UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK AT THE END OF MAY

Difference between revisions of "Place Panglukatan Sapta Gangga Pura Tirta Empul"

From BASAbaliWiki
Line 4: Line 4:
 
|Photograph=Melukat timbrah.jpg
 
|Photograph=Melukat timbrah.jpg
 
|Information about place={{Place/Information
 
|Information about place={{Place/Information
|Title of information=Desa Adat Timbrah, Kecamatan Karangasem
 
 
|Description of information=Panglukatan Sapta Gangga Pura Tirta Empul in Timbrah Traditional Village, Karangasem District is approximately 8 km from the center of Amlapura City. To go to Pancoran Penglukatan Sapta Gangga Pura Tirta Empul, the road access is very good, through a concrete ring road that passes through the rice field landscape. The public and tourists who visit or melukat and bathe are not subject to an entrance ticket, only punia funds or donations in class by bringing Banten Pejati or Canang Sari to be delivered at Pelinggih Pura and at the Pancoran Pool. As a holy place, of course, there are restrictions that must be obeyed by visitors, such as the prohibition of entering the temple area and the Pancoran pool for those who are pregnant and menstruating, as well as not being allowed to bathe naked and littering.
 
|Description of information=Panglukatan Sapta Gangga Pura Tirta Empul in Timbrah Traditional Village, Karangasem District is approximately 8 km from the center of Amlapura City. To go to Pancoran Penglukatan Sapta Gangga Pura Tirta Empul, the road access is very good, through a concrete ring road that passes through the rice field landscape. The public and tourists who visit or melukat and bathe are not subject to an entrance ticket, only punia funds or donations in class by bringing Banten Pejati or Canang Sari to be delivered at Pelinggih Pura and at the Pancoran Pool. As a holy place, of course, there are restrictions that must be obeyed by visitors, such as the prohibition of entering the temple area and the Pancoran pool for those who are pregnant and menstruating, as well as not being allowed to bathe naked and littering.
 
|Description of information id=Panglukatan Sapta Gangga Pura Tirta Empul di Desa Adat Timbrah, Kecamatan Karangasem berjarak kurang lebih 8 km dari pusat Kota Amlapura. Untuk menuju ke Pancoran Penglukatan Sapta Gangga Pura Tirta Empul ini, akses jalannya sudah sangat baik, melalui jalan lingkar beton yang melewati lanskap persawahan. Masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ataupun melukat dan mandi tidak dikenakan tiket masuk, hanya dana punia atau donasi seiklasnya dengan membawa Banten Pejati atau Canang Sari untuk dihaturkan di Pelinggih Pura dan di Kolam Pancoran. Sebagai tempat suci tentu ada batasan-batasan yang mesti dipatuhi pengunjung seperti larangan memasuki areal Pura dan kolam Pancoran bagi yang sedang Cuntaka dan datang bulan, begitu juga tidak boleh mandi telanjang dan buang sampah sembarangan.
 
|Description of information id=Panglukatan Sapta Gangga Pura Tirta Empul di Desa Adat Timbrah, Kecamatan Karangasem berjarak kurang lebih 8 km dari pusat Kota Amlapura. Untuk menuju ke Pancoran Penglukatan Sapta Gangga Pura Tirta Empul ini, akses jalannya sudah sangat baik, melalui jalan lingkar beton yang melewati lanskap persawahan. Masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ataupun melukat dan mandi tidak dikenakan tiket masuk, hanya dana punia atau donasi seiklasnya dengan membawa Banten Pejati atau Canang Sari untuk dihaturkan di Pelinggih Pura dan di Kolam Pancoran. Sebagai tempat suci tentu ada batasan-batasan yang mesti dipatuhi pengunjung seperti larangan memasuki areal Pura dan kolam Pancoran bagi yang sedang Cuntaka dan datang bulan, begitu juga tidak boleh mandi telanjang dan buang sampah sembarangan.
 
}}
 
}}
|Topic=Temples
+
|Topic=Kabupaten Karangasem, Temples
 
|SummaryTopic=Panglukatan Sapta Gangga Pura Tirta Empul in Timbrah, 8 km from downtown Amlapura.
 
|SummaryTopic=Panglukatan Sapta Gangga Pura Tirta Empul in Timbrah, 8 km from downtown Amlapura.
 
|SummaryTopic id=Panglukatan Sapta Gangga Pura Tirta Empul di Desa Adat Timbrah, Kecamatan Karangasem berjarak kurang lebih 8 km dari pusat Kota Amlapura.
 
|SummaryTopic id=Panglukatan Sapta Gangga Pura Tirta Empul di Desa Adat Timbrah, Kecamatan Karangasem berjarak kurang lebih 8 km dari pusat Kota Amlapura.
 
}}
 
}}

Revision as of 00:44, 14 February 2022

Melukat timbrah.jpg
Name of Place
Panglukatan Sapta Gangga Pura Tirta Empul
Location
Reference
Lontar
    Folktales
      Biographies
        Children's Books
          Books
            Holidays and Ceremonies


              Add your comment
              BASAbaliWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

              Information about place


              In English

              Panglukatan Sapta Gangga Pura Tirta Empul in Timbrah Traditional Village, Karangasem District is approximately 8 km from the center of Amlapura City. To go to Pancoran Penglukatan Sapta Gangga Pura Tirta Empul, the road access is very good, through a concrete ring road that passes through the rice field landscape. The public and tourists who visit or melukat and bathe are not subject to an entrance ticket, only punia funds or donations in class by bringing Banten Pejati or Canang Sari to be delivered at Pelinggih Pura and at the Pancoran Pool. As a holy place, of course, there are restrictions that must be obeyed by visitors, such as the prohibition of entering the temple area and the Pancoran pool for those who are pregnant and menstruating, as well as not being allowed to bathe naked and littering.

              In Balinese

              In Indonesian

              Panglukatan Sapta Gangga Pura Tirta Empul di Desa Adat Timbrah, Kecamatan Karangasem berjarak kurang lebih 8 km dari pusat Kota Amlapura. Untuk menuju ke Pancoran Penglukatan Sapta Gangga Pura Tirta Empul ini, akses jalannya sudah sangat baik, melalui jalan lingkar beton yang melewati lanskap persawahan. Masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ataupun melukat dan mandi tidak dikenakan tiket masuk, hanya dana punia atau donasi seiklasnya dengan membawa Banten Pejati atau Canang Sari untuk dihaturkan di Pelinggih Pura dan di Kolam Pancoran. Sebagai tempat suci tentu ada batasan-batasan yang mesti dipatuhi pengunjung seperti larangan memasuki areal Pura dan kolam Pancoran bagi yang sedang Cuntaka dan datang bulan, begitu juga tidak boleh mandi telanjang dan buang sampah sembarangan.