How to reduce waste at school canteen? Post your comments here or propose a question.

Made Taro

Made Taro.png
Full Name
Made Taro
Pen Name
Photograph by
Link to Photograph
www.facebook.com/balibersih
Website for biography
Place
Related Music
Related Books
Related Scholars Articles


Add your comment
BASAbaliWiki welcomes all comments. If you do not want to be anonymous, register or log in. It is free.

Biography


In English

Made Taro was born in Bali and has always loved traditional stories, games and children’s songs. He has been a story teller since 1973 and has performed in Indonesia, Darwin, Pretoria and at the Ubud Writers’ and Readers’ Festival.

Made Taro is very passionate about promoting traditional games and believes that engaging in such games teach children valuable lessons such as patience, respect for others and keeps them out of trouble. For the past 35 years he has run Kukuruyuk, a children’s group for 8 – 12 year olds, where he educates children through stories and traditional games such as the gasing (top spinning) and mecungklik (game played with bamboo). Made has worked with disadvantaged and underprivileged children throughout Indonesia. Made believes that play is important for children, and thus he incorporates games and play in his Storytelling performances. His storytelling sessions also include singing and traditional percussion accompaniment. He has written more than 30 books about traditional games, children’s songs and folktales. A recipient of many awards as an outstanding teacher, preserver of culture, storyteller and writer, he was recently bestowed the prestigious Anugerah Kebudayaan (Cultural Medallion) from the President of the Republic of Indonesia in 2009.

https://sisf.bookcouncil.sg/2012/pages/storyteller-made.html

In 2019, at the age of 80, he received a Lifetime Achievement Award from the Ubud Writers and Readers Festival.

In Balinese

In Indonesian

Made Taro lahir di Bali dan selalu menyukai cerita tradisional, permainan, dan lagu anak-anak. Dia telah menjadi story teller sejak 1973 dan telah tampil di Indonesia, Darwin, Pretoria dan di Ubud Writers’ and Readers’ Festival.

Made Taro sangat bersemangat untuk mempromosikan permainan tradisional dan percaya bahwa terlibat dalam permainan tersebut mengajarkan anak-anak pelajaran berharga seperti kesabaran, menghormati orang lain dan menjauhkan mereka dari masalah. Selama 35 tahun terakhir ia telah menjalankan Kukuruyuk, sebuah kelompok anak-anak berusia 8 – 12 tahun, di mana ia mendidik anak-anak melalui cerita dan permainan tradisional seperti gasing (pemintalan atas) dan mecungklik (permainan dengan bambu). Made telah bekerja dengan anak-anak kurang mampu dan kurang mampu di seluruh Indonesia. Made percaya bahwa bermain itu penting bagi anak-anak, dan karena itu ia memasukkan permainan dan permainan dalam pertunjukan Storytelling-nya. Sesi mendongengnya juga mencakup nyanyian dan iringan perkusi tradisional. Ia telah menulis lebih dari 30 buku tentang permainan tradisional, lagu anak-anak, dan cerita rakyat. Sebagai penerima banyak penghargaan sebagai guru, pelestari budaya, pendongeng dan penulis yang luar biasa, ia baru-baru ini dianugerahi Anugerah Kebudayaan (Medali Kebudayaan) yang bergengsi dari Presiden Republik Indonesia pada tahun 2009. https://sisf.bookcouncil.sg/2012/pages/storyteller-made.html

Pada 2019, di usianya yang ke-80, ia menerima Lifetime Achievement Award dari Ubud Writers and Readers Festival.

Examples of work

Sepasang Sepatu dan Sebiji Mangga
Sepasang sepatu.jpg