UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK MID JUNE

Search by property

From BASAbaliWiki

This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.

Search by property

A list of all pages that have property "Place information text id" with value "Tirta Empul sekitar 1920". Since there have been only a few results, also nearby values are displayed.

Showing below up to 11 results starting with #1.

View (previous 50 | next 50) (20 | 50 | 100 | 250 | 500)


    

List of results

  • Tenganan Dauh Tukad  + (Tenganan dauh Tukad adalah sebuah desa BalTenganan dauh Tukad adalah sebuah desa Bali Aga atau Bali Mula yang terletak di Bali Timur, Kabupaten Karangasem. Desa ini merupakan sebuah desa sendiri di bawah Desa Tenganan Pegringsingan.</br>Desa-desa Bali Aga adalah desa-desa yang telah ada di Bali sebelum Kerajaan Majapahit menyerbu Pulau Bali. Tenganan Dauh Tukad menganut sistem penanggalan yang berbeda dengan sistem penanggalan Bali pada umumnya. Desa ini memiliki beberapa upacara-upacara tersendiri, yang tak dapat ditemukan di desa-desa lain.ang tak dapat ditemukan di desa-desa lain.)
  • Desa Tenganan Pegringsingan Karangasem  + (Tenganan Pegringsingan adalah sebuah Desa Tenganan Pegringsingan adalah sebuah Desa yang terletak di bagian timur Bali. Bahkan di antara desa-desa yang sangat spiritual di Bali, Tenganan Pegringsingan masih dianggap sangat unik dan terpencil. Padahal, Desa ini adalah salah satu dari sedikit desa Aga di Bali.</br></br>Tenganan Pegringsingan sangat istimewa dalam hal warisan budaya karena hampir bebas dari pengaruh luar. Penduduk desa berusaha untuk menjaga Desa mereka murni dan bersih. Alhasil, Tenganan Pegringsingan sangat unik, bahkan dibandingkan dengan desa-desa eksotis lainnya di Bali....</br></br>Salah satu ritual yang dilakukan oleh masyarakat desa Tenganan adalah Perang Pandan. Dua pemuda diadu satu sama lain di arena khusus. Setiap pemuda membawa senjata; seikat daun pandan berduri yang memiliki duri tajam. Mereka mencoba menyerang tubuh satu sama lain dengan cambuk dari duri tajam daun. Ini bukan tontonan bagi mereka yang lemah hati karena akan ada darah!eka yang lemah hati karena akan ada darah!)
  • Desa Berangbang  + (Tepat dihari raya suci Galungan 16 september 2020, Agrowisata Munduk Nangka mulai menunjukkan eksistensinya di wisata lokal kabupaten jembrana, tepatnya di Banjar Tangimeyeh Desa Berangbang.)
  • Desa Batubulan  + (Terdapat oleh-oleh khas Bali di toko survenir di sepanjang jalan raya Batubulan, berbagai macam batik dengan motif khas Bali, dan menikmati kuliner khas Bali di Pasar Malam Batubulan dengan harga yang murah meriah.)
  • Pura Taman Manik Mas, Bakbakan  + (Terletak di Banjar Gitgit, Desa Bakbakan, Terletak di Banjar Gitgit, Desa Bakbakan, Gianyar. Di sini terdapat sebuah Pura Taman Manik Mas dan ada dua cabang sungai yang disebut Cangkir Lanang dan sungai Cangkir Wadon dan pertemuan air ini disebut campuhan yang digunakan sebagai tempat pembersihan sebelum menikah. Air sungai ini dipercaya sebagai simbol penyatuan lelaki dan perempuan.gai simbol penyatuan lelaki dan perempuan.)
  • Pura Luhur Catur Kanda Pat Sari  + (Terletak di banjar Pondok, desa PeguyanganTerletak di banjar Pondok, desa Peguyangan Kaja kecamatan Denpasar Utara. Pura ini terletak tidak jauh dari SMAN 8 Denpasar, di Jalan Antasura menuju Perusahaan Daerah Air Minum, Instalasi Belusung. memiliki makna yakni “Kanda” berarti tutur, petuah, cerita, tetingkah, kesaktian, kesidian, dan kawisesan. “Pat” berarti empat sedangkan “Sari” berarti utama.arti empat sedangkan “Sari” berarti utama.)
  • Lotus Cafe  + (Terletak di Jalan Utama Ubud yang ramai (JTerletak di Jalan Utama Ubud yang ramai (Jalan Raya), antara Istana Ubud dan Museum Puri Lukisan, Cafe Lotus telah menjadi sebuah institusi sejak dibuka pada tahun 1983. Suasana kota mungkin telah mengalami perubahan tetapi tradisi keramahan Bali telah telah dipertahankan.</br>Selama 37 tahun terakhir restoran telah menyambut tamu dari seluruh dunia; beberapa telah mengunjungi kami secara teratur, bahkan beberapa kali selama mereka tinggal. Ini adalah kebiasaan yang kami hargai dan itu merupakan tantangan berkelanjutan bagi kami..</br></br>Penataan Cafe Lotus unik – bahkan menurut standar Bali: kolam Teratai besar yang dibingkai oleh pohon kamboja (magnolia) kuno yang rebah dan, tambahan terbaru kami, pameran beberapa lusin tanaman anggrek yang sedang mekar. Salah satu kompleks pura utama Ubud, Pura Taman Kemuda Saraswati, melengkapi pemandangan; suasananya benar-benar ajaib – terutama saat senja dan di malam hari.</br></br>Cafe Lotus telah menjadi salah satu landmark Ubud, sebuah oase di lingkungan yang sibuk dan terlebih lagi menjadi pusat budaya Bali. Restoran ini sangat direkomendasikan oleh buku panduan di seluruh dunia dan layak untuk disertakan pada kunjungan Anda berikutnya ke Bali. Informasi yang berlawanan dalam beberapa buku panduan kami adalah restoran dengan layanan lengkap dan bukan hanya tempat yang bagus "tuangkan rendre un verre" (untuk minum); sementara kami tentu saja menyambut semua, tempat duduk preferensial disediakan untuk tamu makan malam setelah 18:30.</br></br>Kami berharap dapat menyambut Anda di Cafe Lotus saat perjalanan Anda membawa Anda ke Ubud.</br></br>https://www.cafelotusubud.com/a ke Ubud. https://www.cafelotusubud.com/)
  • Monumen Korban Kecelakaan Pesawat PANAM  + (Terletak di pantai Padang Galak di desa PeTerletak di pantai Padang Galak di desa Perbekelan Desa Kesiman. Monumen tersebut masih sering dikunjungi anggota keluarga korban. Pan Am Penerbangan 812, dioperasikan Pan American World Airways Boeing 707-321B N446PA (Clipper Climax), adalah sebuah penerbangan internasional terjadwal dari Hong Kong ke Sydney, Australia, dengan perhentian sementara di Denpasar, Bali, Indonesia. Pada tanggal 22 April 1974, pesawat ini jatuh ke dataran berbukit saat bersiap mendekati landasan 09 di Denpasar setelah terbang selama 4 jam 20 menit dari Hong Kong. Lokasi kecelakaan ini sekitar 42,5 mil laut (78,7 km) di barat laut Bandar Udara Internasional Ngurah Rai.aut Bandar Udara Internasional Ngurah Rai.)
  • Terminal Mengwi  + (Terminal Mengwi merupakan terminal bus tipe A dan merupakan terminal induk di Propinsi Bali. Terminal Mengwi terletak di Jalan Mengwi - Mengwitani, Desa Mengwitani, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.)
  • Campuhan  + (Tersembunyi di balik hotel-hotel di jalan Tersembunyi di balik hotel-hotel di jalan utama Ubud, Anda akan menemukan Campuhan Ridge Walk yang indah, yang harus dilihat ketika mengunjungi kota Ubud. Jalan setapak yang agak pendek, tetapi sangat menguntungkan, akan membawa Anda naik dan turun bukit di sepanjang sawah dan pohon palem, tempat yang sempurna untuk melarikan diri dari hiruk pikuk Ubud. Dalam beberapa tahun terakhir Campuhan Ridge Walk dengan cepat menjadi salah satu tempat paling populer untuk dikunjungi di Ubud, jadi meskipun panorama pendakian yang indah setiap saat sepanjang hari, kami menyarankan Anda untuk datang saat matahari terbit untuk menghindari keramaian dan nikmati kedamaian serta ketenangan lokasi ini. Hanya berjalan kaki singkat dari pusat Ubud dan menyaksikan matahari terbit di sini akan menjadi awal yang sempurna untuk hari Anda menjelajahi Ubud. Ingin menambahkan perjalanan indah ini ke rencana perjalanan Anda sendiri? Teruskan membaca untuk mengetahui semua yang perlu Anda ketahui tentang Campuhan Ridge Walk! Anda ketahui tentang Campuhan Ridge Walk!)
  • Pesedahan  + (Tiga warga datang bersama ke Pura Rambut Petung untuk merayakan Manis Galungan. Beberapa musik gamelan ditampilkan; ngurek dan tari rejang juga ditarikan.)
  • Desa Tista Tabanan  + (Tista pada mulanya dari kata ” Ngetis “ NaTista pada mulanya dari kata ” Ngetis “ Nama tersebut bermula dari pengembaraan seorang putra raja Tabanan. Pengembaraan beliau tersebut banyak melintasi daerah-daerah pegunungan yang medannya berbukit-bukit dan melintasi banyak sungai karena pada waktu itu belum ada terbuka jalan-jalan seperti sekarang ini. Dalam perjalanan tersebut beliau bertemu dengan seorang petapa sakti. Kemudian atas petunjuk pertapa tersebut beliau melanjutkan perjalanan keselatan akhirnya beliau sampai pada suatu tempat yang dituju. Oleh karena tempat itu medannya bergelombang maka beliau kembali ke Utara untuk mencari tempat yang datar untuk mendirikan istana, kemudian dipilihlah tempat yang sekarang disebut Kerambitan.h tempat yang sekarang disebut Kerambitan.)
  • Desa Terunyan  + (Trunyan atau Terunyan merupakan salah satuTrunyan atau Terunyan merupakan salah satu desa tertua di Bali yang berada di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli yang memiliki tradisi sangat unik dalam hal pemakaman jenazah. Keunikan Desa Trunyan menjadi daya tarik tersendiri bagi orang-orang yang ingin tahu lebih jauh tentang tradisi tersebut. Trunyan pun menjadi salah satu desa wisata yang populer di kalangan wisatawan.</br>Trunyan sendiri ternyata adala sebuah nama pemakaman yang ada di Desa Trunyan. Tidak seperti jenazah pada umumnya di Bali yang dibakar atau dikubur, di Desa Trunyan memiliki tradisi pemakaman yang dikuburkan secara terbuka di bawah pohon dan diletakkan begitu saja di atas tanah atau yang disebut dengan “Seme Wayah.” Sementara anggota keluarganya cukup memberikan pagar dari bambu dan sesaji disamping jenzah tersebut. Tradisi ini pun mirip dengan tradisi pengaturan jenazah suku Toraja, yaitu hanya dipasang saja dan dibiarkan membusuk dengan sendirinya.</br>Akan tetapi anehnya jenazah yang dimakamkan di Trunyan tidak berbau busuk. Secara logika, jenazah yang dimakamkan secara terbuka maka lama-kelamaan akan mengeluarkan bau busuk, tapi di Desa Trunyan sama sekali tidak mengeluarkan bau busuk. Ternyata, hal itu bisa terjadi karena adanya pohon Trunyan, yaitu sebuah pohon besar yang berdiri di tengah-tengah daerah pemakaman tersebut. Nama asli pohon tersebut adalah “Taru Menyam,” di mana dalam bahasa setempat Taru artinya pohon dan Menyan yang berarti harum.</br>Pohon Trunyan tersebut diperkirakan telah berusia ribuan tahun, namun lagi-lagi anehnya pohon tersebut dari segi ukuran tidak banyak mengalami perubahan. Di bawah pohon Trunyan inilah pemakaman tersebut berada dan masyarakat setempat percaya bahwa pohon ini dapat menyerap bau busuk yang dikeluarkan jenazah. Meskipun sejauh ini belum ada penelitian yang bisa mengungkap, bagaimana pohon ini dapat menyerap bau busuk jenazah manusia yang dimakamkan di sini.</br>Penduduk setempat memiliki ketentuan dan syarat tersendiri dalam pemakaman tersebut, yaitu jumlah jenazah di atas tanah yang dekat dengan pohon Trunyan tidak boleh lebih dari 11 jenazah. Selain itu, jenazah yang bisa diletakkan di sini adalah mereka yang meninggal secara wajar dan pernah menikah. Sementara jenazah yang sudah menjadi tulang belulang akan dikumpulkan dengan yang lainnya didekat akar pohon tersebut, agar tempatnya bisa digunakan untuk jenazah baru. Hal yang jadi keunikan lainnya adalah jenazah tersebut akan ditutupi dengan “Ancak,” yaitu sebua kurungan bambu.</br>Sedangkan cara meninggal tidak wajar, seperti kecelakaan, bunuh diri atau membunuh orang. Maka mayatnya tidak diperbolehkan diletakkan didekat pohon Trunyan, ada tempat lain yang bernama “Sema Bantas” khusus untuk mereka yang meninggal tidak wajar. Selain Sema Bantas, ada pula “Sema Muda” sebagai tempat pemakaman untuk mereka yang masih bayi atau anak-anak dan warga yang sudah besar atau dewasa tapi belum menikah. Tempat-tempat tersebut sudah dibedakan sesuai dengan kaidah yang berlaku di Desa Trunyan.engan kaidah yang berlaku di Desa Trunyan.)
  • Tukad Bindu Denpasar  + (Tukad Bindu yang berada di Kelurahan KesimTukad Bindu yang berada di Kelurahan Kesiman Kecamatan Denpasar Timur. Tepatnya terletak di gang Sikarini, Kesiman, Denpasar. Wisata Tukad Bindu Bali bisa dinikmati dengan berbagai cara. Saat di pagi hari tempat ini dapat dijadikan sebagai arena olahraga sekedar lari-lari kecil, saat siang hari tempat ini dapat menjadi tempat berteduh dengan ditemani jajanan khas seperti sate kakul, dan saat sore kita bisa berenang dan bermain air di sungai yang bersih ini.dan bermain air di sungai yang bersih ini.)
  • Ubud  + (Ubud merupakan salah satu kecamatan di KabUbud merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Gianyar, terletak kurang lebih 20 kilometer sebelah utara Denpasar dan 10 kilometer dari Gianyar. Kecamatan Ubud terdiri dari 7 Desa dan 1 Kelurahan dengan rincian sebagai berikut: 1. Desa Mas 2. Desa Lodtunduh 3. Desa Peliatan 4. Desa Singakerta 5. Desa Sayan 6. Desa Petulu 7. Desa Kedewatan 8. Kelurahan Ubud.</br></br>Secara geografis, letak kawasan desa Ubud sangat strategis: desa ini diapit oleh desa-desa yang terkenal dengan kerajinan dan keseniannya. Pelukis terkenal dari Ubud antara lain Blanco, Bonnet, Walter Spies, Neka dan Sobrat. Ubud mulai dikenal sebagai tempat pariwisata dengan kepemimpinan raja Ubud, Tjokorda Gede Raka Sukawati.</br></br>Foto: Pasar Ubudorda Gede Raka Sukawati. Foto: Pasar Ubud)
  • Uluwatu  + (Uluwatu adalah daerah favorit saya di pulaUluwatu adalah daerah favorit saya di pulau Bali. Uluwatu adalah jalur terpencil, pantai tropis dan terjal. Tapi itu juga bar matahari terbenam yang trendi dan trendi dan klub siang hari. Ini puncak Bali.</br></br>Terletak sekitar 45 menit dari bandara, dan sekitar satu setengah jam dari Seminyak/Canggu, semenanjung batu kapur yang berbukit di Uluwatu adalah rumah bagi beberapa vila dan resor mewah paling indah di Bali, pantai tersembunyi yang indah, dan tempat selancar kelas dunia, membuat itu adalah kiblat bagi peselancar di seluruh dunia.h kiblat bagi peselancar di seluruh dunia.)
  • Universitas Udayana  + (Universitas Udayana, disingkat Unud adalahUniversitas Udayana, disingkat Unud adalah Perguruan Tinggi Negeri pertama di Bali, yang berdiri pada 29 September 1962. Unud terdiri dari tiga kampus, yaitu: kampus Nias, yang berada di Jl. Pulau Nias, Sanglah, Denpasar Barat berdekatan dengan RSUP Sanglah Denpasar; kampus Sudirma, yang berada di Jl. Soedirman; dan kampus Pusat Bukit Jimbaran, yang berada di Jl. Raya Kampus Unud, Jimbaran, Kabupaten Badung. Cikal bakal Unud adalah Fakultas Sastra Udayana cabang Universitas Airlangga Surabaya yang diresmikan presiden Ir. Soekarno dan dibuka oleh Prof. Dr. Priyono pada tanggal 29 September 1958 sebagaimana tertulis pada prasasti di Fakultas Sastra Jalan Nias, Denpasar. Fakultas Sastra Udayana inilah yang merupakan embrio dari berdirinya Universitas Udayana. </br>Pada mulanya, berdirinya Universitas Udayana berawal dari desakan masyarakat Bali yang menginginkan adanya sebuah Perguruan Tinggi di daerah Bali pada tahun 1960an. Untuk mewujudkan keinginan tersebut, maka pada 12 Mei 1961 diadakanlah pertemuan di antara tokoh-tokoh pendidikan, para pejabat daerah dan pemuka masyarakat. Pertemuan ini di ketuai oleh Prof. Dr. Purbatjaraka dan Prof. Dr. Ida Bagus Mantra sebagai sekretaris. Petemuan tersebut berhasil membentuk Panitia Persiapan Universitas Udayana Bali yang kemudian disyahkan dengan Surat Keputusan Menteri PTIP No. 4 tahun 1962 tanggal 15 Januari 1962. Pada akhirnya Universitas Udayana secara sah berdiri sejak tanggal 17 Agustus 1962 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan No. 104/1962 yang tediri dari empat fakultas, yakni: Fakultas Sastra, Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan, dan Fakultaa Keguruan dan Ilmu Pendidikan.</br>Oleh karena hari lahir Universitas Udayana bersamaan dengan hari proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, maka perayaan Hari Ulang Tahun Universitas Udayana dialihkan menjadi tanggal 29 September dengan mengambil tanggal peresmian Fakultas Sastra yang telah berdiri sejak tahun 1958. Saat ini Universitas Udayana memiliki 13 fakultas, di antaranya: Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Kedokteran, Fakultas Hukum, Fakultas Teknik, Fakultas Pertanian, Faultas Peternakan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknologi Pertanian, Fakultas Pariwisata, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Kelautan dan Perikanan.</br>https://www.unud.ac.id/tan dan Perikanan. https://www.unud.ac.id/)
  • Desa Banjarangkan  + (Upacara Nangluk Merana pada Purnama kenem di Desa Adat Banjarangkan)
  • Candi Gunung Kawi  + (Vihara Buddha Kuno yang dibangun pada abadVihara Buddha Kuno yang dibangun pada abad ke-10 di Pulau Bali, Indonesia. Ini adalah tempat yang besar terdiri dari 5 area utama. Dibangun oleh Raja Anak Wungsu, putra bungsu dan Putra Mahkota dari Raja Udayana Warmadewa yang terkenal dan Ratu Gunapriya Dharmapatni dari Kerajaan Bali kuno. Nama asli tempat ini adalah Katyagan Amarawati [Biara Amarawati], tetapi pada abad ke-16 namanya berubah menjadi Candi Gunung Kawi [Kuil Gunung Penyair]...</br></br> Ini mulai dibangun sebagai Vihara Buddha pada tahun 989 M oleh Raja Udayana dan Ratu Gunapriya Dharmapatni. Ketika Raja dan Ratu meninggal [Ratu Gunapriya Dharmapatni tahun 1007 M dan Raja Udayana tahun 1011 M] "monumen" mereka berdua berada di Banu Wka [sekarang Pura Mangening]. Kemudian pada tahun 1049 M, Raja Anak Wungsu memindahkan "monumen" ibunya Ratu Gunapriya Dharmapatni ke Mpungkwing Kutihanar [sekarang Pura Bukit Dharma Durga Kutri]. Pembangunan vihara terus dibangun sampai selesai oleh Raja Anak Wungsu. Ada pejabat Kerajaan Bali yang bertugas mengurus, memelihara dan membiayai vihara yaitu “Samgat Wilang Petapan”. Ketika Raja Anak Wungsu meninggal, "monumen" di Candi Gunung Kawi sebenarnya adalah untuk Raja Anak Wungsu dan lainnya.adalah untuk Raja Anak Wungsu dan lainnya.)
  • Pedungan  + (Wilayah Kelurahan Pedungan yang sekarang iWilayah Kelurahan Pedungan yang sekarang ini dahulu merupakan daerah perbatasan (tepi siring) dari Kerajaan Badung dengan Daerah Kekuasaan Kerajaan Mengwi di sebelah selatan. Pedungan berasal dari kata "duung" berarti senjata. Mendapatkan awalan pe- dan akhiran -an sehingga menjadi Pedungan yang berarti tempat pengadaan dan penyimpanan perlengkapan senjata.daan dan penyimpanan perlengkapan senjata.)
  • Taman Laut Pemuteran  + (Wisata Bahari Pemuteran terletak di desa PWisata Bahari Pemuteran terletak di desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Bali Utara atau sekitar 56 km arah barat kota Singaraja merupakan daerah wisata diantara gugusan perbukitan serta hamparan laut utara Bali sehingga membuat daerah ini indah, tenang, jauh dan dari keramaian.</br>Wilayah desa Pemuteran terkenal sebagai kawasan dengan konservasi laut untuk proyek terumbu karang artifisal “Biorock” yang terbesar di dunia. Beberapa yayasan beserta masyarakat setempat yang bergerak secara aktif dalam mengelola usaha pelestarian terumbu karang. Selain terumbu karang, posisi Desa Pemuteran terletak di pesisir Barat Pulau Bali membuat daerah wisata itu memiliki posisi yang sangat strategis.</br>Wisata Bahari Pemuteran menyuguhkan taman bawah laut kelas dunia di Pulau Menjangan yang ditempuh sekitar 15 menit dari Pemuteran dengan perahu sewaan. Kegiatan diving dan snorkeling menjadi andalan wisata di sini dengan suguhan taman bawah laut kelas dunia di Pulau Menjangan. Banyak gua besar serta kecil di lokasi bawah laut tersebut dapat ditemui keanekaragaman terumbu karang dalam berbagai tipe dan warna serta biota laut yang lain.</br>Ada yang menarik bagi penyelam yaitu pemandangan Pura (Candi) di tengah laut. Pura bawah laut menjadikan keindahan bawah laut yang unik dan elok dipandang mata. Untuk bisa ke Pura bawah laut itu, wisatawan dapat menyewa perahu untuk menuju lokasi . Setelah sampai di lokasi tersebut, kedalamannya hanya sekitar 30-40 meter sehingga sangat tepat dinikmati dengan menyelam.ga sangat tepat dinikmati dengan menyelam.)