untuk lebih memperketat peraturan yang ada agar tidak memakan korban yang dimana korbannya masi dibilang remaja dan merugikan pengendara lainnya yang sudah mematuhi peraturan. Jadi, ayooo kita patuhi peraturan lalu lintas dan jangan melakukan perbuatan nakal dengan cara berkendara sembarangan tanpa SIM atau speeding sembarangan dijalan raya dan sangat merugikan orang lain, sayangi lah nyawa kaliann  +
Augusta de Wit (25 November 1864 – 9 Februari 1939) adalah seorang penulis Belanda, lahir di Hindia Belanda dan terkenal karena menulis tentang Jawa dan Bali.  +
Pembersihan lingkungan yang di mulai dari lingkungan sekitar rumah kemudian lingkungan masyarakat, kegiatan pada vidio yaitu : 1. Membersihkan lingkungan sekitar rumah. 2. Menegur dan mengajak anak-anak yang lewat untuk ikut mungut sampah di jalan rumah dan jalan raya . 3. Membersihkan sampah plastik yang di ambil 4. Mengolah sampah plastiknya di jadikan kerajinan yang mempunyai nilai guna.  +
Bodoh dan Sombong Ia buta, tidak bisa melihat apa-apa. Ia tuli, tidak bisa mendengar apa-apa. Ia tidak memiliki jari pada jari manisnya. Tetapi dia selalu berperilaku sombong, merasa paling pintar, paling benar. Seperti orang-orang yang duduk di kursi pemerintahan. Ia buta, tidak bisa melihat apa yang ada di masyarakat. Ia tuli, tidak bisa mendengar apa yang diminta oleh masyarakat. Dan yang diminta adalah janji-janji manis yang diucapkan pemimpin itu sebelum dia duduk di kursi pemerintahan. Perilaku seperti itu bukan perlilaku yang baik, melainkan perlilaku yang bisa membuat masyarakat kecewa, dan mendatangkan musuh. Apa gunanya memberikan janji jikalau digunakan untuk membohongi masyarakat?  +
Pada suatu hari, Mikha diminta oleh ibunya untuk membuang sampah di depan. Mikha pun mengiyakan perintah ibunya, dan ia pun berangkat membuang sampah. Namun, tidak di tempat sampah di depan seperti yang dibilang ibunya, ia justru membuang sampah tersebut di selokan yang jaraknya beberapa meter dari rumahnya. Meccklyee, teman Mikha yang kebetulan sedang lewat pun segera mendatangi dan menegur Mikha. Namun, Mikha malah memarahi Meccklyee dan terjadilah adu mulut antara mereka berdua. Apakah yang akan terjadi selanjutnya pada mereka berdua ?  +
Ayu Diah Cempaka lahir di Gianyar, 18 Juli 1993. Ia lulusan Sastra Perancis, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Selain menulis sastra (puisi), ia adalah penulis & programmer festival film. Menjadi programmer di Festival Film Dokumenter (FFD) Yogyakarta (2015-2019) dan Balinale – Bali Internasional Film Festival (2022). Sempat menjadi Asian short film selection committee (2022) dan juri komunitas (2017) pada Jogja NETPAC Asian Film Festival (JAFF), tim juri pada Festival Film Indonesia (FFI) 2018, serta Pengajar tamu ‘Estetika Film’ Jurusan Film & Televisi Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar 2021. Ulasan filmnya dimuat di beberapa media seperti Cinema Poetica, Film Criticism Collective – Yamagata Internasional Film Festival, Goethe Institut Indonesien, Jurnal Ruang, Bali Post, dan Balebengong. Pada 2016 – sekarang menjadi Cultural & communication officer di Alliance Francaise Bali.  +
Co-Founder dan Kepala Koki, Pengalaman Rasa "Sebagai penduduk asli Bali Utara, pelatihan memasak Ayu dimulai sejak kecil di dapur keluarganya - belajar seni memasak tradisional sambil mengasah indranya dalam menyempurnakan rasa, tekstur, dan penampilan berbagai hidangan otentik. Menggabungkan resep keluarga yang diturunkan dari generasi ke generasi dengan produk lokal berkualitas tinggi pilihan, Ayu bersemangat untuk melestarikan masakan Bali Utara dan memperkenalkannya kepada dunia." diterjemahkan dari https://www.pengalamanrasa.com/  +
Ayu Putu Feny Abrina Putri, lahir di Penestanan Kelod, Ubud, 5 Oktober 1992. Dia menamatkan pendidikan seni rupa di ISI Denpasar. Pameran bersama yang pernah diikutinya, antara lain “Ekspresi Indonesiaku” di Museum Nasional Indonesia (2014), “Brutal Art Work“ di Studio Rudolf Bonnet Tjampuhan Ubud (2016), Merdeka dalam Ekspresi di Taman Budaya Bali (2019).  +
Ayu Weda bernama lengkap I Gusti Ayu Made Wedayanti. Lahir di Singaraja, 1 September 1963. Dia adalah alumnus Universitas Airlangga, Surabaya. Pada era 1980-an, dia dikenal sebagai penyanyi lady rocker. Prestasinya di bidang tarik suara dan panggung, antara lain, tahun 1981 dia menyabet gelar Juara III dalam pemilihan Bintang Radio dan Televisi (BRTV) tingkat nasional. Dia sekaligus menggondol penghargaan sebagai Penampil Terbaik dalam kategori grup bersama dua adiknya dalam Trio Ayu Sisters, yakni I Gusti Ayu Partiwi dan I Gusti Ayu Laksmi. Tahun itu pula, Ayu Weda mewakili Bali menjadi finalis dalam ajang pemilihan Puteri Remaja Indonesia yang diselenggarakan oleh Majalah Gadis. Tahun 1982, dia berhasil merilis album musik ‘Rindu Teman Sehati’ garapan musisi nasional Adriadie. Sementara pada 1987, merilis album ‘Memetik Bintang’ garapan musisi Deddy Dores. Selain menyanyi, dia juga suka menulis. Buku kumpulan cerpennya ‘Badriyah’ diterbitkan oleh Penerbit Gambang pada tahun 2016. Buku tersebut banyak berkisah tentang kehidupan perempuan dalam berbagai suka dan dukanya.  +
B
“OM SWASTYASTU” “OM AWIGHNAM ASTU NAMO SIDHAM” “OM ANO BADRAH KRATAWO YANTU WISWATAH” Terimakasih saya sampaikan kepada pembawa acara, atas waktu yang telah diberikan kepada saya, yang terhormat bapak/ibu dewan juri dan calon anggota DPD Provinsi Bali, demikian juga teman-teman peserta yang saya banggakan. Sebelum itu, marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat beliaulah, kami dapat berkumpul disini dengan rasa bahagia dalam acara Wikithon Partisipasi Publik Bali berorasi, yang mengusung tema, Pemilu 2024: apa masalah yang paling mendesak untuk ditangani oleh para calon pemimpin Bali? Semoga acara seperti ini bisa sering dilaksankan untuk membangun Bali yang bermartabat. Hadirin yang berbahagia, seperti yang kita ketahui bahwasanya Bali terkenal dengan sebutan pulau seribu pura dengan lingkungannya yang sangat indah, yang sering dituju oleh wisatawan mancanegara, karena Bali merupakan salah satu fokus pariwisata yang ada di Indonesia. Hal inilah yang mendasari banyak wisatawan asing datang ke Bali. Walaupun Bali sebagai tujuan destinasi wisata hal ini bukan menjadi topik pembicaraan utama, tetapi bagaimana masalah-masalah yang berdampak signifikan di Bali. Seperti yang kita ketahui bahwasanya yang dibilang zaman kehancuran ini, jika berbicara terkait dengan masalah-masalah yang ada di Bali yang akan membuat Bali menjadi runtuh. Sayangnya masalah yang ada di Bali belum mendapat penanganan yang memang berguna bagi pulau Bali. Hadirin yang berbahagia, jika dilihat kehidupan sekarang tentu sudah berbeda dengan kehidupan terdahulu, terlebih lagi dengan masalah-masalahnya, permasalahan yang paling utama adalah berkaitan dengan lingkungan dan lahan pulau Bali yang habis dibangun dan dijadikan tempat obyek wisata, hal ini yang akan membuat pulau bali dari segi lahan dan lingkungannya akan semakin menyempit, jika semua lahan dan lingkungan yang ada di Bali dijadikan obyek wisata, dimana kita (manusia), hewan dan yang lainnya akan tinggal dan menjalankan kehidupan sehari-hari? Selanjutnya berbicara tentang lingkungan lahan yang di ubah menjadi tempat wisata pastinya banyak kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh masyarakat menghasilkan sampah plastik, hal inilah yang akan menjadi permasalahan Bali selanjutnya. Keberadaan sampah di Bali sangat miris dan mendapat perhatian yang sangat sedikit, hal ini yang membuat bahaya besar, contohnya: banjir, sakit DBD dan yang lainnya. Terlebih lagi seperti yang baru-baru ini hangat terkait dengan tempat sampah atau tempat pembuangan akhir suwung ang ada di Bali sudah sangat penuh dan menyebabkan kebakaran sehingga menimbulkan asap polusi yang menyebabkan penyakit. Apakah kita semua rela hidup dan berkegiatan di tempat yang kotor? Sudah tentu banyak dari saudara sekalian yang enggan tinggal di tempat yang kotor. Hadirin yang berbahagia, jika saya simpulkan terkat dengan permasalahan yang ada di Bali, agar pemimpin Bali bisa memberikan solusi-solusi yang solutif terkait dengan permasalahan: pengalihan lahan atau lingkungan menjadi obyek wisata dan maraknya sampah yang belum mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Berdasarkan permasalahan tersebut jika tidak dari sekarang kita Bersama-sama menjadi garda terdepan, sudah tentu lambat laun pulau Bali akan runtuh. Pulau Bali yang mendapat julukan seribu pura akan kehilangan kesuciannya, berdasarkan permasalahan tersebut, harapan saya kepada pemimpin Bali 2024 yang terpilih agar bisa mencarikan jalan keluar yang solutif sehingga masyarakat Bali bisa menjalankan nilai luhur yang ada di Bali yakni TRI HITA KARANA, karena permasalahan tersebut berkaitan dengan nilai TRI HITA KARANA, sehingga Bali bisa kembali seperti sedia kala. Hadirin yang berbahagia demikianlah orasi yang dapat saya sampaikan, semoga saudara-saudara sekalian sadar akan kondisi Bali yang sekarang. “OM SANTHI, SANTHI, SANTHI OM”  
bahasa bali Bali terkenal bukan hanya dari destinasi wisata alam nya yang indah saja .tau kah kalian semua bali juga terkenal dengan tradisi budaya nya yg masi melekat sampai saat ini ,dan kuliner nya tidak kalah menarik . Bumi bali sekarang sudah kembali normal terlepas dari pademi covid-19 yg melanda selama 2 tahun ini ,dan sekarang bali sudah ramai lagi akan pengunjung dari mancan negara yang berlibur kebali ,tidak banyak turis turis datang untuk berlibur dan menikmati indah nya bali ,banyak jga dari mereka berlibur kebali untuk mengenal tentang tradisi budaya yang ada di bali harapan saya untuk Bali kedepan nya adalah semoga kita generasi muda di Bali selalu untuk menjaga dan melestarikan Bali baik dari destinasi alam, destinasi wisata, destinasi kuliner dan tradisi maupun budaya yang ada di Bali agar semakin banyak di kenal oleh khayalan ramai dan masyarakat luar semakin mempunyai rasa antusias untuk berkunjung ke Bali. Dan wisatawan pun bisa merasakan juga keindahan alamnya di Bali .nah dari sini lah kita bisa untuk membantu dari segi perekonomian di Bali agar semakin maju  +
BALI KEMBALI Bali memiliki daya tarik tersendiri yang membuat orang-orang suka berkunjung ke Bali. Semenjak adanya pandemi covid-19 pariwisata Bali semakin terancam. Ini yang membuat pemerintah dan masyarakat Bali harus memiliki cara yang dapat digunakan untuk maningkatkan kembali Bali yang merupakan pulau wisata. Pada kemajuan jaman saat ini yang sudah menggunakan teknologi seperti Aplikasi Tiktok, kita bisa membuat konten-konten wisata kreatif, ini yang bisa dijadikan sebagai media untuk meningkatkan pariwisata Bali Membuat perlombaan konten kreatif pariwisata Bali ini juga merupakan salah satu cara yang bisa digunakan untuk membuat pariwisata Bali dikenal kembali. Dan juga pada tempat wisata tersebut harus menjalankan 4M seperti peraturan yang sudah diterapkan.  +
Siapa yang tidak tahu tentang Pulau Bali? Pulau yang sudah terkenal hingga ke mancanegara. Pariwisata di Bali sebagai sumber perekonomian yang menghidupi sebagian besar masyarakat Bali. Namun seperti saat ini, pariwisata Bali meredup semenjak adanya virus Covid-19 yang mewabah di dunia. Sudah dua tahun lamanya virus Covid-19 menyerang bumi yang kita cintai ini. Beberapa kebijakan sudah dijalankan. Namun, pariwisata Bali belum bisa kembali seperti sedia kala. Kita sebagai warga khususnya sebagai pemuda Bali sudah seharusnya memberikan dan melaksanakan usaha-usaha kreatif yang bisa membangkitkan pariwisata di Bali. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, semua sudah serba digital dan canggih. Perkembangan teknologi yang sudah canggih ini bisa kita pergunakan sebagai alat agar bisa membangkitkan pariwisata di Bali. Salah satu usaha kreati yang bisa membangkitkan pariwisata di Bali seperti aplikasi yang bernama BALI MELALI. Aplikasi ini menggunakan teknologi berupa VR atau Virtual Reality. Pada aplikasi BALI MELALI ini menampilkan destinasi pariwisata yang ada di Bali. Jika menggunakan teknologi VR ini, para wisatawan atau siapa pun yang sudah mengunduh aplikasi BALI MELALI bisa melihat tempat-tempat pariwisata yang kita inginkan. Menggunakan VR ini destinasi pariwisata di Bali bisa dilihat secara nyata (real) sekali, ini bisa menumbuhkan rasa rindu ke Bali dan menyebabkan para wisatawan agar mau datang lagi ke Bali. Pada aplikasi BALI MELALI tidak hanya menampilkan desinasi pariwisata yang sudah terkenal saja, namun seharusnya juga menampilkan tempat-tempat yang belum banyak diketahui. Di Bali sebenarnya banyak sekali destinasi wisata yang belum terkenal. Jika hanya menampilkan tempat seperti Pantai Kuta, Pantai Pandawa saja, para wisatawan pasti sudah banyak yang tahu. Itula sebabnya pada alikasi ini sangat bagus jika menampillkan tempat yang belum diketahui oleh banyak orang. Tidak hanya itu, pada aplikasi BALI MELALI tidak hanya menampillkan virtual atau gambar saja, namun boleh diisi dengan suara-suara yang ada di tempat tersebut. Contohnya di Candikuning Waterfall, jika kita berwisata ke air terjun sudah pasti ada suara-suara seperti suara gemericikan air, suara pepohonan yang dihembuskan angin, suara burung-burung dan lain sebagainya. Adanya gambar dan suara pada aplikasi BALI MELALI ibi pasti bisa menimbulkan kerinduan dari para wisatawan dan berwisata ke Bali. Semoga usaha berupa aplikasi BALI MELALI bisa membantu pariwisata Bali agar kembali seperti sedia kala. Semoga pariwisata Bali segera bangkit.  
Sejak tahun 2020, pariwisata Bali mengalami penurunan bahkan hampir padam, karena adanya pandemi Covid-19. Hal ini menyebabkan perekonomian di Bali semakin menurun dan banyak warga yang kehilangan pekerjaan, bahkan hal ini juga yang menyebabkan terjadinya perubahan tata cara dalam tradisi Bali. Menjalani kehidupan new normal saat ini, tentu saja kita semua menginginkan pariwisata Bali kembali bersinar, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Kita dapat mewujudkannya dengan mengangkat tema “Pariwisata Bali Metangi”. Dengan tema tersebut langkah kreatif yang perlu dilakukan pemerintah adalah dengan melihat kepada tradisi dan melakukan modernisasi pada tempat wisata tanpa menghilangkan ciri khas Bali. Tentunya dalam pelaksanannya pemerintah harus menggerakan peran NUNI (Truna Ttruni) utamanya para influencer, sebagai generasi muda Bali yang cakap akan teknologi dan arti penting sebuah tradisi. Penggunaan teknologi ini tentunya mengacu pada modernisasi yang sangat diperlukan. Modernisasi tidak hanya melalui sikap, tetapi bagaimana cara pemerintah untuk membuat tatanan tempat wisata di Bali menjadi lebih nyaman dengan penyediaan protokol kesehatan dan melakukan penyegaran. Sehingga, suasana baru ini akan menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin berkunjung, tanpa rasa khawatir. Disini lah para Nuni harus bergerak untuk mempromosikan pariwisata Bali melalui media sosial dengan menunjukkan keindahan dan kenyamanan yang Bali berikan kepada semua orang, yang ditambah dengan pengenalan tradisi Bali yang kini mulai bangkit. Terutama peran Nuni sebagai influencer yang memiliki jangkauan lebih luas dalam menggalakkan aksi “Pariwisata Bali Metangi”. Melalui hal tersebut, pemerintah diharapkan dapat bekerja sama dengan influencer Bali yang kini menjadi jembatan penghubung antara pemerintah dan warga dunia. Itu saja yang dapat saya sampaikan mengenai ide kreatif yang sebaiknya dilaksanakan oleh pemerintah demi bangkitnya pariwisata Bali. Semoga apa yang saya sampaikan dapat bermanfaat dan dapat mewakili suara generasi muda untuk pariwisata Bali kedepannya menjadi lebih baik dan ekonomi Bali pulih kembali. Bersama generasi muda membangun Bali Bangkit, Bali Kembali, Bali Harmoni.  
Putu Eka Guna Yasa, direktur eksekutif BASAbali Wiki, bersama Clara Listya Dewi, koordinator bidang komunikasi BASAbali Wiki, bertamu ke Bali TV untuk memperkenalkan program-program bahasa, sastra, budaya dan partisipasi publik untuk masyarakat Bali.  +
Om Swastyastu. Terima kasih kepada yang terhormat, dewan juri dan seluruh pembaca atas kesempatannya. Dari tema orasi kali ini, topik mendesak yang kami angkat adalah mengenai langkah pemerintah Bali dalam mengatasi lonjakan sampah di Pulau Dewata ini, yang dapat menyebabkan berbagai permasalahan dalam kehidupan. Untuk itu, judul orasi yang kami angkat adalah "Bali Asri, Tanpa Tumpukan Gunung Sampah" atau “Bali Resik, Bali Tan Katiben Gunung Leluu”. Pulau Bali, dengan julukan surga pariwisata dunia. Namun dibalik kalimat itu, Pulau Bali tengah menghadapi krisis mendesak akibat tumpukan sampah. Hal tersebut kian merumit dan diperjelas setelah terjadinya kebakaran pada sejumlah titik Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Bali akhir-akhir ini. Bagaimana perasaan kita jika setiap hari kita harus hidup di tengah-tengah tumpukan sampah, diikuti dengan polusi pembakarannya seperti ini? Sebagai daerah pariwisata manca negara, urgensi masalah ini harus segera diatasi karena berpotensi menimbulkan permasalahan lain yang dapat merugikan masyarakat Bali. Oleh karena itu, kehadiran pemerintah sebagai pionir yang memimpin masyarakat menjadi sangat vital dalam menanggapi urgensi ini. Calon pemimpin sudah sepatutnya memiliki tanggung jawab untuk menyusun langkah-langkah penanggulangan kegawatan ini. Kita memerlukan investasi signifikan pada infrastruktur pengelolaan sampah dengan teknologi modern ramah lingkungan. Kita juga membutuhkan rancangan kebijakan yang mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam program pemilahan sampah maupun daur ulang. Selain itu, kami mendorong bapak/ibu calon pemimpin bali untuk bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk sektor swasta dan organisasi lingkungan guna menciptakan solusi kolaboratif untuk permasalahan sampah ini. Jika mengintegrasikan ide dan sumber daya dari berbagai sektor, kita dapat mencapai progres yang lebih besar dalam menjaga keberlanjutan daerah Bali. Ini adalah panggilan bagi kita semua untuk beraksi bersama dan memastikan bahwa Bali tetap indah dan lestari bagi generasi mendatang. Terima kasih, bapak/ibu calon pemimpin bali pada PEMILU tahun 2024 atas perhatian dan komitmen dalam menghadapi tantangan mendesak ini. Mari bersama-sama kita wujudkan Bali yang bersih, hijau, dan berkelanjutan tanpa gunung sampah. Om Santih, Santih, Santih, Om.  
Digitalisasi menjadi makanan sehari hari yang mendorong kaum milenial untuk berinovasi dengan kreativitas. Inovasi tersebut mendongkrak laju pembangunan infrastruktur. selama 77 tahun Indonesia merdeka, teknologi berperan penting dalam eskalasi bangsa. Bali kental dengan tradisi yang dimana kaum milenialpun ikut berpartisipasi di dalamnya. pelestarian dilakukan dengan memanfaatkan platform digital, seoerti lomba layangan virtual yang menggunakan media sosial sebagai media penyebarannya. Hal ini selaras dengan program “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” yang bertujuan membangun Bali yang jagadhita, kertha dan trepti  +
Bali adalah pulau yang sudah sangat terkenal ke berbagai macam belahan dunia karena industri pariwisatanya. Hal tersebut dikarenakan di Bali terdapat berbagai keunikan destinasi wisata yang berbeda dari daerah lain. Keunikan tersebut dimulai dari adat istiadat, tradisi,kebudayaan, serta tempat - tempat wisata yang sangat indah dan asri. Akan tetapi meski bali dikatakan sebagai sektor pariwisata yang maju dan sudah terkenal di belahan dunia. Tetap saja pariwisata di Bali masih memiliki kekurangan dan belum bisa dikatakan sepenuhnya berjalan sempurna. Dikarenakan masyarakat di Bali yang merupakan penggerak sektor pariwisata masih belum sepenuhnya menerapkan prinsip Tri Hita Karana. Tri Hita Karana merupakan tiga penyebab terciptanya kebahagiaan,yang dapat di jalankan dengan melakukan hubungan baik dengan Ida Sang Hyang Widdhi Wasa atau Than Yang Maha Esa ( prahyangan ), sesaman manusia ( Pawongan ), dan dengan alam ( palemahan ). Nah masyarakat di Bali sudah sangat baik dalam menjalankan prinsip Prahyangan dan pawongan, akan tetapi mereka melupakan prinsip palemahan. Hal ini dapat di lihat dari berbagai tempat pariwisata di Bali yang sangat disayangkan lingkungannya rusak karena sampah plastik. Padahal pemandangan tempat - tempat wisata tersebut sangat lah indah,dan kembali lagi keindahan tersebut hilang dikarenakan banyak terdapat sampah pelastik yang menutupi tempat tersebut. Bukti nyatanya adalah di sebagian besar pantai yang ada di Bali yang rusak terdapat sampah plastik yang merusak keindahan pantai tersebut. Semua ini terjadi dikarenakan kurangnya perhatian dari masyarakat di Bali untuk merawat lingkungan atau menerapkan prinsip palemahan dalam konteks Tri Hita Karana. Hal ini juga dapat dilihat dari banyaknya turis yang berkunjung di Bali, dimana mereka bukan merupakan penduduk asli tari mereka merawat bali dengan baik. Dimana mereka mau menjaga lingkungan dengan memungut sampah sampah yang ada. Maka dari itu sepatutnya kita sebagai masyarakat asli Bali harus menerapkan prinsip tri hita karana mangda sektor pariwisata terus maju dan tidak tenggelam karena lingkungan di tempat pariwisataa yang rusak . Mari lestsrikan Bali dengan berlandaskan prinsip Tri Hita Karana.  
Seperti yang kita ketahui, saat ini pariwisata Bali sedang berada di titik terendah sejak adanya covid-19. Banyak hotel dan tempat wisata yang tutup karena adanya anjuran pemerintah untuk mencegah terjadinya penularan covid 19. Untuk membangkitkan pariwisata agar tetap berjalan seperti dahulu pemerintah harus mengeluarkan berbagai upaya. Menurut saya, langkah yang perlu dilakukan pemerintah untuk membangkitkan pariwisata bali saat ini dan nanti ialah: 1. Berani untuk membuka tempat wisata di Bali untuk masyarakat umum dengan syarat harus tetap mematuhi protokol kesehatan saat memasuki area wisata serta wajib menunjukkan bukti vaksin 2. Adanya subsidi test swab/rapid antigen gratis dari pemerintah untuk masyarakat yang ingin datang ke Bali 3. Berani memberikan harga promo kepada masyarakat yang ingin berkunjung ke tempat wisata guna memancing daya tarik wisatawan untuk berkunjung serta melancarkan pemasukan bagi tempat wisata tersebut.  +
Seiring dengan perkembangan zaman, tidak hanya di lontar, bahkan menulis Aksara Bali di lontar saja banyak yang belum lancar, mulai dari anak kecil hingga dewasa. Jika kita tidak berinovasi, maka kita tidak boleh terpengaruh oleh perkembangan zaman. Memang benar susah untuk mencari lontar, tetapi ada beberapa pihak yang menjualnya. Jika tidak membeli maka kita mulai belajar supaya lancar dan memahami lontar itu. Oleh sebab itu, perlu kesadaran dari banyak pihak untuk melestarikan Budaya Bali yang berupa nyurat Aksara Bali di lontar. Melestarikan Budaya Bali itu sangat perlu kita lakukan supaya kedepannya tidak mengalami kepunahan karena jarang digunakan. Maka perlu dukungan atau dorongan dari pemerintah yang berupa tetep melaksanakan penyuluhan Aksara Bali menggunakan lontar di setiap sekolah terutama SMP atau SMA, dan memberikan fasilitas berupa balai latihan Aksara Bali, atau tetap melaksanakan lomba nyurat Aksara Bali di lontar pada saat Bulan Bahasa Bali. Saya harap para generasi muda yang hidup di generasi milenial ini, bisa nulis Bali terutama nulis Aksara Bali di lontar.  +
Suatu hari saya liburan ke denpasar. pada suatu tempat saya dan bapak saya yang sedang hendak membeli makan, menemukan suatu sanggar seni tabuh dan tari yang sedang latihan megambel dan juga menari. dari sekian banyaknya penabuh yang latian disana, ada beberapa orang asing/touris yang sedang ikut serta dalam proses latian tersebut. dan terlihat jelas touris tersebut tampak sangat antusias dalam mengikuti proses latian tersebut. sontak saya berfikir seperti ini "wahh... ada touris, pinter banget bermain gamelan bali" dan setelah itu saya bergegas ke kost paman saya. dan dalam perjalanan menuju kost saya juga menemukan remaja yang berlagak layaknya orang asing, dengan segala tingkah laku seperti orang luar. disana saya langsung berfikir seperti ini "paihh... norak banget sih, ga mau banget meneruskan budaya tradisi yang ada dibali. kok bisa orang luar yang tidak asli bali bisa suka dengan budaya tradisi kita. kenapa sebaliknya, dia yang orang asli bali tidak bisa melestarikan budaya tradisi kita". dari pernyataan itu dapat disimpulkan bahwa KITA TERLALU SIBUK MENGIKUTI PERKEMBANGAN JAMAN, SEDANGKAN TRADISI WARISAN LELUHUR KITA TIDAK BISA KITA LESTARIKAN". Harapan saya untuk budaya tradisi bali kedepannya yaitu, kita sebagai orang asli bali harus bisa melestarikan budaya tradisi yang ada sehingga tradisi tersebut tidak punah, dan bisa sampai anak cucu kita nanti. JIKA BUKAN KITA, SIAPA LAGI?.  +
Perkembangan teknologi mendorong munculnya berbagai isu di masyarakat. Saat ini terdapat beberapa isu yang patut kita beri perhatian khusus, seperti penggunaan Bahasa Bali yang menurun dan rendahnya partisipasi masyarakat dalam menanggapi isu publik. Seperti yang kita ketahui, penggunaan Bahasa Bali terutama di kalangan anak-anak dan remaja sudah mulai menurun. Ditambah melihat kesibukan orang tua, munculnya berbagai hal yang dirasa lebih menarik seperti game online, stigma bahwa Bahasa Bali adalah bahasa yang kuno dan tidak gaul membuat usaha anak dan remaja untuk mempelajari Bahasa Bali pun memudar. Padahal, anak dan para remajalah yang akan meneruskan tongkat estafet dalam mewariskan penggunaan Bahasa Bali. Jika Remaja tidak mampu berbahasa bali dengan baik, bagaimana cara mereka untuk mewariskannya ke generasi selanjutnya? Isu lainnya yaitu kurangnya partisipasi masyarakat dalam menanggapi isu publik. Kita hidup di negara demokrasi. Suara dan tanggapan masyarakat terhadap isu publik akan sangat bermanfaat untuk mengatasi isu tersebut. Apabila masyarakat tidak menanggapi isu-isu publik disekitarnya, pemerintah nantinya akan bekerja sendiri tanpa mengetahui keinginan masyarakat. Permasalahan-permasalahan ini harus segera diatasi. Apabila dibiarkan, lama-kelamaan Bahasa Bali akan memudar dan masyarakat menjadi tidak peduli dengan isu disekitarnya. Perkembangan teknologi seharusnya dimanfaatkan untuk menghadapi isu-isu publik yang ada, bukan justru menciptakan berbagai isu lainnya. Sudah banyak sekali perkembangan teknologi dengan fitur yang berupaya mengatasi hal tersebut, seperti situs BASAbali Wiki. Salah satu fitur yang penting untuk dikunjungi dalam situs BASAbali Wiki adalah Ruang Komunitas. Fitur ini sudah mengelompokkan isu-isu yang bisa kita tanggapi seperti budaya, pendidikan, masalah lintas agama, dan lain sebagainya. Selain itu, terdapat laman Wikithon yang merupakan wadah penyampaian aspirasi oleh masyarakat terkait isu yang ada. Terlebih lagi, Wikithon telah bekerja sama dengan pemerintah sehingga tanggapan-tanggapan tersebut akan tersampaikan dengan baik. Kedua fitur ini mampu membangun kepekaan masyarakat terhadap isu publik serta partisipasi masyarakat dalam menyikapi isu tersebut. Terdapat pula fitur terjemahan tiga bahasa, permainan kata, dan perlombaan yang berkaitan dengan Bahasa Bali. Ini nantinya mampu membuat pembelajaran Bahasa Bali menjadi lebih seru, menarik, dan tentunya menambah minat seseorang untuk menggunakan Bahasa Bali di kehidupan sehari-hari. Selain itu, akan lebih menarik jika Basabali Wiki memiliki fitur suara yang memberitahukan cara pengucapan kata dalam Bahasa Bali. Ini agar penggunaan Bahasa Bali bisa dilaksanakan dengan tepat dan orang dari luar Bali pun mampu belajar Bahasa Bali dengan baik. Sosialisasi terhadap situs ini harus tetap dilakukan secara offline dan online ke seluruh lapisan masyarakat agar manfaatnya dapat dirasakan dengan maksimal dan untuk mengevaluasi situs ini agar semakin baik kedepannya dengan segala trobosan baru yang disediakan pada situs web tersebut. Baik, sekian pendapat yang bisa disampaikan. Ibu sugih mempunyai uang biru Dipakai untuk membeli baju baru Belajar bahasa Bali supaya terukur BASABali Wiki sudah pasti seru!  
Platform BASAbali Wiki di tahun ini sudah banyak dikenal di kalangan milenial. Seperti yang kita ketahui Bahasa Bali sudah jarang diminati oleh kaum melenial. Penggunaan Bahasa Bali di kalangan remaja sudah semakin terkikis. Bahasa Bali yang merupakan bahasa daerah patut kita banggakan sebagai masyarakat Bali. Bali sebagai pulau yang dikenal hingga ke pelosok dunia tentunya menjadi destinasi pariwisata yang sudah mendunia. Selain kebudayaan dan pariwisata yang menjadi incaran para wisatawan kini perlu kita kembangkan Bahasa Bali dalam hal destinasi bagi para wisatawan. Melalui situs bahasa dan budaya, yaitu BASAbali Wiki ini dapat diupayakan pengembangan Bahasa Bali bagi semua kalangan, dari yang muda hingga tua. Tidak hanya di kalangan muda dan tua, tetapi menurut saya melalui BASAbali Wiki ini yang sudah dapat diakses oleh banyak orang bahkan mendunia. Aplikasi BASAbali Wiki yang sudah berbasis android ini sangat memberi kemudahan semua kalangan mempelajari bahasa dan budaya Bali. Dengan aplikasi ini sudah merupakan suatu cara dan kebanggaan kita melestarikan Bahasa Bali sebagai bahasa lokal. Dengan penggunaan aplikasi BASAbali Wiki yang diketahui dapat diakses hingga 80 negara itu merupakan sebuah kebanggaan kita sebagai masyarakat Bali. Adanya BASAbali Wiki ini sudah pasti akan mendorong banyak masyarakat Bali untuk berpartisipasi pada isu isu sipil yang ada. Menurut saya situs BASAbali Wiki ini sangat menarik untuk mendapatkan semua hal terkait isu-isu sipil terkini di dalam jangkauan terbaru. Fitur ini sangat membantu saya untuk mengetahui apapun keadaan terkini yang terjadi di lingkungan sosial dan budaya kita. Oleh karena itu, dengan bangga sebagai masyarakat Bali, saya mengajak semua masyarakat yang sudah menggunakan android mengakses BASAbali Wiki untuk melestarikan Bahasa Bali sebagai bahasa lokal dalam pencarian berita terkait isu-isu sipil terkini hingga segala hal terkait dengan Bali yang tersedia dan dikemas secara rinci serta mudah diakses di mana pun dan kapan pun melalui BASAbali Wiki.  
Om Swastyastu, nama saya Ni Putu Intan Nursanti Sanjaya, saya bersekolah di Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar. Menurut saya platform BASAbali Wiki dapat mendorong untuk berpartisipasi dalam isu-isu sipil. Dengan adanya platform ini memudahkan kita semua untuk mengetaui apa-apa saja yang telah terjadi di sekitar kita. Di platform ini kita bisa menuangkan ide-ide dan kreativitas kita yang dapat dinikmati oleh setiap orang. Contohnya seperti sekarang, disini mereka menyediakan form untuk bebas berkomentar tentang bagaimana BASAbali Wiki ini bisa mendorong kita untuk ikut berpartisipasi dalam isu-isu sipil yang beredar sekarang. Dengan demikian kita bisa mengetahui bagaimana susut pandang orang –orang tentang hal –hal atau isu-isu yang beredar. Ada banyak berita yang tersiar disini, dari kesenian,olahraga dan lainya ada disini. Ada tiga bahasa yang bisa dipilih. Kita bisa memilih bahasa bali, bahasa Indonesia, dan juga bahasa inggris. Dengan begitu tak hanya warga bali saja yang bisa menikmati, orang diluar bali atau pun dari manca Negara bisa menggunakannya. Disamping itu ada banyak fitur lainnya yang dapat kita pergunakan salah satunya fitur kamus. Ada banyak kosa kata didalammnya, sehingga kata-kata yang tidak kita tahu atau ingin kita cari bisa kita dapatkan.  +
Om Swastyastu. Perubahan merupakan sesuatu yang kekal dan akan selalu ada. Banyak perubahan telah terjadi, termasuk di lingkungan kita sendiri, lingkungan masyarakat Bali. Perubahan sangat saya rasakan, terutama pada aspek budaya, di mana banyak masyarakat bali terutama generasi saya, generasi milenial kurang memahami bahasa bali. Saya merasakannya karena saya adalah salah satunya. Saya menyadari bahwa saya tidak fasih dalam berbahasa Bali. Saya hidup di lingkungan yang masyarakatnya cenderung bergerak ke arah perkembangan teknologi, sehingga saya lebih memahami bahasa asing. Saya tersadar, bahasa bali merupakan bahasa ibu yang harus selalu dijaga eksistensinya dan dilestarikan kepada generasi penerus. Saya mulai untuk melestarikannya dengan cara saya sendiri, cara yang dapat dilakukan oleh seorang siswa, sekaligus seorang milenial. Saya membuka mata saya terhadap hal-hal yang terjadi di sekitar saya, saya ingin mengungkapkannya, melalui bahasa Ibu, bahasa Bali. Saya menemukan sebuah isu publik. Terdapat banyak isu publik saya temukan. Misalnya isu ekonomi, Indonesia dikatakan sebagai negara yang berhasil bertahan di tengah melemahnya ekonomi global. Isu lingkungan, yaitu pulau Bali yang dilanda musibah di beberapa daerah berupa banjir akibat iklim. Atau perubahan yang langsung saya alami sendiri terkait tergerusnya budaya Bali juga termasuk ke dalam isu publik. Menjadi sebuah kesenangan dan kelegaan tersendiri ketika saya memiliki wadah untuk menyampaikan opini saya dengan bahasa Bali. Sehingga, selain saya beropini, saya juga dapat menjaga eksistensi bahasa bali dalam jiwa saya. Selanjutnya, saya secara tidak sengaja menemukan sebuah platform bernama WIKIbasa Bali melalui lomba yang diinformasikan oleh guru saya. Saya mengikuti lomba tersebut bersama tim. Dalam mengikuti lomba, tentu saya harus mempelajari bagaimana platform ini bekerja. Tindakan saya ini secara tidak langsung membuat saya sadar, bahwa platform BASAbali Wiki merupakan wadah yang tepat untuk mengungkapkan opini terkait isu publik. Mengapa saya katakan demikian? Karena satu hal, fitur. Fitur yang disediakan menurut saya sangat cocok dalam beropini terkait isu publik, menjadi referensi literatur pemikiran, atau sekadar belajar berbahasa bali. Terdapat fitur “Community Spaces” yang menyediakan kolom-kolom beropini sesuai kategorinya bagi publik, kolom untuk mengungkapkan isi pikiran, misalnya saja kolom “Cartoon Commentary” yang saya ikuti bersama rekan saya dalam rangka pelaksanaan Wikithon. Fitur yang paling saya suka dan saya butuhkan sebagai pelajar adalah fitur “Dictionary”. Fitur ini menyediakan berbagai kata dengan 3 padanan bahasa, yaitu bahasa Bali, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris. Bahkan dari segi kelengkapan katanya pun layak diacungi jempol. Namun, ada satu fitur yang perlu saya kritik, yaitu fitur “Word Games”. Menurut saya, games yang disajikan kurang menarik dan masih terkesan kaku, harus lebih menyesuaikan dengan selera generasi milenial saat ini. Selanjutnya, hal yang paling saya sadari selama menggunakan platform ini adalah tampilan. Tampilan platform BASAbali Wiki bagi saya terlalu rumit dan terkesan membingungkan, terlebih sasaran utama platform ini adalah generasi milenial yang cinta hal simpel. Sehingga, untuk menarik partisipan publik apalagi para milenial, perlu dilakukan inovasi-inovasi terkini dengan penyesuaian terhadap selera milenial sehingga tampilan yang disajikan dapat menarik perhatian atau “eye catching” dengan tetap memperhatikan aksesibilitas yang mudah untuk digunakan. Dengan demikian, manfaat platform BASAbali Wiki dapat dimaksimalkan. Om Santih, Santih, Santih, Om.  
Om Swastyastu. Dunia sedang tidak baik-baik saja, begitu juga Indonesia, Bali apalagi. Sebagai masyarakat jelata, kadang kit tidak tahu harus bersikap seperti apa. Bersuara, takut dibungkam, tapi jika tidak mengutarakan kegelisahan, ada kekacauan yang menjangkiti perasaan. Ada beberapa keresahan yang sejatinya sangat ingin saya teruskan kepada pemerintah. Pun barisan ide yang bergeliat gelisah di dalam pikiran, sekiranya ide-ide yang bersumber dari kegelisahan itu dapat didengar, mungkin akan dapat menjadi satu acuan untuk menciptakan kebijakan atau pemecah permasalahan. Sempat beberapa lama saya mencari satu media yang tepat untuk dapat mengakomodasi kegelisahan, kritik, ide, masukan, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan kemaslahatan orang banyak. Beberapa cara dan media sudah saya coba, hingga akhirnya saya menemukan BASAbali Wiki, satu platform yang menjanjikan jaminan keamanan dan ketepatan sasaran dalam menanggapi isu-isu publik. Apa itu isu publik? Isu publik adalah sebuah keadaan yang bertransformasi menjadi permasalahan atau topik perbincangan yang menjadi perhatian masyarakat/orang banyak untuk pada akhirnya ditanggapi sehingga membentuk sebuah solusi atau tetap menjadi fenomena yang sekadar mendapat perhatian khusus dari masyarakat luas. Jika dikaitkan dengan kondisi saat ini, khususnya di Bali, isu publik yang sedang hangat adalah isu mengenai obat sirup yang tidak aman bagi anak-anak (isu kesehatan), banjir di beberapa wilayah pulau dewata (isu lingkungan), perilaku tidak sopan dari turis mancanegara (isu pariwisata), dan masih banyak isu lainnya yang jika disebutkan satu per satu tidak akan pernah menemui batas akhir. Lalu, apa kaitan isu publik dengan platform BASAbali Wiki yang saya sampaikan sebelumnya? BASAbali Wiki, platform digital yang mendorong masyarakat Bali untuk memperkuat bahasa, budaya, dan lingkungan lokal dengan mengefektifkan penggunaan internet agar mau mendengarkan, mengemukakan pendapat, dan mengambil tindakan. Hingga saat ini BASAbali Wiki telah digunakan oleh lebih dari 3 juta orang. Pada laman basabaliwiki.org kita dapat menikmati fitur kamus tiga bahasa (Bali-Indonesia-Inggris), ruang komunitas, dan Wikithon. Melalui fitur-fitur yang tersedia khususnya fitur wikithon dan ruang komunitas kita dapat ikut andil di dalam melestarikan kejatian Bali dan tentu saja berpartisipasi dalam isu-isu publik yang sedang marak terjadi. Saya misalnya, sangat tertarik dengan isu lingkungan, maka saya dapat memanfaatkan rak “Ayo Hijaukan Lingkungan” untuk mengemukakan pendapat, kritik, dan pemikiran saya mengenai isu-isu lingkungan, terutama perihal manajemen sampah. Ada juga rak Semangat Perempuan Hebat yang dapat digunakan oleh siapa pun untuk membahas isu-isu yang berkaitan dengan perempuan. Sebagai informasi, ada banyak rak di dalam fitur Ruang Komunitas yang dapat digunakan menyesuaikan ketertarikan pribadi kita pada isu tertentu. Untuk kalian yang ingin berpartisipasi dalam isu-isu publik sekaligus ingin mendapatkan hadiah, kalian dapat ikuti Wikithon Partisipasi Publik yang diadakan secara berkala setiap sebulan atau dua bulan sekali. Wikithon adalah sebuah kompetisi bertemakan isu-isu publik dengan berbagai format perlombaan seperti menulis opini, membuat video kreatif, fotografi, menulis takarir, dsb. Namun, ada sedikit masukan dari saya untuk BASAbali Wiki. Jika ingin menarik minat masyarakat (kaum milenial) untuk lebih sering mengunjungi situs ini, maka lakukanlah beberapa inovasi pada tampilan website agar lebih eye catching dan user friendly. Bravo BASAbali Wiki. Semoga konsisten mengawal Bali dan tidak pernah lekang oleh waktu. Om, Shanti, Shanti, Shanti, Om.  
Jika diumpamakan sebagai badan kasar, bahasa Bali seperti telinga. Seperti orang mengatakan "semakin di lihat semakin menjauh" semakin kita berusaha untuk menggenggam, ia akan menjauh. Para peneliti sudah berusaha untuk menegakkan budaya Bali, tetapi para remaja banyak yang menyepelekan bahasa Bali. Sesungguhnya para remaja Bali sudah membangun ikatan-ikatan sebagai tanda cinta terhadap bahasa Bali. Namun, hal tersebut hanya sekedar saja. Dibilang semangatnya hanya sekedipan mata. Dari tahun 2018 keberadaan teknologi sudah bisa mengatasi persoalan-persoalan ketidakbisaan para remaja ketika berbahasa Bali. Banyak media online berbahasa Bali yang bisa menumbuhkan minat para remaja agar memperhatikan bahasa Bali. Salah satu usaha yang dilaksanakan yaitu adanya konten lumrah berbentuk lawakan seperti Rare Kual, Lawak Baline, dan lainnya. Namun, bagaimana dengan berita berbahasa Bali? Adakah para remaja yang akan mendengarkan? Apakah BASAbali Wiki bisa mengajak para remaja mengembalikan bahasa Bali ini? BASAbali Wiki merupakan aplikasi digital terutama berisi kamus bahasa Bali. Jika menggunakan aplikasi ini, kita bisa mencari arti bahasa Indonesia dari bahasa Bali bahkan terdapat aksara Balinya. Di sini juga bisa menggunakan sor singgih yang diharapkan, dan contoh kata yang digunakan pada kalimat. Selain itu, ada juga terjemahan dari bahasa Bali ke bahasa Inggris. Selain kamus, di BASAbali Wiki kita juga bisa membaca konten yang berhubungan dengan masyarakat dan budaya Bali begitu juga membaca pendapat orang lain tentang masalah-masalah yang ada. Jika kita sudah membaca BASAbali Wiki, sesungguhnya Wiki ini sudah sangat kreatif. Yang pertama, sudah disetujui menu kamus sebagai sarana yang diharapkan oleh para remaja. Anak muda sekarang susah untuk berbahasa Bali sehingga harus dibantu dengan kamus ini. Yang kedua, disediakan tempat untuk membaca sehingga kita juga bisa menulis di sini. Yang ketiga, BASAbali Wiki juga sudah melaksanakan perlombaan. Perlombaan merupakan sarana yang bagus agar para remaja memiliki minat untuk melirik. Keempat, BASAbali Wiki memiliki akun media sosial sesuai dengan perkembangan jaman seperti facebook dan instagram. Hal ini sebagai bukti bahwa BASAbali Wiki sudah berusaha berjalan bersama para remaja. Kelima, konten media sosial BASAbali Wiki sudah berisi video inspiratif terkait budaya Bali menggunakan bahasa Bali yang tepat. Kelima hal tersebut membuat BASAbali Wiki sebagai tempat yang baik untuk menegakan budaya Bali. Semoga tidak seperti yang sudah-sudah, hanya sekedar saja. Yang diharapkan, BASAbali Wiki selalu berusaha melaksanakan inovasi seperti design dan kreativitas konten. Bisa ditambahkan fitur sebagai alat pembelajaran bahasa Bali untuk siswa SD sampai SMA. Fitur ini diharapkan bisa disebarkan ke para guru kemudian disebarkan ke para siswa. BASAbali Wiki juga agar tetap menyosialisasikan diri dan bisa mendorong minat masyarakat Bali agar bersama-sama menggunakan bahasa Bali.  
Perkenalkan nama saya Komang Rosyana Hartining Putri, saya dari intasi Universitas Hindu Negri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar. Yang sekarang masih menempuh pendidikan di jurusan PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS semester 3. Pendapat saya mengenai platfrom BASAbali Wiki dapat mendorong ansa untuk berpartisipasi dalam isu-isu sipil ialah dimana yang kita ketahui, situs berbasis pengetahuan bahasa dan budaya masyarakat Bali ini tahun ini berhasil meraih penghargaan internasional dari Linguapax atas prakarsa revitalisasi bahasa Bali dalam era milenial. Perkenalkan nama saya Komang Rosyana Hartining Putri, saya dari intasi Universitas Hindu Negri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar. Yang sekarang masih menempuh pendidikan di jurusan PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS semester 3. Pendapat saya mengenai platfrom BASAbali Wiki dapat mendorong ansa untuk berpartisipasi dalam isu-isu sipil ialah dimana yang kita ketahui, situs berbasis pengetahuan bahasa dan budaya masyarakat Bali ini tahun ini berhasil meraih penghargaan internasional dari Linguapax atas prakarsa revitalisasi bahasa Bali dalam era milenial. Bahasa Bali sebagai bahasa daerah memiliki kedudukan dan fungsi yang sangat penting bagi masyarakat Bali. Berkaitan dengan hal itu, kedudukan penting Bahasa Bali yang dimaksud adalah sebagai bahasa pertama yang digunakan, diajarkan di lingkungan keluarga, dan pada umumnya di daerah tempat tinggal. Dimana kita bisa menyampaikan pendapat melalui bahasa bahasa yang kita gunakan sehari hari tanpa memikirkan apa bahasa Indonesia yang benar. Karena kita telah mengggunakan bahasa bali. Yang dimana kita semua ketahui di ERA ini semakin sedikit remaja dan anak anak di Bali menggunakan bahasa Ibu yaitu Bahasa Bali, maupun mereka tinggal diperdesaan atau kota mereka tetap menggunakan bahasa Indonesia yang dimana mereka pikir Bahasa Indonesia sangatlah keren dan bisa mengikuti zaman. Ini sangat memprihatinkan dimana semua anak anak di Bali sudah sangat jarang bahkan tidak mengembangkan bahasa Ibu kita sendiri (Bahasa Bali). Bahkan, kebanyakan remaja maly menggunakan bahasa Bali dan tidak mau berkomunikasi dengan teman menggunakan bahasa Bali karena mereka berpikir bahasa Bali bahasa yang sangat kuno dan tidak keren. Dengan diadakannya Lomba Menulis Opini dalam bahasa bali ini saya sangat senang, di karenakan ini dapat meningkatkan minat dan bakat remaja di dalam menggunakan bahasa Bali dan mengembangkan bahasa bali. Platform BASAbali ini sudah terkenal di setiap negara yang mana negara lain juga sudah mengakui Bahasa Ibu kuta yaitu Bahasa Bali. Menurut saya juga, tidak ada salahnya hanya mengirimkan opini dan tidak dapat hadiah. Karena saya disini hanya memanfaatkan waktu dan menyampaikan hal apa saja yang saya ketahui tentang BASAbali Wiki. Sekian dari pendapat saya, Terimakasih  
Di era globalisasi ini terdapat banyak sekali aplikasi, media sosial ,wibsite dan lain-lain berbagai media atau sarana tersebut dipergunakan oleh semua kalangan masyarakat baik murid sekolah maupun mahasiswa untuk mendapatkan informasi dan dipergunakan sebagai sarana diskusi, disaat para mahasiswa menjalani perkuliahan di universitas. Pada kesempatan ini saya ingin mengemukakan pendapat ini tentang platform bsabali wiki. Menurut pendapat sata platform basabali wiki adalah salah satu sarana yang berbasis wibsite yang mempergunakan bahasa bali. Adapun kegunaannya sangatlah beragam diantaraya untuk para mahasiswa berdiskusi atau mencari informasi penting lainnnya. Platform ini juga dapat dipergunakan sebagai wadah untuk mahasiswa saling tukar pedapat baik dalam hal pendidikan,sosial,budaya,ekonomi dan lain sebagainya. Wibsite basabali wiki sangat baik untuk masyarakat bali dalam menggali informasi sekaligus melestarikan budaya bali di era globalisasi ini dimana, masyarakat bali sudah biasa menggunakan teknologi dan informasi yang cendering berkembang pesat. Platform basabali wiki ini sangat baik bagi masyarakat bali untuk mendapatkan informasi atau isu-isu sosial , ekonomi yang dikemas dengan fitur-fitur yang kreatif dan inovatif banyak terdapat konten yag menarik serta informasi hangat , sehingga masyarakat dan mahasiswa sangat menyukai dan mengikuti perkembangan informasi , serta ikut dalam berpatisipasi, berdiskusi di platform ini. Saya sangat senang dengan platform ini, harapan saya kedepannya semoga platform ini selalu konsisten Dalam berpatisipasi, membangun dan melestarikan budaya bali. Selain itu platform ini diharapkan mampu menjaga dan menjaga masyarakat bali untuk selalu ingat dengan kebudayaannya sendiri.  +
Paragraf 1 Nama :Ida Bagus Putu Darma Sidi No :12 Kelas :TKR 1 Alamat Rumah : Br. Blungbang, Penarungan, mengwi, badung, bali Paragraf 2 Permasalahan Masalah yang terjadi di lingkungan saya adalah adanya bau tidak sedap di selokan/got dengan adanya pembuangan limbah rumah tangga ke selokan, masyarakat sekitar pun tidak ada peduli dengan kondisi selokan tersebut, cara mengatasinya memindahkan saluran pembuangan rumah tangga ke septik tank dan mengurangi penggunaan air yg berlebih agar septik tank tidak cepat penuh. Paragraf 3 Solusi Untuk pemerintah Solusinya adalah dengan cara Bergotong royong untuk membersihkan area selokan dan membuat peraturan agar masyarakat tidak lagi membuang limbah rumah tangga.  +
Cerita babi srenggi yang patut untuk pemimpin,jikalau kita jadi seirang pemimpin jangan rakus pada uang sama dengan cerita babi srenggi ini yang menginginkan seorang dewi sri menjadi istrinya.jangan pernah menjadi pemimpin seperti itu ,tidak punya uang untuk mencari seorang wanita jangan sampai mengambil uang milik kantor untuk bersenang-senang bersama wanita dan tidak boleh memaksa wanita untuk suka itulah mencerminkan seorang pemimpin yang tidak tahu malu di masyarakat semuanya,dan kalau uang itu diambil itu pemimpin dinamakan korupsi yang tidak memiliki rasa dan jalan yang jelek akan ditemuinya  +
Dua mata hitam adalah matahati yang biru dua mata hitam sangat kenal bahasa rindu. Rindu bukanlah milik perempuan melulu dan keduanya sama tahu, dan keduanya tanpa malu. Dua mata hitam terbenam di daging yang wangi kecantikan tanpa sutra, tanpa pelangi. Dua mata hitam adalah rumah yang temaram secangkir kopi sore hari dan kenangan yang terpendam.  +
Om Swastyastu, Hari ini, saya ingin berbicara tentang suatu fenomena yang menjanjikan yaitu bonus demografi, khususnya bagaimana hal tersebut berdampak pada wilayah kita yaitu, Bali. Sebelum kita membahas lebih jauh, mari kita pahami apa itu Bonus demografi. Bonus demografi merupakan sebuah fenomena di mana jumlah penduduk usia produktif dalam sebuah negara melebihi jumlah penduduk nonproduktif. Dengan kata lain, ada lebih banyak orang yang bekerja dan menghasilkan output ekonomi dibandingkan dengan mereka yang tidak. Sekarang, mari kita lihat bagaimana Bali dapat memanfaatkan bonus demografi ini. Bali, dengan keunikan budayanya dan pesona alamnya, telah lama menjadi magnet bagi wisatawan domestik dan internasional. Bonus demografi dapat memberikan dorongan ekonomi tambahan dalam bentuk tenaga kerja yang lebih besar dan lebih energik, yang dapat digunakan untuk mengembangkan industri pariwisata dan sektor lainnya. Sehingga hal ini bisa membuka peluang untuk pertumbuhan ekonomi yang cepat dan peningkatan standar hidup bagi semua orang di Bali. Namun, pertanyaannya adalah kapan Bali akan mulai merasakan manfaat dari bonus demografi ini? Prediksi waktunya bervariasi, tetapi banyak ahli percaya bahwa kita berada di ambang batasnya. Dengan populasi muda yang terus bertambah yang kemudian diimbangi dengan peningkatan pendidikan dan pelatihan, maka peluang untuk memanfaatkan bonus ini akan semakin dekat. Namun, penting untuk diingat bahwa bonus demografi bukanlah jaminan untuk sukses ekonomi. Ia perlu diimbangi dengan investasi yang tepat dalam pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur, serta kebijakan yang mempromosikan inovasi dan kewirausahaan. Maka dari itu kita butuh seorang pemimpin bijaksana untuk mencapai kesejahteraan masyarakat di Bali khususnya golongan bawah, dengan membuka lebih banyak lapangan pekerjaan di bidang industri, pendidikan, dan kesehatan. Oleh sebab itu, diharapkan calon Pemimpin Bali serta seluruh masyarakat Bali nantinya dapat bersama-sama memanfaatkan peluang ini dengan baik. Mari kita investasikan dalam generasi muda, mendukung mereka dengan kebijakan yang benar dan memungkinkan mereka untuk berkembang. Dengan cara ini, kita tidak hanya akan memanfaatkan bonus demografi, tetapi juga memastikan masa depan yang cerah dan berkelanjutan bagi Bali. Sekian, Terima kasih Om Santih santih santih Om  
Om Swastyastu Hadirin sekalian yang saya hormati. Tidak terasa tahun 2024 akan segera tiba. Dan kita akan segera melaksanakan pemilu. Sebelum saya melanjutkan untuk berbicara, mari kita bersama-sama menghaturkan puja dan puji syukur ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Karena berkat anugrah dan karunianya kita dapat berkumpul disini dengan keadaan sehat walafiat. Pemilu merupakan pemilihan umum untuk memilih pemimpin rakyat secara demokrasi. Pemilu juga memiliki asas tersendiri yaitu Luber Jurdil. Yang artinya Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur dan Adil. Di tahun 2024, sebagai masyarakat bali kita akan segera melaksanakan pemilu untuk memilih Calon Pemimpin Bali. Sebagai generasi muda, dalam memilih Calon Pemimpin Bali harus sesuai dengan hati kita masing-masing. Tanpa adanya paksaan dan pengaruh dari orang lain. Semoga pemimpin Bali yang baru nantinya bisa membuat keadaan Bali lebih baik dari sebelumnya. Menurut data yang saya dapat, penduduk Pulau Bali di tahun ini mencapai 4,4 juta jiwa. Yang dimana 50% nya merupakan anak-anak, remaja dan para pelajar. Dan pastinya di tahun berikutnya penduduk di Pulau Bali akan bertambah. Hal ini menjadi masalah yang paling mendesak yang harus ditangani oleh para Calon Pemimpin Bali untuk meningkatkan kualitas SDM dengan meningkatkan kualitas pendidikan di Bali. Salah satunya dengan memberikan beasiswa untuk membantu para siswa yang kurang mampu agar tetap bisa bersekolah. Kemudian mewajibkan literasi di semua jenjang pendidikan di Bali untuk menambah wawasan para siswa. Dan yang terakhir dengan meningkatkan sarana dan prasarana di sekolah untuk menunjang kegiatan pembelajaran. Semoga dengan kualitas pendidikan yang baik, kualitas SDM di Bali meningkat dan bisa bersaing di dunia kerja. Baik hanya itu yang dapat saya sampaikan. Saya mohon maaf apabila ada kesalahan dalam perkataan saya. Saya akhiri dengan paramasantih. Om Santih, Santih, Santih Om  +
Nama: Kadek Desy Sita Dewi Asal sekolah: SMA NEGERI 5 DENPASAR OM SWASTYASTU BONUS DEMOGRAFI diwilayah Bali Napi nike demografi? Demografi inggih punika ilmu sane ngenenin indik penduduk utawi manusa terutama indik kelahiran, kematian, lan perpindahan penduduk. Bali merupakan salah satu Provinsi yang ikut menikmati bonus demografi. Bali diproyeksikan mengalami puncak bonus demografi pada tahun 2020-2030 dengan dependency ratio terendah antara 42,2-43,2 persen. Tidak hanya itu Untuk mengetahui suatu wilayah maju, berkembang atau terbelakang dan juga mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup pada umumnya menggunakan Indeks Pembangunan Manusia. Indeks Pembangunan Manusia diukur dari angka harapan hidup, angka harapan sekolah, dan standar hidup atau Produk Domestik Bruto (PDB) suatu wilayah. Usia harapan hidup yang tinggi di Bali bisa menjadi modal pertama dalam bonus demografi, karena dengan jumlah penduduk produktif lebih banyak dibandingkan non produktif diharapkan bisa mendongkrak khususnya perekonomian di Bali Usia harapan hidup yang tinggi di Bali bisa menjadi modal pertama dalam bonus demografi, karena dengan jumlah penduduk produktif lebih banyak dibandingkan non produktif diharapkan bisa mendongkrak khususnya perekonomian di Bali. Indeks Pembangunan Manusia diukur dari angka harapan hidup, angka harapan sekolah, dan standar hidup atau Produk Domestik Bruto (PDB) suatu wilayah. Data menunjukkan lulusan SD, tidak punya ijazah SD, dan tidak/belum bersekolah apabila digabungkan berjumlah 37,13% yang dapat diartikan masih rendahnya tingkat pendidikan masyarakat Bali. Pendidikan menjadi salah satu penentu kualitas manusia yang ada di suatu wilayah, dan angka pendidikan Bali masih tergolong rendah apabila dikaitkan dengan bonus demografi yang menjadikan kualitas manusia sebagai faktor penentu menuju Indonesia Emas 2045. Dampak positif ring bonus demografi: 1. Kemajuan ekonomi Bonus demografi adalah kondisi ketika populasi usia produktif mampu mencukupi kehidupan mereka sendiri bahkan menopang mereka yang tidak lagi produktif. Oleh karena itu, hal ini akan berdampak langsung pada kondisi ekonomi negara. Perekonomian dan kesejahteraan akan membaik bahkan meningkat. 2. Peningkatan peluang tenaga kerja Banyak bisnis membuka kandidat kompeten untuk mengisi posisi penting perusahaan. Hal ini tentu juga menjadi peluang bagi para usia produktif untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. 3.Perkembangan sektor pemerintah di bidang lainnya Peluang bonus demografi yang dipersiapkan dan dimanfaatkan dengan baik tentu tidak hanya menguntungkan sektor ekonomi. Sejumlah bidang lainnya, seperti pendidikan juga akan mengalami perkembangan dan peningkatan. Dimana sistem pendidikan akan dirancang untuk memenuhi kebutuhan bonus demografi di masa mendatang. Persiapan yang optimal tentu akan berdampak pada hasil optimal. Dampak negatif bonus demografi: 1. Jumlah pengangguran meningkat Dampak negatif pertama dari bonus demografi adalah membludaknya jumlah pengangguran. Pada masa bonus demografi, jumlah usia produktif diperkirakan berapa pada kisaran 60%-70% dari total populasi. Tanpa adanya persiapan untuk menjemput peluang, persentase angka tersebut akan menjadi ancaman bagi suatu negara. Angka pengangguran akan meningkat drastis jika tidak ada tindakan antisipasi untuk mencapai generasi berkualitas. Oleh karena itu, persiapan di sejumlah bidang terkait perlu dilakukan untuk mencegah skenario terburuk. 2. Peningkatan jumlah aging population Aging population adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan populasi lansia. Tanpa adanya persiapan yang baik untuk menyambut bonus demografi, suatu negara hanya akan didominasi oleh masyarakat usia lanjut. 3. Kualitas SDM rendah Selain menjadi peluang, bonus demografi adalah tantangan yang membutuhkan persiapan baik. Persaingan industri akan semakin tinggi dimana hanya mereka yang berkompeten akan mendapatkan kesempatan. Oleh karena itu, bonus demografi adalah bentuk tantangan bagi pemerintah untuk menyiapkan sumber daya manusia berkualitas. Strategi mengoptimalkan kesempatan bonus demografi: 1. Peran pemerintah Program dan peran aktif pemerintah adalah vital untuk menentukan keberhasilan bonus demografi. Pemerintah dituntut untuk bersikap inovatif dan solutif melalui sejumlah program, terutama untuk menyiapkan sumber daya manusia berkualitas. 2. Peran pengusaha Sebagai seorang pengusaha, kita dapat turut serta untuk mewujudkan keberhasilan bonus demografi melalui pembukaan peluang kerja. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko tingginya angka pengangguran. 3. Peran setiap individu usia produktif Sebagai tokoh vital yang berperan aktif untuk kesuksesan bonus demografi, kita harus mampu mengoptimalkan setiap potensi diri. Eksplorasi dan sikap kritis dibutuhkan untuk menjangkau kesempatan-kesempatan tak terbatas. Dengan demikian, kiya bisa menggunakan kompetensi tersebut untuk menjadi individu yang berkualitas dan berkompeten. Jadi kita sebagai warga Bali harus mempersiapkan persiapan yang lebih matang lagi untuk menjalankan bonus demografi, agar terciptanya kehidupan yang lebih maju lagi kedepannya serta dapat memanfaatkan kesempatan yang ada sebaik mungkin. Om Santih, Santih, Santih Om  
[ID] Kadang beberapa kalangan menyamakan Babad Brahmana Catur dengan Dwijendra Tattwa, namun kedua jenis teks lontar ini adalah dua kategori yang berbeda. Babad Brahmana Catur mengisahkan perjalanan Dang Hyang Nirartha, pendeta Hindu dari zaman majapahit akhir. Beliau datang ke Bali dan menjadi penasihat kerajaan Bali pada zaman Waturenggong. Babad ini mengisahkan tempat-tempat yang pernah beliau singgahi di Jawa, Bali, Lombok maupun Sumbawa, hingga pada akhirnya beliau mencapai keheningan yang kekal di puncak karang Uluwatu. Tak hanya itu, babad ini juga mengisahkan keajaiban-keajaiban yang pernah beliau buat dan tempat-tempat suci mana saja yang dibangun oleh beliau maupun oleh beberapa keturunan beliau. Teks Babad Brahmana Catur adalah sumber silsilah penting bagi keturunan klan (soroh) brahmana di Bali. Disalin beberapa kali oleh penulis yang berbeda, naskah ini masih bertahan hingga kini dalam bentuk lontar dan salinan aksara. Beruntungnya, ada terjemahan bahasa Indonesianya juga. Secara garis besar, babad ini memberi kilasan bahwa situasi saat Majapahit runtuh membawa pengaruh besar bagi perkembangan literasi di Jawa dan Bali. Sebagai seorang pemuka agama Hindu, Dang Hyang Nirartha mengemban misi mempertahankan ajaran suci itu agar tidak punah. Dengan cara yang unik, akhirnya beliau berhasil mempertahankan sistem religi ini di Bali dengan fondasi religius dan budayanya yang bisa dilihat hingga saat ini.  +
Pada zaman dulu, di Bali ada raja berkharisma bernama Sri Bagening. Sang Raja memiliki banyak istri, salah satunya adalah Luh Pasek. Ni Luh Pasek berasal dari Desa Panji dan masih keturunan Ki Pasek Gobleng. Suatu hari, Ni Luh Pasek mengandung. Oleh suaminya, ia dititipkan kepada Ki Jelantik Bogol. Tak berapa lama anaknya lahir. Anak itu diberi nama I Gede Pasekan. Seiring waktu, I Gede Pasekan tumbuh menjadi menjadi pemuda yang sangat dicintai dan dihormati oleh rakyat. Suatu hari, ia disuruh untuk pergi ke suatu bukit. Ia dibekali dua senjata pusaka, yaitu Keris Ki Baru Semang dan Tombak Ki Tunjung Tutur. Suatu malam di tengah perjalanan, datang raksasa. Raksasa itu mengangkat I Gede Pasekan ke atas pundaknya. I Gede Pasekan pun dapat melihat pemandangan lautan dan daratan. Ketika memandang timur dan barat laut, I Gede Pasekan melihat pulau yang amat jauh. Ketika melihat selatan, pandangan I Gede Pasekan terhalang gunung. “Apa yang telah engkau lihat akan menjadi daerah kekuasaanmu,” bisik raksasa itu. Paginya, I Gede Pasekan melanjutkan perjalanan dan tiba Desa Panji. Suatu hari, ada perahu Bugis yang terdampar di Pantai Panimbangan. Perahu itu terjebak karang sehingga tidak bisa ke mana-mana. Pimpinan penumpangnya pun meminta tolong I Gede Pasekan untuk mengangkat perahu tersebut. Sebagai imbalannya, sebagian isi perahu akan diberikan kepada I Gede Pasekan. Setelahnya I Gede Pasekan segera bersemadi. Dengan kekuatan gaibnya, ia mengangkat perahu tersebut. Para warga Bugis bergembira. Setengah dari isi perahu itu diberikan kepada I Gede Pasekan. Sejak itu, I Gede Pasekan menjadi orang kaya dan bergelar I Gusti Panji Sakti. Seiring waktu, kekuasaan I Gede Pasekan meluas. Ia pun mendirikan kerajan baru di Den Bukit. Kerajaaan I Gede Pasekan semakin berkembang, hingga ke daerah yang banyak ditumbuhi pohon Buleleng. Ia pun memindahkan pusat kerajaan ke wilayah itu. Kemudian, wilayah itu diberi nama Buleleng. Di Buleleng, I Gede Pasekan membangun istana megah. Istana itu diberi nama Singaraja, yang berarti raja yang perkasa seperti singa.  
Babad Indu Gobed adalah sebuah catatan kronologis tentang sebuah desa kuno di tepi Danau Tamblingan bernama Indu Gobed. Nama Indu kemungkinan berarti air atau perkumpulan orang-orang yang berdiam di tepi air. Gobed sendiri dalam bahasa Bali modern berarti ‘memarut’. Kemungkinan, Desa Indu Gobed kini menjadi Desa Gobleg dan tiga desa lainnya yang dikenal sebagai Catur Desa Tamblingan, yakni Gobleg, Munduk, Gesing dan Umajero. Satu hal menarik dalam Babad Indu Gobed adalah tentang legenda Danau Tamblingan yang dulu digunakan untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Tamblingan berasal dari kata ‘tamba’ (obat) dan ‘elingang’ (ingat). Ini berarti bahwa air Danau Tamblingan bisa digunakan sebagai obat. Babad ini juga sekilas menyebut tentang gunungapi Lesung yang meletus sekitar abad kesembilan atau kesepuluh, lalu menjadi tidak aktif hingga sekarang. Beberapa sejarawan beranggapan bahwa pada masa itu penduduk Desa Indu Gobed mengungsi ke wilayah yang lebih tinggi karena letusan gunung di kaldera itu. Kemudian, dalam Prasasti Gobleg (lihat entri “Prasasti Gobleg”) dinyatakan bahwa pada abad kesepuluh berdiri sebuah desa di tepi Danau Tamblingan yang bernama Desa Tamblingan. Desa ini bertahan hingga abad keempat belas. Kemungkinan Desa Tamblingan ini adalah perubahan dari Desa Indu Gobed di masa sebelumnya. Yang jelas, Desa Tamblingan disebutkan menjadi tempat pembuatan senjata kerajaan Bali. Desa ini kemudian diserbu oleh Majapahit pada abad keempat belas dan akhirnya ditinggalkan.  +
Dikisahkan ada seorang anak laki-laki di Den Bukit tekun mempelajari lontar hasil karya orang yang pandai. Karena ketekunannya membaca, sehingga ia pintar di desanya. Itu yang menyebabkan ia dipilih menjadi panutan di desanya. Setelah berusia dua puluh tahun , ia sudah bisa berubah wujud agar berwajah lain. Karena pandai berubah wujud, sampai tidak dikenali oleh anak istrinya. Begitu juga anjingnya yang bernama I Jaga tidak bisa menyenali baunya. Ia juga pintar dalam hal menentukan hari baik, itu sebabnya ia sering sekali kedatangan tamu perempuan atau laki-laki, menanyakan tentang hari baik untuk bercocok tanam, pernikahan, dan yang lainnya. Karena pekerjaan dan tutur katanya kepada orang lain sangat baik, yang menyebabkan ia kaya dan tersohor bernama Balian Sandi. Ia tidak mengharapkan imbalan, harapannya agar ia menjadi paling tersohor di Den Bukit. Balian Sandi mempunyai seorang anak, setiap hari diajarkan sastra agar ada yang membantu pekerjaannya. I Balian Sandi tidak mau kalah dengan Balian Sadya musuhnya dari kecil. Balian Sadya paling tua di desanya, namun ia licik. Pada suatu hari, I Tantra panak Balian Sandi diceramahi oleh pamangku Pura Dalem. Pemangku itu berkata bahwa ia menemukan peti berisi lontar yang sudah tua. Lontar itu dikeluarkan di hadapan warga desa. Namun satu pun tidak ada yang bisa menerjemahkan isi dari lontar tersebut. Bahasa yang digunakan pada pustaka lontar tersebut sangat kuna, mungkin seperti yang tersurat di Raja Puranane. Balian Sadya, balian yang katanya pintar saat itu juga ada di sana, namun juga tidak bisa menerjemahkan sepatah kata pun, begitu banyaknya orang yang ada di sana tidak ada yang bisa menerjemahkan. Kemudian datang I Tantra dan ayahnya, I Balian Sandi. I Balian Sandi melihat pustaka lontar itu, namun mengangguk saat membaca. Para warga yang mengelilingi Balian Sandi merasa takut, namun beberapa saat kemudian tersenyum sembari bergumam, “Seberapa saktikah Balian Sandi, dibandingkan dengan Balian Sadya, tersohor sejak dahulu, mengetahui pangkal-bangkal mantra dan pengobadan.” “Bagaimana tuan apakah bisa menjelaskan isinya?” pertanyaan prajuru desa. “Tuan- tuan semuanya, saya tidak bisa mengartikan isi pustaka lontar ini,” sahut Balian Sandi, Balian Sadya tadinya merasa sangat takut ia mengira bahwa Balian Sandi bisa menerjemahkan isi pustaka lontar itu, setelah dilihat musuhnya berdiri dan merasa terkejut, kemudian hatinya senang sekali. Kemudian peti tersebut dimasukkan ke goa di pinggir jalan. Setelah Balian Sandi sampai di rumah kemudian ia ke pura keluarga duduk di tempat biasa seperti kemarin-kemarin, kemudian ia berkata kepada anaknya. “Anakku, Apakah kamu sudah kepikiran tentang hal itu.” “Ayah, saya sudah tahu ayah berpura-pura mengatakan tidak tahu, namun pandangan ayah menandakan ayah tahu tentang arti pustaka lontar itu, saya memohon kebada ayah, apa isi pustaka lontar itu?” “Anakku Tantra, yang tersurat dalam pustaka lontar itu adalah mantra yang sangat rahasia dan tidak ada yang tahu di dunia ini. Mantra itu dituliskan oleh pendeta karena mendengar ucapan para dewa. Sangat sulit ayah membaca tahunnya, karena tulisannya sudah buram. Nanti kita curi pustaka lontar itu dan mempelajarinya agar tidak ada orang yang punya di dunia ini!” Nanti malamnya Balian Sandi dan anaknya I Tantra mencuri pustaka lontar itu dan mempelajarinya. Tan lama, Balian Sandi sudah selesai mempelajari pustaka lontar itu, kemudian anjingnya dijadikan sebagai contoh percobaan hasil belajarnya, Anjingnya ditebas, kepalanya putus. Kemudian penggalannya disambungkan dan dimantrai, anjingnya hidup kembali. Tantra takjub dengan mantra yang tersurat pada pustaka lontar itu. Tantra berkata kepada ayahnya, “Ayah, saya sangat ingin mati, namun nanti hidupkan saya kembali.” “Anakku jangan ini dipakai permainan nak, mantranya ini tidak boleh dipakai permainan!” baru demikian ayahnya menyahuti, I Tantra berkata kasar. “Alah Ayah, kalau begitu ayah tidak benar-benar sakti, sekedar permintaan seperti itu tidak dituruti!” Kemudian ayahnya mengambil peralatan dan mereka berdua berjalan ke tepi sungai, di sanalah kemudian I Tantra ditebas oleh ayahnya, namun penggalan I Tantra jatuh ke sungai, di situ I Balian Sandi merasa takut, dan sembari melihat penggalan kepala I Tantra yang jatuh jauh di sungai. Karena terlalu lama tidak ditemukan penggalan kepala I Tantra, kemudian Balian Sandi menebas anjingnya, penggalan kepala anjingnya dipasangakan pada tubuhnya I Tantra, dan dimantrai. Setelah I Tantra menyatu dengan penggalan kepala anjingnya dan menjadi babaung kemudian berlari ke tengah hutan, di sanalah Balian Sandi menyesal. Penggalan kepala I Tantra yang terjatuh ke sungai, dimakan oleh ikan gabus, baru dimakan penggalan kepala I Tantra, kemudian menempel di kepala ikan gabus dan tidak bisa dilepaskan. Begitulah terjadinya babaung yang bertubuh manusia berkepala anjing, dan be jagul yang bertubuh ikan gabus berkepala manusia.  
Peternak Babi Lokal banyak kita temui di daerah Bali. Daging babi banyak digunakan masyarakat bali untuk upacara maupun dikonsumsi. Pandemi COVID-19 menyebabkan banyak masyarakat Bali tidak bekerja dan kembali ke Desa. Guna meningkatkan perekonomian Bali di masa pandemi, Usaha Babi Guling dan Samsam dapat menguntungan sektor peternak hulu hingga hilir yaitu pedangang kuliner.  +
Harapan pulau bali di masa depan. Seperti yang kita tau pulau bali adalah pulau yang memiliki banyak pura dan tempat wisata yang menarik dan sering disebut dengan pulau dewata. Banyak bule atau orang luar bali yang berkunjung untuk menikmati keindahan dan tradisi yang ada pulau dewata ini. Tapi seiring berjalannya waktu keindahan dan tradisi yang ada di bali semakin jarang kita liat. Maka dari itu ayolah kita bangkitkan pulau bali supaya keindahan dan tradisi bali tidak punah  +
Aksara Bali dalam Gunungan Wayang  +
Narkoba Semoga dalam keadaan selamat atas karunia dari Sang Hyang Widhi, Pada saat ini, Anda dapat menemukan Badung dan diberi kesempatan untuk berbicara tentakoba. Hal yang Anda katakan adalah perhatikan dalam diskusi narkoba ini adalah untuk anggota nasihat kepada pemuda-pemudi agar lebih sadar akan masalah narkoba. Sebelumnya, saya minta maaf karena sudah terlambat data ke sini. Para pemuda-pemuda sekalian, yang saat ini memasuki Era Globalisasi di Indonesia, banyak dari sini untuk informasi lebih lanjut tentang lebih lanjut tentang lebih lanjut tentang lebih lanjut tentang lebih dari satu jam, hilangnya semangat, kata krama yang tidak baik, dan banyak anak muda yang masuk ke dunia gelap narkotika. Kejadian ini sangat memicu kontroversi di Indonesia. Seharusnya, anak laki-laki tidak ada yang menggunakan narkoba tercebut. Nami, meski kami telah menegur para pemakai dengan berbagai macam cara banyak hari mereka yang masih tidak mau menerima ajakan baik tercebut. Memberi nasihat dari yayasan sesial, sekolah, guru, dan juga termasuk di Beberapa seminar. Berhari-hatilah dengan ketakwaan. Anak-anak seharusnya merokok dan meminum alkohol. Hal ini di bawah ini untuk melihat lebih banyak tentang orang-orang yang suka. Demikian beberapa hal yang dapat saya sampaikan, mohon dimaafkan jika ada salah-salah kata, saya akan memberikan Prama Shanti. Semoga dalam keadaan baik atas karunia Sang Hyang Widhi.  +
Terperangkap dalam kemacetan parah lalu lintas di Delhi, sebuah bajaj mengalami hal yang ajaib. Naiklah bersama pengendara dan penumpangnya, rasakan pula sentuhan keajaibannya.  +
Permasalahan tersebut rencana aksi yang dapat kita lakukan untuk mengurangi penumpukan sampah plastik tersebut adalah dengan menjadikan sampah plastik tersebut menjadi barang-barang yang lebih bermanfaat dan bernilai ekonomis melalui pembentukan perkumpulan pemuda atau bisa disebut dengan UKM atau usaha kecil menengah yang khusus bergerak dalam produksi kerajinan berbahan sampah yang nantinya dapat bernilai ekonomis manfaat dari pembentukan UKM adalah mengurangi penumpukan sampah menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang kehilangan pekerjaan di masa pandemi ini menciptakan para generasi muda yang lebih kreatif dan inovatif  +
Bale banjar merupakan tempat berkumpul dan tempat melaksanakan kegiatan ataupun lainnya yang dilakukan oleh masyarakat banjar. Contohnya kegiatan rapat banjar, latihan gamelan, mejejaitan banten, Pilkada dan sejenisnya. Di Banjar Teba Desa Jimbaran ini, sudah banyak kegiatan yang dilaksanakan di banjar yang dilaksanakan oleh kaum perempuan. Salah satunya adalah kegiatan bazzar PKK. Bazzar ini merupakan sebuah wadah kaum perempuan di Banjar Teba untuk memamerkan produk UMKM yang dimiliki. Kegiatan ini pun hendak rutin dilaksanakan di banjar dan diharapkan dapat membantu para UMKM di Banjar Teba. Agar kegiatan ini bisa aktif dan diketahui oleh masyarakat luas, muncul gagasan yang menegaskan mempromosikan kegiatan ini lewat media digital. Media digital yang dimaksud adalah berupa media sosial. Bapak Kepala Lingkungan mengharapkan media digital ini dapat membantu dan menyokong pengembangan UMKM dan kegiatan kaum perempuan di Banjar Teba Jimbaran.  +
Bale banjar adalah tempat yang baik dimanfaatkan oleh para warga. Banyak bale banjar yang sudah digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang bermanfaat tetapi kegiatan itu hanya dilakukan oleh warga yang laki-laki saja yang menggunakan fasilitas bale banjar tersebut. Padahal apabila bale banjar bisa dimanfaatkan untuk kegiatan para kaum perempuan pastinya akan sangat bagus pemanfaatannya. Di Bale Banjar Kelakahan Gede, sudah ada banyak kegiatan rutin yang dilakukan seperti menari, belajar megambel, senam PKK, arisan PKK, dan lain sebagainya. Semoga bale banjar lainnya sudah bisa memfasilitasi kegiatan para kaum perempuan agar tidak hanya digunakan oleh para kaum laki-laki saja.  +
Melalui Wikithon Partisipasi Publik - Bale Banjar, saya I Kadek Alit Wirawan - ST. Putra Werdhi Laksana bersida untuk membangkitkan semangat masyarakat Bali terutama para perempuan agar dapat memanfaatkan bale banjar sebagai tempat untuk melahirkan, mengalirkan dan merawat ide pemikiran yang baik. Ide kreatif yang diberikan sesuai dengan diskusi pada video adalah sebagai berikut: Bale banjar adalah salah satu tempat untuk meningkatkan kreativitas, tidak hanya tempat warga laki-laki saja, namun perempuan juga mendapatkan ruang yang sama. Banyak inovasi yang bisa dilakukan, seperti kegiatan kesehatan, kesenian, adat dan Agam. Semoga perempuan selalu mendapatkan ruang untuk meningkatkan kreativitas. Mari gunakan Bale Banjar dengan baik. @ wikibasabali @luhayumanikmas @echalaksmi #basabaliwiki #wikithon #partisipasipublik #wikithonpartisipasipublik #balebanjar #semangatperempuanhebat #milenialberaksi @putugunarsa_ @dayutriska25 @miadiwiiguna @eeniiputu @goezadit  +
Bale banjar di bali umumnya menerapkan konsep Tri Hita Karana dalam menata bangunan wantilan bale banjar, yaitu Parhyangan yang mencerminkan hubungan manusia dengan Tuhan, Palemahan yang mencerminkan hubungan manusia dengan lingkungan sekitar, dan Pawongan yang mencerminkan hubungan manusia satu dengan manusia lainnya. Dengan menerapkan konsep tersebut, bale banjar memiliki peran sebagai tempat berkumpul dan rapat para warga banjar. Tetapi, saat ini di era modern perkotaan, bale banjar adat mengalami berbagai perubahan fungsi, bentuk, maupun tampilan pada perwujudan bangunannya. Bale banjar adat yang memiliki fungsi ganda yaitu bukan lagi sekedar tempat bermusyawarah tetapi merupakan tempat berbagai macam kegiatan tambahan seperti kegiatan ekonomi, pendidikan, kesehatan, kesenian. Menurut salah satu warga, banyak kegiatan yang bisa dilakukan para perempuan untuk menaungi ide-ide kreatif mereka dalam berkontribusi memanfaatkan bale banjar sebagai ruang kreativitas para perempuan.  +
Bale banjar di bali umumnya menerapkan konsep Tri Hita Karana dalam menata bangunan wantilan bale banjar, yaitu Parhyangan yang mencerminkan hubungan manusia dengan Tuhan, Palemahan yang mencerminkan hubungan manusia dengan lingkungan sekitar, dan Pawongan yang mencerminkan hubungan manusia satu dengan manusia lainnya. Dengan menerapkan konsep tersebut, bale banjar memiliki peran sebagai tempat berkumpul dan rapat para warga banjar. Tetapi, saat ini di era modern perkotaan, bale banjar adat mengalami berbagai perubahan fungsi, bentuk, maupun tampilan pada perwujudan bangunannya. Bale banjar adat yang memiliki fungsi ganda yaitu bukan lagi sekedar tempat bermusyawarah tetapi merupakan tempat berbagai macam kegiatan tambahan seperti kegiatan ekonomi, pendidikan, kesehatan, kesenian. Menurut salah satu warga, banyak kegiatan yang bisa dilakukan para perempuan untuk menaungi ide-ide kreatif mereka dalam berkontribusi memanfaatkan bale banjar sebagai ruang kreativitas para perempuan.  +
Bale banjar di bali umumnya menerapkan konsep Tri Hita Karana dalam menata bangunan wantilan bale banjar, yaitu Parhyangan yang mencerminkan hubungan manusia dengan Tuhan, Palemahan yang mencerminkan hubungan manusia dengan lingkungan sekitar, dan Pawongan yang mencerminkan hubungan manusia satu dengan manusia lainnya. Dengan menerapkan konsep tersebut, bale banjar memiliki peran sebagai tempat berkumpul dan rapat para warga banjar. Tetapi, saat ini di era modern perkotaan, bale banjar adat mengalami berbagai perubahan fungsi, bentuk, maupun tampilan pada perwujudan bangunannya. Bale banjar adat yang memiliki fungsi ganda yaitu bukan lagi sekedar tempat bermusyawarah tetapi merupakan tempat berbagai macam kegiatan tambahan seperti kegiatan ekonomi, pendidikan, kesehatan, kesenian. Menurut salah satu warga, banyak kegiatan yang bisa dilakukan para perempuan untuk menaungi ide-ide kreatif mereka dalam berkontribusi memanfaatkan bale banjar sebagai ruang kreativitas para perempuan.  +
Pulau Dewata Wangi dupa mengharumi keindahanmu Engkau adalah kearifan budaya yang tak layu Melalui tradisi engkau dicintai Melalui seni engkau dikagumi Berkat pantai elok kau dirindukan Berkat sawah permai kau didambakan Kehadiranmu membuka mata dunia Hingga Nusantara dikenal akan keunikkannya Kekhasanmu mempesona khalayak dunia Dari negeri tetangga hingga mancanegara Wahai Bali Kau memang lestari Walau hanya sekali Rasanya ingin kembali lagi  +
Pemerintah pulau Bali, yang dimaksud adalah Wakil Gubernur Bali Prof. Dr. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati pernah berkata bahwa memang Bali ini setuju apabila sektor pariwisata yang sedang mengalami penurunan efek dari pandemi Covid-19. Namun kita sebagai masyarakat yang sedang berada di pulau ini tidak bisa berkata apa-apa lagi. Untuk masyarakat sebaiknya mengikuti arahan pemerintah, seperti melakukan vaksinasi, menggunakan masker setiap hari apabila bertemu dengan orang lain, memperhatikan dan melaksanakan pola hidup sehat serta hal lainnya. Sebenarnya dari pihak saya pribadi memang tidak ingin begitu berpendapat lebih melainkan kita sendiri yang memang seharusnya sadar dengan apa yang sedang dihadapi saat ini. Hal pertama sudah pasti dari diri sendiri yang harus melaksanakan, kedua itu terdapat pihak keluarga yang sujatinya paling dekat dengan diri kita kemudian mulai melakukan pola hidup sehat ini ke masyarakat sekitar. Jika semua pihak sudah melaksanakannya, percayalah semua akan sehat dan terbebas dari wabah ini. Namun pandemi ini mengajarkan kita sepatutnya lebih bersyukur juga waspada atas keadaan yang terjadi maupun yang akan terjadi. Mari kita bersama-sama menjaga diri terlebih dahulu supaya sehat, jika sudah melakukannya percayalah semua pasti akan kembali seiring berjalannya waktu.  +
Pesta Kesenian Bali 2023 akan segera kembali digelar. Banyak orang yang menanti acara kesenian meriah ini. Bali dengan keragaman budaya dan seninya, pastinya sudah tidak asing lagi dengan Pesta Kesenian Bali atau yang sering disebut dengan PKB. Menariknya, Pesta Kesenian Bali 2023 nanti akan dibuka dengan pawai dan Presiden ke-5, Megawati Soekarnoputri lah yang dijadwalkan membuka pawai tersebut. Seperti tahun-tahun sebelumnya, untuk mengawali rangkaian Pesta Kesenian Bali (PKB) akan dilaksanakan Peed Aya (Pawai). Pemerintah Provinsi Bali tetap akan mengambil lokasi di depan Monumen Bajra Sandhi, Denpasar. Tak jauh berbeda dari tahun sebelumnya, PKB 2023 akan berlangsung sebulan dari 18 Juni-16 Juli 2023. Berdekatan dengan masa libur sekolah, acara ini tak pernah sepi pengunjung, baik tamu lokal ataupun tamu asing. Terdapat 10 materi kesenian yang akan ditampilkan pada rangkaian PKB tersebut yakni Pawai, Pergelaran, Parade, Lomba, Bali World Culture Celebration (Perayaan Budaya Dunia), Pameran, Lokakarya, Sarasehan, Penghargaan Pengabdi Seni, dan Pekan Kebudayaan Daerah. Hal yang menjadi sorotan adalah untuk tahun ini terdapat peningkatan keterlibatan seniman yang diperkirakan jumlahnya mencapai 18.974 seniman, mencakup Pergelaran (9.670 orang), Parade (7.885 orang), Lomba (1.319 orang), dan Pameran (100 orang). Dengan jumlah keterlibatan yang tidak sedikit, pastinya akan selalu ada penampilan serta karya baru serta inovatif dari para seniman yang turut berpartisipasi dalam acara seni terbesar di Pulau Dewata ini. Pesta Kesenian Bali 2023 mengusung tema Segara Kerthi: Prabhaneka Sandhi atau Samudera Cipta Peradaban yang berarti upaya pemuliaan laut sebagai sumber kesejahteraan semesta yang menjadi asal mula lahirnya suatu peradaban. Sebagai warga Bali kita patut bersyukur karena tinggal di Pulau yang kaya akan seni. Kita sebagai warga Bali harus selalu menjaga tradisi dan kebudayaan yang kita miliki agar tidak punah. Terkhususnya untuk para generasi muda agar turut melestarikan dan mencintai budaya Bali!  
Pada pagi hari ini saya pergi berolah raga, tetapi saat di jalan saya melihat banyak sampah limbah yang berserakan, yang menyebabkan bau tidak sedap bahkan bisa menimbulkan hama penyakit. Jika dibiarkan terus menerus seperti ini maka lingkungan akan menjadi tidak nyaman. Hal ini bisa terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan, Gotong royongpun berkurang, Jadi mulai sekarang marilah kita bersama-sama menjaga lingkungan supaya sehat dan nyaman.  +
Sedotan dan peralatan makan dari bambu  +
Bali Bangkit, Pada tahun 2022 ini ekonomi serta pariwisata bali harus bangkit sehingga rakyat bali dapat hidup sejahtera seperti dulu. Di pariwisata, banyak masyarakat bali menggantungkan hidupnya, seperti bibi saya, dia terkena dampak covid 19 ini, dulu dia berjualan baju di tanah lot, namun sekarang dia berhenti dan dia mulai berjualan banten. Dengan keadaan seperti ini mari kita bangkitkan ekonomi serta pariwisata bali menuju bali yang lebih sejahtera, yaitu dengan cara menaati protokol kesehatan, melaksanakan 3M (Mencuci tangan, Memakai masker, Menjaga jarak), melakukan vaksinasi Covid-19, serta mewajibkan para wisatawan untuk melakukan tes pcr maupun tes antigen saat masuk maupun keluar dari bali. Dengan begitu masyarakat tidak perlu lagi mencemaskan keadaan pariwisata serta ekonomi di bali.  +
Pendapatan masyarakat Bali semakin menurun. Hal ini disebabkan oleh adanya virus yang menyerang berbagai Negara. Indonesia menjadi salah satu negara yang terkena dampak Covid. Dampak paling besar yang disebabkan oleh virus ini yaitu menurunnya pendapatan negara dalam bidang pariwisata. Sebagian besar masyarakat Bali bekerja dalam bidang pariwisata.  +
BALI BECIK ( Berbudaya Ekonomis, Cerdas, Inovasi dan Kreatif) 1. Infrasuktur yang berkualitas : Kota yang maju memiliki infrastuktur baik pula hal ini langkah awal dalam membangun sebuah tatanan kota yang ideal bagi masyarakat sekitar maupun wisatawan. Hal ini mencakup jalan raya yang baik, Trasnspotrasi public yang efesien, pengelola limbah yang baik dan jaringan internet yang baik. 2. Pendidikan dan inovasi : Kota yang maju memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas, oleh sebab itu pendidikan sangat penting dalam menunjang itu semua. Inovasi yang dilakukan juga harus didesuakan perkembangan zaman agar kualitas sumber daya manusia yang tersedia sesuai dengan kebutuhan saat ini. 3. Peran aktif Banjar dan masyarakat sekitar : Membangan kota maju tidak hanya dilakukan oleh satu orang saja melaikan harus banyak melibatkan banyak orang untuk mencapainya. Oleh karena itu memperhatikan kualitas penduduk yang mencakup penyediaan fasilitas public, seperti taman, pusat seni dan pusat kesehatan menjadi kunci menciptakan kota yang bersih,berbudaya dan bahagia. 4. Dalam upaya mendorong sektor pariwisata, penting untuk mengembangkan, melestarikan dan tetap menjaga keasrian alam : Dalam membagun kota yang maju harus banyak melibatkan komunitas lokal seperti bank sampah dan organisasi lingkungan lainnya hal dapat bermanfaat secara ekonomi dan kelestarian lingkungan terjaga baik tempat wisata poluper maupun religi, serta mempromosikan kesenian dan budaya Bali agar menjadi daya tarik utama. 5. Menciptakan masyarakat yang Moderen, Adaktif dan Berbudaya: Untuk mencapainya diperlukan program pembangunan ekonomi yang berfokus pada peningkatan keterampilan (seni budaya atau kerajianan tangan), peluang kerja (lapangan kerja), dan pemberdayaan masyarakat Bali, dengan terfokus pada sektor-sektor potensial seperti pariwisata, pertanian organik, industri kreatif, dan teknologi informasi. 6. Mengurangi peraturan yang kurang efektif: Dalam prosesnya dalam memajukan sebuah kota untuk maju juga harus memiliki aturan atau hukum yang efektif agar menciptakan keadana yang aman dan nyaman bagi semua masyakarat maupun wisatawan. 7. Melestarikan tempat wisata religi: Dalam perkembangannya tempat wisata religi tidak mendapatkan perhatian lebih seperti tempat wisata poluper maka dari itu perlu perhatian khusus dan upaya dalam melestarikan dan menjaga tempat wisata religi tersebut.  
pulauku tercinta dan terkasih, Bali. Engkau adalah pulau yang penuh dengan gemerlap cahaya kesenian, kesenian sudah mendarah daging dengan pulau ini, tanpa adanya seni pulau ini rasanya tak hidup. Rasa bangga menumpuk dalam diriku, semakin berjalannya hari rasa itu semakin meluap-luap tak terbendung, rasa bangga terhadap seni yang diciptakan semakin buatku ingin melindunginya. Melindungi hal tersebut tak semudah membalikan telapak tangan, saya sebagai anak yang hidup besar di pulau bali ingin rasanya membuat pulau ini semakin bersinar dengan keindahan yang ada di dalamnya. Saya sangat mencintai seni mau itu berbentuk karya lukisan, gamelan, tarian dan sebagainya, diriku ini ingin melestarikan hal tersebut kepada anak cucu agar ciri khas pulau terkasih ini tak hilang lenyap begitu saja. Di era modern seperti sekarang masih banyak masyarakat pulau ini tak bersyukur dengan kesenian yang ada di pulau ini. Maka dari itu saya ingin menyadarkan mereka kalau kesenian di pulau ini sangat indah dan patut untuk dilindungi serta dijaga. Mulai dari memperkenalkan kepada mereka karya seni yang terdapat di Bali yakni tarian khas Bali, Tari legong, tari panji semirang dll.        Banyaknya orang yang terjerumus westernisasi membuat pola pikir, serta gaya pakaian mereka berubah. Mereka menjadi tak mencintai pulau sendiri dan lebih memilih gaya yang ada di negara lain, hal tersebut bisa dibilang sebagai dampak negatif bagi kelestarian pulau ini. Dengan membuat edukasi serta membuat panggung penampilan karya seni khas Bali setidaknya bisa menyadarkan mereka bahwa pulau ini juga memiliki hal yang indah. Banyak turis yang berbondong-bondong ke Bali, mereka sangat menyukai bali dikarenakan karya seni, alam, serta budayanya sangat menarik untuk dilihat akan tetapi mengapa malah anak yang terlahir dari pulau ini tak bersyukur akan hal tersebut dan lebih memilih westernisasi? Dikarenakan mereka belum melihat atau sadar akan keindahan pulau ini. Jika bukan kita siapa lagi yang akan meneruskan budaya yang ada di pulau ini, maka dari itu diperlukannya kesadaran diri untuk hal tersebut. Jika kita sebagai penerus karya yang ada di pulau ini malah terjerumus westernisasi maka habislah sudah, tak akan ada yang meneruskan keindahan, kebudayaan, serta kesenian yang ada di pulau ini.  
pariwisata bali sudah lama berhenti, dan menyepi. Padahal pendapat terbesar provinsi bali terdapat pada sektor pariwisatanya dan harus dipaksa berhenti oleh pandemi ini. Masyarakat Bali memang terkenal dengan semangat puputan, tak kenal menyerah dan selalu tampil habis habisan, namun berbeda halnya dengan masalah yang dihadapi oleh Bali kali ini, pandemi Covid 19, memaksa menjaga jarak, selalu membatasi mobilitas, yang mana hal tersebut adalah syarat utama berjalannya suatu interaksi pariwisata. Oleh karena itu, demi pariwisata yang kembali bangkit, harus ada solusi nyata yang segera direalisasikan, salah satunya yakni, Konsep Berani untuk memahami, kendala terbesar Bali dalam mengatasi pandemi sebenarnya ada pada pemahaman, kurangnya edukasi mengenai protokol kesehatan membuat masyarakat masih lalai dalam hal penerapan, sehingga membuat Bali belum 100% diberikan kepercayaan oleh pemerintahan pusat atau nasional. Langkah awal yang dapat diambil adalah dengan memantapkan presepsi masyarakat bali mengenai protokol kesehatan, yang kemudian barulah kita sedikit demi sedikit melangkah untuk memberanikan diri memulai lembaran baru,  +
Judul: Kemarau Penulis: Agus Adi Orasi Di beberapa wilayah kekurangan air bersih, saya harap kedepannya tidak ada lagi yang kekurangan air bersih. Tahun ini banyak kejadian yang membuat bali tidak seperti dulu lagi yang harmonis dan tidak ad kendala. Kemarin 11 november terjadi beberapa kejadian kecelakaan yang melibatkan anak muda penerus bangsa akibat speeding atau kebut kebutan Mungkin penertiban lalu lintas malam di perketat lagi  +
Tujuan penelitian ini adalah mencari makna Pura Agung Surya Bhuvana di Jayapura dalam membangun kerukunan di Tanah Papua. Kehidupan orang Jayapura identik dengan kerusuhan Jayapura yang sering terjadi. Hal itu tampak berbeda sehubungan dengan kehidupan Bali diaspora dekat Pura Agung Surya Bhuvana ditandai dengan kerukunan antar-umat beragama. Kajian difokuskan pada dua masalah: Mengapa orang non-Hindu di Jayapura sering mengunjungi Pura Agung Surya Bhuvana? Bagaimana mereka memahami Pura Agung Surya Bhuvana di era global ini? Penelitian kualitatif mengumpulkan data melalui teknik observasi, wawancara, FGD, dan studi dokumen. Data dianalisis dengan teori religi, teori simbol, dan teori struktural-fungsional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keramahan orang Bali diaspora yang mengelola Pura Agung Surya Bhuvana membuat orang non-Hindu merasa disambut saat mengunjungi pura. Komunitas Bali diaspora di Jayapura memaknai Pura Agung Surya Bhuvana sebagai tempat persembahyangan, tempat pertemuan para umat berbeda agama, tempat bersenian, tempat untuk memperkuat kehidupan multi-kultur dan sebagai media untuk memperkuat integrasi nasional.  +
Artikel ini mengkaji representasi kearifan lokal Bali dalam kehidupan sehari-hari masyarakat transmigran Bali di Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara. Kajian ini juga untuk mengetahui sejauh mana representasi budaya berimplikasi terhadap interaksi sosial antara masyarakat Bali diaspora dengan penduduk asli dan transmigran asal daerah lainnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, dengan angket dan wawancara sebagai instrumen pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar kearifan lokal Bali masih terrepresentasi dalam keseharian hidup masyarakat transmigran Bali di Bolaang Mongondow, kecuali subak dan arsitektur Bali dirasa masih kurang. Interaksi antara masyarakat transmigran Bali di Bolaang Mongondow dengan penduduk asli dan transmigran dari daerah lain sangatlah harmonis. Hal ini dikarenakan masih kuatnya berbagai filosofi Bali seperti Tri Hita Karana (Tiga Penyebab Kebahagiaan) dan manyama braya (persaudaraan) dalam keseharian hidup masyarakat transmigran Bali di Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara.  +