UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK AT THE END OF MAY

Search by property

From BASAbaliWiki

This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.

Search by property

A list of all pages that have property "Word example text id" with value ""Aduh" begitu kata Adi ketika terkena bola basket di depan lapangan.". Since there have been only a few results, also nearby values are displayed.

Showing below up to 50 results starting with #1.

View (previous 50 | next 50) (20 | 50 | 100 | 250 | 500)


    

List of results

    • Aduh  + ("Aduh" begitu kata Adi ketika terkena bola basket di depan lapangan.)
    • Aduh  + ("Aduh" begitu kata Adi ketika terkena bola basket di depan lapangan.)
    • Ajawera  + ("Ajawéra pingitakena" mungkin adalah kata yang umum diketahui oleh orang yang suka membaca lontar.)
    • Ajawera  + ("Ajawéra pingitakena" mungkin adalah kata yang umum diketahui oleh orang yang suka membaca lontar.)
    • Cemburu  + ("Jangan cemburu ya, Dev!" kata Putu Arini rada genit menggoda Dewa Raka)
    • Cemburu  + ("Aku sangat cemburu dengannya, berani sekali dia dekat-dekat dengan pacarku")
    • Kenken  + (Bagaimana, apakah ayah dan ibu sehat-sehat saja?)
    • Kenken  + ("Bagaimana, coba sampaikan kepada ayahandamu dengan baik-baik!")
    • Amah  + ("Blekii ! Makanlah tulang ini" begitu kata I Wayan kepada anjingnya.)
    • Amah  + ("Blekii ! Makanlah tulang ini" begitu kata I Wayan kepada anjingnya.)
    • Ka  + ("Bu, sekarang saya jadi pergi ke Klungkung")
    • Ka  + ("Bu, sekarang saya jadi pergi ke Klungkung")
    • Dangu  + ("Dangu" itu termasuk "sanga wara" yang ke berapa?)
    • Dangu  + ("Dangu" itu termasuk "sanga wara" yang ke berapa?)
    • Ngentungang  + ("De, coba jangan membuang sampah ke sungai!" kata Ibu.)
    • Ngentungang  + ("De, coba jangan membuang sampah ke sungai!" kata Ibu.)
    • Baris  + ("Dengan mahkota kulit berbentuk gunung, ke"Dengan mahkota kulit berbentuk gunung, keris, dan sehelai kain emas penutup tubuh kecilnya, penari baris tunggal membentuk sosok yang menarik. Siaga mencari musuh-musuh khayalan, matanya melirik tajam, ke atas dan bawah, ke kiri dan ke kanan. Ragam tari ini secara abstrak dan realistis menunjukkan keberanian prajurit muda."tis menunjukkan keberanian prajurit muda.")
    • Baris  + ("Dengan mahkota kulit berbentuk gunung, ke"Dengan mahkota kulit berbentuk gunung, keris, dan sehelai kain emas penutup tubuh kecilnya, penari baris tunggal membentuk sosok yang menarik. Siaga mencari musuh-musuh khayalan, matanya melirik tajam, ke atas dan bawah, ke kiri dan ke kanan. Ragam tari ini secara abstrak dan realistis menunjukkan keberanian prajurit muda."tis menunjukkan keberanian prajurit muda.")
    • Tabuh rah  + ("Dengan yang akan diadakan pada hari Pagerwesi ini, diteruskan dengan tabuh rah.")
    • Tabuh rah  + ("Dengan yang akan diadakan pada hari Pagerwesi ini, diteruskan dengan tabuh rah.")
    • Ekawara  + ("Eka wara" adalah "luang".)
    • Ekawara  + ("Eka wara" adalah "luang".)
    • Bikas  + ("Gede Pasir memang memiliki sifat jelek" begitu kata I Pasek di dapur)
    • Bikas  + ("Gede Pasir memang memiliki sifat jelek" begitu kata I Pasek di dapur)
    • Kija  + ("Gusti Ayu (Jinar), mau kemana ini terus ke barat?")
    • Kija  + ("Gusti Ayu (Jinar), mau kemana ini terus ke barat?")
    • Telahang  + ("Habiskan saja makanan itu" begitu kata ibu kemarin malam)
    • Telahang  + ("Habiskan saja makanan itu" begitu kata ibu kemarin malam)
    • Runti  + ("Jahit baju saya yang robek itu dengan tangan !”, begitu kata Pak Wayan.)
    • Runti  + ("Jahit baju saya yang robek itu dengan tangan !”, begitu kata Pak Wayan.)
    • Cemburu  + ("Jangan cemburu ya, Dev!" kata Putu Arini rada genit menggoda Dewa Raka)
    • Seken  + ("Jika mencari suami, cari yang benar-benar sayang dengan Ayu" begitu sang ibu memberi petuah sembari memasak di dapur.)
    • Seken  + ("Jika mencari suami, cari yang benar-benar sayang dengan Ayu" begitu sang ibu memberi petuah sembari memasak di dapur.)
    • Jukung  + ("Jukung tiang baat")
    • Jukung  + ("Jukung tiang baat")
    • Pait  + (Saya suka yang pahit.)
    • Pait  + ("Kopi pahit saja, Dinda, Kakak dibuatkan. Itu di senyum Adinda, ambil gulanya". Wuih, apa geregetmu? Kamu tahu apa geregetku? Apa? Kemarin aku menyanyi. Terus bagaimana? Tidak dibayar!)
    • Caratan  + ("Luh, kalau ke pasar ingat beli cerek tiga buah di dagang gerabah".)
    • Caratan  + ("Luh, kalau ke pasar ingat beli cerek tiga buah di dagang gerabah".)
    • Ngadu  + ("Mengambil tempat di lahan kering di Bali "Mengambil tempat di lahan kering di Bali Barat, Indonesia, tajen, istilah Bali untuk sabung ayam, mengikuti jalinan-jalinan naratif dari hiburan kuno--mengenai taji, ayam aduan, dan penyabungnya. Saat elemen-elemen tersebut menyatu dalam pertarungan berdarah, inilah drama yang sebenarnya dimulai."ah, inilah drama yang sebenarnya dimulai.")
    • Tajen  + ("Mengambil tempat di lahan kering di Bali "Mengambil tempat di lahan kering di Bali Barat, Indonesia, tajen, istilah Bali untuk sabung ayam, mengikuti jalinan-jalinan naratif dari hiburan kuno--mengenai taji, ayam aduan, dan penyabungnya. Saat elemen-elemen tersebut menyatu dalam pertarungan berdarah, inilah drama yang sebenarnya dimulai."ah, inilah drama yang sebenarnya dimulai.")
    • Taji  + ("Mengambil tempat di lahan kering di Bali "Mengambil tempat di lahan kering di Bali Barat, Indonesia, tajen, istilah Bali untuk sabung ayam, mengikuti jalinan-jalinan naratif dari hiburan kuno--mengenai taji, ayam aduan, dan penyabungnya. Saat elemen-elemen tersebut menyatu dalam pertarungan berdarah, inilah drama yang sebenarnya dimulai."ah, inilah drama yang sebenarnya dimulai.")
    • Ngadu  + ("Mengambil tempat di lahan kering di Bali "Mengambil tempat di lahan kering di Bali Barat, Indonesia, tajen, istilah Bali untuk sabung ayam, mengikuti jalinan-jalinan naratif dari hiburan kuno--mengenai taji, ayam aduan, dan penyabungnya. Saat elemen-elemen tersebut menyatu dalam pertarungan berdarah, inilah drama yang sebenarnya dimulai."ah, inilah drama yang sebenarnya dimulai.")
    • Taji  + ("Mengambil tempat di lahan kering di Bali "Mengambil tempat di lahan kering di Bali Barat, Indonesia, tajen, istilah Bali untuk sabung ayam, mengikuti jalinan-jalinan naratif dari hiburan kuno--mengenai taji, ayam aduan, dan penyabungnya. Saat elemen-elemen tersebut menyatu dalam pertarungan berdarah, inilah drama yang sebenarnya dimulai."ah, inilah drama yang sebenarnya dimulai.")
    • Tajen  + ("Mengambil tempat di lahan kering di Bali "Mengambil tempat di lahan kering di Bali Barat, Indonesia, tajen, istilah Bali untuk sabung ayam, mengikuti jalinan-jalinan naratif dari hiburan kuno--mengenai taji, ayam aduan, dan penyabungnya. Saat elemen-elemen tersebut menyatu dalam pertarungan berdarah, inilah drama yang sebenarnya dimulai."ah, inilah drama yang sebenarnya dimulai.")
    • Ngaben  + ("Menurut kepercayaan masyarakat Hindu Bali"Menurut kepercayaan masyarakat Hindu Bali, prosesi kremasi, atau ngaben, merupakan salah satu pijakan terpenting dalam kehidupan spiritual seseorang. Melalui proses kremasilah jiwa seseorang dilepaskan dari jasmaninya, hingga mencapai surga untuk bereinkarnasi."ingga mencapai surga untuk bereinkarnasi.")
    • Manresti  + ("Menurut kepercayaan masyarakat Hindu Bali"Menurut kepercayaan masyarakat Hindu Bali, prosesi kremasi, atau ngaben, merupakan salah satu pijakan terpenting dalam kehidupan spiritual seseorang. Melalui proses kremasilah jiwa seseorang dilepaskan dari jasmaninya, hingga mencapai surga untuk bereinkarnasi."ingga mencapai surga untuk bereinkarnasi.")
    • Manresti  + ("Menurut kepercayaan masyarakat Hindu Bali"Menurut kepercayaan masyarakat Hindu Bali, prosesi kremasi, atau ngaben, merupakan salah satu pijakan terpenting dalam kehidupan spiritual seseorang. Melalui proses kremasilah jiwa seseorang dilepaskan dari jasmaninya, hingga mencapai surga untuk bereinkarnasi."ingga mencapai surga untuk bereinkarnasi.")
    • Ngaben  + ("Menurut kepercayaan masyarakat Hindu Bali"Menurut kepercayaan masyarakat Hindu Bali, prosesi kremasi, atau ngaben, merupakan salah satu pijakan terpenting dalam kehidupan spiritual seseorang. Melalui proses kremasilah jiwa seseorang dilepaskan dari jasmaninya, hingga mencapai surga untuk bereinkarnasi."ingga mencapai surga untuk bereinkarnasi.")
    • Lambihang  + ("Nggak bisa dipanjangin sedikit celananya,"Nggak bisa dipanjangin sedikit celananya, Luh? Risih sekali mata Ibu melihatnya. Itu bekas bisulmu di bokongmu kelihatan!" Měn Sribek marah melihat anaknya berpakaian tidak pantas sekali. Celana pendek sepaha, baju singlět ketat tipis seperti saringan santan, payudaranya I Luh terlihat tumpah. Kalau sebatas di dalam rumah, ia tidak akan mengurusinya. Duh... ini keterlaluan mau pergi keluar. Terlalu seperti dicungkil rasanya mata ibunya melihatnya. Baca selengkapnya di http://dictionary.basabali.org/Lambihang_-_Pendahulanionary.basabali.org/Lambihang_-_Pendahulan)