UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK MID JUNE

Property:Place information text id

From BASAbaliWiki
Showing 20 pages using this property.
D
Danau Buyan adalah sebuah danau yang terletak di kawasan Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali. Danau ini merupakan satu dari tiga danau kembar yang terbentuk di dalam sebuah kaldera besar. Ia diapit oleh dua danau lainnya, yaitu Danau Tamblingan di sebelah barat dan Danau Beratan di timur. Di antara danau Buyan dan Tamblingan yang terpisahkan oleh hutan sepanjang kurang lebih satu kilometer, terdapat sebuah kolam yang terhubung langsung dengan danau Buyan melalui sebuah kanal sempit. Oleh masyarakat kolam ini dinamakan Telaga Aya.  +
Danau Tamblingan adalah sebuah danau yang terletak di lereng sebelah utara Gunung Lesung, kawasan Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali. Danau ini merupakan satu dari tiga danau kembar yang terbentuk di dalam sebuah kaldera besar. Di kawasan Danau Tamblingan banyak terdapat pura. Pura-pura itu antara lain. Pura Dalem Tamblingan Pura Endek Pura Ulun Danu dan Sang Hyang Kangin Pura Sang Hyang Kawuh Pura Gubug Pura Tirta Mengening Pura Naga Loka Pura Pengukiran, Pengukusan Pura Embang Pura Tukang Timbang Pura Batulepang  +
Garam adalah salah satu produk alami yang diproduksi secara lokal oleh masyarakat Bali. Dengan teknik secara tradisional, seperti yang terjadi selama beberapa generasi, produk ini hanya bergantung pada beberapa hal: laut, pasir, matahari, dan keringat petani lokal. Dalam Episode pertama 'Made in Bali', seri dokumenter singkat yang mengulas tentang petani garam laut. Now! Bali Magazine berbincang dengan Nyoman Warta, salah satu dari sedikit petani garam laut yang tersisa. Di pasir hitam vulkanik di Kabupaten Klungkung, Bali Timur, ia melanjutkan perdagangan nenek moyangnya - tetapi ia akan menjadi petani garam laut terakhir dari keluarganya. Dalam video ini ia berbagi kisah hidupnya, proses pembuatan dan masa depan perdagangan garam laut khas Bali.  +
SUASANA LALU LINTAS DI PUSAT KOTA DENPASAR. Asal Usul Kota Denpasar, Ternyata Berawal dari Sebuah Taman Denpasar, sebagai ibukota dari Provinsi Bali tentu banyak dikenal oleh masyarakat. Terlebih lagi, kota tersebut terletak di Pulau Bali yang merupakan destinasi wisata dunia. Namun hingga kini tidak banyak orang yang mengetahui betul bagaimana sejarah terbentuknya Kota Denpasar hingga seperti sekarang. Denpasar adalah sebuah taman. Namun taman tersebut tidak seperti taman pada umumnya, karena merupakan taman kesayangan dari Raja badung pada waktu itu, Kyai Jambe Ksatrya. Pada waktu itu, Kyai Jambe Ksatrya tinggal di Puri Jambe Ksatrya, yang kini menjadi Pasar Satria. Taman ini unik, karena dilengkapi dengan tempat untuk bermain adu ayam. Hobi Kyai Jambe Ksatrya adalah bermain adu ayam, oleh karena itu tidak jarang sang raja mengundang raja-raja lainnya di Bali untuk bermain adu ayam di taman tersebut. “Jika dibandingkan dengan sekarang, taman tersebut semacam villa persitirahatan”, ujar AA Ngurah Putra Darmanuraga, penekun sejarah sekaligus tokoh di Puri Pemecutan. Nama denpasar sendiri terdiri dari dua kata yaitu “den” yang berarti utara dan “pasar” yang berarti pasar. Nama ini diberikan pada taman tersebut mengingat lokasinya yang terletak di utara pasar. Kini taman tersebut menjadi Jaya Sabha, rumah jabatan untuk Gubernur Bali. Secara administratif, Kota Denpasar diresmikan sebagai sebuah kota pada tahun 1788. Pembentukan kota ini mengalami proses yang panjang, bahkan sejak Pulau Bali masih ditinggali oleh kerajaan-kerajaan. Kota Denpasar didirikan oleh I Gusti Ngurah Made Pemecutan yang merupakan keturunan dari Puri Pemecutan. Nama Denpasar muncul pada saat wilayah yang dahulunya disebut sebagai wilayah Badung ini dipimpin oleh dua kerajaan yaitu Puri Pemecutan dan Puri Jambe Ksatrya. Menurut peneliti sejarah Kota Denpasar yang juga Guru Besar Sejarah Fakultas Sastra Unud, AA Bagus Wirawan, di saat itu terdapat dua puri yang menandakan adanya dua pemerintahan yaitu Puri Alang Badung dan Puri Pemecutan. Kedua pemerintahan tersebut sebenarnya dipimpin oleh keturunan yang sama, yaitu Kyai Jambe Pula. Pembagian dari keduanya pun cukup jelas, dengan wilayah barat Tukad Badung yang dikontrol oleh Puri Pemecutan, sedangkan sebelah timur Tukad Badung pimpin oleh Puri Jambe Ksatrya. Taman yang dibangun oleh Kyai Jambe Ksatrya itulah yang kemudian dijuluki sebagai Denpasar. Hanya saja nama Denpasar belum merujuk pada kota tertentu. Namun Puri Denpasar kemudian dihancurkan oleh kolonialisme Belanda, yang terjadi ketika terjadinya Perang Puputan Badung. Hingga kemudian bangunan bekas Puri Denpasar hanya digunakan sebagai kantor Asisten Residen Bali Selatan dan juga Kontroleur Badung. Puri Denpasar sendiri dibangun ulang oleh Cokorda Alit Ngurah yang pada tahun 1929 dinobatkan sebagai Regent Badung. Namun dikarenakan lokasi Puri Denpasar yang baru adalah bekas lokasi dari Puri Jambre Ksatrya, masyarakat Bali justru menyebutnya sebagai Puri Satria hingga sekarang. Sumber : denpasarkota.go.id , balebengong.id Foto : Ross myers  
Desa Aan adalah satu dari tigabelas desa di wilayah Kecamatan Banjarangkan. Kata Aan berasal dari kata Ea, yaitu nama dari sebuah pohon karena wilayah tersebut banyak terdapat pohon Ea. Berdasarkan luas daerah tersebut di atas, maka Desa Aan terbagi menjadi empat wilayah dusun, duabelas banjar, dan dua desa adat.  +
Desa Pekraman Ababi merupakan desa yang terletak di bagian barat Kecamatan Abang di Karangasem. Desa Ababi terletak di dataran tinggi di antara perbukitan dengan lahan sawah dan ladang. Desa Pekraman Ababi disahkan pada tanggal 24 Maret 1988. Batas-batas Desa Ababi sebagai berikut; (1) Sebelah Utara adalah Desa Pidpid dan Desa Abang; (2) Sebelah Timur adalah Desa Abang dan Desa Tiyingtali; (3) Sebelah Selatan adalah Kelurahan Padangkerta dan Tiyingtali; dan (4) Sebelah Barat adalah Desa Budakeling.  +
Desa Abang Batudinding menyuguhkan pesona Danau Batur dan Gunung Batur dari sebuah ketinggian dan juga memiliki kawasan hutan pinus.  +
Desa Abiatuwung merupakan bagian dari Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan dengan jarak dari kota Tabanan 3 km. Terdapat 5 desa pekraman serta 1 banjar Taman Surodadi yang mayoritas penduduknya umat muslim.  +
Desa Antosari berlokasi di kecamatan selemadeg barat, kabupaten tabanan. Desa Antosari menawarkan pesona hijau hamparan persawahan yang sangat luas dengan bentuk yang berundak-undak. Uniknya, letak persawahan yang terletak di kaki bukit menyebabkan bentuknya tidak simetris atau berliku.Pada Desa Antosari terdapat tiga air terjun yakni Air terjun Pangkung Kutat, Air terjun Pangkung Bluluk, dan Air terjun Singsing Bambangan.  +
Sebuah surga kecil yang akrab disapa Desa Anturan. Desa yang tidak terlalu luas, namun cukup nyaman bagi masyarakat yang menempatinya. Banyak para wisatawan yang mengunjungi Desa Anturan, karena Desa ini berdekatan dengan Pantai Lovina. Desa ini terdiri dari 5 Dusun, yang di setiap dusunnya memiliki keunikan masing masing. Bisa kita lihat saat Desa ini merayakan hari raya nyepi, masyarakat sangat antusias berpartisipasi dalam kegiatan ini. Di Desa Anturan banyak tempat wisata yang digemari oleh para touris manca negara, salah satunya Pantai Lovina. Selain sarana hiburan, sarana pendidikan yang ada di Desa ini juga sangat lengkap. Dari Taman kanak kanak sampai Universitas. Desa ini juga mengajak anak anak atau generasi muda untuk terus melestarikan budaya Bali. Mulai dari mengikuti Pasraman, mengikuti truna-truni, dan membuka sanggar tari dan tabuh.Menurut Kepala Desa Anturan, ia akan terus mengembangkan potensi yang ada di Desa ini.  +
Asahduren adalah desa yang berada di Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Bali.  +
Desa Awan Merupakan Desa yang terletak di wilayah pegunungan Kintamani Kabupaten Bangli yang mengembangkan budidaya tanaman jeruk dan tanamann kopi.  +
Desa Baluk merupakan salah satu desa di Kecamatan Negara. Desa Baluk terdiri dari 5 banjar.  +
Desa Banjarangkan secara adminstratif terletak di Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung. Wilayah desa terbagi menjadi lima banjar dinas/adat. Desa Banjarangkan adalah satu dari tiga belas desa di wilayah Kecamatan Banjarangkan. Desa Banjarangkan secara administratif berbatasan dengan Desa Tusan di sebelah utara, di sebelah timur dengan Desa Tukad Bubuh/Takmung, dan di sebelah selatan dengan Desa Negari serta di barat berbatasan dengan Desa Tukad Melangih/Tulikup.  +
Pementasan Sanghyang Jarang di Pura Puseh Sari, Desa Banjarangkan, Klungkung pada hari piodalan di hari Buda Umanis Medangsia, atau Rabu malam 1 Desember 2021. Tarian Sakral untuk menetralisir Semesta.  +
Upacara Nangluk Merana pada Purnama kenem di Desa Adat Banjarangkan  +
Banyuning sebagai sebuah desa yang merupakan salah satu dari sentra industri kerajinan gerabah yang ada di kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng.  +
Kelurahan Banyuning terletak 2 kilometer dari pusat kota pendidikan, Singaraja. Kelurahan Banyuning yang dulunya merupakan sebuah desa. Desa Banyuning dahulu berasal dari nama Monaspatika, dimana Mona berarti air dan Stika berarti hening. Jadi Monaspatika mengandung arti bayuhening, sehingga disingkat menjadi Banyuning. Istilah tersebut dibuktikan dengan adanya peninggalan sejarah baik berupa tulisan–tulisan, relief dan prasasti.  +
Desa Batuagung terletak di sisi timur Kota Negara, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana. Topografi Desa Batuagung membentang dari dataran rendah yang terletak di jalur Kota Negara sampai dataran tinggi di area hutan perbukitan yang merupakan perbatasan dengan kabupaten Buleleng. Batas wilayah desa Batuagung di sebelah timur Desa Dangin Tukadaya, sebelah selatan dan barat Kelurahan Dauh Waru, serta sebelah utara hutan yang berbatasan dengan kabupaten Buleleng. Secara administratif desa Batuagung terdiri dari sembilan banjar yaitu Banjar Batuagung, Taman, Tegal Asih, Anyar, Petanahan, Masean, Panca Seming, Sawe, Palungan Batu. Pusat desa Batuagung terletak di ujung selatan desa yaitu di Banjar Batuagung. Desa Batuagung memiliki 3 objek wisata yaitu wisata alam Puncak JR (Jumpa Remaja), Jembatan Merah di Tukad Gelar dan monumen Gelar.  +
Batuan (Baturan) adalah sebuah desa di Bali, Indonesia. Desa ini terkenal karena karya seni dan gaya lukisannya. Hingga pada tahun 1930-an gaya seni khas desa ini dikenal sebagai lukisan Batuan. Desa Ini adalah pusat lukisan yang didukung sejumlah galeri seni dan perkumpulan seni koperasi yang telah memainkan peran kunci dalam mempromosikan seni Batuan. Desa ini juga dikenal dengan pertunjukan tari Gambuh kuno, dilakukan setiap puncak Bulan Purnama. Batuan disebutkan dalam catatan sejarah sejak 1000 tahun yang lalu. Pengaruh Hindu dan India di wilayah desa tersebut terlihat dari ukiran dan candi. Pada abad ke-17, Batuan dan Bali bagian selatan dikuasai oleh keluarga kerajaan sampai kutukan pendeta membuat mereka kehilangan kendali; akhirnya mereka menyebar ke berbagai penjuru negeri. Selama kurun waktu 1947–1949, sebagian besar masyarakat Batuan tetap setia pada Kabupaten Gianyar.  +