UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK AT THE END OF MAY

Difference between revisions of "Biography of Ida Ayu Oka Rusmini"

From BASAbaliWiki
Line 2: Line 2:
 
|Full Name=Ida Ayu Oka Rusmini
 
|Full Name=Ida Ayu Oka Rusmini
 
|Pen Name=Oka Rusmini
 
|Pen Name=Oka Rusmini
|Photograph=Oka rusmini.jpg
+
|Photograph=Oka-rusmini-krop.jpg
|Link photo=http://www.grasindo.id/penulis/oka-rusmini/
+
|Biography text id=Oka Rusmini bernama lengkap Ida Ayu Oka Rusmini, lahir di Jakarta, 11 Juli 1967. Dia menulis puisi, cerpen, esai, novel. Ia juga seorang wartawan. Pada 2014, meraih penghargaan Kusala Khatulistiwa Award untuk buku puisi Saiban. Sosok dan karya-karyanya fenomenal dan seringkali kontroversial karena mengangkat sejumlah persoalan adat-istiadat dan tradisi Bali yang kolot dan merugikan perempuan, terutama di lingkungan griya, rumah kaum Brahmana.  
|Biography text ban=OKA RUSMINI embas ring Jakarta warsa 11 Juli 1967, sané mangkin meneng ring Denpasar Bali. Bukunnyané sané sampun prasida kamedalang inggih punika: “Monolog Pohon” (1997, puisi), “Tarian Bumi” (2000, novel), “Sagra” (2001, kumpulan cerpen), “Patiwangi” (2003, puisi), “Kenanga” (2003, novel), “Warna Kita” (2007, puisi), “Pandora” (2008, puisi), “Tempurung” (2010, novel), “Akar Pulé” (2012, kumpulan cerpen), dan “Saiban” (2014, puisi).
 
  
Dané ngamolihang makudang-kudang penghargaan makadin ipun: “Putu Menolong Tuhan” kajudi dados cerpen terbaik olih majalah Femina warsa 1994. Novelet “Sagra” taler kaangkat dados adi jayanti carita masambung terbaik warsa 1998 olih majalah Femina. Cerpennyané sané mamurda “Pemahat Abad” kaangkat dados cerpen terbaik periode 1990-2000 olih majalah sastra Horison. Ring warsa 2002 dané ngamolihang penghargaan Puisi Terbaik saking Jurnal Puisi. Novelnyané sané mamurda “Tarian Bumi” ngamolihang penghargaan Penulisan Karya Sastra 2003 saking pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional tur ring warsa 2012. Novel sane mamurda “Tempurung” ngamolihang tatiga penghargaan: kapertama, penghargaan Bulan Bahasa saking Badan Bahasa Pemerintah RI (2012). Kaping kalih, Anugrah Sastra Tantular saking Balai Bahasa Denpasar (2012) lan kaping tiga, penghargaan South East Asian (SEA) Write Award, Bangkok Thailand (2012). Pupulan puisinyane, Saiban ngamolihang penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa (2013/2014).
+
Oka juga dengan lugas mendobrak tabu, mendedahkan persoalan seks dan erotika secara gamblang. Semuanya itu dengan jelas bisa dinikmati pada novel Tarian Bumi (2000) yang telah dicetak ulang dan terbit berbahasa Jerman dengan judul Erdentanz (2007). Novel tersebut juga banyak diilhami kesenian Joged Bumbung, tari pergaulan penuh gerakan erotis yang sangat populer di Bali.  
  
Dané ketah kaundang ring makudang-kudang acara Sastra nasional lan Internasional, luiré: ngangganin Indonesia ring acara Temu Penulis se-ASEAN duk sasih Oktober warsa 1997 sané mamurda Bengkel Kerja Penulisan Kreatif ASEAN ring Jakarta, warsa 2002 lan 2003 dané kaundang ring cara Festival Puisi International ring Surabaya lan Denpasar, nglantur ring warsa 2003 dané dados atiti Festival Winternachten sané kalaksanayang ring Hague lan Amsterdam. Dané taler kaangkat dados pangawi tamu ring Universitas Hamburg, Jerman duk warsa 2003. Polih undangan ka Singapore Writer Festival (2011), lan OZ Festival, Adelaide, Australia (2013). Dane taler ngangganin Indonesia ring Frankfurt Book Fair 2015 ritepengan Indonesia kadadosang panegara tamu kehormatan.
+
Ia telah beberapa kali diundang dalam acara kesusastraan di dalam dan luar negeri. Pada 1992 ia diundang sebagai penyair tamu dalam Festival Kesenian Yogya IV. Mengikuti Mimbar Penyair Abad 21 di TIM, Jakarta, 1996. Mewakili Indonesia pada temu penulis se-ASEAN pada bulan Oktober 1997 yang bertajuk Bengkel Kerja Penulisan Kreatif ASEAN" di Jakarta. Pada tahun 2002 dan 2003 ia diundang pada Festival Puisi International di Surabaya dan Denpasar. Pada 2003 ia menjadi tamu undangan Festival Winternachten yang diadakan di Haque dan Amsterdam. Ia juga menjadi penulis tamu di Universitas Hamburg, Jerman, 2003.  
|Biography text id=OKA RUSMINI lahir di Jakarta, 11 Juli 1967, tinggal di Denpasar Bali. Bukunya yang telah terbit: Monolog Pohon (1997, puisi), Tarian Bumi (2000, novel), Sagra (2001, kumpulan cerpen), Patiwangi (2003, puisi), Kenanga (2003, novel), Warna Kita (2007, puisi), Pandora (2008, puisi), Tempurung (2010, novel), Akar Pule (2012, kumpulan cerpen), dan Saiban (2014, puisi).
 
  
Penghargaan yang telah diterimanya: cerpen “Putu Menolong Tuhan” terpilih sebagai cerpen terbaik majalah Femina tahun 1994. Masih di majalah yang sama, novelet “Sagra” menjadi pemenang pertama cerita bersambung terbaik tahun 1998, sedangkan cerpen “Pemahat Abad” terpilih sebagai cerpen terbaik periode 1990-2000 majalah sastra Horison. Tahun 2002 ia menerima Penghargaan Puisi Terbaik dari Jurnal Puisi. Novelnya, Tarian Bumi meraih penghargaan Penulisan Karya Sastra 2003 dari Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional dan tahun 2012. Novel Tempurung mendapat tiga penghargaan sekaligus: Penghargaan Bulan Bahasa dari Badan Bahasa Pemerintah RI (2012), Anugerah Sastra Tantular dari Balai Bahasa Denpasar (2012) dan penghargaan South East Asian (SEA) Write Award, Bangkok Thailand (2012). Kumpulan puisinya, Saiban mendapat Kusala Sastra Khatulistiwa (2013/2014).
+
Sejumlah sajak dan cerpennya muncul di berbagai media massa serta jurnal kebudayaan, termasuk Matra, Kalam, Horison, dan Ulumul Quran. Cerpennya "Putu Menolong Tuhan" pernah meraih penghargaan cerpen terbaik majalah Femina pada tahun 1994. Novelnya Sagra menerima penghargaan novelet terbaik Femina pada tahun 1998, dan penghargaan cerpen terbaik pada masa 1990 - 2000 dari majalah sastra Horison atas karyanya Pemahat Abad. Novelnya Tarian Bumi meraih penghargaan Penulisan Karya Sastra 2003 dari Pusat Bahasa, Jakarta.  
  
Ia sering diundang di berbagai festival sastra nasional dan internasional, di antaranya: mewakili Indonesia untuk temu penulis se-ASEAN pada Oktober 1997 yang bertajuk Bengkel Kerja Penulisan Kreatif ASEAN di Jakarta, pada 2002 dan 2003 ia diundang pada Festival Puisi International di Surabaya dan Denpasar, dan pada 2003 menjadi tamu undangan Festival Winternachten yangdiadakan di Hague dan Amsterdam. Ia juga menjadi penulis tamu di Universitas Hamburg, Jerman, tahun 2003. Diundang ke Singapore Writer Festival (2011), and OZ Festival, Adelaide, Australia (2013), serta termasuk delegasi penulis Indonesia di Frankfurt Book Fair 2015 ketika Indonesia menjadi negara tamu kehormatan.
+
Karya-karyanya adalah Monolog Pohon (puisi, 1997), Tarian Bumi (novel, 2000), Sagra (cerpen, 2001), Kenanga (novel, 2003), Patiwangi (puisi, 2003), Warna Kita (puisi, 2007), Pandora (puisi, 2008), Tempurung (novel, 2010). Novelnya Tarian Bumi telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris berjudul Earth Dance, dan bahasa Jerman dengan judul Erdentanz.
 
+
|Link=https://id.wikipedia.org/wiki/Oka_Rusmini
Sejumlah cerpen, puisi dan novelnya telah diterjemahkan ke dalam pelbagai bahasa, di antaranya, Tarian Bumi diterjemahkan ke beberapa bahasa asing: Erdentanz (bahasa Jerman, 2007), Jordens Dans (bahasa Svenska, 2009), Earth Dance (bahasa Inggris, 2011), La danza della terra (bahasa Italia, 2015) dan ke bahasa Korea (2016).
 
|Link=http://www.grasindo.id/penulis/oka-rusmini/
 
 
|Contributor name=wjs
 
|Contributor name=wjs
 
|Examples of work={{Biography/Example
 
|Examples of work={{Biography/Example
|Title of work=Kepompong
+
|Title of work=DI DEPAN MEJA RIAS
|Description of work id=KEPOMPONG
+
|Description of work id=DI DEPAN MEJA RIAS
 +
 
 +
sebatang lipstik mendekat. Aromanya liar.
 +
 
 +
dengan pandai dilumatnya bibirku.
 +
 
 +
dia meneteskan:
 +
 
 +
arak, kekentalan susu, dan aroma asin aku melihat topeng menari-nari lewat mataku (seorang laki-laki mendekat) Kau perlukan segenggam bedak.
 +
 
 +
kurebut kucairkan di wajahku aku mulai mengurai butir-butir itu menutupi lubang pori-pori wajahnya.
 +
 
 +
Pori-pori itu diam, menikmati kehangatannya Sebatang pensil alis mengangkat dirinya tinggi-tinggi.
 +
 
 +
Dia pandai memainkan huruf-huruf di atas mataku dia mulai melukis dan membuat huruf baru katanya: huruf ini hanya milik perempuan (seorang laki-laki mendekat) dia kagumi keliaran warna-warna yang melekat.
  
(14-5-1999)
+
aku mulai menggeliat, agak panas.
  
+
benda-benda itu terus menahanku.
  
Tahun-tahun mengering, air mata, masa lalu.
+
aku berloncatan, mengurai diriku.
Dan tumpukan kebusukan-kebusukan menanam rohnya di tubuhku.
 
aku rajin merangkainya,
 
kukalungkan di kepala
 
tapi mana hatiku?
 
Seorang perempuan dengan mulutnya rajin menerkam tubuhku
 
aku mulai menyusun menu
 
kusantap tubuhku (di sebuah meja makan)
 
kuteguk air mataku
 
seorang perempuan datang
 
pedang di matanya.
 
Seratus tentara di mulutnya (dia minta kakiku)
 
aku mulai pandai menanak hati,
 
juga jantung dengan sop darah yang kuisap dari permainan ini
 
trotoar kuimpikan jadi kubur
 
orang-orang akan datang tanpa jari
 
mereka akan lumat tubuhku
 
seperti perempuan yang meminta tubuhku juga
 
keringat yang kusulam jadi kertas
 
seorang lelaki, atau seorang perempuan yang menanamku
 
mulai menanam manusia baru
 
tak ada lagi wajahku,  
 
mereka menari sendiri
 
dengan anak-anak yang pandai melepaskan busur ke jantungku.
 
  
Lelaki itu hanya bisa diam.
+
hati-hati kubakar wajahku.
Dia ikut menyantap tubuhku.
 
Orang-orang datang dan memakiku.
 
  
''Sebuah pementasan kau mainkan lagi''
+
(laki-laki itu menjauh)
mereka menyulam darahku di atas batu.
 
  
1999
+
Denpasar, Januari 1997
 
|Link=http://www.jendelasastra.com/dapur-sastra/dapur-jendela-sastra/lain-lain/puisi-puisi-oka-rusmini
 
|Link=http://www.jendelasastra.com/dapur-sastra/dapur-jendela-sastra/lain-lain/puisi-puisi-oka-rusmini
 +
}}{{Biography/Example
 +
|Title of work=Tarian Bumi
 +
|Photo of work=Tarian bumi.jpg
 
}}
 
}}
 
}}
 
}}

Revision as of 14:24, 16 July 2018

Oka-rusmini-krop.jpg
Full Name
Ida Ayu Oka Rusmini
Pen Name
Oka Rusmini
Photograph by
Link to Photograph
Website for biography
Place
Related Music
Related Books
Related Scholars Articles


Add your comment
BASAbaliWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

Biography


In English

In Balinese

In Indonesian

Oka Rusmini bernama lengkap Ida Ayu Oka Rusmini, lahir di Jakarta, 11 Juli 1967. Dia menulis puisi, cerpen, esai, novel. Ia juga seorang wartawan. Pada 2014, meraih penghargaan Kusala Khatulistiwa Award untuk buku puisi Saiban. Sosok dan karya-karyanya fenomenal dan seringkali kontroversial karena mengangkat sejumlah persoalan adat-istiadat dan tradisi Bali yang kolot dan merugikan perempuan, terutama di lingkungan griya, rumah kaum Brahmana.

Oka juga dengan lugas mendobrak tabu, mendedahkan persoalan seks dan erotika secara gamblang. Semuanya itu dengan jelas bisa dinikmati pada novel Tarian Bumi (2000) yang telah dicetak ulang dan terbit berbahasa Jerman dengan judul Erdentanz (2007). Novel tersebut juga banyak diilhami kesenian Joged Bumbung, tari pergaulan penuh gerakan erotis yang sangat populer di Bali.

Ia telah beberapa kali diundang dalam acara kesusastraan di dalam dan luar negeri. Pada 1992 ia diundang sebagai penyair tamu dalam Festival Kesenian Yogya IV. Mengikuti Mimbar Penyair Abad 21 di TIM, Jakarta, 1996. Mewakili Indonesia pada temu penulis se-ASEAN pada bulan Oktober 1997 yang bertajuk Bengkel Kerja Penulisan Kreatif ASEAN" di Jakarta. Pada tahun 2002 dan 2003 ia diundang pada Festival Puisi International di Surabaya dan Denpasar. Pada 2003 ia menjadi tamu undangan Festival Winternachten yang diadakan di Haque dan Amsterdam. Ia juga menjadi penulis tamu di Universitas Hamburg, Jerman, 2003.

Sejumlah sajak dan cerpennya muncul di berbagai media massa serta jurnal kebudayaan, termasuk Matra, Kalam, Horison, dan Ulumul Quran. Cerpennya "Putu Menolong Tuhan" pernah meraih penghargaan cerpen terbaik majalah Femina pada tahun 1994. Novelnya Sagra menerima penghargaan novelet terbaik Femina pada tahun 1998, dan penghargaan cerpen terbaik pada masa 1990 - 2000 dari majalah sastra Horison atas karyanya Pemahat Abad. Novelnya Tarian Bumi meraih penghargaan Penulisan Karya Sastra 2003 dari Pusat Bahasa, Jakarta.

Karya-karyanya adalah Monolog Pohon (puisi, 1997), Tarian Bumi (novel, 2000), Sagra (cerpen, 2001), Kenanga (novel, 2003), Patiwangi (puisi, 2003), Warna Kita (puisi, 2007), Pandora (puisi, 2008), Tempurung (novel, 2010). Novelnya Tarian Bumi telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris berjudul Earth Dance, dan bahasa Jerman dengan judul Erdentanz.

Examples of work

Tarian Bumi
Tarian bumi.jpg