UPGRADE IN PROCESS - PLEASE COME BACK AT THE END OF MAY

Search by property

From BASAbaliWiki

This page provides a simple browsing interface for finding entities described by a property and a named value. Other available search interfaces include the page property search, and the ask query builder.

Search by property

A list of all pages that have property "Biography text id" with value "Jalan Rusak di Kabupaten Buleleng Penghubung Desa Bukti dan Desa Tanjung". Since there have been only a few results, also nearby values are displayed.

Showing below up to 25 results starting with #1.

View (previous 50 | next 50) (20 | 50 | 100 | 250 | 500)


    

List of results

  • Ida Bagus Dharmadiaksa  + (Ida Bagus Dharmadiaksa lahir di Denpasar,Ida Bagus Dharmadiaksa lahir di Denpasar, 21 Agustus 1956. Menulis puisi sejak remaja (1979) dan banyak dimuat di Bali Post. Pernah menjadi pemenang II kompetisi Bali Dalam Puisi Bali Post (1979), pemenang lomba cipta puisi di Universitas Udayana (1979). Kini dia menjabat Ketua Yayasan Widya Dharma Shanti Denpasar yang menaungi ITB Stikom Bali Group (SMKTI Bali Global) dan Pengawas Koperasi PNS Univ. Udayana serta Dosen Fakultas Ekonomi & Bisnis Unud.erta Dosen Fakultas Ekonomi & Bisnis Unud.)
  • Ida Bagus Gde Parwita  + (Ida Bagus Gde Parwita dilahirkan di Desa TIda Bagus Gde Parwita dilahirkan di Desa Tihingan, Klungkung, 19 Nopember 1960. Mulai menggemari Puisi secara aktif sejak mengajar di SMP-PGRI Klungkung tahun 1980. Hingga tamat Sarjana Pendidikan Sejarah dan Pasca Sarjana S.2 bidang Penelitian dan Evaluasi Pendidikan di Undiksha masih konsisten menulis Puisi dan Catatan Kebudayaan. Sekarang ini menjabat Kepala Sekolah di SMA Pariwisata-PGRI Dawan, Klungkung. Karya- karya Puisi dan Catatan Kebudayaan dipublikasikan tahun 1982, dimuat di Bali Post, Nusa Tenggara, Karya Bhakti, Berita Buana, DenPost, dan sejumlah Media On-line seperti Jendela Sastra, Loker Puisi, dll. Antologi Puisi berbahasa Indonesia yang pernah diterbitkan bersama Penyair lainnya: Pintu Ilalang, Spektrum, Teh Ginseng, Puisi Indonesia 87, Antologi Puisi Indonesia (API) 1997, Nuansa Tata Warna Batin bersama Himpunan Penulis Pengarang dan Penyair Nusanatara (HP3N), serta Klungkung Tanah Tua Tanah Cinta. Lebur Klungkung adalah karya sastra sejarah dibuat dalam bentuk Cerita Bergambar, yang digarap dengan inti sejarah Puputan Klungkung bersama I Wayan Suartha. Buku kumpulan puisi tunggalnya adalah “Luka Purnama” (2020)si tunggalnya adalah “Luka Purnama” (2020))
  • Ida Bagus Gede Ngurah Rai  + (Ida Bagus Gede Ngurah Rai, lahir di KesimaIda Bagus Gede Ngurah Rai, lahir di Kesiman, Denpasar, 1926. Ia adalah seorang rohaniawan/pendeta/peranda Hindu di Geria Bajing, Kesiman. Ia dikenal dengan panggilan Ida Peranda Geria Bajing. Pada masa mudanya ia dikenal sebagai dalang wayang kulit yang populer di Bali. Selain pentas di berbagai pelosok Bali, ia pernah ikut dalam Festival Wayang di Jakarta, Solo, dan Yogyakarta. Kecintaannya pada wayang telah muncul sejak kanak-kanak karena suka mendengar cerita pewayangan dari ayahnya, Ida Bagus Putu Mergeg. Ia pernah menjadi guru seni pedalangan di SMKI dan dosen di Institut Hindu Dharma (IHD) Denpasar. Ia juga tertarik pada seni teater dan pernah pentas teater bersama dramawan IB Anom Ranuasa. Pada masa mudanya ia juga pernah menjadi bintang film “Jayaprana dan Layonsari” yang kemudian membuat ia dikenal dengan panggilan Ida Peranda Jayaprana. Ia meninggal pada tahun 1998.a Jayaprana. Ia meninggal pada tahun 1998.)
  • Ida Bagus Gede Paramita  + (Ida Bagus Gede Paramita adalah penulis berIda Bagus Gede Paramita adalah penulis berbagai isu yang terkait dengan topik antropologi, pariwisata, dan budaya spiritual Bali maupun Hindu. Paramita menamatkan studi S1 dan S2 di Universitas Udayana. Saat ini, Paramita bekerja sebagai dosen di STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja, Bali Indonesia pada Program Studi Pariwisata Budaya Hindu.ada Program Studi Pariwisata Budaya Hindu.)
  • Ida Bagus Ketut Adnyana  + (Ida Bagus Ketut Adnyana atau dengan nama pIda Bagus Ketut Adnyana atau dengan nama pena Ratu Aji Baskara. Beliau merupakan sastrawan yang berasal dari desa Dharma Tengah Riang Gede, kecamatan penebel Tabanan, beliau saat ini sudah berusia 82 tahun.</br>Adapun karya Sastra yang sudah dikarang beliau.</br>Dari karya tersebut karya yang paling berbeda diantara yg lain ialah geguritan karmasadhi</br>Di dalam Gaguritan Karmisadi karya Ida Bagus Adnyana (Ratu Aji Baskara) gaguritan ini diikat oleh 4 pupuh yaitu, Pupuh sinom, Pupuh ginada, Pupuh mijil, dan Pupuh Sinom.</br></br>Dalam Gaguritan Karmisadi berceritakan tentang seorang anak yang cerdas, pintar, dan bersungguh-sungguh dalam melakukan sesuatu walaupun anak tersebut tidak berpendidikan dan berasal dari keluarga yang tidak mampu yang berasal dari desa riang gede dan menceritakan tentang keadaan pada masa itu di desa riang gede yang memang minim akan kesejahterahan rakyatnya.</br></br>Adapun terkandungnya juga nilai kebajikan yang menjadin pesan moral dari gaguritan ini.</br>Dari kata "Karmisadi" berarti tingkah manusia memiliki 6 sifat yang mulia dari cerita geguritan ini lah bercerita sifat yang mulia tidak perlu dari orang yg berpendidikan namun hati yang tulus iklas untuk mewujudkannya.hati yang tulus iklas untuk mewujudkannya.)
  • Ida Bagus Ketut Dharma Santika Putra  + (Ida Bagus Ketut Dharma Santika Putra atau Ida Bagus Ketut Dharma Santika Putra atau akrab disapa DS Putra, lahir di Negara, Jembrana, Bali, 27 Juli 1964. Sejak remaja telah aktif menulis puisi, cerpen, esai di Bali Post dan beberapa koran lokal. Selain pernah menjadi wartawan, ia juga aktif sebagai pemikir kebudayaan dan menggerakkan komunitas seni budaya di Negara, Jembrana. Salah satunya adalah gerakan sastra dan teater Rembug Apresiasi Bali Barat (Rajer Babat) pada tahun 1990-an. Ia juga bergiat di Pondok Seni Praba Gita. Tahun 2000 ia membidani kelahiran tabloid Jembrana Post dan tahun 2002 membidani kelahiran tabloid Ge-M. Bukunya yang telah terbit, antara lain Merangkai Tutur Tradisi Mekepung, Pohon-Pohon Kemesraan 2, Lubang Kunci (2021). Atas dedikasinya di bidang sastra dan kritik seni, ia dianugerahi Bali Jani Nugraha oleh Gubernur Bali pada tahun 2021. Sebelumnya, ia juga menerima penghargaan Dharma Kusuma pada tahun 2018 dari Gubernur Bali. Ia meninggal pada tanggal 21 Januari 2022 karena sakit.pada tanggal 21 Januari 2022 karena sakit.)
  • Ida Bagus Made Poleng  + (Ida Bagus Made Poleng lahir di banjar TebaIda Bagus Made Poleng lahir di banjar Tebasaya, Gianyar pada tahun 1915. Ayahnya Ida Bagus kembeng (1897-1952) adalah seorang pelukis ternama yang memenangkan Medali Perak bergengsi pada tahun 1937 pada Pameran Seni Kolonial Internasional di Paris. Ida Bagus Made pertama kali belajar melukis dan mengukir dari ayahnya. Ia kemudian belajar melukis di bawah bimbingan Rudolf Bonnet. Bonnet pernah menulis bahwa Ida Bagus Made adalah salah satu artis paling berbakat di Bali.</br></br>Ida Bagus Made adalah seorang pelukis produktif yang sangat tidak percaya pada pedagang dan kolektor seni. Dia meneliti pengagumnya dan hanya segelintir kolektor yang lulus ujiannya. Almarhum Presiden Indonesia Sukarno adalah salah satu kolektor yang dipuja Ida Bagus Made. Karya-karyanya banyak dicari dan menjadi koleksi banyak museum di dunia.</br></br>Bagi pelukis yang akrab disapa Gus Made ini lukisan adalah sebagian dari jiwanya. Baginya seorang pelukis hidup dua kali, pertama di dunia fana, kedua dalam lukisannya. Oleh karena itu ia dikenal sangat mencintai lukisannya dan tidak mau menjual karyanya.</br></br>Ida Bagus Made adalah seorang pelukis yang sering dianggap sebagai ‘orang gila’. Dalam kesehariannya, Ida Bagus Made tidak mengenakan pakaian, dia hanya mengenakan sarung yang dililitkan di pinggang. Ia yang tak pernah mengenyam pendidikan formal, membuatnya hanya bisa menulis dalam aksara bali.</br></br>Karya-karya lukisan Ida Bagus Made sering menjadi buruan banyak orang terutama orang-orang asing pada saat itu, Ia menyatakan tak mampu melihat lukisannya di beli orang. Ia lebih memilih untuk melukis beberapa lukisan yang dibungkusnya rapi dan disimpan.</br></br> </br>Ia meninggal dunia setelah lama sakit pada tahun 1999 dan meninggalkan lebih dari seratus lukisan dan sketsa yang sekarang disimpan di Museum Puri Lukisan. sekarang disimpan di Museum Puri Lukisan.)
  • Ida Bagus Made Togog  + (Ida Bagus Made Togog (1913–1989) adalah peIda Bagus Made Togog (1913–1989) adalah pelukis tradisional gaya Batuan, Gianyar, Bali. Sejak kecil Togog sangat akrab dengan pustaka berupa lontar, cerita mitologi, dan cerita rakyat. Hal-hal itu banyak menjadi sumber inspirasinya dalam melukis. Ketika dua antropolog, Gregory Bateson dan Margaret Mead melakukan penelitian tentang karakter orang Bali di Desa Batuan pada 1936 hingga 1938, Togog diminta melukiskan ekspresi mimpinya. Saat itu, Togog menghasilkan puluhan lukisan di atas kertas dengan tematik alam mimpi dan alam niskala (gaib) yang bernuansa magis. Karya-karya Togog bisa dijumpai di Museum Puri Lukisan, Museum ARMA, Museum Bali, Museum Neka, Tropenmuseum, Museum Etnografi di Leiden. Tropenmuseum, Museum Etnografi di Leiden.)
  • Ida Bagus Nyoman Rai  + (Ida Bagus Nyoman Rai, lahir di Sanur, BaliIda Bagus Nyoman Rai, lahir di Sanur, Bali, antara tahun 1907 dan 1920 dan meninggal tahun 2000. Ia merupakan pelukis yang banyak dibicarakan dan diapresiasi para pengamat seni rupa dalam dan luar negeri karena keunikan karya-karyanya. </br></br>Kebanyakan karyanya berbahan kertas dan tinta serta bertemakan kehidupan sehari-hari (terutama nelayan) dan peristiwa-peristiwa yang menarik perhatiannya. Misalnya ia menggambar ikan paus yang terdampar di Sanur atau masa-masa penjajahan Jepang di Bali. Karya-karyanya cenderung bergaya polos, naif, dan nakal.</br></br>Ia melukis sejak remaja dan terlibat dalam perhimpunan seni Pitamaha pada era 1930-an. Ia berkawan dekat dengan Neuhaus yang membuka toko ikan tropis di Sanur. Ia juga berkawan dengan pelukis Swiss, Theo Meirer (1908 – 1982) dan pelukis Australia, Donald Friend (1915 - 1989), yang menetap di Sanur tahun 1968 hingga 1980-an.</br></br>Karya-karyanya dikoleksi oleh kolektor dari berbagai belahan dunia. Karyanya juga dikoleksi oleh Museum Puri Lukisan, museum ARMA, Galeri Nasional Australia, Tropenmuseum di Amsterdam, Museum Etnografi di Leiden, dan Museum Den Kulturen di Basel, Swiss. </br></br>Kecuali foto karyanya yang banyak bertebaran di internet, hingga detik ini saya belum berhasil menemukan foto profil pribadinya.berhasil menemukan foto profil pribadinya.)
  • Ida Bagus Oka  + (Ida Bagus Oka (16 April 1936 – 8 Maret 201Ida Bagus Oka (16 April 1936 – 8 Maret 2010). Ia adalah Menteri Negara Kependudukan/Kepala BKKBN (1998 – 1999) dalam Kabinet Reformasi Pembangunan pada masa pemerintahan Presiden B.J. Habibie. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Gubernur Bali ke-7 dengan masa jabatan 1988 –1998. Ia menjadi Gubernur Bali menggantikan Ida Bagus Mantra. Ia juga pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Udayana, Bali. Pada tahun 2001, ia diadili berhubungan dengan kasus korupsi dan dihukum selama satu tahun.sus korupsi dan dihukum selama satu tahun.)
  • Ida Bagus Pawanasuta  + (Ida Bagus Pawanasuta, lahir di Gianyar, 21Ida Bagus Pawanasuta, lahir di Gianyar, 21 November 1966. Beliau menulis dalam Bahasa Bali dan Bahasa Indonesia. Beliau adalah sastrawan, beliau juga menjadi seorang guru di salah satu sekolah menengah atas di Klungkung. Beliau juga banyak memiliki karya-karya yang telah diterbitkan, antara lain “Pangasih Pamero” tahun 2005 diterbitkan oleh Balai Bahasa Bali, Gaguritan Aji Palayon Transformasi Kakawin Aji Palayon tahun 2006 diterbitkan mandiri, dan Kumpulan Essay “Berguru pada Giri” tahun 2009 diterbitkan mandiri. Masih banyak karya-karyanya, tetapi beliau juga sebagai pendiri Sanggar Tutur (1999) dan Komunitas Sastra Lentera (2008).1999) dan Komunitas Sastra Lentera (2008).)
  • Ida Bagus Tilem  + (Ida Bagus Tilem adalah seorang seniman patIda Bagus Tilem adalah seorang seniman patung kelahiran Mas, Ubud, Gianyar, Bali, pada 13 Desember 1936 dan meninggal 20 November 1993. Sejak kecil dia belajar memahat pada ayahnya, Ida Bagus Nyana. Karya-karyanya menampilkan visual yang memikat pencinta seni. Setelah perjalanan pertamanya ke luar negeri ketika terpilih mewakili Indonesia pada New York World Fair tahun 1964, dia rajin menggelar pameran di luar negeri, seperti Thailand, Hongkong, Australia, Jerman, Austria, dan Meksiko., Australia, Jerman, Austria, dan Meksiko.)
  • Ida Bagus Tugur  + (Ida Bagus Tugur lahir di Griya Cucukan, KlIda Bagus Tugur lahir di Griya Cucukan, Klungkung, Bali, 29 Mei 1926. Ia adalah seorang maestro arsitek tradisional Bali (undagi) yang banyak membuat bangunan-bangunan monumental di Bali. Hasil karyanya antara lain panggung terbuka Ardha Candra di Taman Budaya Bali, Monumen Bajra Sandhi di Renon, Patung Kanda Pat Sari atau Catus Pata di Kota Semarapura (Klungkung), Gedung DPRD Bali, bangunan arsitektur Bali di Taman Mini Indonesia Indah (Jakarta), serta bangunan suci untuk beberapa pura di Bali. Ia meninggal pada tanggal 21 Desember 2020 di Denpasar dalam usia 94 tahun.mber 2020 di Denpasar dalam usia 94 tahun.)
  • Ida Bagus Wayan Widiasa Keniten  + (Ida Bagus Wayan Widiasa Keniten lahir di GIda Bagus Wayan Widiasa Keniten lahir di Geria Gelumpang, Karangasem. 20 Januari 1967. Buku-buku yang sudah ditulisnya berupa karya sastra maupun kajian sastra antara lain (1) Buduh Nglawang (memeroleh Rancage); (2) Bangke Matah; (3) Warisan Jagal; (4) Kuda Putih; (5) Novelet Kania; (6) Bor; (7) Sabdaning Sepi; (8) Mekel Paris; (9) Pohon Jiwa; (10) Perempuan Malam; (11) Dongeng Sandal Jepit, (12) Genjek Persepsi Sosio-Kontekstual, (13) Eksistensi Basur, (14) Jro Lalung Ngutah (Memeroleh Penghargaan Widya Pataka), (15) Manukan Sidang Para Burung.</br></br>Pemenang Pertama Guru Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2013 dan Penerima Tanda Kehormatan Satyalancana Pendidikan Tahun 2013 dari Presiden, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu, 27 November 2013 di Istora Senayan Jakarta. Tahun 2014 ikut Program Kunjungan (Benchmarking) ke Jerman, selanjutnya ke Paris (Prancis), Belgia, dan Amsterdam (Belanda). Kamis, 14 Agustus 2014 menerima penghargaan Widya Kusuma dari Gubernur Bali. Tahun 2015 memeroleh Widya Pataka atas bukunya Jro Lalung Ngutah.dya Pataka atas bukunya Jro Lalung Ngutah.)
  • Ida Pedanda Gede Made Gunung  + (Ida Pedanda Gede Made Gunung (1952 – 18 MeIda Pedanda Gede Made Gunung (1952 – 18 Mei 2016) adalah seorang Pedanda (ulama/pendeta) Hindu dari Blahbatuh, Gianyar, Bali. Ia adalah seorang pedanda yang memiliki pandangan progresif jauh ke depan. Pedanda yang dilahirkan di Gria Gede Kemenuh Purnawati ini, seolah-olah mengubah citra Pedanda (Pendeta Hindu) dari sekadar memimpin pelaksanaan upacara, menjadi pen-Dharma Wacana.</br></br>Ia sangatlah terampil dalam menerjemahkan filsafat Agama Hindu yang rumit kepada masyarakat umum dengan bahasa yang sederhana, jelas dan lugas disertai selera humor yang tinggi. Tidak mengherankan jika ia acapkali muncul di berbagai media, baik media elektronik maupun media cetak, untuk memberikan Dharma Wacana (wejangan suci) kepada umat Hindu. Tidak hanya di Bali, ia memberikan juga dharma wacana di luar Bali, dari Pulau Jawa hingga ke Kalimantan. Selain aktif tampil di berbagai media cetak maupun elektronik, ia juga aktif menulis di dunia maya melalui situs website. </br></br>Terlahir dengan nama Ida Bagus Gede Suamem, ia menamatkan pendidikan sekolah dasar di SD Blahbatuh pada tahun 1965. Selanjutnya ia melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMPN di Gianyar sampai tamat pada tahun 1968. Kemudian ia melanjutkan pendidikan ke Taman Guru Atas di Sukawati. Ia sempat bekerja sebagai Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) Gianyar tahun 1972 sampai 1974. Lalu beralih profesi menjadi guru Sekolah Dasar di Banjar Mawang, Lodtunduh, Ubud, tahun 1975 sampai 1983, kemudian pindah mengajar ke SD 3 Pering pada tahun 1983 sampai 1985. Ia ditunjuk sebagai Koordinator Penyuluh Lapangan Agama Hindu Kecamatah Blahbatuh dari 1985 sampai 1987 dan selanjutnya kembali mengajar sebagai guru di SD 7 Saba pada tahun 1987 sampai 1994. Tahun 1992 ia sempat mendapat peringkat sebagai guru teladan Kecamatan Blahbatuh.</br></br>Disela-sela kesibukannya mengajar sebagai guru, ia melanjutkan pendidikan di Institut Hindu Dharma (sekarang beralih menjadi Universitas Hindu Indonesia) hingga memperoleh gelar Sarjana Muda pada tahun 1986. Selain sebagai guru sekolah, ia juga adalah seorang pemegang sabuk hitam karate dan pernah bergabung dalam DPD Gojukai (Dewan Sabuk Hitam) tahun 1988 – 1991.</br></br>Ia mediksa atau menjadi pedanda pada tahun 1994. Sejak tahun 2002 sampai menjelang akhir hayatnya, ia menjadi dosen luar biasa di Fakultas Usada Universitas Hindu Indonesia. Ia juga dikenal sangat kritis dalam menyikapi permasalahan pelaksanaan upacara ritual Hindu di Bali, terutama Manusia Yadnya dan Pitra Yadnya, yang selama ini kerap digelar dengan megah dan banyak menghabiskan biaya.engan megah dan banyak menghabiskan biaya.)
  • Ida Pedanda Gede Oka  + (Ida Pedanda Gede Oka lahir di Banjar KualoIda Pedanda Gede Oka lahir di Banjar Kualon, Denpasar, 1909. Selain mengabdikan hidupnya sebagai pendeta, ia dikenal sebagai undagi (arsitek tradisional Bali). Bakat itu menurun dari ayahnya, Ida Bagus Anom, seorang undagi dan pematung terkenal pada zamannya. Sejak usia delapan tahun ia telah belajar membuat patung pada sang ayah. Sebagai seorang undagi, ia sangat memahami kitab Asta Kosala-Kosali, Asta Bumi, Wismakarma dan sejenisnya. Ia tidak hanya ahli dalam membuat bangunan tradisional Bali dan bangunan suci Hindu, namun juga ahli dalam membuat wadah, jempana, dan lembu untuk keperluan ritual Ngaben., dan lembu untuk keperluan ritual Ngaben.)
  • Ida Poetu Taman  + (Ida Poetu Taman adalah seorang pematung (1Ida Poetu Taman adalah seorang pematung (1873-1953) kelahiran Desa Mas, Ubud, Bali. Dia sangat ahli dalam urusan seni ukir kayu. Dia juga ahli mengukir batu cadas untuk pembangunan tempat suci agama Hindu di Bali. Selain pematung, dia dikenal dalam drama tari “ Calon Arang” sebagai Patih Pandung yang melawan kejahatan Nateng Dirah. Dia pernah bergabung dalam komunitas seni Pitamaha.h bergabung dalam komunitas seni Pitamaha.)
  • Ida Wayan Eka Werdi Putra  + (Ida Wayan Eka Werdi Putra atau yang seringIda Wayan Eka Werdi Putra atau yang sering disapa Gus Eka adalah penggagas SAGARAGIRI Outdoor. SAGARAGIRI berasal dari kata Sagara/Segara yang berarti laut dan Giri yang berarti gunung. Sagara-Giri merupakan sebuah konsep kearifan lokal Bali yang menggambarkan kesakralan dimensi ruang. Sagara (gunung)-Giri(laut), Pasir-Wukir, dan hulu-teben (hilir) adalah istilah lainnya yang juga menjadi simbol kesatuan dan saling mempengaruhi.</br>Beberapa pustaka tradisional Bali menyebutkan bahwa para Kawi Wiku atau pendeta pujangga menulis karya sastranya di tempat-tempat yang indah. Pendeta pujangga atau pengarang tersebut menyusuri gunung dan pesisir untuk menuangkan keindahan visualnya dalam bentuk karya sastra sebagai bentuk pemuliaan terhadap Sang Pencipta.</br>Hal inilah yang menjadi inspirasi bagi pendirian SAGARAGIRI Outdoor. Memuliakan alam adalah salah satu jalan yang digunakan pendahulu di Bali untuk menikmati hidup, bahkan sebagai laku spiritual. Di zaman yang semakin hingar-bingar seperti sekarang, kami ingin mengadaptasi konsep dan laku tersebut untuk mengajak sahabat SaGi kembali ke alam, menjaganya, sekaligus menikmatinya dari sudut pandang yang berbeda.ikmatinya dari sudut pandang yang berbeda.)
  • Tiuk Mangan Yowana Guna  + (Indonesia emas merupakan suatu masa yang sIndonesia emas merupakan suatu masa yang sangat kita dambakan, masa dimana setelah 1000 tahun indonesia merdeka dan masa yang memberi harapan tentang kesejahteraan rakyat. Ada banyak hal yang dapat membantu mewujudkan masa indonesia emas ini, salah dua hal yang paling berpengaruh adalah KUALITAS REMAJA dan KECERDASAN PEMERINTAH.</br></br>Kualitas remaja di Indonesia sendiri sangatlah rendah, bisa kita lihat dari bukti-bukti di lapangan yang dimana masih marak anak anak remaja kita yang tidak bisa mengambil inti sari dari sebuah kalimat. Ini dipengaruhi oleh sistem pendidikan yang kurang memberikan ruang kepada anak untuk mengekspresikan segala ide yang mereka miliki, sistem pendidikan di Indonesia masih sangat menekankan pada pengafalan dan metode monoton, meskipun ada solusi dari pemerintah tentang metode belajar merdeka yang dianggap menjadi solusi dari masalah ini, saya merasa hal itu perlu dikembangkan. Maka dari itu, pemerintah harus semakin berfikir selangkah lebih maju guna mengembangkan sistem pendidikan di Indonesia ini, karena inilah fungsi dari kecerdasan para pemimpin yang kita harapkan agar terciptanya Pisau Tajam Para Remaja.</br></br>Tidak lupa juga tentang masalah stunting yang dialami oleh anak-anak di Indonesia, hal ini menyebabkan banyak anak yang tumbuh dan berkembang dengan kemampuan otak yang sangat-sangat minim. Apakah ada solusi dari pemerintah?</br>Terkait hal ini tentu harus kita pertimbangkan bersama, karena hanya melalui anak dan remaja inilah bangsa Indonesia dapat menggapai keinginannya untuk menjadi Indonesia emas yang kemungkinan akan menjadi sebuah khayalan belaka.</br></br>Semoga melalui media ini pemerintah dapat mempertimbangkan hal yang memang mendesak untuk ia kerjakan, dan dapat menghantarkan bangsa Indonesia menuju Indonesia emas dengan Pisau Tajam Para Remaja.nesia emas dengan Pisau Tajam Para Remaja.)
  • Inten Sukma Pratiwi  + (Inten Sukma Pratiwi lahir di Klungkung, 27Inten Sukma Pratiwi lahir di Klungkung, 27 September 1986. Sejak 2006 ia menjadi guru SD dan sejak Mei 2021 ia bertugas sebagai Kepala Sekolah di SD Negeri 2 Semarapura Klod Kangin, Klungkung. Sejak remaja ia telah tertarik dengan dunia sastra dan tulis menulis. Ia menulis puisi, esai, prosa, cerita anak, baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Bali. Prestasi yang pernah diraih adalah Juara 3 Menulis Cerita Anak dan Juara 2 Menulis Cerita Remaja yang diselenggarakan oleh PGRI Kabupaten Klungkung pada tahun 2018. Pada Tahun 2019 karya puisinya masuk nominasi dalam lomba menulis puisi bagi guru-guru se-Provinsi Bali yang diselenggarakan oleh Dermaga Seni Buleleng. Selain itu di tahun 2019 ia juga lolos 7 besar dalam penulisan cerita anak yang diselenggarakan oleh Bali Muda Foundation. Pada tahun 2020 ia memperoleh Juara 1 Menulis Pengalaman Mengajar dalam Masa Pandemi yang diikuti oleh guru-guru SD se-Provinsi Bali yang selenggarakan oleh Er Institut. Tahun 2021 karya dongeng berbahasa Balinya menjadi karya terbaik dalam Sastra Saraswati Sewana yang diselenggarakan oleh Puri Kauhan Ubud. Selain itu, pada tahun 2021 juga karyanya masuk 10 besar dalam Sayembara Penulisan Bahan Bacaan siswa SD Kelas Awal yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Provinsi Bali dan diterbitkan menjadi buku.rovinsi Bali dan diterbitkan menjadi buku.)
  • Jaga Wewidangan Suci Pura ring Bali Boya Ja Asal Ngalih Komisi  + (Jaga Kawasan Suci Pura di Bali Bukan SekadJaga Kawasan Suci Pura di Bali Bukan Sekadar Mencari Komisi </br></br>Salam damai, salam akal sehat, salam sejahtera, untuk kita semua!</br>Hidup mahasiswa! Hidup Rakyat Indonesia! </br></br>Bali mendapat anugerah memiliki keindahan alam yang bervariatif, seperti pantai, laut, sungai, danau, gunung, dan hutan. Semua objek alam ini sangat potensial untuk dijadikan objek wisata. </br>Namun tidak dipungkiri Bali merupakan pulau dewata dan pulau seribu pura sehingga pembangunan resort, hotel, atau tempat akomodasi sejenisnya perlu diperhatikan tata letak pembangunannya agar tidak memasuki atau berdekatan, dan bahkan mengganggu keberadaan kawasan suci pura. </br></br>Pembangunan resort atau objek wisata sejenis seharusnya memiliki persetujuan masyarakat setempat, bukan hanya aparat. Akan tetapi, masyarakat juga harus turut terlibat!</br>Perlu adanya diskusi terbuka! </br>Perlu sosialisasi kepada masyarakat! </br>Pembangunan resort atau sejenisnya yang berdekatan dengan kawasan suci pura perlu dilakukan pengkajian di awal agar tidak sampai menimbulkan dampak di kemudian hari, seperti izin dan kesepakatan kontrak, serta melakukan kompromi dengan masyarakat sekitar untuk menampung aspirasi masyarakat sekitar atau yang bertanggung jawab terhadap lingkungan pura tersebut.</br></br>Kasus semacam ini mencuat, salah satunya di Karangasem, yakni pembangunan Detiga Neano Resort yang dibangun di Bukit Enjung Ngawit yang lokasinya berdekatan dengan kawasan suci pura Gumang. Pembangunan sedang berjalan, tiba-tiba ada permasalahan yang dialami karena kurangnya koordinasi dan sosialisasi dengan pihak terkait, terutama masyarakat penanggung jawab kawasan suci Pura tersebut. </br></br>Jika terjadi konflik semacam ini, masyarakat perlu dimediasi dan diberikan ruang untuk menampung aspirasi mereka, untuk dibantu dicarikan solusi atau jalan tengah. Jika aspirasi mereka tidak tersalurkan, aksi emosional dalam situasi menolak keadaan pasti akan terjadi, sehingga tampak sebagai aksi anarkis. </br></br></br>Pada keadaan demikian, masyarakat melakukan dengan aksi-aksi spontanitas! Bukan Kriminalitas! </br>Masyarakat tampak anarkis! Karena tak digubris! </br>Oleh karena itu, besar harapan saya Pemimpin terpilih di tahun 2024 nanti pro terhadap rakyat dan mau mendengar aspirasi masyarakat. Jangan sampai pemimpin Bali dibutakan mata hatinya hanya demi persenan komisi.</br>Pemimpin Bali selanjutnya harus memperhatikan hal ini, agar kawasan suci pura di Bali tidak rusak dengan adanya pembangun resort, hotel, ataupun akomodasi sejenisnya yang tidak memperhatikan Kesucian Kawasan Pura.</br></br>Jika ini dibiarkan semakin lama kesucian Kawasan Suci Pura di Bali akan tergerus dengan resort-resort mewah yang hanya mementingkan keuntungan duniawi semata. </br>Rakyat memerlukan pemimpin yang cepat tanggap! </br>Pemimpin yang mau berdiskusi dengan rakyat! </br>Pemimpin yang memperhatikan suara rakyat! </br>Pemimpin yang bisa menjaga Kawasan Suci Pura di Bali!ng bisa menjaga Kawasan Suci Pura di Bali!)
  • Masalah yang terjadi di INDONESIA  + (Jakarta – Ada banyak permasalahan yang terJakarta – Ada banyak permasalahan yang terjadi di Indonesia saat ini seperti tingkat kemiskinan yang masih tinggi, literasi digital yang masih rendah, kasus kekerasan dan fanatisme kelompok atau golongan intoleran, tingkat stunting yang masih tinggi serta berbagai permasalahan yang dapat menghambat kemajuan bangsa.han yang dapat menghambat kemajuan bangsa.)
  • permasalahan di indonesia  + (Jakarta – Ada banyak permasalahan yang terJakarta – Ada banyak permasalahan yang terjadi di Indonesia saat ini seperti tingkat kemiskinan yang masih tinggi, literasi digital yang masih rendah, kasus kekerasan dan fanatisme kelompok atau golongan intoleran, tingkat stunting yang masih tinggi serta berbagai permasalahan yang dapat menghambat kemajuan bangsa.han yang dapat menghambat kemajuan bangsa.)
  • Macet Ring Canggu  + (Jalan itu tidak hanya dilalui oleh pariwisata, tetapi oleh para komuter. Artinya, penduduk yang bekerja ke daerah Tabanan, ke Nusa Dua, Tanah Lot, atau Denpasar atau sebaliknya)
  • Jalan Rusak di Kabupaten Buleleng Penghubung Desa Bukti dan Desa Tanjung Perlu Perhatian Pemerintah Bali  + (Jalan Rusak di Kabupaten Buleleng PenghubuJalan Rusak di Kabupaten Buleleng Penghubung Desa Bukti dan Desa Tanjung Perlu Perhatian oleh Pemerintah Bali.</br></br>Om Swastyastu,</br>Yang kami hormati Bapak Guru dan para saudara yang kami sangat sayangi.</br>Pertama-tama, puji syukur kami haturkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena berkatNya lah kami dapat menyampaikan opini terkait masalah yang harus diperhatikan oleh pemerintah Bali.</br></br> Dimana bisa diliat bahwa banyak sekali jalanan rusak yang ada di Bali, seperti di Jalan Merak Kabupaten Buleleng tepatnya penghubung antara Desa Bukti dan Desa Tanjung.</br>Dari info yang kami dapat, jalanan ini rusak sudah cukup lama bahkan hingga bertaun taun ucap warga disana. Kata warga sekitar jalanan ini sudah pernah di tambal memakai semen dengan dana warga seadanya tetapi rusak kembali bahkan waga mengatakan jalanan ini viral juga dulu sampai ditanami pohon pisang. </br>Saking rusaknya jalan tersebut, warga serasa menaiki kuda, akibat jalanan rusak tersebut juga warga sering terjatuh hingga terperosok apalagi saat hujan jalanannya licin.</br>Perbekel Desa Bukti Gede Wardana mengatakan jalan tersebut sudah rusak dari lama. Pihak desa tidak bisa memperbaiki jalan tersebut karena bukan kewenangannya.</br>Solusi dari permasalahan ini adalah pemerintah menjajikan bahwa jalanan tersebut akan diperbaiki 2024.</br></br>Begitu saja yang dapat kami sampaikan. Kurang lebihnya mohon maaf. Kami tutup dengan paramasanthi.</br>Om Santhi,Santhi,Santhi Om. paramasanthi. Om Santhi,Santhi,Santhi Om.)
 (Jalan Rusak di Kabupaten Buleleng Penghubung Desa Bukti dan Desa Tanjung)
  • Jero Made Puspawati  + (Jero Made Puspawati alias Jero Puspa lahirJero Made Puspawati alias Jero Puspa lahir di Denpasar, 1933. Ia adalah seorang penari legendaris. Pada usia remaja, ia belajar menari pada maestro tari I Wayan Rindi dari Banjar Lebah, Sumerta, Denpasar. Sebelum kawin dengan Tjokorda Bagus Sayoga dari Puri Satria, ia bernama Ni Made Rupawati. Tahun 1955, setelah kawin, ia resmi menjadi keluarga puri dan berganti nama menjadi Jero Made Puspawati. Ia dikaruniai seorang putra bernama Anak Agung Ngurah Puspayoga.</br> </br>Tahun 1950, ia untuk pertama kalinya pentas di luar Bali, yakni di Kota Surabaya. Pada 1973 hingga 1979, ia menjadi dosen luar biasa di Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI), Denpasar. Setelah itu, ia bergabung di padepokan seni milik sastrawan Sutan Takdir Alisjahbana di Toyabungkah, Kintamani. Di padepokan seni ini, ia menciptakan beberapa tarian kreasi baru dan menggelar sejumlah pementasan.</br></br>Ia termasuk penari kesayangan Presiden Soekarno. Setiap kunjungan Presiden ke Bali, ia pasti diundang menari di Istana Tampak Siring dan di sejumlah tempat di Bali di mana Presiden Soekarno melakukan kunjungan. Beberapa kali ia sempat dikirim sebagai duta seni ke luar negeri di antaranya India, Singapura dan sejumlah negara di Eropa.a, Singapura dan sejumlah negara di Eropa.)
  • Jero Mangku Liyer  + (Jero Mangku Liyer lahir di Banjar PengosekJero Mangku Liyer lahir di Banjar Pengosekan Kaja, Ubud, Bali, 1922. Dia meninggal tahun 2016. Liyer adalah seorang pemangku, peramal, dan balian usada. Selain itu, dia juga menekuni seni lukis, terutama rerajahan untuk kepentingan ritual Hindu-Bali. Nama Liyer semakin terkenal berkat dia ikut main dalam film “Eat, Pray, Love” (2010) yang diangkat dari novel berjudul sama karya Elisabeth Gilbert. Film tersebut dibintangi Julia Robert. Berkat film tersebut banyak wisatawan asing berkunjung ke rumah Mangku Liyer dengan tujuan konsultasi spiritual. Liyer dengan tujuan konsultasi spiritual.)
  • Utsaha Ngrajegang Basa bali Malarapan PERGUB No.80 tahun 2018  + (Jika kita perhatikan, lingkungan kebahasaan orang Bali antara dahulu dengan sekarang sudah terdapat perbedaan. karena murid-murid kurang ada yang memakai bahasa bali di kehidupan sehari hari)
  • Joged bumbung  + (Joged bumbung adalah budaya tari tarian yaJoged bumbung adalah budaya tari tarian yang berasal dari bali.joged bumbung sudah lama adanya.</br></br>Tetapi di jaman yang modern sekarang,banyak yang salah menggunakan tari tarian ini,dan lebih ke hal pornografi.</br></br>Hal tersebut membuat budaya Bali yang awal nya di cap bagus,namun sekarang di cap sebagai budaya yang asal asal.pemerintah yang mengurus kebudayaan di daerah Bali harus bersitegas memberikan sanksi dan tindakan terhadap warga warga yang salah menggunakan budaya balia warga yang salah menggunakan budaya bali)
  • Johan Rudolf Bonnet  + (Johan Rudolf Bonnet adalah seorang pelukisJohan Rudolf Bonnet adalah seorang pelukis dan pemikir seni kelahiran Amsterdam, Belanda, 30 Maret 1895. Dia tertarik dengan keindahan dan keunikan kebudayaan Bali. Bonnet tiba di Bali pada Januari 1929, sempat menetap di Tampaksiring dan Peliatan, kemudian menetap di Campuhan, Ubud. </br></br>Di Ubud dia berkenalan dengan pelukis dan koreografer Jerman, Walter Spies, dan Raja Ubud, Tjokorda Gede Agoeng Soekawati. Bersama dua sahabatnya itu, Bonnet kemudian mendirikan perkumpulan pelukis yang sangat terkenal, yakni Pita Maha pada tahun 1936. Perkumpulan ini menghimpun banyak pelukis dan pematung dari Ubud maupun luar Ubud. Bonnet dan Spies banyak memperkenalkan media dan teknik modern dalam melukis kepada anggota perkumpulan tersebut, bahkan mempromosikan dan menjual karya-karya mereka.</br></br>Pada tahun 1943, Bonnet ditangkap tentara Jepang dan diasingkan ke Sulawesi (Bolong dan Makassar) hingga 1947. Pada tahun 1951, Bonnet kembali ke Ubud, dan mendirikan Golongan Pelukis Ubud. Namun, komunitas ini tidak berjalan sukses. Pada tahun 1957, Bonnet pulang ke Belanda. Selama di Belanda, Bonnet menghabiskan waktunya untuk menyusun inventaris dan katalog Museum Puri Lukisan yang didirikan tahun 1956. Tahun 1972, Bonnet kembali ke Bali dan melanjutkan penyusunan katalog untuk Museum Puri Lukisan, Ubud. </br></br>Bonnet meninggal pada tanggal 18 April 1978 di Laren, Belanda. Karena Bonnet sangat mencintai Bali, pada tahun 1979 jenazahnya dibawa ke Ubud dan dikremasi bersama jenazah sahabatnya, Tjokorda Gede Agoeng Soekawati yang meninggal pada tahun yang sama.awati yang meninggal pada tahun yang sama.)
  • Jong Santiasa Putra  + (Jong Santiasa Putra adalah seorang penulisJong Santiasa Putra adalah seorang penulis dan seniman pertunjukan. Lahir di Denpasar, 1991. Setelah menamatkan kuliah di jurusan Antropologi Ragawi Unair Surabaya, Jong aktif di Teater Kalangan. Ia juga menjadi founder KacakKicak Puppet Theatre, kelompok bermain teater boneka yang khusus mengembangkan pemberdayaan pertunjukan bagi anak-anak. Praktik artistik Jong bergerak cair sebagai penulis lakon dan puisi, produser, sutradara, aktor, dan performer melalui pendekatan intermedia. Buku puisinya diterbitkan pada 2019 bertajuk “Sendainya Kata-kata Pecah di Keningmu”.k “Sendainya Kata-kata Pecah di Keningmu”.)
  • Anak Agung Junni Antara  + (Joni Agung bernama asli Anak Agung Junni AJoni Agung bernama asli Anak Agung Junni Antara adalah seorang musisi reggae kelahiran Denpasar, 1973. Kecintaannya pada musik telah tumbuh sejak remaja. Pada awalnya dia bermain musik dari kafe ke kafe di seputaran Sanur dan Kuta bersama grup band “Sunshine”. Tahun 2002 dia bertemu dengan grup band “Double T”, dan tahun 2003 menelurkan album perdana berjudul “Pocol”. Lagu berjudul “Nyoman Klepon” dan “Janjin Beline” adalah dua lagu yang sangat populer garapan Joni Agung dan Double T. Hingga kini, Joni Agung dan Double T telah menelurkan tujuh album, di antaranya “Jero Gede”, “Cinta dan Kasih Sayang”, “Semara Ratih”, “Ogoh-ogoh”. Lirik-lirik lagunya kebanyakan berbahasa Bali dengan nada humor yang menggelitik. Selain musisi, Joni Agung yang berambut gimbal ini juga dikenal sebagai pelatih yoga.bal ini juga dikenal sebagai pelatih yoga.)
  • Bali Berduka  + (Judul: Kemarau Penulis: Agus Adi Orasi Di Judul: Kemarau</br>Penulis: Agus Adi</br>Orasi</br>Di beberapa wilayah kekurangan air bersih, saya harap kedepannya tidak ada lagi yang kekurangan air bersih.</br></br>Tahun ini banyak kejadian yang membuat bali tidak seperti dulu lagi yang harmonis dan tidak ad kendala.</br></br>Kemarin 11 november terjadi beberapa kejadian kecelakaan yang melibatkan anak muda penerus bangsa akibat speeding atau kebut kebutan Mungkin penertiban lalu lintas malam di perketat lagiertiban lalu lintas malam di perketat lagi)
  • Kurangnya pekerjaan lapangan dan perhatian terhadap lulusan sarjana di Bali  + (Jumlah penggangguran dari kalangan lulusanJumlah penggangguran dari kalangan lulusan perguruan tinggi (S1) di Denpasar mencapai 45 persen dari total angka usia produktif yang tidak bekerja di Pulau Dewata. Pemerintah, pengusaha dan perguruan tinggi harus bersama-sama berusaha mencari solusi dan memberikan perhatian yang lebih serius dan lapangan pekerjaan untuk menyikapi permasalahan ini.</br></br>Akhir-akhir ini, banyak generasi muda Bali yang lebih memilih bekerja di kapal pesiar dengan gaji 8 juta perbulan, yang notabene kami dijadikan budak oleh para pebisnis kapal pesiar. Akan lebih bijaksana jika pemerintah mampu memanfaatkan tenaga kerja ini untuk bersama-sama membangun dan mengatasi segala permasalahan yang ada di Bali.tasi segala permasalahan yang ada di Bali.)
  • K.Landras Syaelendra  + (K.Landras Syaelendra lahir di Banjar PengeK.Landras Syaelendra lahir di Banjar Pengembungan, Pejeng Kangin, 1959. Belajar menulis sejak remaja. Dia pernah aktif di Sanggar Minum Kopi Bali. Karya-karyanya dimuat di Merdeka Minggu, Tabloid Nova, Bali Post, Nusa Tenggara, Bali Echo, Majalah Sastra Horison, Bernas, Minggu Pagi, Nafiri, Karya Bakti, Bali Tribun. Pada tahun 1987 masuk sepuluh Besar Lomba Cerpen Se-Bali – NTB yang diselenggarakan harian Bali Post bekerja sama dengan PERADAH. Pada tahun 1990 menjadi juara II dalam Lomba Cipta Cerpen se-Indonesia dalam rangka HUT Bali Post. Tahun 1994 dia meraih Taraju Award. Beberapa puisinya terhimpun dalam buku Taksu, Teh Gingseng, Kembang Rampai Puisi Bali, Bali The Morning After, A Bonsai’s Morning, Dendang Denpasar Nyiur Sanur, Sahayun, dll. Kini dia bekerja sebagai pegawai negeri di Denpasar.ekerja sebagai pegawai negeri di Denpasar.)
  • Utsaha utawi Tata Cara Nglimbakang Kabupaten Gianyar  + (Kabupaten Gianyar adalah salah satu kabupaKabupaten Gianyar adalah salah satu kabupaten di Provinsi Bali yang terkenal dengan keindahan alamnya, budaya yang kaya, serta potensi pariwisata yang begitu besar. Namun, seperti daerah lainnya, Kabupaten Glanyar juga memiliki berbagai permasalahan yang perlu segera diatasi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan pembangunan daerah secara keseluruhan.Salah satu permasalahan yang sering dialami oleh masyarakat Kabupaten Gianyar adalah masalah kemiskinan. Meskipun potensi pariwisata yang dimiliki cukup besar, namun tidak semua orang dapat merasakan manfaatnya. Banyak masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan dan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari. Kabupaten Gianyar juga menghadapi permasalahan lain seperti kurangnya infrastruktur yang memadai, terutama di daerah pedesaan. Infrastruktur yang kurang memadai menyebabkan akses masyarakat terhadap pendidikan, kesehatan, dan transportasi menjadi terbatas. Hal Ini menjadikan masyarakat pedesaan kesulitan untuk mengakses.Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah daerah perlu melakukan berbagai program yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, seperti pemberian bantuan sosial, pelatihan keterampilan, serta pengembangan potensi ekonomi masyarakat lokal,Selain itu, permasalahan Infrastruktur meskipun telah ada upaya pembangunan infrastruktur di daerah tersebut, namun masih banyak jalan atau rumah masyarakat yang dalam kondisi rusak dan mengganggu mobilitas masyarakat.</br> Solusi untuk Pertumbuhan Kota yang Berkelanjutan</br>Pertumbuhan kota atau kabupaten seperti Gianyar membutuhkan perencanaan yang cermat dan solusi yang inovatif untuk mengatasi tantangan yang dihadapi. Dalam menanggapi kebutuhan perkembangan Gianyar, beberapa solusi dapat dipertimbangkan untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup penduduknya.</br></br>1. Pengembangan Infrastruktur</br>Pengembangan infrastruktur yang terencana dengan baik adalah kunci untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup penduduk. Ini termasuk perluasan jaringan jalan, peningkatan transportasi publik, penyediaan air bersih, dan pengelolaan limbah yang efektif. Investasi dalam infrastruktur ini akan membuka aksesibilitas ke daerah pedesaan, memfasilitasi pertumbuhan bisnis, dan meningkatkan kualitas hidup penduduk.</br>2. Pemberdayaan Ekonomi Lokal</br>Mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dapat mengurangi ketergantungan pada sektor pariwisata dan industri. Inisiatif seperti pelatihan keterampilan, bantuan modal usaha bagi pengusaha lokal, dan promosi produk lokal dapat meningkatkan lapangan kerja dan pendapatan warga setempat. Dengan demikian, Gianyar dapat menjadi lebih mandiri secara ekonomi dan berkelanjutan dalam jangka panjang.</br>3. Pelestarian Budaya dan Lingkungan</br>Sebagai kawasan dengan warisan budaya dan alam yang kaya, pelestarian budaya dan lingkungan harus menjadi prioritas utama dalam perencanaan perkembangan Gianyar. Program pelestarian, pendidikan budaya, dan pengelolaan wisata yang berkelanjutan akan membantu menjaga keaslian budaya lokal sambil melindungi lingkungan alam dari degradasi.</br>4. Peningkatan Layanan Publik</br>Penyediaan layanan publik yang berkualitas, seperti pendidikan, kesehatan, dan layanan sosial, sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk. Investasi dalam pembangunan sekolah, rumah sakit, pusat kesehatan, dan fasilitas umum lainnya akan memastikan bahwa setiap penduduk memiliki akses yang setara terhadap layanan-layanan ini.</br></br>5. Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan</br>Pariwisata memainkan peran penting dalam perekonomian Gianyar, namun pengembangan pariwisata yang berkelanjutan perlu diprioritaskan. Langkah-langkah seperti pembatasan jumlah pengunjung, pengelolaan limbah pariwisata, promosi pariwisata berkelanjutan, dan partisipasi masyarakat lokal dalam industri pariwisata dapat membantu menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan.</br>Dengan menerapkan solusi-solusi ini secara holistik dan berkelanjutan, Gianyar dapat membangun masa depan yang lebih baik bagi penduduknya sambil menjaga keaslian budaya dan kelestarian lingkungan. Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat lokal akan menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan visi pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan untuk Gianyar. inklusif dan berkelanjutan untuk Gianyar.)
  • Kadek Ayu Sri Handayani  + (Kadek Ayu Sri Handayani alias Ayu Carmen lKadek Ayu Sri Handayani alias Ayu Carmen lahir di Denpasar, 13 Juli 1970. Ia adalah seorang penyanyi yang telah merintis karir sejak 1987. Ia sering menyanyikan lagu-lagu pop dan balada. Album yang telah dipublikasikannya, antara lain Coverversion 1 (1989), Coverversion 2 (1993), Melody Kenangan (1999), Oldies (2003), Sanur (2010), Cinta (2012), Cinta Tak Bertepi (2014).), Cinta (2012), Cinta Tak Bertepi (2014).)
  • Kadek Dedy Sumantra Yasa  + (Kadek Dedy Sumantra Yasa, lahir di Apuan, Kadek Dedy Sumantra Yasa, lahir di Apuan, Tabanan, Bali, 7 Desember 1980. Dia kuliah seni lukis di ISI Yogyakarta. Dia terlibat dalam banyak pameran bersama, antara lain tahun Glory Fyng Colours Sanggar Dewata Indonesia di Musium Seni Lukis Klasik Bali Nyoman Gunarsa (2016). Ironi In Paradise, Sanggar Dewata Indonesia di Agung Rai Museum of Art (2013). Tahun 2016 dia menggelar pameran tunggal bertajuk "Ritme Impuls" di Gallery Biasa, Yogyakarta. Selain melukis dia juga menggeluti seni performance art, misalnya, tahun 2009 dia menggelar performance art “Undisclosed Teritory #3”, Ilusi Beban, di Padepokan Lemah Putih, Solo. Tahun 2008 dia menampilkan Penjagalan Ular Naga (kolaborasi dengan Astrid Reza) di Jogja National Museum. Tahun 2002 dia meraih Certificate of Recognition Indonesia Art Award, tahun 2000 meraih Certificate From ALIF dan karya Seni Lukis Cat Air Terbaik dari FSR ISI Yogyakarta. Tahun 2020 dia menggelar pameran tunggal dan performance art di Jatijagat Kampung Puisi, Denpasar. Kini, selain tetap melukis, dia juga mengaransemen lagu yang dinyanyikannya sendiri.ransemen lagu yang dinyanyikannya sendiri.)
  • Kadek Desi Nurani  + (Kadek Desi Nurani lahir di Sanih, BulelengKadek Desi Nurani lahir di Sanih, Buleleng, Bali, Desember 1995. Ia adalah seorang aktor, penulis dan manajer seni. Praktik artistiknya banyak mengelaborasi perihal posisi perempuan dan anak-anak dalam hubungannya dengan konteks keluarga, pendidikan sekolah, dan sosial masyarakat yang berkelindan di sekitarnya. la mulai menekuni dunia sastra dan teater sejak bergabung di Teater Ilalang SMA Lab, Undiksha-Singaraja. Kemudian meneruskan proses di Teater Kampung Seni Banyuning dan Komunitas Mahima. Usai menamatkan kuliah di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Undiksha, ia bekerja sebagai guru Bahasa dan Sastra Indonesia di SMP Dharma Wiweka, Denpasar. Di sana ia aktif sebagai pembina Sanggar Seni Kelakar, melatih para siswanya menekuni sastra dan teater. Di luar sekolah, ia juga kerap berkolaborasi sebagai aktor, manajer, dan tim kreatif dalam sejumlah produksi teater, fashion dan film di Bali. Sementara tulisan berupa puisi, prosa dan esai pernah dimuat di sejumlah media, menjadi pemenang beberapa sayembara penulisan sastra, serta terhimpun dalam buku antologi bersama. Buku kumpulan cerpennya adalah “Manisan Gula Merah Setengah Gigit” (2020).Manisan Gula Merah Setengah Gigit” (2020).)
  • Kadek Desi Nurani Sari  + (Kadek Desi Nurani Sari, lahir di Sanih, BuKadek Desi Nurani Sari, lahir di Sanih, Buleleng, 31 Desember 1995. Dia menamatkan pendidikannya di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Undiksha, Singaraja. Dia mulai menulis puisi dan prosa sejak SMA. Karya-karyanya dimuat di banyak buku antologi bersama, seperti “Hadiah untuk Langit” (2012), “Ginanti Tanah Bali” (2013), “Lingga” (2015), “Gita Candra Nyanyian Bulan” (2018”, “Wiwaha” (2019). Kumpulan cerpen perdananya yang telah terbit adalah “Manisan Gula Merah Setengah Gigit” (2020). Selain menulis, dia aktif dalam kegiatan teater, seperti Teater Ilalang, Teater Kampung Seni Banyuning, Teater Kampus Seribu Jendela, Komunitas Cemara Angin, Komunitas Mahima. Kini dia bekerja sebagai guru Bahasa dan Sastra Indonesia. sebagai guru Bahasa dan Sastra Indonesia.)
  • Kadek Eko  + (Kadek Eko, lahir di Gianyar, Bali, 11 NovKadek Eko, lahir di Gianyar, Bali, 11 November 1989. Dia menamatkan pendidikan seni rupa di ISI Denpasar. Sejak 2008 dia giat menampilkan karyanya dalam pameran bersama, antara lain pameran “NuansaAlam” 2009 di Gedung Kriya Art Center, “Bali On the Move” (di Maha Art Gallery, Denpasar, 2013), “Tat Twam Asi” (di Ubud Writers and Readers Festival, 2016), “ATUH” (Griya Santrian Gallery, Sanur, Bali 2017). Karya-karya lukisnya memadukan corak tradisi dan modern dengan tematik alam dan kehidupan sehari-hari. Dia merupakan anggota komunitas seni rupa Militanarts.n anggota komunitas seni rupa Militanarts.)
  • Kadek Sonia Piscayanti  + (Kadek Sonia Piscayanti lahir di Singaraja,Kadek Sonia Piscayanti lahir di Singaraja, 4 Maret 1984, merupakan Dosen Jurusan Bahasa Inggris, Universitas Pendidikan Ganesha. Ia mengajar bidang sastra seperti puisi, prosa, dan drama. </br></br>Ia pernah diundang sebagai pembicara pada Ubud Writers and Readers Festival (2012-2013), Creative Writing Progra, Griffith University, Gold Coast, Australia (2011-2012), serta pada ajang OzAsia Festival, Adelaide Australia (2013). Ia menulis sekaligus menyutradarai naskah “Layonsari” di Belanda dan Prancis pada acara Culture Grant dari Direktorat Pendidikan Tinggi Indonesia (2014). Ia juga telah menerbitkan beberapa buku diantaranya, “Karena Saya Ingin Berlari Saya Ingin Berlari” (Akar Indonesia, Yogyakarta, 2007), Buku Sastra “Literature is Fun” (Pustaka Ekspresi, 2012), “The Story of A Tree” (Mahima Institute Indonesia, 2014), The Art of Drama, The Art of Life (Graha Ilmu, 2014), A Woman Without A Name” (Mahima Institute Indonesia, 2015).</br></br>Sonia menjadi mentor buku petualangan Luh Ayu Manik Mas ke-6.r buku petualangan Luh Ayu Manik Mas ke-6.)
  • Kadek Sudiasa  + (Kadek Sudiasa adalah seorang penari tradisKadek Sudiasa adalah seorang penari tradisional khususnya Tari Topeng Bali, penabuh Gamelan, pemahat kayu dan pembuat topeng. Ia juga memiliki keahlian yang unik dalam memainkan dan membuat Rebab Bali. Berasal dari Mas, Ubud, pengalamannya dalam teater tari tradisional dan pembuatan topeng merupakan sumber pengetahuan yang luar biasa bagi komunitas seniman Sawidjis.</br>I Kadek Sudiasa adalah anggota Sanggar Tirta Sari & Genta Buana Sari, sebuah komunitas pemusik dan penari tradisional. Di sinilah dia merasa paling betah. Saat ini Kadek masih aktif di Peliatan sebagai musisi dan penari. Di bawah pengelolaan Anak Agung Gede Oka Dalem.i bawah pengelolaan Anak Agung Gede Oka Dalem.)
  • Kadek Surya Kencana  + (Kadek Surya Kencana, lahir di Dalung, BaduKadek Surya Kencana, lahir di Dalung, Badung, Bali, 24 Januari 1986. Tahun 2005, dia meraih Juara II lomba penulisan puisi tingkat nasional yang digelar oleh Departemen Pendidikan Nasional. Dia pernah menjadi guru dan kepala sekolah di sebuah sekolah di Singaraja. Kini dia menekuni dunia jurnalistik. Dia pernah mengikuti misi kebudayaan “Bali Kanaya Internasional Art Week” di Chiba, Jepang, 2014. Dan sejak 2015 dia bergabung dengan Radar Bali (grup Jawa Pos) sebagai jurnalis. Beberapa puisinya pernah dimuat di Bali Post dan terangkum dalam buku puisi Saron (2018).n terangkum dalam buku puisi Saron (2018).)
  • Kadek Wahyudita  + (Kadek Wahyudita lahir di Kesiman, DenpasarKadek Wahyudita lahir di Kesiman, Denpasar, Bali. Ia adalah seorang pekerja seni dan event organizer. Selain menjadi Ketua Yayasan Penggak Men Mersi, ia juga menjadi founder Rare Bali Festival sejak tahun 2014 dan masih aktif sampai sekarang. Ia juga terlibat dalam tim kreatif Kesiman Progressive Festival. Selama beberapa tahun terakhir, ia telah menjadi bagian dari tim kreatif Pesta Kesenian Bali (PKB), serta ikut berkontribusi dalam Denpasar Festival dan Festival Seni Bali Jani. Pada tahun 2020, ia menggagas acara PARASARA (Pekan Generasi Sadar Aksara), sebuah ajang yang didedikasikan untuk mendukung Bulan Bahasa Bali. Dalam acara tersebut, terdapat berbagai lomba dan diskusi yang bertujuan untuk memperkenalkan dan mendukung pengajaran bahasa, aksara, dan sastra Bali kepada generasi mendatang. Dengan kompetensinya sebagai konseptor dan manajer acara, serta pengetahuannya tentang seni dan budaya Bali, ia terus berusaha untuk mempromosikan dan melestarikan kekayaan budaya Bali melalui berbagai inisiatif seni dan acara budaya. berbagai inisiatif seni dan acara budaya.)
  • Ida Bagus Wayan Widiasa Keniten  + (Karangasem, 20 Januari 1967 merupakan tangKarangasem, 20 Januari 1967 merupakan tanggal sesosok anutan lahir ke dunia ini, anutan yang mengajarkan kita arti penting sastra dalam kehidupan sehari-hari. Ida Bagus Wayan Widiasa Keniten nama yang tersebar luas dengan kepiawaiannya dalam menulis kata demi kata karya sastra. Terbukti dari gemerlap namanya tersebut beliau telah meraih beberapa prestasi yang sangat gemilang diantaranya Penghargaan Tanda Kehormatan Satyalancana Pendidikan Tahun 2013 dan masih banyak lainnya.</br></br>Tak dapat dipungkiri rasa cinta terhadap kebudayaan Bali menjadi salah satu alasan beliau untuk bersemangat dalam mengarang sebuah karya sastra. Sudah berpuluh-puluh buku yang beliau karang dan pasarkan salah satu buku tersebut ialah Gaguritan Wang Bang Sunaran. Gaguritan ini menceritakan</br>tentang pergulatan hidup dan kehidupan. Pergulatan itu terjadi antara seorang guru spiritual (Sang Dyah) dengan para siswanya yang bernama Jagul Anom, Pucung, Ginanti,</br>Ginada, Kumambang, Sinom, dan juga Wang Bang Sunaran. Perekat dialog dilakukan oleh Wang Bang Sunaran. Tokoh ini sebagai tali penghubung antara guru spiritual dengan siswa-siswanya. Gambaran diri Wang Bang Sunaran sebagai siswa yang malas belajar, jarang membantu sesama, susah diatur, dan merasa diri serba tahu. Karena itulah, ia ingin mencari jalan kebenaran. Jalan itu ditemukan pada Sang Dyah yang menurutnya sebagai tokoh pencerah dalam kegelapan jiwanya.ai tokoh pencerah dalam kegelapan jiwanya.)
  • Program KIP ring Kabupaten Bangli kari Salah Sasaran.  + (Kartu Indonesia Pintar (KIP) disebut juga Kartu Indonesia Pintar (KIP) disebut juga Program Indonesia Pintar (PIP). Merupakan program perdana pemerintah Jokowi yang merupakan bagian Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Program Indonesia Pintar bertujuan untuk meningkatkan akses anak usia sekolah dari keluarga miskin untuk bersekolah. KIP merupakan kartu yang ditujukan bagi keluarga miskin dan rentan miskin yang ingin menyekolahkan anaknya (usia 7-18 tahun) secara gratis. Penerima KIP diberikan dana tunai dari pemerintah secara reguler yang tersimpan dalam fungsi kartu KIP untuk bersekolah secara gratis, baik yang telah terdaftar maupun yang belum terdaftar di sekolah maupun madrasah agar angka putus sekolah bisa turun drastis. </br></br>Nah, sasaran KIP ini adalah untuk para siswa-siswi yang berprestasi serta kurang mampu. Tetapi nyatanya dalam penerapannya tidak sesuai dengan harapan,banyak kasus-kasus terjadi mengenai KIP yang salah sasaran. Salah satunya terjadi di Kabupaten Bangli. Contoh nyatanya berada di Desa saya sendiri,yaitu Desa Banua. Di mana yang berhak mendapatkan KIP (Kartu Indonesia Pintar) adalah anak-anak atau siswa-siswa yang keluarganya berada di garis atau berada di golongan KK (Kartu Keluarga) Miskin sehingga jika dilihat sekilas program KIP ini sudah tepat sasaran, tetapi jika dilihat lebih mendalam lagi nyatanya Program KIP atau PIP ini masih menemukan kesalahan dalam penerapannya. Banyak siswa-siswi di Desa saya yang keluarga nya tidak berada di dalam KK miskin tetapi nyatanya siswa-siswi tersebut merupakan para siswa yang kurang mampu. Serta karena penerapan KK miskin inilah siswa-siswi yang tidak termasuk di dalam KK miskin,yang nyatanya kurang mampu tersebut ,tidak dapat membuat KIP. Padahal siswa-siswa tersebut merupakan para siswa yang berprestasi dan sangat membutuhkan KIP tersebut. Contoh siswa yang mengalami ketidaktepatan KIP ini adalah saya sendiri. Saya tidak berada di garis KK miskin sehingga tidak bisa mendapatkan KIP tersebut, padahal nyatanya saya sendiri sangat membutuhkan kartu tersebut. Belum lagi KIP tersebut tidak bisa dibuat karena saya bukan termasuk KK miskin, tetapi kenyataannya saya dan keluarga saya bukanlah seseorang yang mampu. Nah,itu tadi merupakan ketidaktepatan KIP di Kabupaten Bangli lalu bagaimana dengan Kesalah Sasarannya? Salah sasaran KIP ini juga pernah saya alami. Pada saat itu,saya sedang duduk di bangku SMP salah satu teman saya yang berasal dari Desa Trunyan mempunyai KIP dan memperoleh beasiswa padahal dia sendiri merupakan seseorang yang mampu dan cukup kaya, memiliki rumah yang bagus dan tidak kesulitan di dalam bidang ekonomi. Hal inilah yang membuat saya merasa KIP di Bangli masih belum tepat sasaran dan penerapan nya cenderung masih belum tepat bahkan tidak adil. Kemudian solusi apakah yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah? Menurut saya hal yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah ketidaktepatan dan kesalah sasaran KIP ini adalah,pertama melakukan riset kepada siswa-siswi yang mendapatkan KIP tersebut apakah benar mereka merupakan siswa yang kurang mampu?bisa kita lihat dari keadaan rumahnya, pekerjaan orang tua, pendapatan orang tuanya setiap bulan dan lain-lain,nah jika seseorang tersebut memenuhi hal-hal yang membuat dia mendapat KIP seperti yang sudah saya jelaskan di atas serta dia merupakan siswa yang pintar dan berprestasi maka menurut saya mereka baru layak mendapatkan KIP. Singkatnya, Pemerintah Kabupaten Bangli harus lebih teliti lagi dalam menjaring siswa-siswi yang layak untuk mendapatkan KIP tersebut.yang layak untuk mendapatkan KIP tersebut.)
  • Pariwisata tetap berjalan  + (Kebijakan pemerintah yang menutup dan membKebijakan pemerintah yang menutup dan membatasi jalannya sektor yang bergerak di bidang hiburan salah satunya yaitu pariwisata berdampak kepada penurunan datangnya pengunjung yang juga berakibat hingga ditutupnya secara keseluruhan program pariwisata. Dampak lainnya juga terasa kepada pekerja-pekerja yang terpaksa dirumahkan dan tidak memiliki pendapatan yang normal seperti biasanya.</br>Hal yang dapat dilakukan guna membantu agar wisata tetap berjalan walau</br>1. Wisata Virtual</br>Pariwisata yang menawarkan kunjungan melalui media sosial yang memudahkan bagi wisatawan untuk tetap dapat menikmati wisata yang diinginkan dengan mudah dan praktis. Untuk pariwisata, hal ini dapat membantu agar wisata tetap berjalan walaupun terkendala penerapan protokol Kesehatan yang menutup kagiatan secara langsung ke tempat.</br>2. Pengaturan Jumlah Pengunjung dan Pemetaan Alur Kunjungan</br>Tempat wisata dapat diterapkan pengaturan jumlah dan alur kunjungan sesuai protokol Kesehatan dimana dianjurkan untuk tidak adanya masyarakat berkumpul dalam jumlah banyak di satu tempat. Contohnya, setelah di observasi berdasarkan besaran muatan orang di lokasi dan lainnya dapat diterapkan jumlah perhari hanya 1 atau 2 keluarga. Selain jumlah, alurpun juga dibuat agar wisatawan tidak berkumpul di satu tempat secara bersamaan.</br>3. Wisata Drive Thru</br>Program ini menawarkan kunjungan pariwisata ke tempat dengan tetap mematuhi protokol yaitu dengan dibantu fasilitas kendaraan agar wisatawan bisa aman tidak terpapar lingkungan luar. Wisatawan dapat dijemput di lokasi tempat tinggal dan dibawa ke daerah wisata menggunakan mobil dengan .e daerah wisata menggunakan mobil dengan .)
  • MARGA SENGKALA  + (Kecelakaan adalah hal yang paling dihindarKecelakaan adalah hal yang paling dihindarkan, siapa yang ingin luka-luka dalam dirinya? Siapa yang ingin pulang hanya nama?, Tidak ada seorang pun ingin menyakiti dirinya karena keadaan.</br></br>Lihatlah ukiran-ukiran cantik pada aspal. Seakan-akan kecantikan nya berubah menjadi ancaman yang sangat berbahaya, sering kita dengar, kecelakaan yang diakibatkan oleh lubang jalan, jalan rusak atau sebagainya. Banyak korban sudah berjatuhan bahkan hingga kehilangan nyawanya. Ukiran yang ada di jalan dibiarkan hingga terjadi korban jiwa baru dibenarkan, mau sampai kapan menunggu jatuhnya korban?, </br></br>Seharusnya hal ini sangat penting jika dilirik, bukan hanya jalan rusak, penerangan jalan pun tidak ada, ke siapa harus melapor?, Apa harus menunggu korban jiwa untuk membuktikan bahwa keadaan ini sangat membahayakan kehidupan?, Marga sengkala sudah menjadi ancaman bayang-bayang kehidupan yang sering kita jumpai, jalan rusak, lubang jalan yang mengakibatkan sengkala bagi kita.</br></br>Mari kita peka terhadap sekeliling, mau sampai kapan menunggu banyak korban jiwa baru dibenarkan?, Seharusnya hal ini bukan hanya dipandang sebelah mata, kita perlu penerangan jalan. Kita perlu jalan yang mulus bukan hanya gajih pemerintah saja mulus tapi jalan tidak kunjung dibenahi.a mulus tapi jalan tidak kunjung dibenahi.)
  • Aksi Kebut-Kebutan Di Jalan Raya  + (Kecepatan memegang peran krusial dalam kesKecepatan memegang peran krusial dalam keselamatan di jalan raya. Meskipun terkadang tergoda untuk mengendarai dengan kecepatan tinggi, kita harus menyadari resikonya. </br></br> Kecepatan berlebih dapat memicu kecelakaan serius, merugikan nyawa dan harta benda. Kita sebagai pengemudi harus bertanggung jawab, menghormati batas kecepatan, dan memprioritaskan keselamatan diri sendiri dan orang lain.</br></br> Jangan biarkan hasrat untuk cepat menggoda keselamatan, karena setiap detik dapat membuat perbedaan antara hidup dan mati di jalan raya.edaan antara hidup dan mati di jalan raya.)