UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK AT THE END OF MAY

Search by property

From BASAbaliWiki

This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.

Search by property

A list of all pages that have property "WikithonRecordText id" with value "Berjalan melintasi jembatan kecil.". Since there have been only a few results, also nearby values are displayed.

Showing below up to 28 results starting with #1.

View (previous 50 | next 50) (20 | 50 | 100 | 250 | 500)


    

List of results

  • Kajangklekang  + (berbahasa bali yang bagus baik digunakan untuk berbicara dengan orang tua)
  • Jati  + (Berdebar-debar hatiku setiap melihatmu.)
  • Jangklekang  + (Berdebar-debar hatiku setiap melihatmu.)
  • Jangkuak  + (Berdebar-debar hatiku setiap melihatmu.)
  • Jangklekanga  + (Berdebar-debar hatiku setiap melihatmu.)
  • Kajangklekang  + (Berdebar-debar hatiku setiap melihatmu.)
  • BASAbaliWiki:Wikithon Examples  + (Berekreasi di Pantai Sanur)
  • Jati  + (Berhamburan para pemuda di balai angklung Berhamburan para pemuda di balai angklung itu lari dan bingung mencari tempat bersembunyi. Luh Ayu Manik lalu melihat sendiri wajah raksasa itu memang betul menyeramkan. Seperti ogoh-ogoh, badannya besar tinggi, tetapi seluruh badannya ditutupi plastik, gabus, dan botol plastik. Matanya menyala seperti mengeluarkan api, lidahnya panjang sekali sampai menyentuh tanah. Taringnya panjang, runcing dan tajam. Melihat situasi itu, Luh Ayu Manik lalu menyuruh Putu Nita bersembunyi di balik semak-semak. Luh Ayu Manik saat itu juga mencari tempat bersembunyi untuk berubah wujud menjadi perempuan yang bermahkota dan berbusana serba emas, bernama Luh Ayu Manik Mas.ana serba emas, bernama Luh Ayu Manik Mas.)
  • Jangklekang  + (Berhamburan para pemuda di balai angklung Berhamburan para pemuda di balai angklung itu lari dan bingung mencari tempat bersembunyi. Luh Ayu Manik lalu melihat sendiri wajah raksasa itu memang betul menyeramkan. Seperti ogoh-ogoh, badannya besar tinggi, tetapi seluruh badannya ditutupi plastik, gabus, dan botol plastik. Matanya menyala seperti mengeluarkan api, lidahnya panjang sekali sampai menyentuh tanah. Taringnya panjang, runcing dan tajam. Melihat situasi itu, Luh Ayu Manik lalu menyuruh Putu Nita bersembunyi di balik semak-semak. Luh Ayu Manik saat itu juga mencari tempat bersembunyi untuk berubah wujud menjadi perempuan yang bermahkota dan berbusana serba emas, bernama Luh Ayu Manik Mas.ana serba emas, bernama Luh Ayu Manik Mas.)
  • Jangkuak  + (Berhamburan para pemuda di balai angklung Berhamburan para pemuda di balai angklung itu lari dan bingung mencari tempat bersembunyi. Luh Ayu Manik lalu melihat sendiri wajah raksasa itu memang betul menyeramkan. Seperti ogoh-ogoh, badannya besar tinggi, tetapi seluruh badannya ditutupi plastik, gabus, dan botol plastik. Matanya menyala seperti mengeluarkan api, lidahnya panjang sekali sampai menyentuh tanah. Taringnya panjang, runcing dan tajam. Melihat situasi itu, Luh Ayu Manik lalu menyuruh Putu Nita bersembunyi di balik semak-semak. Luh Ayu Manik saat itu juga mencari tempat bersembunyi untuk berubah wujud menjadi perempuan yang bermahkota dan berbusana serba emas, bernama Luh Ayu Manik Mas.ana serba emas, bernama Luh Ayu Manik Mas.)
  • Jangklekanga  + (Berhamburan para pemuda di balai angklung Berhamburan para pemuda di balai angklung itu lari dan bingung mencari tempat bersembunyi. Luh Ayu Manik lalu melihat sendiri wajah raksasa itu memang betul menyeramkan. Seperti ogoh-ogoh, badannya besar tinggi, tetapi seluruh badannya ditutupi plastik, gabus, dan botol plastik. Matanya menyala seperti mengeluarkan api, lidahnya panjang sekali sampai menyentuh tanah. Taringnya panjang, runcing dan tajam. Melihat situasi itu, Luh Ayu Manik lalu menyuruh Putu Nita bersembunyi di balik semak-semak. Luh Ayu Manik saat itu juga mencari tempat bersembunyi untuk berubah wujud menjadi perempuan yang bermahkota dan berbusana serba emas, bernama Luh Ayu Manik Mas.ana serba emas, bernama Luh Ayu Manik Mas.)
  • Kajangklekang  + (Berhamburan para pemuda di balai angklung Berhamburan para pemuda di balai angklung itu lari dan bingung mencari tempat bersembunyi. Luh Ayu Manik lalu melihat sendiri wajah raksasa itu memang betul menyeramkan. Seperti ogoh-ogoh, badannya besar tinggi, tetapi seluruh badannya ditutupi plastik, gabus, dan botol plastik. Matanya menyala seperti mengeluarkan api, lidahnya panjang sekali sampai menyentuh tanah. Taringnya panjang, runcing dan tajam. Melihat situasi itu, Luh Ayu Manik lalu menyuruh Putu Nita bersembunyi di balik semak-semak. Luh Ayu Manik saat itu juga mencari tempat bersembunyi untuk berubah wujud menjadi perempuan yang bermahkota dan berbusana serba emas, bernama Luh Ayu Manik Mas.ana serba emas, bernama Luh Ayu Manik Mas.)
  • Jati  + (Berhenti menangis!)
  • Jangklekang  + (Berhenti menangis!)
  • Jangkuak  + (Berhenti menangis!)
  • Jangklekanga  + (Berhenti menangis!)
  • Kajangklekang  + (Berhenti menangis!)
  • Jati  + (Beri perlengkapan tukangnya dahulu sebelum pergi ke proyek.)
  • Jangklekang  + (Beri perlengkapan tukangnya dahulu sebelum pergi ke proyek.)
  • Jangkuak  + (Beri perlengkapan tukangnya dahulu sebelum pergi ke proyek.)
  • Jangklekanga  + (Beri perlengkapan tukangnya dahulu sebelum pergi ke proyek.)
  • Kajangklekang  + (Beri perlengkapan tukangnya dahulu sebelum pergi ke proyek.)
  • Jati  + (Beri tahu dengan teliti sekali lagi supaya saya paham.)
  • Jangklekang  + (Beri tahu dengan teliti sekali lagi supaya saya paham.)
  • Jangkuak  + (Beri tahu dengan teliti sekali lagi supaya saya paham.)
  • Jangklekanga  + (Beri tahu dengan teliti sekali lagi supaya saya paham.)
  • Kajangklekang  + (Beri tahu dengan teliti sekali lagi supaya saya paham.)
  • Jati  + (Berobat dahulu agar penyakitnya tidak menular.)
  • Jangklekang  + (Berobat dahulu agar penyakitnya tidak menular.)
  • Jangkuak  + (Berobat dahulu agar penyakitnya tidak menular.)
  • Jangklekanga  + (Berobat dahulu agar penyakitnya tidak menular.)
  • Kajangklekang  + (Berobat dahulu agar penyakitnya tidak menular.)
  • Jati  + (Bersaudara seperti sepit, hendaknya saling rukun, setara, mengasihi, dan menjaga.)
  • Jangklekang  + (Bersaudara seperti sepit, hendaknya saling rukun, setara, mengasihi, dan menjaga.)
  • Jangkuak  + (Bersaudara seperti sepit, hendaknya saling rukun, setara, mengasihi, dan menjaga.)
  • Jangklekanga  + (Bersaudara seperti sepit, hendaknya saling rukun, setara, mengasihi, dan menjaga.)
  • Kajangklekang  + (Bersaudara seperti sepit, hendaknya saling rukun, setara, mengasihi, dan menjaga.)
  • Jati  + (Berselang tujuh hari barulah uang itu boleh diambil.)
  • Jangklekang  + (Berselang tujuh hari barulah uang itu boleh diambil.)
  • Jangkuak  + (Berselang tujuh hari barulah uang itu boleh diambil.)
  • Jangklekanga  + (Berselang tujuh hari barulah uang itu boleh diambil.)
  • Kajangklekang  + (Berselang tujuh hari barulah uang itu boleh diambil.)
  • Jati  + (Bersih tanpa noda.)
  • Jangklekang  + (Bersih tanpa noda.)
  • Jangkuak  + (Bersih tanpa noda.)
  • Jangklekanga  + (Bersih tanpa noda.)
  • Kajangklekang  + (Bersih tanpa noda.)
  • Jati  + (Bersihkan kamar agar tidak dikerubuti nyamuk.)
  • Jangklekang  + (Bersihkan kamar agar tidak dikerubuti nyamuk.)
  • Jangkuak  + (Bersihkan kamar agar tidak dikerubuti nyamuk.)